Laman

Jumat, 28 Februari 2020

Berdzikir untuk mencapai Cahaya Iahi

بسم الله الرحمن الرحيم ...
Tahukah engkau bahawa sebagian ummat Islam saat ini, sebetulnya belum mengenal akan Allah.
Kebanyakan masih meraba-raba, membuka-buka lembaran Ayat-ayat Al-Qur'an dan hadits dalam rangka untuk mengenal Allah.
Akan tetapi, kenyataannya dalam kehidupan nyata kebanyakan Ummat Islam saat ini belum bisa menemukan Allah.
Bahkan terhadap segala amal ibadah yang dilakukannya sekalipun, kebanyakan ummat Islam saat ini tidak pasti apakah amal ibadahnya itu diterima dan diridhai Allah ataukah tidak ?
Kebanyakan ummat Islam saat ini tidak ada yang dapat memastikan apakah ibadah puasa sebulan lamanya di bulan Ramadhan, lalu diterima Allah ataukah tidak ?
Begitulah kondisi kita bahawa kebanyakan dari kita Ummat Islam saat ini adalah masih mencari-cari dimanaka Allah berada, dan bagaimana caranya bercakap (berdialog) dengan Allah ?
Sebaiknya guru kita mengajar kepada murid-muridnya bahawa dengan mengikuti pengajian selama ini,. Dan mengamalkan amalan dzikir sebanyak-banyaknya. Maka seharusnya kita bisa mengenal Allah lebih dekat lagi, dan sudah bisa membuka pintu komunikasi berupa petunjuk Allah Ta'ala.
Tulisan saya ini cuma sekedar sedikit pengalaman dalam melaksanakan ajaran dan perintah guru saya untuk mengamalkan amalan dzikir berupa Syahadah, istighfar dan shalawat sebanyak-banyaknya.
Guru kita pernah mengajarkan bahawa :
Didalam diri manusia itu sebetulnya bisa didapati Nur Muhammad dan Nur Ilahi, jadi bukan sahaja matahari atau bulan sahaja yang memancarkan cahyanya. Akan tetapi Nur Ilahi itu sudah pasti berbeza dengan Nur matahari atau bulan.
Cahya matahari atau bulan, dapat kita lihat dengan mata Jasmani kita dan heiwan. Akan tetapi Cahaya Ilahi itu tidak bisa dilihat oleh mata Jasmani, melainkan cuma dapat dilihat oleh mata Ruhani atau qalbu nurani kita.....
Dan itu pun tidak setiap mata Ruhani kita bisa melihat-Nya, hanya orang-orang dalam keadaan tertentu sahaja yang bisa kesempatan melihat Cahaya-Nya itu dan itupun tidak setiap saat. Hanya disaat-saat tertentu sahaja, apabila Allah menghendaki Cahaya-Nya itu bisa dilihat.
Bagi orang-orang yang benar-benar beriman kepada Allah, maka niscaya Allah akan menuntun Cahya-Nya itu. Tetapi sebaliknya pula bagi orang yang terbungkus oleh kekufuran, maka naungan atas mereka itu ialah syaitan yang akan membawanya dari Cahya menuju kegelapan.
الله ولي الذين امنوا يخرجهم من الظلمات الى النور° والذين كفروا او لياؤهم الطاغوت يخرجنهم من النور الى الظمات° أولئك اصحان النار °هم فيها خالدون
" Allah pelindung orang-orang yang beriman. Dia- mengeluarkan mereka dari kegelapan kepada Cahya. Dan orang-orang yang kufur, pelindung- pelindungnya adalah syaitan, yang mengeluarkan mereka daripada Cahya Kepada kegelapan. Mereka itu seperti penghuni neraka. Mereka kekal didalamnya."
(Qs 2 : 257l)
Bagi kebanyakan orang ummat Islam saat ini, mereka mengira bahawa Cahya dalam ayat tersebut adalah sekedar kata kiasan semata, kerana kebanyakan dari ummat Islam saat ini, tidak pernah, dan tak tahu caranya berjumpa dengan Cahya Allah itu. Tetapi berdasarkan informasi dari guru kita. Cahya Allah itu adalah nyata, bukan sekedar kata kiasan belaka ....
------------------------------------------
Pada saat kita tengah khusyuk berzikir, dimana seluruh urusan dunia sudah kita lupakan sementara.
Seluruh hiruk pikuk suara disekitar lingkungan kita sudah kita abaikan sejenak. Dimana suasana hati kita, benar-benar hening dan tenang.
Sejenak tidak memikirkan apa-apa dan tidak merasakan apa-apa .......
Cuma alunan suara desuh nafas kita yang berdzikir kita dengar saat itu. Maka disaat-saat seperti itulah bila memejamkan mata jasmani, melihat kedalam mata batin kita sendiri.
Kadang-kadang Allah memberi kesempatan pada kita untuk melihat Cahya Putih bersinar dari dalam diri.
Cahya itu bersinar berpendar dari dalam diri menyinari kita.
Cahya putih yang redup , redup kerana ternyata hati dan diri kita masih penuh dengan kotoran dan dosa. Sehingga sulit untuk dapat melihat Cahya dengan jernih. Akan tetapi, Cahya putih itu, itulah yang disebut dengan " Nur Allah " bukan Allah, tetapi itu adalah Cahya-Nya, Bayangan - Nya.
Apabila disuatu waktu diri kita ini berada dalam kondisi yang sangat bersih dari kotoran hati dan dosa. Apabila pada saat itu perut dalam keadaan Kosong (paling tidak 8 jam setelah terakhir kali kita makan) ...... Maka cahya itu akan tampak lebih terang, sehingga qalbu kita bisa merasakan kehadiran Cahya putih tersebut.
Dan apabila perut Kita benar-benar dalam keadaan kosong Lebih 18 jam, dan badan kita terasa lemas, maka saat itulah badan jasmani bersama seluruh organ-organ badan akan mengarungi aktivitasnya sampai ke level minimum.
Kemudian getaran badan melemah, dan memasuki tahapan getaran tubuh yang semakin halus.
Maka kadang-kadang ketika berzikir, kita akan melihat Cahya putih tadi bersinar dengan sangat terang didalam Batin kita.
Sedemikian terangnya .....
Melebihi terangnya sinar Matahari.
Cahya yang teramat terang -benderang bersinar dari dalam. Dan dibalik sinarnya itu, ada sumber sinar lagi, dan begitu seterusnya...............
" Cahya diatas Cahya "
Sehingga mata hati kita menjadi silau kerana-Nya.
Akan tetapi, mata hati berbeza dengan mata jasmaniah, tak ada kelopak mata untuk menutupi silaunya Sinar Yang Teramat Benderang.
Akibatnya adalah .......
Hati kita akan terbakar oleh Cahya itu, dan qalbu kita akan bergetar hebat ...
Sejenak kita bisa melupakan diri kita sendiri dan setelah itu barulah kita sedar, ternyata kita tengah menangis sejadi-jadinya .....
الله نور السماوات والأرض° مثل نوره كمشكاة فيه مصباح °المصباح في زجاجة الزجاجة كأنها كو كب دري يوقد من شجرة مباركه زيتونه لا شرقية ولاغربية يكاد زيتها يضيء ولولم تمسسه نار°
° نور على نور ° يهدي الله لنوره من يشاء ويضرب الله الأمثال للناس° والله بكل شيئ عليم
" Allah (Pemberi) Cahya (kepada) langit dan bumi.
Perumpamaan Cahya Allah adalah seperti sebuah lubang yang tidak tembus, yang didalamnya ada pelita besar.
Pelita itu didalam kaca, kaca itu seakan-akan bintang (yang bercahya) seperti mutiara yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang berkahnya (yaitu), pohon zaitun yang tumbuh tidak disebelah timur, dan tidak pula disebelah barat, yang minyaknya saja hampir-hampir menerangi walaupun tidak dosentuh api. Cahya diatas Cahya (berlapis-lapis).
Allah membimbing Cahya-Nya itu pada siapa yang Dia- kehendaki.
Dan Allah memperbuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia.
Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu."
(Qs. An-Nur 24 : 35)
Demikianlah sekedar dalam pemahaman akan berzikir dalam rangka untuk menggapai Cahya Ilahi yang apabila Dia- menghendaki .......
Bisa dijumpai pada saat- saat kita tengah khusuk berzikir. Asalkan perut dalam keadaan kosong, badan dalam keadaan berpuasa, fikiran serta hati dalam keadaan hening dan tenang ...........
Maka Insyaa Allah ....
Mudah-mudahan sahaja disaat itu Allah akan menampakkan Cahya-Nya
" Cahya diatas Cahya "
Semua itu adalah kehendak Allah Azza wa Jalla ....°
Salam dari :
Da'wah Tauhid

