Laman

Minggu, 27 November 2016

ANTARA SYARIAT DAN HAKIKAT


Imam Qusyairi menjelaskan bahwa syariat adalah perintah yang ditetapkan dalam ibadah, sedangkan hakikat adalah kesaksian akan kehadiran peran-serta ketuhanan dalam setiap sisi kehidupan. Kita sering mengenal istilah, musyahadah rububiyah, yakni melihat Tuhan dengan hati. Dikatakan demikian sebab syariat merupakan pengetahuan atau konsep merambah jalan menuju Allah, sedangkan hakikat adalah keabadian melihat-Nya. Sementara, thariqah merupakan perjalanan hamba meniti jalan syariat. Artinya, aktualisasi prinsip-prinsip syariat dengan ketentuan hukum yang sah.
Syariat datang dengan beban hukum dari Sang Maha Pencipta, sedangkan hakikat bersumber dari dominasi kreativitas Al-Haqq. Syariat merupakan penyembahan makhluk pada Al-Khaliq, sedangkan hakikat adalah kesaksian makhluk terhadap kehadiran-Nya.
Syariat adalah penegakan apa yang diperintahkan Tuhan, sedangkan hakikat adalah kesaksian terhadap sesuatu yang telah ditentukan dan ditakdirkan-Nya, serta yang disembunyikan dan yang ditampakkan.
Abu Ali Ad-Daqaq memberi penjelasan menarik tentang hal ini. Menurutnya, “Iyya ka na’budu (Hanya kepada-Mu kami menyembah)-[QS Al-Fatihah [1]: 4] adalah manifestasi dari syariat. Sedangkan “Iyya ka nasta’iin” (Hanya kepada-Mu kami memohon)- [QS Al-Fatihah [1]: 5 ] adalah manifestasi dari pengakuan (penetapan) hakikat.
Jadi, syariat adalah hakikat dari sisi mana kewajiban diperintahkan, dan hakikat sebenarnya juga merupakan syariat dari sisi mana kewajiban diperintahkan bagi ahli ma’rifat.

Fana Wujud

Assalamualaikum wr wb
Bismillahirahmanirrahim
Ketika mengatakan Allah itu tarik nafas dari dlm Fuat hingga sampai
ke alam Qudus alam ubun ubun....,dan makam Kabfusain yaitu antara dua Alis Mata, maka tahanlah
hingga kuat sekalian Alam kita...

Merasa Fana atau Lenyap atau lebur Wujud yg zahir ini kepada Wujud yang Batin..
Fana Wujud yang batin kepada Zat semata mata, maka Fana dan Karamlah sekalian sifat Basariah dalam lautan Bahrul Qadim.,Hingga Nyatalah sifat Lahut semata mata yaitu Allah...
Maka telah Fanalah sekalian
kelakuan dan diri kita
Maka Nyatalah Baqa keadaan
Zat Tuhan semata mata...
Inilah yang dikatakan Suhut
sehingga sampai kepada Salam...
Adapun Suhut itu artinya Pandang Mata Hati....
Arti Mata Hati ialah Nyawa..
Alam Nyawa itulah sebenar benar Iman..
Inilah Sirrullah yaitu Cahaya Alam
Atau Ilmu Zat Allah yang Tiada Huruf tiada Suara..
Wujud Mutlak yakni Wujud Zat wajibul wujud.., dengan ini jasad kita Kamil dengan Nyawa dan Nyawa Kamil mukamil dengan Zat Allah...
Hidup Jasad serta Nyawa
Tahu Jasad serta Nyawa
Berkuasa Jasad serta Nyawa
Berkendak Jasad serta Nyawa
Mendengar Jasad serta Nyawa
Melihat jasad serta Nyawa
Berkata Jasad serta Nywa..
Hidup Nyawa dengan Hayat Tuhan
Tahu Nyawa dengan Ilmu Tuhan
Berkuasa Nyawa dgn Qudrat Tuhan
Mendengar Nyawa dg Sama' Tuhan
Melihat Nyawa dengan Basar Tuhan
Berkehendak Nyawa dg Iradat Tuhan
Berkata Nyawa dengan Kalam Tuhan
Salam ya salam santun selalu surya..