Laman

Senin, 30 April 2018

KISAH SEORANG KIYAI DAN PELACUR


KH. Ali Yahya Lasem terkenal tampan, berbadan tegap dan atletis. Bila sarung, sorban, dan kopiahnya dibuka beliau mirip bule Eropa, Amerika atau Australia. Tak heran kalau banyak wanita terpesona.
Suatu hari beliau ada undangan mengisi pengajian di Jepara, saat di perjalanan mobil yang beliau tumpangi berhenti di sebuah lampu merah. Saat itu beliau duduk di samping sopir dengan melepas sorban dan kopiah yang dipakainya. Tiba-tiba seorang wanita muda, menor, dan seksi menghampirinya.
Wanita penghibur itu mengira bila lelaki gagah dalam mobil adalah turis banyak duit yang sedang mencari kesenangan di Indonesia.
“Malam, Om.”
“Malam.”
“Ikut dong, Om. Boleh, ya?”
“Oh, boleh, boleh. Silakan masuk.”
Wanita muda itu bergegas masuk mobil. Pintu ditutup dan mobil mulai jalan.
“Mau ke mana, Om? Butuh aku, gak? Aku temenin sampai pagi ya, Om?”
Sambil pakai lagi kopiah dan sorban Kiyai Ali santai menjawab, “Oo, ini lho mau ngaji di Jepara. Ndak apa-apa, silakan ikut aja.”
Wanita itu kaget dan salah tingkah, “Oh, jadi Bapak ini Kiyai, ya?”
Tadi panggil om sekarang panggil pak kiyai.
Lucu, ya? Kiyai Ali tersenyum geli.
“Maaf, Kiyai, saya benar-benar tidak tahu. Sekali lagi maaf.”
Wanita itu kian tegang dan raut wajahnya pucat ketakutan.
Tapi Kiyai Ali santai saja berkata, “Oo, ndak apa-apa. Santai saja, Mbak. Sekali-kali ikut pengajian bagus itu.”
“Ndak usah Kiyai, saya turun di sini aja.”
“Enggak bisa, pokoknya harus ikut. Tadi kan sampean bilang mau ikut, ya harus ikut.”
“Tapi saya kan gak pakai jilbab, Kiyai?”
“Gampang, nanti tak pinjem jamaah.”
“Tapi saya malu Kiyai?”
“Lho, sampean jadi pel#cur ndak malu, kok pengajian malah malu. Piye to?”
“Bagaimana ini, Kiyai?” Wanita itu makin salah tingkah, “Saya takut, Kiyai?” Tadi bilang malu sekarang katanya takut. Hehe..
Dengan bijak Kiyai Ali menenangkan, “Sudahlah, santai aja.”
Mobil pun terus berjalan hingga akhirnya sampai ke tempat tujuan. Jepara. Suasana tempat diselenggarakannya acara pengajian sudah ramai. Para jamaah laki-laki dan perempuan memadati area tempat acara. Gegap gempita para panitia menanti kedatangan Kiyai Ali.
Begitu turun dari mobil Kiyai Ali langsung menghampiri jamaah ibu-ibu, “Maaf Bu, bisa pinjam jilbabnya. Ini lho, Bu Nyai lupa bawa jilbab.”
Bu Nyai adalah panggilan kehormatan yang biasanya disematkan pada istri kiyai. Masa iya istri kiyai lupa berjilbab. Hehe.
Dengan sedikit bingung ibu itu menjawab tergesa-gesa, “Oh, bisa Kiyai. Sebentar saya ambilkan.”
Ibu itu bergeas pergi dan tak lama sudah kembali. Jilbab yang dibawanya itu di sodorkan ke dalam mobil dan langsung dipakai oleh sang wanita. Setelah rapi wanita itu turun dari mobil dan masyaallah… Langsung diserbu rombongan ibu-ibu untuk mencium tangannya. “Ngalap berkah,” katanya.
Mendapati sambutan kehormatan seperti itu, wanita yang kini disulap jadi Bu Nyai langsung berwajah pucat. Ia dipersilakan masuk, dijamu, dan dilayani bagaikan seorang ratu. Ada haru campur malu menyelinap di hatinya.
Pengajian pun digelar dengan seksama, Kiyai Ali menjadi pembicara yang luar biasa, penyampaiannya ringan tapi dalam makna kandungannya.
Usai acara Bu Nyai Dadakan dipersilakan menikmati jamuan rupa-rupa makanan. Lalu makan berat.
Tapi sebelum makan rombongan jamaah ibu-ibu mohon didoakan keberkahan dari Bu Nyai Dadakan, sontak saja ia kaget setengah mati. Sudah lama tak berdoa, sudah lupa doa yang dulu dihafal waktu kecil ngaji di kampung. Untungnya masih ingat Rabbana Atina Fi Dunya Hasanah, Wa Fil Akhirati Hasanah..
Pun demikian sebelum pulang, jamaah ibu-ibu bergantian cium tangan dan diantar dengan hormat sampai masuk mobil.
Selama perjalanan di mobil wanita penghibur itu menangis sedu sedan, sesenggukan dengan air mata bercucuran. Kiyai Ali dan sopir membiarkannya hingga reda..
Setelah suasana agak tenang, Kiyai Ali menasihati, “Apakah sampean tidak melihat dan berpikir tentang bagaimana orang-orang tadi memperlakukanmu, menghormatimu, mengerumunimu, mengantarkanmu, dan rela juga mereka antri hanya untuk dapat mencium tanganmu satu demi satu, bahkan minta berkah doa darimu, padahal tahu sendiri kamu siapa?”
Kembali sang wanita menangis, merasa hina, miris, dan sedih mengingat perbuatan dosa yang selama ini dilakukannya. Tapi Allah menutup aibnya, Allah sangat menyayanginya.
“Hari ini,” lanjut Kiyai Ali, “Sampean dapat nasihat yang mungkin nasihat berharga selama hidupmu, maka segeralah taubat dan mohon ampun sama Allah. Jangan sampai nyawa merenggut sebelum taubat.”
Tangisnya kian deras. Kiyai Ali membiarkannya.
Sambil terisak wanita itu berkata,
“Terimakasih Kiyai atas nasihatnya, dan berkah dari kejadian ini. Mulai hari ini saya bertaubat dan berhenti dari pekerjaan bejat ini. Sekali lagi terimakasih Kiyai.”
Menyeksamai kisah ini berarti kita belajar bijaksana. Para ulama, pendahulu, dan guru kita para mubaligh berdakwah dengan baik dan bijak, mengajak tanpa menginjak, menasihati tanpa menyakiti, dan menunjukkan kebenaran tanpa merendahkan derajat kemanusiaan.
Inilah salah satu telaga yang indah dan menyejukkan, yang menjadikan banyak orang tertarik dengan Islam. Semoga jadi pelajaran bagi kita untuk menyampaikan kebenaran dengan baik.