Ilmu tentang Shalat dan zikir

,بسم الله الرحمن الرحيم ....
Ketahuilah engkau sekalian .....
Bahawasanya, shalat ibadah yang paling utama.
Dan zikir itu ialah ruh bagi shalat.....
Jika zikirnya baik dan sah, shalat pun menjadi baek dan sah pula ibadahnya. Maka dihari Hisab pun akan baik pula. timbangannya.
Jikalau zikirnya tak baek dan hancur berantakan, maka rusaklah ibadah shalatnya. Maka dihari pengisaban pun semakin buruk tinbangannya .
Jadi shalat itu paling utama daripada ibadah-ibadah yang lainnya.
Amal ibadah yang paling pertama dipetanyakan ialah shalat engkau.
Baik hisabnya, baik pula seluruh amal lainnya.
Baik shalatnya, maka tidak ada dihisab ibadah lainnya.
Mengapa Ibadah shalat itu paling utama ???
Sebab, Didalam shalatlah keesaan ultimatum antara ruh, nafs dan jasmani terjadi.....
Ruh, Nafs dan jasmani kita ini secara serentak dan bersama beribadah.
Maka, didalam shalat itu ada rukunnya yaitu ;
- Rukun Qalbi yaitu Menghadirkan hati.
- Rukun Qauli yaitu Bacaan.
- Rukun Fi'li yaitu Perbuatan.
Rukun Qalbi adalah pekerjaannya Ruh kita.
Rukun Qauli pekerjaannya Nafs kita.
Rukun Fi'li pekerjaannya tubuh badan kita ini.
" Ketiga ini sudah bersatu (esa) maka, bersatulah lahir dan batin kita beserta Allah. Inilah disebut :
Dengan Allah, kepada.Allah.
Dari Allah."
Jadi, shalat kita itu hakikatnya ialah kita berlatih mati.....
Apa tandanya shalat itu berlatih mati ???
Yaitu :
" Ummatii - Ummati."
Inilah hakikatnya berlatih mati ketika Rasulullah Saw mengucap kalimat kalam tersebut.
Jadi, keterangan kematian itu ialah sakit, ada sakitnya dan tidak sakitpun juga ada keterangannya ...
"""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""
Kedudukan zikir, Ruhnya shalat.
Semoga Allah memudahkan bagi orang yang memahami ilmu ini.
Mari sama-sama kita menyimak suatu pelajaran berharga ini yang tidak ada dimiliki oleh ulama .....
Ketahuilah oleh engkau sekalian, bahawasanya Ruh-nya shalat itu ialah :
Li Zikri (لذكري), yaitu :
Dengan mengingat Allah.
(Qs. thaahaa : 14)
Mengingat Allah itu disarankan dalam setiap keadaan yaitu :
Berdiri, duduk, berbaring.
Ini dilakukan seterusnya setiap saat pagi dan petang.
Zikir itu maknanya ialah mengingat, bukan menyebut- sebut.
Bukan membaca-baca.
Yang terakhir ini yang paling jauh menyimpang dari makna Zikir yaitu :
Bukan bernafas- nafas.
Bukan bernafas-nafas.
Untuk membantu jasmaniah kita untuk mengingat yaitu :
Di isyaratkan untuk berwirid, puji-pujian kepada Allah Ta'ala.
Tetapi prinsip zikir kita itu tetaplah mengingat, bukan menyebut-sebut, bukan membaca-baca.
Hakikat Zikir ialah :
من عراف الله كل لسانه
MAN 'ARAFALLAAHU KULLA LISAANI
Maksudnya :
" Sesiapa yang mengenal akan Allah, dengan sebenar- benar pengenalan, kelulah lidahnya......
Jadi,. Zikir itu bukan sampai banyak, tatapi Sampai pada kelu.
Inilah hakikat zikir.
Hadits ini, tercantum dalam Kitab Ad-Durun Nafis yang dikarang oleh Syekh Muhammad Nafis bin Idris al- Banjari.
Mulut kita berucap ;
لا اله الا الله
Nah .....
Darimana munculnya ucapan kita ini ???
Yaitu :
Munculnya ucapan kita ini ialah dari hati, bukan dari lidah.....
" Laa Ilaaha Illallaahu ( لا اله الا الله ) " yang dari hati ini darimana pula asalnya ?
Yaitu :
Dari Sir Hati......
Yang daripada Sir hati ini pula darimana ???
Yaitu :
Didalam Sir.....
Didalam Sir itu pula siapa ???
Yaitulah Sirrullah yakni :
Rahsia Allah...
Syari'atmya ... kita berzikir.
Ma'rifatnya ... Rahsia Allah.
Itulah yang berzikir didalam Sir...
Sir itulah yang berzikir....
Ingat !!!
Yang didalam Sir itulah yamg berzikir.
Memandang sir inilah yamg dituju dalam berzikir sirri yaitu sebagaimana dalam Hadits Quds :
وفي سر انا
WA FII SIRRI ANA
" Didalam rahsia adalah Aku."
Nah ....
Kalaulah kita teliti baik-baik, siapa yang sebetulnya berzikir itu ???
Syari'atmya ...Kita berzikir
Ma'rifatnya.... Yang punya Zikir itu berzikir.....
Jadi, perkataan kita ini bukanlah ingin menjadikan kita Allah atau sebanding dengan-Nya...
Sama sekali - TIIIDAK ...
Melainkan kita hanya menyakini akan Rahsia Allah, Zat- Allah ...
Itulah Diri Allah, bukan kita adalah Allah.....
Kesimpulannya ialah :
Rahsia Allah ialah Zat Allah. Itulah yang memuji Tuhannya....
Jikalau engkau belum mengetahuinya bahawa : ......
Didalam Sir itulah yang berzikir...
Lalu, bagaimana engkau akan karam dalam zikir ???
Paling tidak engkau cuma dapat karam dalam sebutan zikir semata sahaja.
"""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""
Cuma ada dua jenis sahaja zikir itu yaitu :
Zikir Jauhar yakni Zikir nyata.
Zikir Khafi yaitu Zikir tersembunyi....
Sebaik-baiknya zikir adalah Zikir dengan samar...
Sebaiknya rezeki ialah Rezeki yang mencukupi...
Rasulullah saw. bersabda :
" Zikir yang tidak didengar oleh malaikat pencatat amal, mengungguli atas zikir yang dapat didengar oleh mereka sebanyak 70x lipat."
(H. R. Baihaqi)
Syari'atmya...kita berzikir yaitu : Jasmani kita melalui mulut dan Nafs melalui hati Sanubari..
Ini dengan cara zikir Jauhar........
Ma'rifatnya... Rahsia Allah yaitu : Ruh atau hati Nurani yang Rabbani....
Itulah yang berzikir Khafi...
Pertama : Zikir Jauhar yaitu zikir berupa hurufiyah yang syari'atmya kitar yang berzikir melalui lidah dan Nafs (jiwa) melalui hati sanubari..
Keterangannya ialah :
Mewiridkan dengan puji-pujian kepada Allah dengan lisan kita, hati kita.
Zikir ini masih berupa huruf yaitu dengan bersuara dan berbentuk.
Zikir Jauhar ini adalah zikir yang kita lakukan dengan perbuatan jasmani dan Nafs kita.
Bisa dikatakan zikir Jauhar ini, barulah zikir Qauli dan Fi'li.
Mulut mengucap ....
Hati mengucap....
Jari-jemari tangan menghitung jumlah.....
Jadi menyebut- sebut bacaan zikir : سبحان الله didalam hati itu, masih tergolong Zikir Jauhar. Kerana masih berupa huruf, masih berupa suara, masih berupa bentuk....
Suara hati sanubari kita masih bisa didengar oleh malaikat.
Masih terdeteksi oleh malaikat......
Zikir Jauhar ini ada kelemahannya yaitu :
Zikir bertahap jasmaniah dan An-Nafs.
Jadi... Daya kekuatan kita berzikir ini, bergantung pada stamina badan kita. Tidak berkekalan lama mengingat Allah setiap saat (non stop) dalam setiap harinya..
Saat kita bercakap-cakap dengan sesiapa sahaja, kita tak bisa mewiridkan puji-pujian didalam hati.
Kalau engkau tak percaye juge....cubalah engkau lakukan sekarang juge ....
Kalau kite nak tidur, tak bise mewiridkan puji-pujian...
Belum ade lagi orang tidurnya mengigau mengucap ;
سبحان الله
سبحان الله
سبحان الله ....
Setiap malam...
Ade tidak ???
Tidak ade....
Kedua : Zikir Khafi yaitu Zikir Kamaliyah....
Ma'rifatnya Rahsia Allah. Yaitu Ruh atau Hati Nurani yang Rabbani...
Inilah yang berzikir Sir yaitu, Zikir Khafi.
Zikir Khafi ialah zikir yang tersembunyi...
Zikir ini tidak terdeteksi oleh Malaikat pencatat amal, sebab :
Zikir ini tiada rupanya.
Baik itu huruf, suata atau bentuk .....
Ada pula yang menyebut zikir Khafi ini sebagai zikir Sirri atau zikir Rahsia.
Disebut zikir Rahsia itu maksudnya bukan zikir yang tidak boleh diketahui umum, tetapi Zikir ini memang tiada berupa. Baik huruf, baik suara ataupun bentuk .....
Maksudnya bagaimana pula zikir yang tiada rupa huruf, tiada suara dan ziada berbentuk itu ????
Ingatlah !!!!
Makna kata " ZIKRI (ذكري) " itu apa ???
Makna Kata Zikri itu :
Mengingat....
Mengingat siapa ???
Mengingat Allah...
Allah .... Allah itu bagaimana bentuknya ???
ليس كمثله شيئ (قران الشرا :١١)
Laysa Kamitslihi Syai'un yaitu : Tidaklah sama dengan segala sesuatu apapun...
Jadi Tuhan itu bukan berupa huruf nama-Nya yang dipisahkan, dan bukan rangakaian huruf berbentuk Asma-Nya yaitu ;
Bukan Alif.
Bukan Lam awal.
Bukan Lam Akhir.
Dan bukan Ha.
Lalu rangkaiannya menjadi nama-Nya yakni : Allah.
Itu bukan Diri Tuhan...
Itu sebutan lafadz sahaja
Itu cuma nama kebesaran Tuhan, bukan diri Allah.
Nama Tuhan yakni Allah itu hanya disuarakan...
Diri Tuhan bukan berupa huruf.....
Diri Tuhan bukan berupa suara...
Diri Tuhan bukan berupa Bentuk...
Kerana Allah itu Maha Pencipta segala bentuk huruf...
Bentuk suara ....
Dan bentuk segala bentuk-bentuk.....
Maka... Setiap yang memiliki bentuk, pasti makhkuq...
Setiap memilki bentuk, pasti bukan Tuhan.
Nah contoh :
... Ketika mengingat sesuatu atau sesorang, tentu kita ingat akan bentuknya, suaranya, wajahnya dan lain-lain.
Tentu berkesan dihati kita ketika mengingatnya atau sesuatu yang kita ingat..
Kita memakai dan menggunakan ini dengan akal fikiran dan juga perasaan.
Ketika kita mengingat-Allah yang tidak sama dengan segala sesuatu itu yang bagaimana ??
Pengkajian penutup Untuk hari ini dijawab pertanyaan terakhir ini adalah :
Mendiamkan Nafs- Nafs kita dengan cara mendiamkan akal fikir kita dan mendiamkan rasa perasaan kita...
Kedua inilah yang perlu difahami, supaya kita betul-betul yang dikatakan shalat yang sebenar mengingat Allah...
Murah- mudahan pengkajian selanjutnya akan djelaskan...
Aamiin Allaahumma aamiin.....
Penulis ✍️ :
Da'wah Taujid...

