Laman

Senin, 16 Mei 2016

ISLAM ITU CAHAYA KEBERSIHAN


Islam adalah nama agama dan orang yang memeluk Islam disebut Muslim. Akan tetapi Islam dan Muslim itu tidak identik tetapi bisa saling mempengaruhi.
Islam itu adalah cahaya kebersihan.
QOOLQ ROSUULULLOH SAW
AL ISLAAMU NADHIIFUN FATANADH-DHOFU
Bersabda Rosululloh SAW : ” Islam itu suci oleh sebab itu kamu harus bersuci “.
Islam itu suci memberikan ajaran yang suci :
Suci perkataannya.
Suci tempatnya.
Suci pakaiannya.
Oleh sebab itu kalau ada orang Islam yang tidak bersih tempatnya, kotor pakaiannya, kotor badannya, kotor ucapannya, hatinya kotor, bakhil, sombong itu semua bukan ajaran Islam, bukan faham Islam. Kalau ada orang Islam seperti itu, jangan disalahkan Islamnya, yang salah itu orangnya sendiri. Orang seperti itu adalah orang yang menghalangi cahaya Islam. Mestinya Islam itu menyinari dirinya akan tetapi dihalang-halangi oleh kotorannya sendiri.
ISLAM ITU ADALAH NURUL JAMAL / CAHAYA KEINDAHAN
QOOLA ROSUULULLOOH SAW.
INNALLOOHA JAMIILUN YUHIBBUL JAMAAL.
Bersabda Rosululloh SAW.:” Sesungguhnya Alloh itu Maha Indah suka akan keindahan “.
Islam adalah cahaya Keindahan, semertinya orang Islam itu juga cahaya keindahan, akan tetapi kebanyakan umat Islam itu tidak indah. Perihidupnya tidak indah, akalnya tidak indah, itu semua bukan karena Islamnya yang tidak indah akan tetapi orangnya sendiri yang tidak indah. Kalau ada orang Islam yang tidak indah maka jangan disalahkan Islamnya karena Islam dan orang Islam itu tidak identik (beda). Pakaiannya tidak indah, padahal Islam itu indah.
Jadi kalau ada orang Islam yang tidak Indah dan tidak suka akan keindahan itu bukan ajaran Islamnya yang tidak indah akan tetapi orangnya sendiri yang tidak indah.
Kadang ada orang yang pakaiannya itu gedombal-gedambel ( lusuh dan compang-camping) ingin dianggap tashawwuf . Apakah ajaran Islam itu gedombal -gedambel ? Kadang-kadang salah pengertian, Islam itu dilihat pakaiannya, kemudian biar dikatakan orang yang zuhud dengan dunia pakaiannya itu gedombal-gedambel. Zuhud itu bahasa Arab artinya bertapa ( tapanya hati) Jadi zuhud itu adalah ibadah didalam hati.
Contoh : Walaupun banyak makanan dan minuman, tetapi kita tidak makan dan minum satu hari itu dinamakan puasa. Begitu pula dengan zuhud, walaupun hartanya itu banyak ( pabriknya 10 buah) uangnya banyak milyaran, akan tetapi kalau hatinya tidak kumanthil-kanthil (terikat / cinta) dengan hartanya, itu dinamakan zuhud. Orangnya tidak bakhil untuk kebaikan bersama itu namanya zuhud.
Akan tetapi walaupun ada orang yang hanya mempunyai uang Rp.10.000,- kalau didalam hatinya itu pelit itu namanya tidak zuhud walaupun dia hanya mempunyai uang
Rp.10.000,-
Yang lain (Sambungan) :
Islam itu adalah cahaya keselamatan
Penghalang cahaya Islam.
ISLAM NURUS SALAM
Islam itu adalah cahaya keselamatan. Setiap sholat akhir bacaannya adalah
“ASSALAAMU’ALAIKUM”
ASSALAAM = Mudah-mudahan keselamatan
‘alaikum = atas kamu semuanya.
Kalau mendo’akan “ASSALAA­MU’ALAIKUM” itu mudah-mudahan kamu dalam keadaan selamat, selamat jiwamu, selamat harta bendamu, selamat keluargamu, dan sebagainya. Kemudian berjabat tangan, itu memperlihatkan bahwa dia tidak membawa apa-apa yang membahayakan (tidak membawa sabit, tidak membawa pisau), setelah itu ditarik ke hati (dihati sayapun adanya salam damai).