Adab Menjenguk Orang Sakit

BISMILLAAHIR RAHMAANIR RAHIIM.
Para pembaca rahimakumullah, Islam sebagai agama yang sempurna senantiasa memperhatikan segala hal yang mendatangkan kebaikan bagi manusia.
Satu hal yang telah diatur dan dibimbingkan oleh agama kita adalah menjenguk saudara kita ketika jatuh sakit.
Begitu pentingnya permasalahan ini hingga dibakukan dalam Islam sebagai salah satu hak muslim atas muslim yang lain, sebagaimana yang dijelaskan dalam hadits-hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Salah satunya adalah hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
حَقُّ الْمُسْلِمِ عَلَى الْمُسْلِمِ سِتٌّ قِيلَ: مَا هُنَّ يَا رَسُولَ اللهِ؟، قَالَ: إِذَا لَقِيتَهُ فَسَلِّمْ عَلَيْهِ، وَإِذَا دَعَاكَ فَأَجِبْهُ، وَإِذَا اسْتَنْصَحَكَ فَانْصَحْ لَهُ، وَإِذَا عَطَسَ فَحَمِدَ اللهَ فَشَمِّتْهُ، وَإِذَا مَرِضَ فَعُدْهُ وَإِذَا مَاتَ فَاتَّبِعْهُ
“Hak seorang muslim atas muslim yang lainnya ada enam.” Kemudian ditanyakan, “Apa saja itu wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Jika bertemu ucapkanlah salam, jika diundang maka penuhilah, jika dimintai nasehat maka berilah nasehat, jika bersin lalu memuji Allah maka doakanlah, jika sakit maka jenguklah dan jika meninggal maka ikutilah penguburannya.” HR. Muslim no 2162
Merupakan suatu kebahagiaan tersendiri bagi orang yang sakit jika ada saudara atau kerabat yang menjenguknya. Dengan itu akan akan semakin erat dan kuatlah tali persaudaraan antar mereka.
Hukum Menjenguk Orang Sakit
Para pembaca rahimakumullah, para ulama berbeda pendapat tentang hukum menjenguk orang sakit. Namun Allahu a’lam yang lebih kami pilih adalah fardhu kifayah. Artinya jika ada yang melaksanakannya maka gugur kewajiban bagi yang lain, namun jika tidak ada seorang pun yang melaksanakannya dalam kondisi mengetahui ada yang sakit maka semuanya berdosa.
Namun hal ini bisa menjadi fardhu ‘ain jika yang sakit adalah seorang kerabat atau keluarga dekat karena menjenguknya termasuk bagian dari silaturahmi, sedangkan silaturahmi itu hukumnya wajib.
Hal penting yang perlu diperhatikan pula bahwa yang berhak dijenguk itu hanyalah orang sakit yang terbaring di rumahnya dan tidak bisa beraktivitas
. Adapun orang-orang yang sakitnya ringan sehingga bisa keluar rumah dan beraktivitas maka tidak termasuk yang berhak dijenguk, namun tidak mengapa bagi kita untuk menanyakan keadaannya. (Lihat Syarah Riyadhus Shalihin dan Fathu Dzil Jalali wal Ikram karya asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-’Utsaimin rahimahullah)

Keutamaan Menjenguk Orang Sakit
Para pembaca rahimakumullah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menyebutkan beberapa keutamaan menjenguk orang sakit. Di antaranya adalah:
1. Sabda beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam,
مَنْ عَادَ مَرِيْضًا لَمْ يَزَلْ فِيْ خُرْفَةِ الْجَنَّةِ، قِيْلَ يَا رَسُوْلَ اللهِ وَمَا خُرْفَةُ الْجَنَّةِ؟ قَالَ: جَنَاهَا
“Barang siapa menjenguk saudaranya yang sakit maka dia senantiasa berada di Khurfatul jannah sampai dia pulang.” Lalu ditanyakan kepada beliau, “Wahai Rasulullah, apa khurfatul jannah itu? Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Memetik buah-buahan di surga.” HR. Muslim no. 2568 dari sahabat Tsauban radhiyallahu ‘anhu.
2. Sabda beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam,
مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَعُودُ مُسْلِمًا غُدْوَةً إِلَّا صَلَّى عَلَيْهِ سَبْعُونَ أَلْفَ مَلَكٍ حَتَّى يُمْسِيَ، وَإِنْ عَادَهُ عَشِيَّةً إِلَّا صَلَّى عَلَيْهِ سَبْعُونَ أَلْفَ مَلَكٍ حَتَّى يُصْبِحَ، وَكَانَ لَهُ خَرِيفٌ فِي الجَنَّةِ
“Tidaklah seorang muslim menjenguk muslim yang lain pada pagi hari melainkan 70.000 malaikat akan bershalawat (mendoakan ampunan) baginya sampai sore hari. Jika menjenguk pada sore hari maka 70.000 malaikat akan bershalawat baginya sampai pagi hari. Dia pun berhak untuk memiliki buah-buahan yang dipetik di surga.” HR. at-Tirmidzi dari sahabat Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu.