Kamis, 27 Februari 2020

ANTARA NUR MUHAMMAD DAN NABI MUHAMMAD

Hakikat Nur Muhammad ini perlu diterangkan dgn lebih lanjut dan jelas agar dapat difahami oleh semuanya.
* Apa itu Nur Muhammad ?
* Apa hubungannya dengan diri Nabi Muhammad ?
* Apa hubungannya dengan diri manusia ?
Dalam ranah ( ruang lingkup / lapangan ) hakikat, Nabi Muhammad dan Nur Muhammad itu berbeza.
Nabi Muhammad adalah manusia. Anak dari seorang ayah bernama Abdullah dan ibunya bernama Aminah. Lahirnya di Mekah dan makamnya di Madinah.
Tetapi hakikat "Nur Muhammad" adalah cahaya atau ruh, jiwa yang tunggal, jiwa jiwa yang terpuji. Hakikat Nur Muhammad itu ada dalam diri tiap-tiap manusia, ada dalam diri kalian semua, sebagaimana ada dalam diri para Nabi Allah dan RasulNya, serta wali Allah.
Nur Muhammad itu hanya ada SATU namun ada dalam diri semua umat manusia. Jika engkau pakai akalmu, boleh menjadi bingung.
Lalu apa hubungannya antara Nur Muhammad itu dengan diri Nabi Muhammad ?
Diri Nabi Muhammad itu batiniahnya telah bersambung / Wushul serta lebur dalam hakikat Nur Muhammad atau boleh dikatakan Nabi Muhammad adalah TAJALLI SEMPURNA daripada Nur Muhammad. Sedang pada manusia pada umumnya, batiniahnya itu masih putus disebabkan masih terselimut hawa nafsu.
Sifat atau pakaian dasar dari Nur Muhammad itu adalah " KEINDAHAN ( JAMAL ) , maksudnya adalah keindahan akhlakul karimah dimana dengan keindahan itu selalu bersifat menata ( tersusun kemas ) seumpama longgokan sampah yang berserakan dan tak berharga, lalu ditata ( disusun kemas ) menjadi suatu keindahan.
Yang sebenarnya Nabi Muhammad yang ada di Makkah itu adalah wujud lahiriah saja. Demikian juga halnya para Nabi yang lain, maupun wali-wali Allah, kesemuanya tiada lain adalah tajalli(manifestasi/penzahiran) dari Nur Muhammad.
Oleh sebab itulah Rasulullah bersabda bahwa dirinya diutus hanya untuk memuliakan dan menyempurnakan akhlaknya manusia.
Itulah sejati, diutusnya Nabi Muhammad, sebenar-benarnya adalah untuk mengembalikan manusia pada kemurnian fitrah dasarnya, mengembalikan agar wushul dan tersambung kembali lebur kepada Nur Muhammad.
Agar engkau sekalian menjadi "MUHAMMAD" itu sendiri secara hakikatnya, yaitu makhluk yg terpuji, INSAN yang kamil / sempurna, sesuatu fitrah dasar penciptaan manusia. Itulah , sesungguhnya syafaat yang sejati, itulah sebenarnya selawat yang sejati.
Sebab, hanya Nur Muhammadlah yang dapat mengenali Allah, itulah tujuan akhirnya yang hendak dicapai agar dapat menjadi Muhammad secara hakikatnya dan mengenali TuhanNya.
Salah persepsi daripada orang orang, yaitu malah mereka seakan ingin mengcopy 100% lahiriah Nabi Muhammad semata-mata, dengan pakaian ala timur tengah, berjanggut tanpa berkumis, celana berkain, dll yang bersifat lahiriah saja, padahal tujuannya Nabi itu untuk menjadikanmu seorang MUHAMMAD secara hakikatnya, menjadi makhluk yang terpuji dan mengenal Allah, jadilah Muhammad secara hakikatnya, itulah hakikat yang sesungguhnya.
Dan lagi ketika ingin menjadi Muhammad atau seperti Muhammad tidak wajib bernama Muhammad, namun amat baik jika seorang itu diberikan nama Muhammad.. Misalnya jika ingin menamakan anakmu supaya namanya mencerminkan akhlaknya, misal nama Ahmad, Mustafa, Hasan, Abu Bakar, dll..
Itu semua maknanya sama saja hanya lain bahasa, nama boleh apa saja asalkan ertinya baik dan bagus, hal yang paling penting adalah sikap dan perilakumu, zahir dan batinmu yang harus mencerminkan Muhammad ( Yang Terpuji ).
Kita mungkin tak lagi melihat Nabi Muhammad (kerana beliau sudah wafat)
Tetapi kita masih boleh bertemu para Muhammad Muhammad yang lain secara hakikatnya.
Nur Muhammad itu masih ada sampai sekarang menerangi semesta ini. Agar kita semua dapat melihat dan menjadi saksi ( bersyahadah ) bahwa Nur Muhammad itu ada, nyata, mereka adalah cahaya penerang kehidupan ini.