Jadi Islam itu adalah agama perdamaian, agama sejahtera. Oleh sebab itu kalau ada diantara umat Islam senang bermusuhan, jegal-menjegal, fitnah – menfitnah, olok-mengolok itu bukan karena Islamnya yang tidak benar akan tetapi orangnya sendiri. Kadang-kadang sesama orang muslim sendiri bentrok, tidak akur, apalagi dengan orang di luar muslim. Kalau ada yang demikian jangan disalahkan agamanya, itu karena orangnya mempertuhan hawanya bukan bertuhan kepada Alloh. Bahkan kadang-kadang ada orang yang bertuhan kepada gengsi.
ISLAM ITU ADALAH CAHAYA YANG LUHUR.
Islam itu adalah :
NUURUL MA’AALII ( cahaya yang luhur)
NUURUN NAAFI’ ( cahaya yang bermanfaat)
Dalam Al Qur-an disebutkan :
WA AHSIN KAMAA AHSANALLOOHU ILAIKA
Artinya : ” Dan berbuat baiklah kepada manusia sebagaimana Alloh berbuat baik kepadamu “.
Kita diperintah berbuat baik. Kepada siapa saja ?
Kita diperintah berbuat baik kepada diri sendiri.
Kita diperintah berbuat baik kepada orang tua.
Kita diperintah berbuat baik kepada keluarga.
Kita diperintah berbuat baik kepada masyarakat.
Kita diperintah berbuat baik kepada Tanah Air.
Kita diperintah berbuat baik kepada Negara.
Jangan berbuat baik hanya karena ingin dihargai, itu namanya tidak ikhlash. Ciptakanlah karya dahulu, nanti masyarakat yang akan memberi harga sendiri.
Kita setiap hari menerima kebaikan dari masyarakat, entah terasa atau tidak. Contoh: Pakaian yang kita pakai setiap hari, kaca mata, tempat yang kita tempati, rumah kita.Semua itu bukan karya kita sendiri, itu merupakan kebaikan masyarakat. Kalau kita mau menelusuri, kadang-kadang akan sampai keluar negeri. Bagaimana tidak, sebagai contoh:
Kalau kita membikin kue kering, bahannya itu dari tepung, teloor, gula, dan lain-lain. Tidak mungkin kita membuat gula sendiri, lantas kita membutuhkan orang yang menjual gula.
Orang yang menjual gula itu sendiri membutuhkan adanya pabrik gula.
Pabrik gula membutuhkan tenaga untuk menggiling tebu.
Tetapi ada pabriknya kalau tidak ada tebunya, yang dikerjakan apa ?
Kemudian mengadakan hubungan dengan kaum tani.
Mesin yang untuk menggiling tebu itu didatangkan dari luar negeri.
Jadi perkara kue kering itu hubungannya sampai keluar negeri. Ini adalah kemanusiaan . Kalau tidak dirasakan betul-betul, tidak akan pernah terasa. Oleh sebab itu Alloh Ta’ala perintah ( AHSIN) :
Berbuat baiklah kamu kepada dirimu,
Berbuat baiklah kamu kepada keluargammu.
Berbuat baiklah kamu kepada masyarakat , dan sebagainya.
KAMAA AHSANALLOH ( sebagaimana Alloh berbuat baik kepadamu).
WALAA TABGHIL FASADA FIL ARDLI
( dan jangan membuat kerusakan di muka bumi).
Larangan lagi yang terdapat dalam Al Qur-an Surat Al Hajji surat ke 22 ayat
no.40.
WALAU LAA DAF’ULLOOHIN-NAASA BA’DLOHUM BIBA’DLIL LAHUDDIMAT SHOWAMI’U WABIYA’UN WASHOLAWAATUN WA MASAAJIDU YUDZKARU FIIHAASMULLOHI KATSIIROON
Artinya : ” Jikalau tiada pertahanan Alloh terhadap manusia, sebagian mereka terhadap sebagian yang lain, niscaya robohlah gereja-gereja pendeta, dan gereja-gereja Nasroni dan gereja-gereja Yahudi, dan masjid-masjid yang di dalamnya banyak di sebut asma Alloh “.