Adab Menjenguk Orang Sakit
Ada beberapa adab dan bimbingan bagi seseorang yang menjenguk saudaranya yang sedang sakit. Di antaranya adalah:
1. Hendaknya meniatkan amalan tersebut karena Allah subhanahu wa ta’ala dan meneladani baginda Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam, bukan untuk tujuan dunia.
2. Berharap agar amalan yang dilakukannya itu bisa memberikan kebaikan dan kebahagiaan bagi saudaranya yang sedang sakit.
3. Alangkah baiknya jika kesempatan menjenguk dimanfaatkan untuk menghibur si sakit dengan hal-hal yang bermanfaat, seperti mengingatkan untuk bersabar, bertaubat, beristighfar, dan yang semisal dengan itu. Jangan menyampaikan hal-hal yang dapat menambah beban si sakit.
4. Jangan lupa mendoakannya, di antara doa yang diajarkan dan dicontohkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah sebagai berikut:
لاَ بَأْسَ طَهُوْرٌ إِنْ شَاءَ اللهُ
“Tidak mengapa, insya Allah (sakit ini) sebagai pembersih.” HR. al-Bukhari dari sahabat Abdullah bin ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma.
Dalam hadits yang lain, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa menjenguk orang sakit yang belum datang ajalnya lalu dia mengucapkan doa,
أَسْأَلُ اللهَ الْعَظِيْمَ رَبَّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ أَنْ يَشْفِيَكَ
“Aku meminta kepada Allah yang Maha Kuasa, Rabb al-’Arsy yang agung, agar memberikan kesembuhan kepadamu.”
Sebanyak 7 kali, niscaya Allah akan memberikan kesembuhan kepadanya.” HR. at-Tirmidzi dan Abu Dawud dari sahabat Abdullah bin ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma.
5. Tidak mengapa membawa sesuatu untuk dihadiahkan kepada si sakit, karena dengan hadiah akan semakin erat tali persaudaraan dan kasih sayang. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
تَهَادُوْا تَحَابُّوْا
“Saling memberikan hadiahlah di antara kalian niscaya kalian akan saling mencintai.” HR. al-Bukhari dalam al-Adabul Mufrad dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu.
6. Hendaknya tidak berkunjung atau menjenguk di waktu-waktu yang memberatkan si sakit, seperti waktu-waktu tidur atau istirahat.
7. Meruqyah si sakit dengan membacakan kepadanya bacaan-bacaan yang disyariatkan yaitu ayat-ayat Al-Qur`an atau doa-doa yang tidak mengandung kesyirikan.
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاءٌ وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ
“Dan Kami turunkan dari Al-Qur`an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.” (Al-Isra`: 82)
Al-Qur`an itu mengandung obat dan rahmat. Namun kandungan tersebut tidak bermanfaat bagi setiap orang dan hanya bermanfaat bagi orang yang beriman dengannya, yang membenarkan ayat-ayat-Nya, dan mengilmuinya. Adapun orang-orang yang zalim, yang tidak membenarkannya atau tidak beramal dengannya, maka Al-Qur`an tidak akan menambahkan kepada mereka kecuali kerugian. (Lihat Tafsir as-Sa’di)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menjenguk sebagian keluarganya yang sakit lalu beliau mengusap si sakit dengan tangan kanannya sambil membaca:
اللَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ أَذْهِبِ الْبَأْسَ، اشْفِ، أَنْتَ الشَّافِيْ لاَ شِفَاءَ إِلاَّ شِفَاءُكَ، شِفَاءً لاَ يُغَادِرُ سَقَمًا
“Ya Allah, Rabb seluruh manusia, hilangkanlah penyakit ini. Sembuhkanlah, Engkau adalah Dzat yang Maha Menyembuhkan. (Maka) tidak ada obat (yang menyembuhkan) kecuali obatmu, kesembuhan yang tidak meninggalkan penyakit.” Muttafaqun ‘alaih
8. Jika yang menjenguk itu dari kalangan orang yang berilmu hendaknya mengajarkan hal-hal penting yang belum diketahui si sakit, seperti tata cara bersuci dan shalat bagi orang sakit dan yang lainnya.
9. Lihatlah bagaimana keadaan si sakit. Jika si sakit merasa senang dengan berlama-lama di rumahnya maka hendaknya tidak segera pulang demi memberikan kebahagiaan kepada si sakit. Namun jika si sakit merasa gelisah dan kurang nyaman berlama-lama dengannya maka hendaknya tidak berlama-lama di rumahnya dan bersegera meminta izin pulang.
10. Jika memang memungkinkan, boleh bagi si penjenguk meminta kepada si sakit agar mendoakannya dengan kebaikan karena keadaan sakit merupakan salah satu momen dikabulkannya doa.
11. Jika ternyata si sakit berada di tempat pengobatan umum, seperti rumah sakit dan semisalnya maka hendaknya memperhatikan kerapian diri serta memperhatikan tata tertib dan aturan di tempat tersebut. Seperti berpakaian yang rapi dan sopan, melihat jadwal waktu-waktu berkunjung, tidak membuat gangguan bagi si sakit dan pasien yang lain semisal merokok, berkata kotor, gaduh, tidak sopan, dan yang lainnya.
12. Jangan lupa, ketika sedang menjenguk si sakit untuk banyak bersyukur kepada Allah subhanahu wa ta’ala yang senantiasa memberikan nikmat kesehatan kepadanya. Karena seseorang itu seringkali menyadari kadar nikmat Allah subhanahu wa ta’ala ketika melihat orang lain yang kehilangan nikmat tersebut, baik karena dicabut oleh Allah subhanahu wa ta’ala atau belum dikaruniai nikmat tersebut atau ketika dirinya sendiri telah kehilangan nikmat tersebut.

