Laman

Jumat, 24 Maret 2017

~ Tentang Penciptaan ~

‎Hadist di riwayatkan oleh Imam Ali Bin Abi Thalib : “QABLA’AN YAHLUKAS SAMAWATI WAL ARDHI, WAL ARSYI, WAL QURSYI, WAL HUJUBI, WAL JANNATI, WAN NARI, WAD DUNIA, WAL AKHIRA, WA ADAMA, WA SISAN, WA NUHAN, WA IBRAHIMA, WA SULAIMANA, WA MUSA, WA ISA, … “
Maksudnya :
“Sebelum kejadian Arsyi, Qursyi, hijab 7 lapis Langit dan Bumi, pengertian TURUN NAIK NAFAS kita sudah tersedia berkekalan Surga, Neraka, Dunia dan Akhirat, Nabi Adam AS, Nabi Sis AS, Nabi Nuh AS, Nabi Ibrahim AS, Nabi Sulaiman AS, Nabi Musa AS dan Nabi Isa AS….”
KOSONG.
624.000 tahun masih KOSONG,
Allah Ta’ala yaitu kosong (waktu naik nafas keatas)
Kosong bernama Ujud (Nur Nabi namanya)
Jadi, Nur Rasulullah SAW sudah sedia 624.000 tahun lamanya.
Kosong itulah sebenar-benar Laisa, bernama HUWA JIBUL WUJUD,
NUR MUHAMMAD SAW, tajjali sendiri, menyipikan sendiri, terangkat sendiri.
ESA adanya jua..
.
Dari KOSONG menjadi TITIK
Itulah kesempurnaan Syahadat adanya denyut (waktu menahan nafas turun)
Titik itu bernama NUR SALASIAH (Rahasia Nabi)
Yang ter-rahasia lagi ABU KASIM namanya.
Inilah adanya 2 nama tapi 1 ujud, tiada lain, NUR.. NUR.. jua
Yaitu rahasia TITIK dan KOSONG.
.
Dari TITIK menjadi ALIF.
Terjadinya alam semesta (waktu keluar nafas)
Qodrat dan Iradatnya bernama Allah Ta’ala,
Yaitu Alif semata-mata ASMA dan AF”AL.
Kemudian barulah INSAN ADAM namanya bertubuh Rahim Muhammad SAW,
Kemudian NUR MUHAMMAD SAW yang awal-awal memuji dirinya sendiri,
Maka,
Berlakulah JALAL dan JAMAL ..
.
Puji Nur Rasulullah SAW, terbagi atas 12 Hijab yaitu :
1.Hijabul Kudus, KEKUASAAN, pujinya “SUBHANA RABBIAL A’LA”
2.Hijabul Akbar, KEBESARAN, pujinya “SUBHANA ALIMISSIRI WA AHFA”
3.Hijabul Minnah, PEMBERIAN, pujinya “SUBHANA RABBIAL ADZIM”
4.Hijabul Rahmah, KASIH SAYANG, pujinya “SUBHANA RAUFFUR RAHIM’
5.Hijabul Sya’adah, KEBAHAGIAAN, pujinya “SUBHANA MAN HUWA DA’IMUN”
6.Hijabul Karomah, KEMULIAAN, pujinya “SUBHANA ALIMUN HAKIM”
7.Hijabul Manjilah, ANUGERAH, pujinya “SUBHANA ZIL MULKIL A’LA”
8.Hijabul Hidayah, PETUNJUK, pujinya “SUBHANA RABBIAL ARSYIL AZIM”
9.Hijabul Nubuah, KENABIAN, pujinya “SUBHANALLAHI WABIHAMDIHI”
10.Hijabul Rib’ah, KEBERUNTUNGAN, pujinya “SUBHANAL MALIKIL KUDDUS’
11.Hijabul Ta’ah, KETAATAN, pujinya “SUBHANAL KADMUL AZALI”
12.Hijabul Syafa’at, SYAFAAT, pujinya “SUBHANAL MALIKUL MA’BUD”
.
Jadi..
Adanya Nur terbagi 12 Hijab dengan puji-pujinya itu tiada lain kesemuanya adalah HU… Diri Rasulullah SAW yang awal-awal atau Rahasia Dzat Wajibul Wujud yang sebenar-benarnya.