Selasa, 25 Februari 2020

RAHASIA HATI

"INNALLAHA 'ALAA KULLI SYAI'IN QODIIR" ,,Aamiin .
JANTUNG,, Jantung mnusia itu mmegang rahsia2 trbesar hakikat penciptaan mnusia dn alam,,
** D Jantung lh pintunya ke alam Syahadah,, Aamiin,,
** Dr jantung lh tmpat mula mnyucikn hati dr nafsu2 dunia
** Dr jantung ilmu2 akhirat d zahirkn,, sgala puji bagi Maha Pencipta,,Allah,, Aamiin
** Di sebalik jantung jg ada nya "Hati d sebalik hati" yg ghoib itu,, "QALBI" ,,d sini brsemayamnya DIA ,,Aamiin.
** Qalbi,, hati yg mmandang akhirat,, Qalbun,, hati yg mmandang dunia,,
** Akal d Qalbi tdk sama dgn akal d otak,, Aamiin,, akal logik tdk mampu mggapai prkhabaran2 ilmu2 kerohanian,,
** "Ahmad Akhir" itu tdk akn prnh dpt d temui,,cuma d yakin dgn "Iman" shj,,Aamiin. kerana ia plg ghoib d antara semua sukma,, dia lh "Wajah Terakhir",, slps ghoib ini ialh ghoib Roh Quddus Allah sndiri,, Subhaanal Malikil Arasy,, Aamiin .
.
** "Hati pintunya,, Nafas kunci nya" Aamiin yaa Malikil Hayat,, Aamiin ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
** Tujuh nadi2 besar yg ghoib d spanjang tulang blkg itu mwakili sifat2 unsur2 bumi,, tanah ,,air,,angin dn api ,,dn prana,, pintunya d sana,, Aamiin,,
** Sukma perlukan unsur2 tanah, air, api dn angin utk mggerakkn jasad,,
** Jika salah satu dr unsur2 ini tdk seimbang,, Aura akn bocor dn kt akn jatuh sakit dn mudah trdedah pd sihir,,
** Ksemua nadi2 itu brmula dr ats ubun2 dn mnjalar k seluruh tubuh spt akar pokok,,
** Trdpt lbh sdkit dr 72,000 nadi2 halus dsluruh tubuh selain tujuh nadi2 yg utama td,,
** Nadi2 ini sntiasa brpusing dn mghasilkn "getar" pd tubuh kita,, ia tdk prnah brhenti brgetar siang dn mlm,, spanjg hayat d kandung badan,, Aamiin
** Ia cuma brhenti brgetar bila "Nyawa" dn "rasa" sdh tiada dn smua sukma2 trmasuk Sukma Induk brnama "Idofi" itu kluar,,maka badan pn mati(meninggal),
** Sukma cuma sarung bg Roh,, badan zahir pula sarung bg sukma,, Roh ialh zat hidup,, Roh Maha Ghoib yg mghidupkn sukma,,
** Cuma ada SATU Roh d seluruh alam,, Roh yg benar2 sama d dlm tiap insan,, dn tiap2 makhluk brnyawa,, iaitu Rohul Quddus Azza wa Jalla,, Aamiin.
** Kita smua cuma ciptaan,, makhluk wajib mnyenbah penciptanya,,Aamiin. kita yg perlukn Allah,,bkn sebaliknya ,,Aamiin .
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