Nasehat untuk Keluarga si Sakit
Perlu saya nasehatkan kepada keluarga dan kerabat si sakit untuk senantiasa bersabar atas ujian yang menimpanya. Hendaknya senantiasa menjadikan sunnah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai bimbingan ketika melayani si sakit. Termasuk ketika mengobati si sakit hendaklah menempuh cara-cara yang syar’i dan meninggalkan cara-cara yang tidak syar’i seperti membawanya ke dukun atau paranormal.
Begitu juga ketika diketahui ada tanda-tanda ajal akan menjemputnya maka hendaknya menalqinkan atau memerintahkannya untuk mengucapkan Laa ilaaha illallah. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Talqinkanlah kepada orang yang menjelang kematiannya kalimat Laa ilaaha illallah. Barang siapa yang akhir ucapannya Laa ilaaha illallah maka dia akan masuk surga…” HR. Muslim
Wallahu a’lam bish shawab.
Penulis: Ustadz Abdullah Imam hafizhahullahu ta’ala
MOGA ADA FAEDAHNYA.
MOGA SDR/I KU YG KU SAYANGI , LILLAAH...
DI BERI KESEHATAN YG PRIMA.
AAMIIN.

"TIGA ISTANA PADA DIRI MANUSIA"


Istana Allah Dalam Setiap Tubuh Manusia
Dalam tubuh setiap manusia itu terdapat istana-istana Allah. Kita harus memahami keberadaan istana-istana tersebut agar kita menjadi (manusia yang sejati). Dimana sajakah istana-istana dari Allah yang terdapat dalam tubuh kita?

Istana dari Allah itu ada di tiga lokasi dalam tubuh kita. Ketiga lokasi tersebut adalah:
1. Lokasi Pertama di Baitul Makmur
Penjelasannya adalah sebagai berikut : AKU mengatur singgasana dalam Baitul Makmur. Itulah tempat kesenangan-KU. Tempatnya ada di kepala anak Adam. Dalam kepala anak Adam terdapat dimak yaitu otak. Diantara dimak/otak itu terdapat manik. Di dalam manik itu terdapat premana atau pranawa. Di dalam pranawa terdapat sukma. Dalam sukma ada rahsa. Dalam rahsa ada AKU. Tidak ada ALLAH, selain AKU.
2. Lokasi Kedua di Baitul Muharram
Penjelasannya adalah sebagai berikut : AKU menata singgasana dalam Baitul Muharram. Itulah tempat Kesukaan-KU. Tempatnya ada di dada anak Adam. Dalam dada itu ada hati, yang berada diantara hati itu ada jantung. Dalam jantung ada budi. Dalam Budi ada jinem. Dalam Jinem ada sukma. Dalam sukma ada Rahsa. Dalam Rahsa ada AKU. Tidak ada ALLAH, selain AKU.
3. Nah Di Lokasi Ketiga di Baitul Mukadas
Penjelasannya adalah sebagai berikut : AKU mengatur singgasana dalam Baitul Mukadas. Itulah tempat yang AKU sucikan dan berada pada kemaluan Anak Adam&hawa. Dalam kemaluan laki-laki itu ada pelir. Dalam pelir ada nutfah yakni mani, dalam mani ada madi. Dalam madi ada manikem. Dalam manikem terdapat rahsa. Dalam rahsa itu ada AKU. Tidak ada ALLAH, selain AKU...PAHAHMKAN ANDA
Dengan memahami keberadaan istana-istana itu, setidaknya kita bisa lebih meningkatkan tafakkur dan lelaku guna bisa lebih mendekatkan diri pada Allah.....Coba pejemkan matamu 1detik,rasakan kehadiranya,HU......Allaaaaaahh.