Berdasarkan ayat ini, kita dilarang (tidak boleh /haram) merusak gereja, merusak masjid, merusak biara-biara, dan sebagainya, ini adalah ajaran Islam.
Oleh sebab itu kalau ada di antara umat Islam ada yang brutal merusak gereja, itu bukan perintah Islam (itu hanya sok gagah saja). Perintah ini harus ditaati, ini adalah perintah yang ada di dalam Al Qur-an. Kadang-kadang dengan sesama pemeluk agama saja tidak akur, bertolak punggung berbelah rotan.
Ada sebuah hadits kalau saya pikirkan membuat hati saya sedih. Hadits itu berbunyi :
‘AN ALI BIN ABI THOLIB RODLIYALLOHU ‘ANHU ‘ANIN NABI SOLALLOHU ‘ALAIHI WASALAM QOOLA : YA’-TII ‘ALAN NASI ZAMAANUN LAA YABQOO MINAL ISLAAMI ILLAA ISMUHU.
Keterangan dari Shohabat ‘Ali bin Abi Tholib Rodliyallohu ‘anhu, dari Rosululloh SAW, Rosululloh SAW bersabda : ” Akan datang suatu zaman, dizaman itu Islam tinggal namanya saja”.
Contoh :
1. Nama kamu siapa ? Nama saya Hasan. Hasan itukan artinya baik, tetapi perbuatannya tidak hasan, tidak baik. Ini namanya saja yang hasan akan tetapi perbuatannya sudah tidak hasan lagi.
2. Nama kamu siapa ? Nama saya Muhammad. Muhammad itu artinya orang yang terpuji, tetapi yang namanya Muhammad itu sudah tidak terpuji lagi ( mencuri ).
3. Nama kamu siapa ? Nama saya muhammad Thoyyib. Thoyyib itu artinya bersih, tetapi yang mempunyai nama itu sudah tidak suci (ngutilan) itu namanya tinggal nama.
WALAA MINAD DIIN ILLAA ROSMUHU
” Dan nanti ada agama tinggal rumusnya saja, tinggal bentuknya saja “.
WALAA MINAL QUR-AAN ILLAA DARSAHUU
Al Qur-an itu nanti tinggal bacaanya saja, isinya tidak diamalkan.
Syukur Alhamdulillah, sekarang masih ada MUSABAQOH TILAAWATIL QUR-AN (perlombaan membaca Al Qur-an). Mudah-mudahan nanti diikuti perlombaan mengamalkan isinya. Sekarang masih dalam tingkatan perlombaan membaca.
YA’-MURUUNA MASAAJIDAHUM
” Mereka meramaikan masjid-masjidnya “
Pada zaman itu orang-orang banyak meramaikan masjid,masjidnya dibangun megah tetapi didalamnya tidak ada yang dzikir kepada Alloh.
SHOLLUU FI BUYUUTIKUM
” Sholatlah dirumahmu sendiri-sendiri”
Kalau sampai keliru memahami hadits ini, nanti masjid-masjid akan menjadi kosong, karena Kanjeng Nabi dawuh sholatlah didalam rumahmu sendiri-sendiri.
Perhatikanlah keterangan berikut ini :
Setiap manusia itu mempunyai rumah, rumah manusia itu adalah penduduk asli dunia ini yaitu jasad. Manusia itu mempunyai dua wujud, satu wujud asli dan yang satu adalah pendatang. Penduduk asli dunia adalah jasmani yang asalnya dari tanah dan Rohani yang pendatang.
Rosul pernah bersabda :
KUUNUU FID DUNYA ADYAAFAN FATTAHIDZUU MASSAAJIDAHUM
Artinya : ” Kamu didunia ini adalah tamu ambillah masjid-masjid itu sebagai rumahmu “.
Rumah kita itu yang mana ? Rumahnya tamu itu yang mana ? Dan mana tamunya ? Tamunya itu yang bisa bergerak-gerak ini.
Contoh kalau kita memakai jas, kemudian jas itu kita lihat bergerak-gerak. Apakah jas itu bisa bergerak sendiri ? Geraknya jas itu karena digerakkan oleh tangan, yang bisa bergerak-gerak itu adalah tangan. Begitu juga tangan itupun juga pakaian. Kelihatannya saja bergerak-gerak tetapi sebenarnya tidak. Yang bisa bergerak itu adalah itu ruh. Jasmani ini kalau ditinggal Ruh akan nggeblak (mati).