” N U K T A H “



“ A Z A L I “
Ada suatu “waktu” dimana Tuhan hanya sendirian, pada waktu itu Tuhan belum bernama Allah, Arasy dan Qursy pun belum di jadikan,
Saat itu belum ada apa-apa, belum ada siapa-siapa, jangankah binatang, jangankan tumbuhan, jangankan manusia, bahkan zat lain selain Tuhan pun belum ada.
Belum ada malaikat, belum ada langit dan bumi, belum ada surga dan neraka, bahkan waktu itu pun belum ada “waktu”, belum ada zaman, belum ada sesuatu apapun jua.
Pada saat itu, Tuhan masih bernama “Nuktah”, selanjutnya Nuktah melihat kepada dirinya sebagai Tuhan, tetapi siapakah hamba….?
Selanjutnya Nuktah melihat kembali pada dirinya, lalu dinamainya-lah dirinya “Kun”.
Kemudian Ia menamai dirinya adalah DZAT UL-HAQ, Dzat ini menurunkan kwalitas dirinya menjadi NUR ALLAH, dari Nur Allah kemudian menjadikan pula dirinya NUR MUHAMMAD, saat itu, Adam dan Muhammad belum juga ada, Allah pun belum juga nyata, yang ada hanya Nur Dzat yaitu Nur Muhammad, maka Nur Muhammad itulah bersifat “ILLA UL-HAQ” .
Berkata Tuhan : “Jika Engkau Haq, mengapa Engkau tidak melihat..? “
Nur Muhammad menjawab : “Jika Engkau Tuhan mengapa Aku tidak melihat?”.
Tuhan menjawab : “Penglihatanmu itu serahkan kepadaKu.”
Tuhan berkata kepada Nur Muhammad, : Katakan olehmu :“LAA ILAHA ILLALLAH AKU MUHAMMAD RASULULLAH”
Selanjutnya Nur Muhammad berkata :
“Kulihat diri Tuhan” tetapi “siapa hamba..?”
dan “Kulihat diri hamba”, tetapi “siapa Tuhan..?”
Maka pada saat itu juga ALLAH pun menyatakan dirinya TUHAN, dan berkata :
“Bahwasanya tiada Tuhan hanya Aku, bahwa kamu itu daripada NUR DZATKU”
Berdirilah kamu, dan Allah berdiri tidak berbenda dan tidak ada bertempat.
Selanjutnya Allah berkata “Akulah Tuhanmu”
setelah itu Nur Muhammad menjawab: “Akulah Tuhanmu”,
dan dijawab oleh Allah Ta’ala : “Jika Engkau Tuhanku Nyatakanlah Dirimu”
Pada waktu itu juga Nur Muhammad gaib, dan Nur Muhammad mengatakan : “Dirimu juga yang Aku lihat”
Dan Allah pun menyatakan dirinya yang sudah nyata,
“Alastu Birabbikum.?” (Siapa Tuhanmu…?)
Nur Muhammad menjawab : “Qalu Balaa”. (Engkau juga Tuhanku)
Allah berkata : “Syahadallahu annahu laa illaha” (Saksiku bagi Diriku, tidak ada Tuhan yang lain selain Aku)
Maka sujudlah Nur Muhammad 5000 tahun lamanya,
dan pada kelahiran berikutnya, dinamai ADAM, maka berdirilah ALIF = Adam Insan
Demikianlah, karena itu dalam pandangan Ilmu Hakekat Usul Diri mengatakan :
Allah-pun kita, Adam-pun kita, Muhammad-pun kita, karena sekalian itu cuma nama-nama saja, yang dimaksud EMPUNYA nama itu adalah yang tidak mempunyai huruf dan suara. “La sautin wala harfun”