ALLAH MENJAWAB AL-FATIHAH KITA

Pada saat kita membaca surat Al-Fatihah sewaktu kita. Shalat, banyak sekali orang yg cara membacanya tergesa-gesa tanpa spasi, dan seakan-akan ingin cepat menyelesaikan shalatnya..
Padahal disaat kita selesai membaca satu ayat dari surat Al-Fatihah tersebut, Allah menjawab setiap ucapan kita..
Dalam Sebuah Hadits Qudsi ALLAH SWT ber-firman :
"Aku membagi Shalat menjadi dua bagian, untuk Aku dan untuk Hamba-Ku."
Artinya, tiga ayat diatas Iyyaka Na'budu Wa iyyaka nasta'in adalah Hak Allah, dan tiga ayat kebawahnya adalah urusan Hamba-Nya..
Ketika kita mengucapkan
" Alhamdulillahi Rabbil 'alamin." ALLAH menjawab : "Hamba-Ku telah memuji-Ku."..
Ketika kita mengucapkan
" Ar-Rahmanir-Ra him," Allah menjawab : "Hamba-Ku telah mengagungkan-Ku,"
Ketika kita mengucapkan
"Maliki yaumiddin," Allah menjawab : "Hamba-Ku memuja-Ku."
Ketika kita mengucapkan
" Iyyaka na'budu wa iyyaka nasta'in," Allah menjawab : " Inilah perjanjian antara Aku dan hamba-Ku."
Ketika kita mengucapkan
"Ihdinash shiratal mustaqihm, Shiratalladzinaa'amta alaihim ghairil maghdhubi alaihim waladdhooliin."
Allah menjawab : "Inilah perjanjian antara Aku dan hamba-Ku, Akan Ku penuhi yang ia minta"
(HR. Muslim dan At-Turmudzi)
Berhentilah sejenak setelah membaca setiap ayat. Rasakanlah jawab indah dari Allah karena Allah sedang menjawab ucapan kita..
Selanjutnya kita ucapkan
" Aamiin-nya" dgn ucapan yg lembut, sebab Malaikat pun sedang mengucapkan hal yg sama dgn kita..
Barangsiapa yg ucapkan "Aamiin-nya" bersama dgn para Malaikat, Maka Allah akan memberikan Ampunan kepada-Nya."
(HR. Bukhari, Muslim, Abu Dawud dan An-Nas)
SUBHANALLAH..
Semoga kita tidak lagi membaca surat Al-Fatihah dgn tergesa-gesa.
Ammin...