SHOLAT SEBAGAI WUJUD MANUSIA SEJATI


Sesungguhnya sholat itu adalah wujud dari manusia yang sejati,gambarannya adalah sebagai berikut:
1. Yang menjadi Badannya manusia didalam Sholat adalah Niat
Segala amal perbuatan didahului dengan Niat,wujud dari niat tersebut berupa gerak dari badan/anggota tubuh manusia.Dan niat yang sebenarnya adalah INGAT dan mengingatkan kembali pada diri kita bahwa segala gerak tubuh dan nafas ini milik Allah,dan saatnya diri secara keseluruhan manunggal Rasa,manunggal rupa,manunggal wujud dan manunggal hidup dengan dzat yang Maha Tunggal.
2. Yang menjadi Aqalnya manusia didalam Sholat adalah Takbiratul Ihrom.
Didalam Takbir adalah ma’rifatnya seorang hamba dan sejatinya mengetahui dengan aqal dihati (Fuad) dan aqal dikepalanya bahwa hidup itu adalah Allah dan Muhammad adalah badan/gerak prilaku manusia.
3. Yang menjadi Kepalanya manusia didalam sholat adalah Doa Al-Fatihah
Maksudnya adalah sebagai pembuka dan syahnya perilaku badan memasuki alam kefanaan/mi’raj ,dengan menyatukan segala kehendak,rasa kepada kehendak dan rasa yang Tunggal,saat membaca surah Al- Fatihah, manusia mensyukuri nikmat karunia-Nya (ALHAMDULILLAHIRRABBIL’ALAMIIN) ,dimana saat pertama ruh masuk kejasad berawal dari kepala,sehingga menghidupkan anggota dari kepala yang meliputi aqal dan alat inderawi .
Kebaikan ataupun dosa,berawal dari rangsangan yang ada dikepala manusia meliputi aqal dan alat inderawinya,sehingga menimbulkan dampak perilaku pada anggota tubuh yang lainnya.
Karna itu manusia hendaknya selalu ingat kepada Allah dengan menjaga organ sekitar kepala untuk menghindari kemaksiatan/dosa.
4. Yang menjadi Matanya manusia didalam Sholat adalah Ruku’
Didalam Ruku’ adalah wujud berimannya Ruh dan badan kepada Dzat Yang Maha Tunggal yang telah menciptakan seluruh yang ada dialam dunia. Manusia hendaknya bisa melihat dengan indera penglihatanya sesuai fungsinya dan bisa saling tolong-menolong, menghargai,menghormati,tenggang rasa,saling menjaga,tidak berbuat kerusakan, tidak merasa lebih tinggi/sombong terhadap makhluk ciptaan lainnya.
5. Yang menjadi Tulangnya manusia didalam sholat adalah membaca Sami’allaahu liman hamidah.
Fungsi tulang adalah sebagai penegak dan pelindung organ tubuh,segala sesuatu yang dipelajari ataupun didengar tidak akan akan bisa terwujud tanpa perilaku,oleh karena itu manusia hendaklah melanggengkan apa yang didengarnya,dipelajarinya,dipahaminya kepada perilaku nyata sebagai wujud ingat kepadanya dalam perilaku kebaikan. (SAMI’NA WA ‘ATHONA)
6. Yang menjadi Otot/Urat Syarafnya manusia didalam Sholat adalah Sujud.
Didalam Sujud adalah sebagai bukti Syahnya diri/raga/dat, bahwa adanya diri manusia karna adanya Allah,wujud badanya manusia hakekatnya hanya Allah yang ada dan menggerakkannya.Dan manusia tiada daya/kekuatan, serta akan kembali lagi kepada Dzat Pencipta.
Apabila otot/syaraf manusia tidak berfungsi(sudah mati/kena penyakit struk),maka ia tidak bisa bergerak dan tidak bisa lagi merasakan.Sejatinya yang memberi rasa manusia adalah BUMI.