** Ilmu2 Tauhid tdk ada d ajar d mana2 sekolah,, Tauhid merangkumi hmpir2 semua agama2 d bumi,, dr zaman Nabi Seth AS,, Ibrahim AS, Musa AS,, ,,hgga Rasul junjungan BESAR Muhammad SAW,, brsyukurlh,,
** Tauhid tdk brpegang pd agama2 yg lepas,, cuma Islam pegangan Tauhid,, ttp ahli2 Tauhid mnguasai ilmu2 dr agama2 trdahulu wlu pn tdk mnguasai spenuhnya,, dr agama yg d bawa olh Nabi Allah Shiith AS,, Ibrahim AS,, Musa AS,, hgga lh Muhammad SAW,, Aamiin .
** Kitab Ibrahim AS dn Musa AS itu mengESA kn Allah yg SATU,, Aamiin,-(Al-A'la)
** Mnusia prlu brserah spenuhnya utk kembalikn yg Haq,, baru lh trzahir dr Allah kpd Allah,,
** Penghalang makrifatullah itu cuma nafsu2 dunia dn dosa,, itu sj,, tdk susah ,,tdk mudah,, trserah diri msg2,,
** Jin itu tenaga kegelapan,,, malaikat tenaga cahaya,, kgelapan tdk mampu dekati cahaya ,,Aamiin ,,bila cahaya muncul,, kgelapan akn hilang,, bila malaikat muncul,, syaitan akn hilang,, Aamiin .
** Ada lh benar mnusia khalifah alam,, mnusia2 yg tdk brnafsu "dunia" itu ialh yg tdk mnjd hamba kpd "dunia" atw makhluk,, ttp hamba kpd Allah,, mnusia2 yg tdk mngalah kpd godaan dunia yg berisi dosa dn noda,
** ,,Jaga lh lidah,, lidah itu dlm se hari,, lbh bnyk mnyebut kalimah akhirat atw mnyebut kalimah dunia,,
** Diri yg sdh d nafi itu,, sdh tdk ada ilmu lg pd dirinya,, smuanya milik Allah baginya,,hanya Allah yg berilmu,, Allah brtakhta d hati ,, ,,Aamiin ,,,
,,Subhaanal Malikil Ghoib
** Beramal tanpa brkehendak dn brserah,, ber Irodat cuma milik Allah,, tdk akn ada lg tinggi atw hebatnya ilmu,, hanya milik mutlak Allah semuanya d langit dn bumi,, Aamiin.
======================================

~~~Dunia mmg sdh d ambang akhir zaman,, tgk saja,,,, perang d Syria itu akn brtambah besar,,dn besar,, smakin bnyak kenyataan2 d dlm hadis2 sahih sdh pn mnjadi knyataan pd hari ini,,
~~~ Bumi smakin condong paksinya,, bila paksi hmpir trbalik,, matahari bakal kelihatan muncul d barat,,
brtaubat dn br serah pd Allah sbelum matahari terbit dr barat,,
~~~ Mnusia sdg brjalan d pentas dunia,, apa yg trjadi hari ini ialh lakonan semula Gambaran Qudrat d Luh Mahfuz,, Aamiin,, smoga kita smua mngambil iktibar ats smua d Syria dn sluruh dunia,, bkn mnusia musuh kita,, syaitan dn nafsu mazmumah itu musuh sbenar mnusia,,
~~~ Dunia ini medan perebutan d antara mnusia dn Iblis yg mnentang perancangan Allah yg menciptanya,, Aamiin
~~~ Dari Hadis Sahih Al-Bukhari,, Rasulullah SAW brsabda::,, akn dtg satu zaman d mana umatku akn d uji dgn se hebat2 ujian yg tdk prnh d lalui mnusia sejak zaman Adam AS,, Aamiin.
"Laa ilaaha illallah,MuhammaduRasulullah" ,,,,"Laa ilaaha illa anta" ,,Aamiin.
Wassalamu..

KALIMAH TAUHID ‘ LA'ILAHA'ILLALLAH

Memahami itu lebih utama dari menghafalnya. .
Kalimah LA'ILAHA'ILLALLAH sebenarnya ialah kalimah tauhid iaitu kalimah mengESA akan Allah. Hakikat kalimah ialah menyata akan Allah. Bagaimana hendak menyata akan Allah? Sedangkan bila diucapkan kalimah itu tidak mengandungi intipatinya dan kemauan kalimah itu sendiri, tanpa ada rukun dan syaratnya.
Melafazkan kalimah itu sah dengan tiga rukun, iaitu pertama lafaz di lidah, kedua tasdik dihati dan ketiga laku dengan perbuatan.
Lafaz di lidah, siapa-siapa pun tahu dan dapat melafazkan dengan lidah atau mulut, kecuali orang-orang bisu. Laku dengan perbuatan, iaitu menunaikan tuntutan kalimah itu sendiri (insyallah akan diterangkan di bab-bab yang akan datang).
Tasdik dihati, (disinilah yang akan diperbincangkan dengan panjang lebar, kerana disinilah matlamat dan hakikatnya kalimah). Apakah yang dimaksudkan dengan tasdik dihati? Benarkah sebagaimana kefahaman kebanyakan umat Islam kini, yang dimaksudkan tasdik dihati itu menterjemahkan atau mengalih bahasakan dari bahasa Arab ke bahasa Melayu (Jawi)? Benarkan tasdik itu TIADA TUHAN YANG DISEMBAH MELAINKAN ALLAH?

Maksud sebenar tasdik dihati itu ialah membenarkan dihati, yang terkandung didalamnya nafi dan isbat, bukanlah dengan mengalih bahasakan atau menterjemahkan bahasa. Sekiranya benar seperti apa yang difahamkan oleh kebanyakan umat Islam kini, iaitu menterjemahkannya, bagaimana pula bangsa Arab sendiri yang melafazkan kalimah, dan bagaimana pula mereka hendak mentasdikkan dihati? Sedangkan kalimah itu bahasa Arab, apa pula yang hendak diterjemahkan oleh bangsa Arab?
Misalnya kita yang berbangsa Melayu, apabila kita sebut "ayam makan padi" apa pula yang hendak kita terjemahkannya atau hendak di alih bahasakannya? Sedangkan kita sudah faham dengan perkataan tersebut. Begitulah juga dengan bangsa Arab yang menyebut " LA'ILAHA'ILLALLAH " yang sudah pun mereka faham maksudnya, dengan apa pula yang hendak mereka tasdikkan?.
Rukun syahadah yang tiga seperti yang tersebut diatas, bukanlah sahaja tertakluk kepada bangsa Melayu atau selain dari bangsa Arab, malahan rukun yang tiga itu tertakluk kepada sesiapa sahaja yang mengaku beragama Islam. Tidak tahulah pula kalau-kalau ada petua yang mengatakan rukun syahadah yang tiga itu, dua kepada bangsa arab dan tiga kepada selain dari bangsa arab?.
Maksud sebenar apa yang dikatakan tasdik di hati itu bukanlah alih bahasa, tetapi membenarkan dihati. Tidak sah kalimah jikalau sekadar alih bahasa. Kebanyakan orang-orang Islam pada hari ini nafi berhala (tok kong) dan isbat tuhan (Allah) kerana ekoran dari terjemahan atau alih bahasa tersebut. Sayugia diingatkan tidak sah kalimah seseorang itu jika beliau nafi berhala (tok kong), kerana berhala itu tidak ada langsung sifat-sifat ketuhanan dan alangkah lekehnya jika diperbandingkan berhala untuk dinafikan dengan ZAT Allah swt.
Pada hakikatnya lafaz dilidah dan laku dengan perbuatan itu sendiri tersimpul didalam tasdik dihati. Jadi tasdik dihati itu mengambil peranan penting didalam mengesahkan kalimah tauhid. Salah tasdik, nauuzbillah, berkecailah kalimah itu, tidak sah kalimah, tidak sah Islam.
Jadi bagaimana pula kalimah tauhid itu hendak dijadikan kalimah mengESA? Iaitu dengan mengetahui syarat dan rukun tasdik itu, iaitu NAFI dan ISBAT. Nafi itu maksudnya menolak dan Isbat itu maksudnya menerima. Apakah yang kita hendak nafi dan apa pula yang hendak kita isbat? Sebenarnya kita nafi HAK MAKHLUK dan isbat HAK ALLAH. Kita nafikan apa yang berlaku di makhluk itu bukan HAK MAKHLUK, dan kita isbatkan barang apa yang berlaku di makhluk itu HAK ALLAH.
Dalil firman Maksudnya;
"Padahal Allahlah yang menjadikan/menciptakan kamu dan segala perbuatan kamu “
(Al Shaffat: 96).
Kesimpulan dalil naqli diatas ialah, Allah menegaskan bahawasanya DIA (Allah) menjadikan kita dan segala apa yang kita lakukan, yakni segala apa yang tengah dok jadi.
Kesimpulannya, kita nafikan yang dalam (tengah dok jadi) itu bukan HAK KITA (MAKHLUK) dan kita isbatkan yang dalam (tengah dok jadi) itu adalah HAK ALLAH. Terutamanya pada sifat maani yang tujuh, yang dalam proses (tengah dok jadi) di kita itu bukan HAK KITA (MAKHLUK), tapi HAK ALLAH, yang berlaku itu hanya lalu atau terupa sahaja dikita, sedangkan pada hakikatnya kita pun tidak ada, hanya tengah dok jadi.