Kisah Tassawuf dan tareqat digeruni dajjal, orang kafir dan pengikutnya


Kenapa dajjal, eropah, freemason,illuminati sangat benci kepada ilmu tasawwuf dan tareqat..???
Sebabnya, tasawwuf mengajarkan kita penyucian hati dan taqarrub (dekat) dengan Allah dan apabila hati suci dan dekat dengan Allah, maka nusrah (pertolongan Allah) akan terzahir seperti yang berlaku kepada para Sahabat Nabi SAW yang hanya dengan 313 tentera dalam keadaan kelengkapan yang kurang, dapat hancurkan 1000 tentera kafir yang lengkap bersenjata pada perang badar, begitu juga yang berlaku kepada Sayyidina Khalid Al-Walid r.a, hanya dengan membawa 59 orang tentera dari para Sahabat, mereka dapat menghancurkan tentera Rom seramai 60 000 orang yang lengkap berbaju besi dan bersenjata canggih.
Sejarah telah membuktikan peperangan demi peperangan Islam dengan kafir adalah asbab amalan-amalan mendekatkan diri kepada Allah SWT yang para Ulama' namakan dengan ilmu "Tasawwuf" dan aqidah yang shohih iaitu aqidah Ahli Sunnah Wal Jamaah yang disusun melalui mazhab oleh Asya'irah dan Maturidiyyah. Cuba baca sejarah Sultan Salahuddin al-Ayubi yang merupakan seorang sufi (ahli tasawwuf) dan berakidah Asy'ari dan bermazhab Syafi'e, baca sejarah sultan Muhammad al-Fatih yang juga seorang sufi dan bermazhab Hanafi dan berakidah maturidi dan ramai lagi para Mujahid lain.
Begitu juga peperangan moden seperti perang Afghan dengan Russia yang lengkap bersenjata dapat dikalahkan oleh orang Afghan yang pakai senjata murah tapi mereka bermazhab hanafi, beraqidah maturidi dan ahli tareqat (sufi) chisty dan lain-lain tareqat maka tentera lengkap bersenjata itu hancur lebur. Begitu juga dengan para mujahid chechen yang menentang Russia juga dalam keadaan kelengkapan perang yang sedikit tetapi mereka bermazhab Syafi'e, beraqidah Asy'ari dan mengikut tareqat naqshabandi, dan mereka hancurkan musuh dengan zikir.
Di tanah Melayu juga, para pejuang Melayu yang menentang orang kafir penjajah semuanya bermazhab Syafi'e, beraqidah Asy'ari dan Ahli Sufi. Kepada yang biasa dengan sejarah Islam, tentu tahu kisah Nabi Sulaiman a.s. yang mahukan istana Balqis dibawa ke depannya lalu jin ifrit memnawarkan diri untuk bawa, tapi masa yang dia perlukan agak lama, kemudian seorang ahli ibadat yang merupakan seorang sufi mempelawa untuk bawa istana tersebut hanya dengan sekelip mata.
Sejak dari hari itu syaitan, jin,dajjal, iblis sangat ANTI kepada Ahli Sufi kerana "teknologi" mereka lebih hebat. Ahli sufi yang memang terkenal sebagai jemaah zikir yang sangat digeruni dajjal dan pengikutnya kerana nusrah Allah sentiasa bersama mereka kerana Allah berfirman mafhumnya ingatlah aku maka pasti aku akan mengingatiMu.
Dajjal dan illuminati berusaha keras untuk hapuskan fahaman sufi dan tareqat dari umat Islam tapi selama ratusan tahun mereka tidak berjaya. Akhirnya mereka sedar yang jemaah sufi tidak boleh dihapuskan dengan kekerasan tentera sepertimana mereka tidak boleh hapuskan para Sahabat dengan kekerasan.
Selepas itu apa yang dajjal cuba lakukan..???
1) Mereka jauhkan Ahli Sufi dengan amalan-amalan sufi mereka dengan memperkenalkan pelbagai hiburan, politik, wang dan sebagainya sehingga umat Islam pun leka dan sibuk hendak berpolitik juga. Sedangkan sejak dahulu kaum Sufi sangat terkenal dengan prinsip zuhud yang tidak ada kebesaran dunia dalam hati seperti hiburan, politik, wang dan lain-lain lagi. Bila Ahli Sufi dijauhkan dari amalan sufi, maka Allah tidak akan membantu mereka lagi lalu mereka dihancurkan oleh tentera kafir.
2) Dajjal dan illuminati tahu mereka tidak dapat fitnah kaum sufi kerana mereka orang kafir, tidak ada orang Islam yang akan percaya mereka, maka mereka wujudkan 3 jemaah seperti yang diceritakan oleh Syeikh Ramadhan al-Butti iaitu jemaah wahabi untuk menyesatkan benua arab,
jemaah qadiani untuk menyesatkan benua india dan jemaah baha'iyyah untuk sesatkan benua asia.
ketiga-tiga jemaah ini wujud secara serentak dalam satu masa dan mereka berjaya menyesatkan umat Islam secara besar-besaran.
Tapi di Nusantara, jemaah bahaiyyah tidak berjaya sesatkan bangsa Melayu yang beragama Islam kerana bangsa Melayu yang beragama Islam sangat terkenal berpegang teguh pada mazhab Syafi'e, aqidah Asya'ari dan amalan-amalan Sufi. Zikir-zikir mereka sentiasa bertalu sehingga ke hari ini.
Tapi di benua Arab, dajjal berjaya menapak di sana dengan membawa fahaman wahabi. Jadi jangan hairan lah kenapa budak-budak wahabi sangat elergi dan anti dengan tareqat, sufi, zikir dan tasawwuf. Kini di Nusantara jemaah bahaiyyah yang gagal telah diganti dengan jemaah wahabi dan budak-budak wahabi berusaha keras untuk hapuskan amalan-amalan sholeh di Nusantara dengan alasan bid'ah, kufur, syirik, tahayul, dan bla bla bla... Zikir selepas solat pun dituduh bid'ah dan masuk neraka.
Kini jemaah sufi semakin pudar kerana fahaman wahabi telah menyusup, dan bila ahli sufi mula terpedaya dengan tipu helah wahabi, mereka akan tinggalkan zikir. Maka sekali lagi pada zaman milenium ini, dajjal menghantar tenteranya di negara-negara umat Islam untuk menyerang mereka dan terbukti jelas umat Islam telah dizalimi dengan teruk. Kerana mereka dulu yang berpegang teguh pada amalan-amalan sholeh, kini mereka tinggalkan kerana tipu helah wahabi yang mengatakan ia adalah perbuatan "bid'ah". Maka nusrah Allah pun hilang, dan tentera-temtera sufi seperti ikhwan muslimin yang diasaskan oleh imam Hasan Albanna yang bermazhab Hanafi, beraqidah asyari dan ahli tareqat tijani (tak silap saya) kini sudah mula tidak mahu bermazhab, menolak zikir, bida'ahkan orang lain sana sini dan mula pukul canang dengan slogan "islam itu mudah" dan mereka hanya mengikuti "al-qur'an dan as-Sunnah". Mereka sudah lupakan perjuangan asal imam Hassan Albanna yang pegang teguh pada manhaj Ahli Sunnah Wal Jamaah.
Namun percayalah satu hari nanti Jemaah Ahli Sufi akan kembali diberi nafas baru, yang zuhud dan tiada kebesaran dunia dalam hatinya, dan hatinya penuh kebesaran hanya kepada Allah SWT dan mereka akan muncul seperti yang dikhabarkan dalam sebuah Hadith contohnya sebuah Hadith yang menceritakan bahawa umat Islam akan ditimpa bencana kemarau dan tiada makanan selama bertahun-tahun ketika dajjal datang, dan hanya pengikut dajjal sahaja yang dapat makanan kerana mereka mengikuti dajjal. Para sahabat bertanya apa makanan umat Islam yang tidak mengikuti dajjal ketika itu wahai Rasulullah..??? Nabi SAW menjawab ZIKIR.
Begitu juga dalam Hadith yang lain Rasulullah SAW khabarkan tentera-tentera Islam dari kalangan Ahli Sufi akan hancurkan musuhnya hanya dengan TAKBIR dan ZIKIR.
Tidak mungkin tentera-tentera Islam yang kuat bezikir ini akan datang dari kalangan wahabi kerana mereka mengkafirkan jemaah zikir dan mereka sendiri tidak berzikir kecuali zikir "bid'ah bid'ah bid'ah bid'ah bid'ah apa dalil apa dalil apa dalil apa sanad apa sanad tahyul tahyul tahyul khurafat khurafat syirik syirik syirik kafir kafir kafir" yang tidak pernah dicontohkan oleh Rasulullah SAW, atau para Sahabat mahupun mana-mana Salafus Sholeh.
Maka Jemaah Zikir yang manakah Rasulullah SAW maksudkan yang akan menghancurkan dajjal serta sekutunya..???
Semoga Allah tetapkan hati kita dan seluruh keluarga kita serta keturunan kita dengan "Zikirrullah" yang sangat digeruni oleh dajjal dan sekutunya.