7. Yang menjadi Ruhnya manusia didalam Sholat adalah Ruku’ dan Sujud
Ruh yang telah memberi hidup kepada raga/jasad. Pada hakekatnya manusia sejati adalah manusia yang dalam sholatnya selalu mengingat akan hidup,yaitu hidup dialam kelanggengan,dimana alam kelanggengan ini berasal dari Alif Mutakallim Wahid atau Sejatinya Cahaya / Nur Jati
Ruku’nya sholat mengingatkan kepada manusia terhadap Sang Pencipta yang telah memberinya nafas( anasir angin) kehidupan, anasir angin terbagi menjadi 4 macam :
1. Nafas adalah angin yang keluar dari hidung cahayanya putih dan menciptakan indera penciuman pujinya LAA ILAHA ILLALLAAH
2. Tanafas adalah angin yang keluar dari telinga cahayanya kuning dan menciptakan indera pendengaran pujinya YAA ALLAH YAA MUHAMMAD
3. Anfas adalah angin yang keluar dari mulut cahayanya merah dan menciptakan ucapan pujinya ALLAHU…ALLAHU
4. Nufus adalah angin yang keluar dari mata cahayanya Hijau yang menciptakan Penglihatan pujinya YAA HUU…ALLAHU
Angin yang 4 macan tersebut disebut juga sebagai SIRRULLAH
Didalam sujudnya sholat mengingatkan manusia akan anasir air kehidupan yang terdiri dari 4 perkara :
1. Air Nur Mani terletak dikepala
2. Air Nur Maningkem terletak didada
3. Air Nur Madzi terletak diperut
4. Air Nur Wadi terletak dikaki
8. Yang menjadi Kulitnya manusia didalam Sholat adalah Duduk Tahiyyat.
Didalam Duduk Tahiyyat adalah Tasdjid atau Tahiyyat sejati,tidak akan berlafadz Allah bila tidak ada Tasdjid ,bila Tasdjid sebagai johar awal,maka kulit sebagai pembentuk awal manusia sebelum organ tubuh yang lainnya . Coba sekarang dibayangkan bagaimana seandainya manusia tanpa kulit ?… tentu manusia tidak bisa hidup karna semua isi didalam tubuhnya akan keluar terburai dan mudah terkontaminasi oleh berbagai penyakit dan segala pengaruh buruk dari luar.
Jadi hakekatnya Kulit adalah diam/jumeneng dan sifatnya tetap/langgeng maksudnya hendaknya manusia selalu langgeng dalam mengingat pada dzat yang Hidup langgeng tanpa nama dan tanpa suara dimana sifat 20 sudah menyatu didalamnya.
9. Yang menjadi Tangannya manusia didalam Sholat adalah Dua kalimat Syahadat.
Dua kalimat syahadat adalah tanda keimanan manusia ketika diucapkannya namun pembuktian keimanan yang lestari/langgeng tersebut terdapat di Tangannya,sebab perilaku baik atau kejahatan seringkali diwujudkan melalui tangan.
contoh:
-Ketika didalam kebaikan untuk melestarikan kalimat syahadat dan kitab suci Al-qur’an,maka manusia menggunakan tangannya untuk menulis dan memperbanyak cetakkan Al-Qur’an,sehingga sampai sekarang tetap bisa dinikmati,dipelajari bagi generasi manusia berikutnya.
-Ketika manusia ingin memberi ,maka ia menggunakan tangannya untuk memberikan sesuatu,tidak mungkin kita mau memberi menggunakan kaki..? tentu tidak sopan
-Ketika manusia berada didalam kejahatan ,maka anggota tubuh yang sering digunakan adalah tangannya ,yaitu ketika mencuri,membunuh,korupsi,memukul,memperkosa juga awalnya melakukan kekerasan/pemaksaan dengan tangannya sebelum anggota tubuh yang lainnya.
Bila secara berurutan perilaku baik dan buruk awalnya karna adanya rangsangan terhadap alat indera tubuh ,sehingga menimbulkan reaksi gerak anggota tubuh yang lainnya dan sebagai puncak aksi reaksi negatif yang tak tertahan terletak pada Tangan.
Karna itulah ditangan terdapat simbol dan tanda kekuasaan Allah,ditelapak tangan berupa Asmaul Husna dan jari-jari membentuk lafadz Allah. Maksudnya agar manusia selalu ingat dan waspada terhadap syahadat kepada dzat yang Maha Suci untuk selalu langgeng menggunakan tangannya sesuai sifat Asmaul Husna tersebut.