Itulah sebabnya jikalau kita perasan atau dakwa yang berlaku di kita itu HAK kita, wajib kena atas syirik. Bukan setakat meletakkan pada diri kita sahaja, tapi kena meletakkan nafi dan isbat (kalimah) itu pada tiap-tiap sesuatu, setiap waktu dan setiap ketika, baharulah sebenar ESA (bukan satu). Matlamat yang kita nafi dimakhluk dan isbat di makhluk, kerana makhluklah yang menyata akan Allah (NYATA ALLAH) yang tidak nyata. Dengan itu hakikat kalimah ialah untuk mengESA akan Allah.
Wallahualam..!

SIFAT 20 : KE ARAH MEMAHAMI ILMU TAUHID

ILMU TAUHID\
Ilmu Tauhid ialah ilmu yang membicarakan soal-soal 'aqaid' yakni segala keyakinan dan kepercayaan dalam agama islam dengan dalil-dalil yang yakin.
Erti kata tauhid ialah 'mengesakan' dari bahasa arab :
(wahhada-yuwahhidu-tauhid). Hadi bertauhid ertinya mengesakan Allah Ta'ala pencipta semesta alam, yang tidak ada sekutu bagi-Nya dengan keyakinan yang bulat. Sehingga yakin seyakin-yakinnya bahawa Allah yang Maha Kuasa tidak ada yang dapat menandingi-Nya.
Adapun sebabnya ilmu yang membicarakan soal-soal kepercayaan dalam agama islam itu dinamakan ilmu Tauhid, kerana soal kepercayaan dalam agama Islam itu dinamakan Ilmu Tauhid, kerana soal yang terpenting dalam ilmu ini adalah mengenai keesaan Allah Ta'ala. yakni yang terpenting daripada ilmu ini ialah mengenai adanya Allah yang Maha Esa dengan segala sifat-sifat-Nya. Adapun soal-soal yang lain adalah soal nombor dua. Jadi ilmu ini diberi nama dengan salah satu bab yang terpenting dalam ilmu tersebut.

Iman tentang adanya Allah Ta'ala dan keesaan-Nya akan memberikan kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Bahkan seseorang yang mempercayai dengan sepenuh hatinya dan dibenarkan oleh lisannya dan perbuatannya atas adanya Allah Ta'ala dan keeasaan-Nya, maka dia berhak memiliki syurga Allah Ta'ala kelak, termasuk manusia yang berbahagia di dunia dan diakhirat. Soal keesaan ini akan diterang kan dalam bab yang tersendiri.
Soal keesaan Allah Ta'ala itu tercantum dalam Al-Quran:
"Katakanlah (Wahai Muhammad): (Tuhanku) ialah Allah yang Maha Esa." (Al-Ikhlas :1)
Kadang-kadang ilmu Tauhid disebut juga dengan ilmu Usuluddin dan ilmu Kalam.

ILMU USULUDDIN
Ilmu Usuluddin ialah ilmu yang membicarakan soal 'aqaid, yakni segala keyakinan dan kepercayaan dalam agama islam disertai dengan dalil-dalil yang yakin.
Erti kata Usuluddin ialah 'dasar-dasar agama'. Ilmu itu membicarakan soal kepercayaan itu menjadi dasar agama.
Dan sebenarnya kita dapat memahami dari syariat agama islam apa sebab tauhid itu menjadi dasar agama sehingga dapatlah dikatakan bahawa agama tanpa kepercayaan sama sahaja dengan rumah tanpa dasar. Jadi sendi-sendi tauhid merupakan tiang agama yang utama. Tanpa tauhid maka agama tadi akan roboh. Begitulah ibaratnya.

ILMU KALAM
Ilmu kalam ialah ilmu yang membicarakan tentang aqaid segala keyakinan dan kepercayaan dalam agama Islam berdasarkan dalil-dalil yang sudah yakin.
Erti kalam ialah 'pembicaraan'. Ilmu yang membicarakan soal kepercayaan dinamakan ilmu kalam sebab soal-soal kepercayaan itu menjadi buah pembicaraan yang hangat dikalangan orang-orang yang mempunyai kepercayaan tersebut antara sesama mereka.
Terbukti dari zaman dahulu kala manusia selalu memperbincangkan soal kepercayaan itu, bahkan kepercayaan mereka kadang-kadang telah meresap masuk ke dalam tulang sungsum sehingga sukar hilangnya, telah mendarah daging dan kepercayaan tadi di bawa sampai kepada akhir hayatnya yang ertinya bahawa mereka itu mati disertai dengan kepercayaannya. untuk menerangkan soal kepercayaan memerlukan pembicaraan yang berliku-liku. Keterangan dan hujah yang kuat hingga dapatlah diterima oleh akal fikiran yang sihat. Memang untuk menghuraikan soal kepercayaan tidak semudah seperti mengira orang.
Itulah sebabnya maka ilmu yang membicarkan soal kepercayaan disebut ilmu kalam kerana pembicaraannya yang berliku-liku. Jadi Ilmu Tauhid, Ilmu Usuluddin dan ilmu Kalam, ketiga-tiganya yang dimaksud ialah sama. Yakni suatu ilmu yang semata-mata membahas soal kepercayaan sahaja.
Ada pula orang menyebut ilmu Tauhid itu dengan ilmu 'Aqaid (ilmu ikatan, keyakinan ataupun kepercayaan) Kerana dalam pengetahuan ini ada fasal-fasal yang harus diikat erat-erat dalam hati kita, yang harus menjadi kepercayaan yang teguh.
Ada pula menamakannya dengan Ilmu Makrifat, yakni ilmu mengenal Allah Ta'ala dengan segala sifat-Nya. Kerana dengan ilmu ini, dapat mengetahui segala sifat-sifat-Nya dan dengan keyakinan yang teguh.
Ada pula menamakannya dengan ilmu hakikat (ilmu sejati). Kerana ilmu ini menjelaskan hakikat (kesejatian) segala sesuatu, sehingga dapat meyakini akan kepercayaan yang benar (hakiki).
Ilmu Ma'rifat dan Hakikat terkadang dipakai juga untuk istilah dan pengertian lain.
Maka berbahagialah orang yang dapat memahami Ilmu Tauhid itu sebab tauhid menjadi pedoman bagi tertegaknya syariat Islam.
TUJUAN MEMPELAJARI ILMU TAUHID
Tujuan utama mempelajari Ilmu Tauhid ialah untuk mengenal Allah Ta'ala dengan sifat-sifat-Nya. Begitu pula mengenal Rasul 'Alaihis Salam dengan ajaran-ajarannya, berdasarkan dalil-dalil yang jelas dari Al-Quran dan Al-Hadith, agar manusia memperolehi kebahagiaan dalam hidup di dunia dan akhirat.
Mengetahui hal-hal yang wajib, mustahil dan harus bagi Allah Ta'ala dan mengetahui hal-hal yang wajib, mustahil dan harus bagi Rasul 'alaihis Salam.
Sebagaimana yang tersebut dalam firman Allah Ta'ala:
"Katakanlah (wahai Muhammad): Sesungguhnya aku hanyalah seorangv manusia seperti kamu, diwahyukan kepadaku bahawa Tuhan kamu hanyalah Tuhan yang Satu; oleh itu, sesiapa yang percaya dan berharap akan pertemuan dengan Tuhannya, hendaklah ia mengerjakan amal yang soleh, dan janganlah ia mempersekutukan sesiapapun dalam ibadatnya kepada Tuhannya" (Kahfi :110)
Di dalam ayat lain Allah Ta'ala berfirman:
"Dan muhammad itu tidak lain hanyalah seorang Rasul yang sudahpun didahului oleh beberapa orang Rasul (yang telah mati atau terbunuh) (Ali-Imran :114)
Kedua ayat di atas mengandung makna bahawa kita diperintah mengenal Allah Ta'ala dan Rasul-Nya beserta ajaran-ajarannya.

KEDUDUKAN ILMU TAUHID
Ilmu ini adalah ilmu yang maha penting dan sangat utama dalam Islam.
Sebab ilmu ini menyangkut soal zat Allah Ta'ala dan menyangkut pula diri peribadi Rasul 'Alaihis Salam yang sangat suci lahir batinnya.
Padahal kita telah sama maklum bahawasanya Allah Ta'ala itu adalah zat Yang Maha Kuasa dalam segala-galanya, sehingga segala isi dunia ini termasuk juga manusia adalah di bawah kekuasaan, kebesaran dan keagungan Allah Ta'ala.
Jelaslah bahawa Allah Ta'ala adalah zat Yang Maha Agung yang bersifat serba Maha. Sehingga manusia itu kecil jika dibandingkan dengan kekuasaan Allah Ta'ala, dan manusia itu makhluk yang lemah jika dibandingkan dengan kebesaran dan keagungan Allah Ta'ala.
Maka sudah barang tentu ilmu yang membahas tentang zat Allah Ta'ala yang serba agung itu adalah ilmu yang snangat utama dan maha penting dalam Islam.

HUKUM MEMPELAJARI ILMU TAUHID
Oleh kerana itu mempelajari ilmu Tauhid itu hukumnya wajib 'aini, yakni wajib bagi tiap-tiap muslim/muslimat mengetahui ilmu Tauhid, sekalipun hanya dengan dalil Ijmal, yakni mengenai garis besarnya sahaja dengan singkat.