Sabtu, 28 April 2018

SERUAN AKU

Telah terungkaplah bagiku wajah segala wajah,
kesemuanya kulihat saling bergantung kepada wajah Nya; kulihat pula jasad, maka kesemuanya bergantung pada perintah Nya, baik perintah maupun larangan Nya, lalu ia pun berkenan berkata kepadaku: “Pandanglah wajah Ku” lalu ku pandang.... lalu ia pun berkata lagi : “Bukan selain Ku”....
.
kujawab : “Bukan selain Mu”.... Lalu katanya lagi : ‘Lihatlah wajahmu sendiri”
.
Lalu kulihat wajahku ..... Ia pun berlanjut lagi .... “Bukan lainmu!”....
.
Maka kujawab : Bukan lainku..... maka iapun berkata lagi : “Engkau adalah seorang faqih, maka hendaklah engkau keluar!....... akupun keluar dan berusaha mendalami ilmu fiqih, telah sah bagiku “membalik mata” (Qolbul ‘ain), maka akupun mengikuti dengan cara ilmu fiqih.
.
Akupun datang kembali dengan membawa bekal ilmu ini, dan ia pun berkata : “Aku tidak mahu melihatmu dengan berbekal bikinan *mashnu)...... (membalik mata ... itu adalah perkataan ... sesuatu yang dikatakan); bahwa mata sesuatu (ainusy syai’) atau mahiyatnya (apa yang ia nya) dan zatnya adalah mata Allah (‘ainullah), zat Allah (semata-mata) itu adalah suatu persoalan yang dibuat-buat (mulaffaq) sama dengan diada-adakan, yakni uraiannya tersusun dari huruf-huruf (talfieq) yang memutar balikan kebenaran.
.
Hakikat itu jauh dari huruf dan jauh dari uraian huruf.... yang mungkin dapat diuraikan dalam
maudhu, persoalan ini ialah “Bahwa zat dari segala sesuatu itu bergantung pada zat Allah, tetapi jangan salah tafsir bahwa itu adalah mata zat Ilahiat (zat Allah).
.
Jika tidak maka kami dengan demikian telah membalikkan mata dan telah memalsu kebenaran (Al Haqiqat).
.
Firman Allah, yang ertinya :
“Sesungguhnya Aku hendak menciptakan manusia dari tanah, maka bila ia telah Ku bentuk dan Ku tiupkan dari sebagian roh Ku dalam dirinya, hendaklah kamu sujud kepadanya” (QS. Shad 38:71-72).
.
Ruh anak Adam, adalah dari Ruh Allah.... ia
suatu tiupan dari ruh Allah dan berkaitan dengan zat Allah..... tetapi sesungguhnya ia bukanlah ia..... karena zat Ilahiat tiada satu pun yang menyamai Nya (Laisa Kamitslihi Syai’un).
.
Katakanlah : “MAULAYA WAJJIHNI
BIWAJHIKA LIWAJHIKA” “Wahai pelindung
diriku, arahkanlah diriku dengan wajah Mu untuk menatap Zat Wajahmu”
.
Tabarakallah.Aminullah

