Laman

Sabtu, 28 April 2018

SERUAN AKU

Telah terungkaplah bagiku wajah segala wajah,
kesemuanya kulihat saling bergantung kepada wajah Nya; kulihat pula jasad, maka kesemuanya bergantung pada perintah Nya, baik perintah maupun larangan Nya, lalu ia pun berkenan berkata kepadaku: “Pandanglah wajah Ku” lalu ku pandang.... lalu ia pun berkata lagi : “Bukan selain Ku”....
.
kujawab : “Bukan selain Mu”.... Lalu katanya lagi : ‘Lihatlah wajahmu sendiri”
.
Lalu kulihat wajahku ..... Ia pun berlanjut lagi .... “Bukan lainmu!”....
.
Maka kujawab : Bukan lainku..... maka iapun berkata lagi : “Engkau adalah seorang faqih, maka hendaklah engkau keluar!....... akupun keluar dan berusaha mendalami ilmu fiqih, telah sah bagiku “membalik mata” (Qolbul ‘ain), maka akupun mengikuti dengan cara ilmu fiqih.
.
Akupun datang kembali dengan membawa bekal ilmu ini, dan ia pun berkata : “Aku tidak mahu melihatmu dengan berbekal bikinan *mashnu)...... (membalik mata ... itu adalah perkataan ... sesuatu yang dikatakan); bahwa mata sesuatu (ainusy syai’) atau mahiyatnya (apa yang ia nya) dan zatnya adalah mata Allah (‘ainullah), zat Allah (semata-mata) itu adalah suatu persoalan yang dibuat-buat (mulaffaq) sama dengan diada-adakan, yakni uraiannya tersusun dari huruf-huruf (talfieq) yang memutar balikan kebenaran.
.
Hakikat itu jauh dari huruf dan jauh dari uraian huruf.... yang mungkin dapat diuraikan dalam
maudhu, persoalan ini ialah “Bahwa zat dari segala sesuatu itu bergantung pada zat Allah, tetapi jangan salah tafsir bahwa itu adalah mata zat Ilahiat (zat Allah).
.
Jika tidak maka kami dengan demikian telah membalikkan mata dan telah memalsu kebenaran (Al Haqiqat).
.
Firman Allah, yang ertinya :
“Sesungguhnya Aku hendak menciptakan manusia dari tanah, maka bila ia telah Ku bentuk dan Ku tiupkan dari sebagian roh Ku dalam dirinya, hendaklah kamu sujud kepadanya” (QS. Shad 38:71-72).
.
Ruh anak Adam, adalah dari Ruh Allah.... ia
suatu tiupan dari ruh Allah dan berkaitan dengan zat Allah..... tetapi sesungguhnya ia bukanlah ia..... karena zat Ilahiat tiada satu pun yang menyamai Nya (Laisa Kamitslihi Syai’un).
.
Katakanlah : “MAULAYA WAJJIHNI
BIWAJHIKA LIWAJHIKA” “Wahai pelindung
diriku, arahkanlah diriku dengan wajah Mu untuk menatap Zat Wajahmu”
.
Tabarakallah.Aminullah