10.Yang menjadi Kakinya manusia didalam Sholat adalah Salam.
Didalam Salam sebagai wujud berkumpulnya semua aspek sholat dari seluruh anggota tubuh manusia yang harus dilakukan secara langgeng. Dan direalisasikan melalui Kaki,maksudnya harus diupayakan,atau ada tindakan nyata yaitu melangkahkan kakinya kepada sesuatu kebaikan yaitu dengan saling memberikan kesejahteraan ,saling peduli,tolong-menolong,saling memberi,dll.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa sejatinya sholat adalah perilaku/budi pekerti/tata krama manusia kepada Sang Maha Pencipta,kepada diri pribadi dan kepada semua makhluk ciptaan-Nya.

KIBLAT SHOLAT

PENGHALANG CAHAYA ISLAM
KIBLAT SHOLAT
Kalau ada perintah ” Hendaklah kamu sholat didalam rumahmu “ maksudnya kalau kamu sholat jangan malah keluar, didalam saja. Kalau akan sholat membaca ” Allohu Akbar ” malah ngelencer ketoko, itu namanya sholat diluar rumah.
Kalau kiblatnya jasmani itu batu, sedangkan batu itu diterangkan dalam Al Qur-an bahwa berasal dari Ath-Thiin
HIJAAROTAN MIN THIIN
” Batu itu dari tanah campur air “.
Kalau batu itu dati tanah liat campur air, maka jasmani manusia itu juga dari Thiin.
WALAQOD KHOLAQNAL INSAANA MIN THIIN
” Dan sungguh Kami menjadikan manusia itu dari ath-thiin “.
Jadi kalau sholat, jasmani itu kiblatnya ke ka’bah di Makkah, ka’bah itu bangunan dari batu, ini jenisnya jasmani. Tetapi kalau kiblatnya sholat itu bukan ke sana. mengapa ? Karena kiblatnya sholat dengan kiblatnya orang sholat itu sudah lain.
Kalau begitu kiblatnya sholat itu mana ? Yang dinamakan sholat itukan menyembah kepada Alloh, sedangkan Alloh itu lebih dekat dari pada urat leher kita.
WA NAHNU AQROBU ILAIHI MIN HABLIL WARIID.( Surat Qof, ayat no.9 )
” Dan Kami lebih dekat kepada manusia lebih dekat dari pada dekatnya urat leher “.
Waktu membaca Allohu akbar, koq malah ditinggal yang disembah itu lebih dekat dan kiblatnya sholat itu kedalam, sedang kiblatnya orang sholat itu kesana (Makkah), jadi jenisnya sendiri-sendiri. Maka mungkin bisa khusu’ kalau fikirannya tidak ditunjukkan dimana kiblatnya sholat.
Kamu itu sholat, mengapa kalau sholat itu muser saja ? Katanya fikiran ” saya ini menghadap ke mana ? .Jasmani ditunjukkan kiblatnya, sedang saya tidak diberi petunjuk harus menghadap ke mana ?
Alloh Ta’ala berfirman :
WAIDZAA SA’-ALAKA ‘IBAADI ‘ANNII FAINNII QORIIB
” Dan jika hambaku bertanya tentangKu, katakan bahwa Aku ini dekat”.
Itu menunjukkan supaya kita berkiblat kalau sholat. Kita berkiblat kepada hati kita sendiri. Jadi kiblatnya itu kedalam bukan keluar, dengan begitu nanti bisa khusu’. Itulah pengertian hadits yang artinya ” sholatlah didalam rumahmu “, jangan sampai keliru faham.
Ada hadits lain menerangkan :
YA’-TII ‘ALAAN NAASI ZAMAANUN YUSHOL­LUUNA WALAA YUSHOLLUUN
” Akan datang suatu zaman, orang kelihatannya sholat, tetapi tidak sholat “.
Kelihatannya sholat tetapi tidak sholat.
Kelihatannya Allohu akbar tetapi tidak Allohu akbar .
Kelihatannya ruku’ tetapi tidak ruku’.
Kelihatannya sujud tetapi tidak sujud .