Dan akan lebih sempurna lagi yakni fardu kifayah hukumnya mengetahui ilmu Tauhid dengan dalil Tafsil, iaitu sampai perincian-perinciannya dengan panjang lebar. Jadi mempelajari ilmu Tauhid dengan dalil tafsil ini hukumnya fardu kifayah.

FAEDAH ILMU TAUHID
Faedah ilmu Tauhid yang terpenting ialah agar dengan ilmu Tauhid, kita akan mempunyai iktiqad yang bersih suci, terhindar dari keyakinan yang keliru dan tersesat , terhindar dari segala macam tahayyul dan kurafat yang mengotori jiwanya.
Kerana iktiqad yang tersesat itu akan membahayakan bagi kesuburan kehidupan rohani, yang beerti bahawa rohaninya akan menjadi tidak sihat lagi.
Kalau rohani tidak sihat, akan tidak sihat pula batinnya, padahal kesihatan batin itu adalah menjadi faktor yang amat penting dalam pembentukan peribadi. Dengan memahami ilmu Tauhid kita akan menjadi sihat iktiqadnya, sihat angan-angan dan fikirannya akhirnya akan memiliki iman yang kuat dan membaja.
Dan juga dengan mempelajari ilmu Tauhid kita akan mengetahui sifat wajib, mustahil dan harus bagi Allah Ta'ala, begitu juga sifat wajib, mustahil dan harus bagi Rasul 'Alaihis Salam.

BERTAUHID
Bertauhid ertinya mengesakan Allah Ta'ala, pencipta semesta alam. Kepercayaan tentang keesaan Allah Ta'ala ini tersimpul dalam hatinya yang menyebabkan ia tunduk dan sujud di hadirat-Nya yang kemudian akan membawa pula kebaikan pada amal perbuatannya.
Kalau jiwa Tauhid ini telah tertanam dalam sanubari seseorang akan terasa olehnya segala apa yang ada di dunia ini kecil jika dibandingkan dengan kebesaran Allah Ta'ala.
Yang demikian akan membawa kesedaran dalam hidup. Dengan sendirinya jiwanya menjadi kuat menghadapi arena pergaulan hidup dan akan terhindar dari segala kegelisahan mahupun kebimbangan dalam hidupnya.
Disebabkan Nur Illahi telah memancar dalam kalbunya, hatinya menjadi tenteram, sedar tentang kewajibannya dalam hidup, terhadap diri sendiri, masyarakat, bangsa dan agama. hidupnya akan menjadi lebih berguna.

MENYERAH KEPADA ALLAH TA'ALA
Bertauhid itu pula akhirnya akan membentuk peribadi muslim yang menyerah kepada Allah Ta'ala. Yang beerti makin mendalam Tauhidnya kepada Allah Ta'ala makin sempurnalah Islamnya. Hatinya menjadi merdeka dan jiwanya juga merdeka dan tidak dapat diperbudak-budak oleh harta benda. Ia tidak akan menyembah pohon, batu dan lain-lain. Hanya kepada Allah -lah tempat berlindung serta mengharapkan sesuatu.
Dengan sendirinya ia akan merasa bahawa hidup dan mati itu sebenarnya ada di tangan Allah Ta'ala. Akhirnya kepercayaan ini diikuti oleh lidah dan perbuatan. Ia akan selalu menjalankan perintah-perintah Allah Ta'ala serta menjauhi larangan-nya.
Dan inilah disebut takwa kepada Allah Ta'ala.
Akhirnya hidupnya akan selamat dan sejahtera. Perhatikanlah firman Allah Ta'ala dalam Al-Quran:
"Dan bertakwalah kepada-Ku wahai orang-orang yang berakal (yang dapat memikir dan memahaminya)." (Al-Baqarah :197)

KETERANGAN
Sebenarnya pengertian tentang 'Tauhid' sudah ada dan diamalkan oleh umat islam sejak Nabi Muhammad S.A.W. masih hidup.
Hanya sahaja belum disusun dalam satu ilmu yang tertentu. Yang mengaturnya dalam satu ilmu yang tertentu. Yang mengaturnya dalam satu ilmu yang khusus yang penyusunannya seperti yang kita maklumi dari para Ulama'.
Diberi pula dalil-dalilnya, baik dari Al-Quran mahupun Al-Hadith sehingga memudahkan bagi orang yang mempelajarinya.

"TAUHID AL-HAQ ~ MUHAMMAD AL-MUSTOFFA".

Maha indah Islam yg membenarkan Rasul2 terdahulu hingga Rasul terakhir.
Para Rasul lah penunjuk jalan ke syurga dan pembawa Kitabullah.
.
Beri zikir akan MataHatimu.. Allah akan jamu MataHatimu dengan penyaksian "Mata Bashiiroh".
.
Orang yg mati sebelum mati itu telah mati tanpa pusara..
Allah leburkan Hatinya dan Allah gantikan nya dengan Hati yg baru.. Maka jadilah dia seperti bayi yg baru lahir..Dia suci seperti bayi.. dan seperti Adam sebelum dia berdosa..
.
(Tentang Hakikat Hati).
.
Yg mengenal Hakikat Hati akan mendapat ketabahan Hati.

Allah Pencipta sekelian Hati mampu menterbalikkan Hati manusia dalam satu malam..
Allah merubah manusia berHati dunia kepada berHati Akhirat.
Allah merubah dan menghancurkan Hati,
Allah BerKuasa menyatukan dua-Hati menjadi satu Hati..
Allah membolak-balikkan hati..
Allah mengeraskan Hati atau melembutkan Hati..
Allah membesar dan mengecilkan Hati..
Allah menggelap atau menerangkan Hati, membutakan Hati atau mencelikkan Hati.
Allah mampu menukar hati singa kepada hati tikus, ..Hati manusia kepada Hati singa.. dan Hati syaitan kepada Hati malaikat.. Ya benar.. malaikat juga punya Hati.
Allah melembut dan mengeraskan Hati.. Allah membuka pintu Hati dan menutup pintu Hati..
Tiada anggota tubuh lain yg sepenting Hati.
Hati juga anggota tubuh yg berbahaya jika disalahgunakan.
Hati merupakan pintu ke Alam Rohani dan pemegang kuncinya adalah Zikir Nafas.. kerana yg menjanakan Nafas itu adalah Roh Dirinya sendiri.. yg datang dari Allah.
Wajah sebenar itu berubah-ubah di alam Barzah mengikut keadaan Hatinya.
.
MataHati itu boleh menjadi buta dan boleh menjadi mati..
.
Kekuatan MataHati itu menembusi alam dunia, alam jin dan sedikit Alam Barzah..
.
Hati yg ghaib itu tidak berupa wajah, tetapi ia bersifat melihat, mendengar dan merasa..
.
Yg menikmati bahagia itu adalah Hati.. yg berasa derita itu juga adalah Hati..
.
Pergerakkan Hati bukan seperti pergerakkan tubuh.. Hati dapat berada dimana saja pada ketika dan saat itu tanpa mengerakkan tubuh..
.
~~~~~~~
.
Airmata di sia2kan ke atas makhluk bagi yg tidak pernah menangis untuk Allah, tetapi menangis untuk dirinya sendiri.
.
Si Fakir itu tetap berkata yg Haq..
Semua Rasul itu adalah mulia dan dimuliakan Allah serta sekelian penghuni langit. Tidak ada syaitan pada Hati para Rasul itu. ..
Tiap pekataan yg mereka pertuturkan adalah dari Qalbu terdalam dan Kalam2 Allah menzahir melalui suara dan lidah mereka.
.
Hati manusia itu berlapis-lapis dan berperingkat-peringkat, tetapi tidak seperti berlapisnya awan.
.
Cahaya di atas lebih terang gemilang dari cahaya2 yg dibawah..
Cahaya di atas cahaya..
Nurun 'Alaa Nurin.
Didalam aku ada Ar-Rahmaan, didalam Ar-Rahiim ada aku.
Allah didalam aku dan aku didalam Allah..
Allah berQudrat dan berIrodat dalam Hatiku.
.
Hatiku ghaib didalam Allah yg Maha Ghaib.
Hatiku, jiwaku, nyawaku, nafasku, kehendakku diKuasai Allah.
.
IlmuNYA adalah KalamNYA,, KalamNYA adalah ilmuNYA.. Ilmu itu cahaya, cahaya itu ilmu.
.
Yaa Robbku.. terangilah Hati2 kami seperti Hati Rasulullah SAW.. Aamiin yaa Robbana..
.
Orang yg berilmu agama, tetapi punyai rasa bongkak, akan mendapati ilmu2nya hilang di Alam Barzah itu..
.
Do'a, solat dan zikir adalah tali penghubungnya..
Hati adalah pintunya.. Nafas yg berzikir pemegang kuncinya.. Dosa adalah penghijabnya..
.
(An-Najm :59) ..أَفَمِنْ هَٰذَا الْحَدِيثِ تَعْجَبُونَ
..Maka apakah kamu merasa heran terhadap pemberitaan ini?
.
(Al-An'aam :106) ..Ikutlah apa yang telah diwahyukan kepadamu dari Tuhanmu, tiada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, dan berpalinglah dari orang-orang musyrik.
.
(An-Najm :2). kawanmu (Muhammad) tidak sesat dan tidak pula keliru.
.
(An-Najm :4). Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya).
.
Sadoqallohul'adzhiim.
.
.
Salam Kitab Ghaib ~ TAUHID Al-Haq.