JALAN AKU

JALANKU ADALAH JALAN SIRR ATAUPUN JALAN DIRI YANG MENGIKUTI ALIRAN DARI KEMAHUANKU DAN KEKUASAANKU.
.
SETIAP LANGKAH KE ARAH MANA SEMUA ITU ADALAH JALANKU. AKU YANG MENURUTI JALANKU BERADA PADA LANDASAN DAN JUGA PIMPINANKU.
.
OLEH YANG DEMIKIAN ITU DIRIMU HANYA MENURUTI AKAN KEMAHUAN AKU DAN MENGIKUT APA YANG AKU NYATA ATAS JALANKU
.
JALAN AKU LURUS JALAN AKU NIKMAT JALAN AKU SESAT JALAN AKU MURKAI, ITULAH JALAN AKU.
.
DATANGLAH KE JALANKU TANPA DASARNYA, AKU JALANMU DI SETIAP LORONG.
.
AKU BUKAKAN JALANMU. AKU MELORONGMU KE JALANKU TANPA SEKUTU. JALANKU HENING BENING JERNIH...JALANKU KENYATAANMU.
.
AKU MAHA GERAK ATAS LANGKAHMU YANG DATANG MENDATANG KEPADA TUBUHMU ITU ADALAH URUSANKU.
.
SERAHKAN DIRIMU KEPADAKU YANG TAHU ATAS DIRIMU ITU. DIRIMU AKU YANG BUAT, PENAMPAKKAN ATAS DIRIMU ITU.
.
JALANMU ITU ADALAH DARI PERBUATAN AKU. ILMUKU PADAMU HANYA KENYATAAN AKU.
.
AKU SUDAH NYATA TANPA PENYERAHAN DIRIMU DALAM PENGAKUAN PENYAKSIAN DIRIMU ITU. AKU ADALAH AKU SEMATA-MATA.
.
AKU LAH DISEBALIK BAYANG DIRIMU ITU. AKU ADALAH NYAWAMU.
.
AKU NYATA DALAM TERANG. AKU CAHAYA SIRR DIRIMU. AKU IHDINAS SIRATOL MUSTAQIM DALAM DIRIMU YANG BEDIRIKAN HURUF ALIF PADA TUBUHMU.
.
AKU JALANMU DIPIMPIN DENGAN HAQKU. SEHINGGA DIRIMU SAMPAI SEHINGGALAH TIADA LAGI TAUHIDMU ITU HANYASANYA MENUJU HADIRAT AKU SEMATA-MATA.
.
JALAN INI JALAN SIRR JALAN MENUJU HADIRATKU DI ATAS DIRIMU. SEHINGGA TIADALAH DIRIMU YAKNI SAMPAI KE HADIRAT AKU JUA.
.
DISEBALIK JALAN ITU ADALAH AKU. AKU DIRIMU YANG DIPIMPIN KE JALANKU YANG HAKIKI
.
INILAH JALANKU YANG DIGERAKKAN KEPADA DIRIMU YANG TIDAK ADA SATUPUN PERSANGGAHAN KEPADAMU KERNA AKU MENENTUKAN DIRIMU DALAM MENURUTI KEMAHUANKU BUKAN KEHENDAKMU.
.
SUSAH PAYAH ITU ADALAH ATAS ILMU KU JUA YANG DIRIMU NIKMAT ATAS PENZAHIRAN DIRIKU. DIRIMU AKU YANG BUAT ATAS KUDRAT DAN IRADAT KU BUKAN ATAS ARAHANMU....
DIRIMU ITU TIADA DAYA DIRIMU ITU TIADA UPAYA DIRIMU ITU TIADA USAHA DIRIMU ITU TIADA IKHTIAR DIRIMU ITU.....
.
TANPA SEDARI DIRIMU JALANI ITU JALANKU SAMA ADA SUKA ATAU TIDAK, BENCI ATAU TIDAK ADALAH JALAN AKU JUA.
.
BEBASKAN DIRIMU DARI SEGALA IKATAN-IKATAN, AKU TETAP BERADA DIATAS LANDASANMU.
.
TIDAK ADA PERLANGGARAN TAKDIRMU KERANA DIRIMU KINI BERGERAK ATAS TAKDIRKU.
.
TIADA BEDA JALAN-JALAN LORONG LORONG YANG DIRIMU LALUI ITU..... JALAN YANG DILUAR DIRIMU JALAN DI DALAM DIRIMU ITU.
.
JALANMU TIDAK AKAN BERLAKU TIDAKLAH BESERTA DENGAN NAFSU KERANA AKU TIDAK BERSEKUTU DENGAN HAL ITU.
.
SERAHKAN SEGALA APA YANG ADA PADA DIRIMU ITU. APA TUJUANMU MENGIKUTI JALAN JALAN KU?
.
BANYAK TUJUANMU DAN BANYAK PULA DIRIMU BUAT DENGANNYA, TANPAMU SEDARI TAHU TITIK MULA IAITU TITIK BEJALAN KEPADAKU SUPAYA KAMU TAHU ASAL DIRIMU ITU. TAPI KAMU TIDAK PERNAH SEKALI KALI RENUNG WAJAH AKU.
.
MALAH KAMU MENGATAKAN PULA SEGALANYA TELAH TEMUI AKU DENGAN JALANMU ITU....JALAN YANG MANA JALAN YANG MANA...
.
YAKINLAH JALANKU BUKAN JALAN YANG SESAT ATAU JALAN LAINNYA. JALANKU JALAN AWAL (SYARIAT) JALANKU JALAN ZAHIR (TAREKAT) JALANKU JALAN BATIN (HAKIKAT) JALANKU JALAN AKHIR (MAKRIFAT)....
.
IBARAT DIRIMU MEMANDU.....
YANG MEMANDU YANG DIPANDU ADALAH AKU JUA YANG DIRIMU MENGIKUTI KEMAHUAN AKU PADA JALANKU...SIRR DIRIMU ADALAH PERBUATAN KU TANPAMU SADARI. ITULAH JALANKU YANG TIADA BANTAHAN. YANG MEMERINTAH YANG DIPERINTAH ATAS DIRIMU ITU AKU. SIRR AKU NYAWAMU.
.
INILAH JALAN SIRR KU. JALAN DIRIMU MENGENAL AKU. AKU YANG NAMAI JALAN-JALAN YANG GELAP YANG TERANG BAGI DIRIMU. HENDAKLAH KAMU YAKIN DENGAN JALAN SIRR INI HADIRAT KU BAGI DIRIMU. MATIKANLAH DIRIMU KE HADIRAT AKU SEPENUHNYA TANPA ADA IKATAN-IKATAN.
.
JALAN GERAK DENGAN GERAK AKU UNTUK DIRIMU SAMPAI BAQOBILLAH DIRIMU ITU YAKNI KOSONGKAN KEBERADAAN DIRIMU SEHINGGA TIDAK LAGI MERASAKAN... (DI SAAT ITU)
.
TABARAKALLAH.
AMINULLAH