Kelihatannya duduk tetapi tidak duduk.
Kelihatannya berdiri tetapi tidak berdiri.
Bagaimana kalau begitu ? Ya akan disediakan neraka Wail.
FAWAILUL LILMUSHOLLIIN
” Neraka wail untuk orang-orang yang sholat “
Memang benar
AL ISLAAMU MAHJUUBUN LILMUSLIMIIN
” Cahaya Islam itu dihalangi oleh orang Islam sendiri “.
CONTOH CAHAYA ISLAM :
1. Cahaya Islam ke 1
WA QUULUU LINNAASI HUSNA ” Dan berkatalah yang baik kepada sesama manusia”.
Kepada sesama manusia itu kita harus berkata yang baik, itu adalah ajaran Agama Islam. Kalau ada orang Islam itu berkata yang tidak baik, menyakitkan hati dan sebagainya itu bukan perintah Islam, Itu namanya menghalang-halangi sinar Islam. Jadi sinar Islam itu dihalangi oleh perilakunya sebagian orang Islam sendiri.
Ini adalah bukti bahwa Islam itu tidak identik dengan muslim.
2. Cahaya Islamke 2
WATA’AAWANUU’ALAL BIRRI WAT-TAQWAA ” Dan tolong-menolonglah kamu dalam urusan kebaikan dan Taqwa “.
Kalau ada orang Islam yang tidak mau tolong menolong itu bukan ajaran Islam, itu adalah orangnya sendiri. Jadi kalau ada orang Islam yang tidak mau tolong-menolong itu jangan disalahkan agamanya. Kalau sampai ada yang agamanya terbawa itu sebabnya juga karena perilakunya umat Islam yang tidak sesuai dengan ajaran Islam.
Contoh:
Karena terlalu jengkel kepada anaknya, sampai ada keluar perkataan yang tidak baik.
Kehilangan telor satu saja tidak apa-apa.
Tetapi kalau perkataan itu dijelaskan; yang bertelur itu siapa ?
Ada lagi : Dinasehati mbandel, seperti kambing saja. kalau saya ini kambing, terus yang melahirkan siapa ? Apa kambing ajaib ?
Adalagi ada orang yang mau melakukan sesuatu yang jahat berkata : Disini saja mumpung tidak ada orang.Sepintas lalu kalimat ini benar. Kalau tidak ada orang lalu dirinya sendiri dianggap apa ? Dirinya sudah dianggap bukan manusia lagi.Kalau bukan manusia mungkin syaithon.
3. Cahaya Islam ke 3.
Cahaya Islam itu dihalang-halangi oleh orang Islam sendiri, makanya kita harus menyadari bahwa didalam Al Qur-an surat Ar Ro’du ayat no.11, itu ada keterangan.
INNALLOHA LAA YUGHOYYIRU MAABIQOUMIN HATTAA YUGHOYYIRU MAA BIANFUSIHIM
” Alloh tidak akan merubah nasib suatu kaum sebelum kaum itu merubah apa yang ada pada dirinya sendiri “.
Kalau kita dalam keadaan sulit, selama kita tidak mau merubah menuju kebaikan, selamanya akan sulit.
Kalau kita berada dalam keadaan nifaq, selama tidak mau merubah menjadi iman yang muchlish, selamanya kita akan berkumur pada kemunafikan.
Kalau kita dalam keadaan kebodohan, tidak mau hijrah merubah keadaan menjadi berilmu kita akan tetap dalam keadaan bodoh.
Kalau kita dalam kemunduran, selama kita tidak mau merubah menjadi kemajuan, selamanya akan tetap mundur.
Di waktu kita dalam kekacauan kalau tidak ada kesadaran kemuju kepada ketentraman, kedamaian, kemaslahatan, maka selamanya akan tetap dalam kekacauan.
Rubahlah, mari kita rubah dari keadaan yang tidak baik menuju yang baik. Itulah yang dinamakan hijrah.
Sebaik-baik hijrah adalah hijrah dari sesuatu yang dilarang oleh Alloh Ta’ala menuju keridloanNya.
AFDLOOLUL MUHAAJIRIINA MAN HAJARO MANAHALLOH
” Sebaik-baik hijrah itu adalah dari sesuatu yang dilarang oleh Alloh menuju kepada ridlo Alloh”