Jumat, 21 Februari 2020

MA'RIFATULLAH WAJIB HUKUMNYA

Ma’rifatullah atau “mengenal Allah”
Wajib hukumnya bagi setiap mukmin.
Setiap insan harus mengenal Sang Pencipta. Harus mengenal siapa dirinya dan siapa Dia.
Bagi insan yang tidak mengenal Tuhannya. Ibarat ternak tidak mengenal pemiliknya
Dalam sebuah hadits Qudsi Allah berfirman :
”Kuntu khozinatan khofiyatan, ahbabtu an u’rifa, Kholaqtul kholqa, fa ta’araftu ilaihim, fa’arofuni.”
Aku ( Allah ) perbendaharaan yang tersembunyi, Aku menghendaki untuk dikenal
Aku menciptakan makhluk, maka
Aku memperkenalkan diriku kepada mereka, Maka mereka mengenal Aku
Mengenal Allah merupakan rukun iman pertama, Rukun iman yang paling tinggi kedudukannya. Bila ingin menjadi mukmin yang sejati, Ma’rifatullah harus dikaji dan dimiliki.
Mengenal Allah adalah pondasi agama
Adalah jalan menuju Allah Ta’ala
Adalah tujuan dalam hidup manusia
Maka ma’rifatullah ( mengenal Allah ) adalah :
Titik awal dan titik akhir bagi insan beragama.
Beragama ( Islam ) tanpa mengenal Robbnya.
Ibarat berlayar tak tahu hendak kemana
Ibarat berkelana tak tahu sekarang dimana.
Ibarat merantau tak tahu mencari siapa
Maka ma’rifatullah itu wajib hukumnya
Setiap insan harus mengenal Penciptanya, Sumber dan muara dari segala yang ada, Sumber dan muara terjadinya alam semesta.
Sebagian mukmin berusaha mengenalnya dengan patuh namun, sebagian besar yang lain acuh tak acuh.
Firman Allah:
"Allah menganugerahkan al-hikmah (termasuk ma’rifatullah) kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan barangsiapa dianugerahi al-hikmah itu, ia benar-benar telah dianugerahi karunia yang banyak. Dan tak ada yang dapat mengambil pelajaran kecuali orang – orang yang berakal.” (QS.Al-Baqarah : 269)
Menempuh jalan Ma’rifat.
Setiap mu’min harus ma’rifatullah,
Harus mengenal Allah, pencipta dirinya
Yang mencipta insan dari tiada menjadi ada.
Yang semula dari air yang hina dina
Menjadi makhluk mulia yang bernama manusia. Sungguh tak layak bila insan buta,
Terhadap Al-Khalik pencipta semesta,
Sumber dan muara keberadaan manusia.
Ma'rifatullah bukan monopoli kaum sufi,
Bukan monopoli aulia’ atau para wali,
Bukan monopoli ulama dan kyai,
Bukan monopoli ustadz dan para santri.
Setiap mukmin harus mengenal Robbnya,
Mengenal sesembahan yang dipujanya,
Agar imannya menjadi teguh sentiasa,
Agar ibadah nya menjadi lurus sempurna.
Seorang mukmin yang tidak mengenal Allah, Ibarat cermin kusam tak memantulkan wajah, Ia tidak tahu siapa Al-Khalik yang disembah.
Ia tidak paham sifat Ar-Rahman Maha Pemurah. Bila kalbunya hitam kelam tiada hidayah, Dalam ibadah bisa-bisa salah arah.
-Hanya orang mukmin yang dapat mengenal Allah. Orang kafir karena ingkar dan tidak percaya, Ia tidak mengenal dan tidak membutuhkan Allah.
-Orang musyrik karena mendua-tigakan tuhan. Ia tidak mengenal mana yang sebenar-benar Allah.
-Orang munafik karena zhahir dan batinya tak sama, Maka kuburlah pengenalanya kepada Allah.
-Pada hakekatnya tiada yang mengenal Allah. Kecuali hanya Allah sendiri.
Pengenalan kepada Allah merupakan rahmat. Yang dilimpahkan kepada seluruh umat.
Setiap manusia seharusnya menuju kesana,
Menuju keharibaan Allah,
Menuju ke persada Allah,
Menuju ke ma’rifatullah.
Untuk mengenal Allah harus menempuh Jalan ma’rifat. Yakni jalan untuk meyakini eksistensi Allah.
Jalan untuk menghayati kebesaran Allah
Jalan untuk mengamalkan ajaran Allah,
Jalan untuk mengabdi kepada Allah.
Jalan untuk menjadi khalifah Allah.
Itu bila ingin menjadi makhluk mulia.
Makhluk terpuji sesuai dengan fitrahnya.
Al-Haqqu minallah

Senin, 17 Februari 2020

MENCABUT PERASAAN BENCI*


Anda jangan pernah merasa tenang jika Anda pernah merasa benci kepada orang lain, meskipun ia berbuat jahat kepada Anda.
Walaupun Anda merasa sangat berat untuk tidak membenci orang itu, tapi cobalah mulai dengan mendoakannya.
Doakanlah orang yang pernah berbuat jahat kepada Anda agar dosanya diampuni ALLAH SWT, diberi petunjuk dan dituntun ke jalan yang baik. Doakanlah, mudah-mudahan ALLAH SWT memberinya taufik.
Pada awalnya, hal ini memang akan terasa sangat berat. Tetapi, jika Anda memiliki tekad yang sungguh-sungguh untuk selalu bersama ALLAH SWT, lambat laun hal ini akan menjadi ringan. Pada akhirnya, Anda akan menjumpai bahwa ALLAH SWT telah mencabut perasaan benci itu dari hati Anda.
DIpetik daripada:
Kitab:TERAPI RUHANI UNTUK SEMUA
Mengetuk Sanubari Untuk Berlari Menjemput Kasih Ilahi

Minggu, 16 Februari 2020

KETIKA MANISNYA HAWA NAFSU MERASUK KEDALAM QALBU


"""""""""""""""""""""""""""
.
" Assalaamu "alaykum
Wa rahmatullaahi
Wa barakaatuh "
.
TAMAKKUNU HALAAWATIL HAWAA MINAL QALBI HUWAD DAA-UL 'UDHAAL
.
Artinya :
" Manisnya hawa nafsu yang merasuk kedalam hati adalah :
Penyakit yang sulit disembuhkan."
"""""""""""""""""""""""""""
Para Ikhwani dan Akhwati yang dimuliakan Allah Ta'ala....
.
Judul diatas, pernah kami jelaskan dalam komentar terdahulu, mengenai penyakit hati yang sulit disembuhkan yakni :
" Hawa nafsu dan Hawa qalbu "
Coba Anda periksa komentar kami yang terdahulu, mungkin Anda akan tahu, apa yang kami ungkapkan.
Nah, disini kami akan mengutip kembali tentang hawa nafsu merasuk kedalam hati. Bila sudah merasuk kedalam hati, maka :
sangat sulit disembuhkan kecuali berusaha untuk selalu hadir dalam majelis ilmu dan majelis dzikir.
"""""""""""""""""""""""""""
Ketahuilah Anda sekalian...
Hati kita ini tempatnya iman, ma'rifat dan keyaqinan.
Ketika hati kerasukan manisnya hawa nafsu, maka hati kita menjadi sakit. Dan sakitnya terasa amat pedih, lebih pedih daripada rasa sakit yang diderita anggota tubuh kita.
Pengobatannya pun lebih sulit daripada mengobati jasmani kita.
Untuk menyembuhkannya, kita harus mampu mengusir manisnya hawa nafsu dari dalam hati kita. Dengan memasukann hati kita itu dengan iman, ma'rifat dan yaqin.
Penuhi hati kita itu dengan ketiganya.
Dan jangan beri sedikitpun ruang bagi nafsu untuk meracuni hati kita.
"""""""""""""""""""""""""""
Nabi Muhammad saw. bersabda :
.
" Sesungguhnya dalam jasad andak Adam itu, ada segumpal daging. Apabila gumpalan daging itu baik, maka baik pula jasad manusia.
Dan apabila gumpalan daging itu rusak, maka rusak pula jasad manusia. Ketahuilah bahwa :
Gumpalan daging itu adalah hati."
.
Kita sebgai mu'min, harus menjaga dan membersihkan hati, menjaga cahayanya jangan sampai redup apalagi padam.
Ketika cahaya itu meredup, sebagai pertanda bahwa :
Hati kita ini mulai terserang penyakit.
Terangkan kembali cahayanya dengan memperkuat iman, mengingat dzikir kepada Allah, meningkatkan ibadah, dan menjauhi dosa . Hindari syubhat dan hal-hal yang tidak berguna.
"""""""""""""""""""""""""""
Ibnu Athaillah berkata :
.
LAA YUKHRIJUSY SYAHWATA MINAL QALBI ILLAA KHAWFUN MUZ'IJUN AUSYAUQUN MUQLIQUN.
.
Artinya :
" Tidaklah nafsu syahwat itu dapat dikeluarkan dari dalam hati kecuali adanya rasa takut yang menggetarkan dan rasa rindu yang menggelisahkan."
.
Nafsu syahwat harus segera diusir dari hati.
Jangan biarkan ia bersemi, berkembang biak menguasai hati kita. Untuk mengusir nafsu syahwat yang sudah mengendap didalam hati kita, diperlukan energi dan kekuatan yang besar yaitu :
Dengan cara membuat nafsu ketakutan terhadap ancaman azab yang sangat pedih, dan menumbuhkan kerinduan yang sangat besar kepada janji-janji Allah berupa pahala dan keni'matan besar yang disediakan Allah didalam syurga.
Dengan cara kedua inilah hati kita akan terbebas dari jerat nafsu yang membuat kita terjerembab dalam kegelapan dan sakit yang mendalam.
Dan hati kita menjadi berhias cahaya iman. Terbimbing dengan tenang dan damai menghadap kehadirat Allah Ta'ala.
.
Nah, semoga apa yang kami jelaskan diatas, dapat Anda fahami, bahwa musuh yang terbesar dalam diri kita adalah nafsu.
Daripada itu, kuatkan iman, ma"rifat dan keyaqinan, agar hati tidak dirasuki oleh hawa nafsu.
Semoga ada manfa'atnya penjelasan kami ini buat Anda semua.
Aamiin...
.
.
~ Wassalaamu ~