JALAN AKU

JALANKU ADALAH JALAN SIRR ATAUPUN JALAN DIRI YANG MENGIKUTI ALIRAN DARI KEMAHUANKU DAN KEKUASAANKU.
.
SETIAP LANGKAH KE ARAH MANA SEMUA ITU ADALAH JALANKU. AKU YANG MENURUTI JALANKU BERADA PADA LANDASAN DAN JUGA PIMPINANKU.
.
OLEH YANG DEMIKIAN ITU DIRIMU HANYA MENURUTI AKAN KEMAHUAN AKU DAN MENGIKUT APA YANG AKU NYATA ATAS JALANKU
.
JALAN AKU LURUS JALAN AKU NIKMAT JALAN AKU SESAT JALAN AKU MURKAI, ITULAH JALAN AKU.
.
DATANGLAH KE JALANKU TANPA DASARNYA, AKU JALANMU DI SETIAP LORONG.
.
AKU BUKAKAN JALANMU. AKU MELORONGMU KE JALANKU TANPA SEKUTU. JALANKU HENING BENING JERNIH...JALANKU KENYATAANMU.
.
AKU MAHA GERAK ATAS LANGKAHMU YANG DATANG MENDATANG KEPADA TUBUHMU ITU ADALAH URUSANKU.
.
SERAHKAN DIRIMU KEPADAKU YANG TAHU ATAS DIRIMU ITU. DIRIMU AKU YANG BUAT, PENAMPAKKAN ATAS DIRIMU ITU.
.
JALANMU ITU ADALAH DARI PERBUATAN AKU. ILMUKU PADAMU HANYA KENYATAAN AKU.
.
AKU SUDAH NYATA TANPA PENYERAHAN DIRIMU DALAM PENGAKUAN PENYAKSIAN DIRIMU ITU. AKU ADALAH AKU SEMATA-MATA.
.
AKU LAH DISEBALIK BAYANG DIRIMU ITU. AKU ADALAH NYAWAMU.
.
AKU NYATA DALAM TERANG. AKU CAHAYA SIRR DIRIMU. AKU IHDINAS SIRATOL MUSTAQIM DALAM DIRIMU YANG BEDIRIKAN HURUF ALIF PADA TUBUHMU.
.
AKU JALANMU DIPIMPIN DENGAN HAQKU. SEHINGGA DIRIMU SAMPAI SEHINGGALAH TIADA LAGI TAUHIDMU ITU HANYASANYA MENUJU HADIRAT AKU SEMATA-MATA.
.
JALAN INI JALAN SIRR JALAN MENUJU HADIRATKU DI ATAS DIRIMU. SEHINGGA TIADALAH DIRIMU YAKNI SAMPAI KE HADIRAT AKU JUA.
.
DISEBALIK JALAN ITU ADALAH AKU. AKU DIRIMU YANG DIPIMPIN KE JALANKU YANG HAKIKI
.
INILAH JALANKU YANG DIGERAKKAN KEPADA DIRIMU YANG TIDAK ADA SATUPUN PERSANGGAHAN KEPADAMU KERNA AKU MENENTUKAN DIRIMU DALAM MENURUTI KEMAHUANKU BUKAN KEHENDAKMU.
.
SUSAH PAYAH ITU ADALAH ATAS ILMU KU JUA YANG DIRIMU NIKMAT ATAS PENZAHIRAN DIRIKU. DIRIMU AKU YANG BUAT ATAS KUDRAT DAN IRADAT KU BUKAN ATAS ARAHANMU....
DIRIMU ITU TIADA DAYA DIRIMU ITU TIADA UPAYA DIRIMU ITU TIADA USAHA DIRIMU ITU TIADA IKHTIAR DIRIMU ITU.....
.
TANPA SEDARI DIRIMU JALANI ITU JALANKU SAMA ADA SUKA ATAU TIDAK, BENCI ATAU TIDAK ADALAH JALAN AKU JUA.
.
BEBASKAN DIRIMU DARI SEGALA IKATAN-IKATAN, AKU TETAP BERADA DIATAS LANDASANMU.
.
TIDAK ADA PERLANGGARAN TAKDIRMU KERANA DIRIMU KINI BERGERAK ATAS TAKDIRKU.
.
TIADA BEDA JALAN-JALAN LORONG LORONG YANG DIRIMU LALUI ITU..... JALAN YANG DILUAR DIRIMU JALAN DI DALAM DIRIMU ITU.
.
JALANMU TIDAK AKAN BERLAKU TIDAKLAH BESERTA DENGAN NAFSU KERANA AKU TIDAK BERSEKUTU DENGAN HAL ITU.
.
SERAHKAN SEGALA APA YANG ADA PADA DIRIMU ITU. APA TUJUANMU MENGIKUTI JALAN JALAN KU?
.
BANYAK TUJUANMU DAN BANYAK PULA DIRIMU BUAT DENGANNYA, TANPAMU SEDARI TAHU TITIK MULA IAITU TITIK BEJALAN KEPADAKU SUPAYA KAMU TAHU ASAL DIRIMU ITU. TAPI KAMU TIDAK PERNAH SEKALI KALI RENUNG WAJAH AKU.
.
MALAH KAMU MENGATAKAN PULA SEGALANYA TELAH TEMUI AKU DENGAN JALANMU ITU....JALAN YANG MANA JALAN YANG MANA...
.
YAKINLAH JALANKU BUKAN JALAN YANG SESAT ATAU JALAN LAINNYA. JALANKU JALAN AWAL (SYARIAT) JALANKU JALAN ZAHIR (TAREKAT) JALANKU JALAN BATIN (HAKIKAT) JALANKU JALAN AKHIR (MAKRIFAT)....
.
IBARAT DIRIMU MEMANDU.....
YANG MEMANDU YANG DIPANDU ADALAH AKU JUA YANG DIRIMU MENGIKUTI KEMAHUAN AKU PADA JALANKU...SIRR DIRIMU ADALAH PERBUATAN KU TANPAMU SADARI. ITULAH JALANKU YANG TIADA BANTAHAN. YANG MEMERINTAH YANG DIPERINTAH ATAS DIRIMU ITU AKU. SIRR AKU NYAWAMU.
.
INILAH JALAN SIRR KU. JALAN DIRIMU MENGENAL AKU. AKU YANG NAMAI JALAN-JALAN YANG GELAP YANG TERANG BAGI DIRIMU. HENDAKLAH KAMU YAKIN DENGAN JALAN SIRR INI HADIRAT KU BAGI DIRIMU. MATIKANLAH DIRIMU KE HADIRAT AKU SEPENUHNYA TANPA ADA IKATAN-IKATAN.
.
JALAN GERAK DENGAN GERAK AKU UNTUK DIRIMU SAMPAI BAQOBILLAH DIRIMU ITU YAKNI KOSONGKAN KEBERADAAN DIRIMU SEHINGGA TIDAK LAGI MERASAKAN... (DI SAAT ITU)
.
TABARAKALLAH.
AMINULLAH

Jumat, 27 April 2018

BELAJAR TANPA GURU, maka, setanlah gurunya?


Sering kita mendengar perkata’an
“ ﻣَﻦ ﻻ ﺷﻴﺦَ ﻟﻪ؛ ﻓﺸﻴﺨُﻪ ﺍﻟﺸﻴﻄﺎﻥ ”
”Barangsiapa yang tidak punya guru, maka gurunya adalah setan”.
Perkata’an diatas bukan hadits, bukan perkata’an Sahabat, dan bukan pula perkata’an para Imam madzhab. Perkata’an tersebut tidak diketahui asalnya, dan siapa yang mengatakannya. Perkata’an tersebut biasa di kata orang-orang sufi.
Belajar yang paling baik tentu saja dengan berguru kepada seseorang (baik ulama, ustadz, atau orang yang berilmu lainnya) yang tentunya bermanhaj salaf. Para ulama dulu bahkan mencela orang-orang yang tidak keluar mencari ilmu dan mendatangi para ulama. Belajar dari guru lebih praktis dan lebih terhindar dari kekeliruan.
Namun jika kemudian dimutlakkan bahwa orang yang tidak punya guru, maka gurunya adalah setan sebagaimana perkataan ini beredar di kalangan sufi ini juga tidak benar.
Perkata’an ini sebenarnya lebih di latar belakangi agar orang memegang dan menyandarkan ilmu pada orang-orang tertentu dan berfanatik kepadanya. Bukan di latar belakangi oleh dorongan dan anjuran untuk menuntut ilmu.
Menuntut ilmu melalui perantara’an kitab itu tidaklah mutlak mesti keliru hasil akhirnya. Meskipun tetap harus kita katakan, belajar kitab pada ulama / ustadz / ahli ilmu lebih baik daripada belajar secara otodidak.
Yang jadi tolok ukur kebenaran tetaplah kesesuaian terhadap kebenaran itu sendiri (yaitu Al-Qur’an dan As-Sunnah ‘alaa fahmis-salaf).
Betapa banyak orang yang berguru namun ternyata malah sesat ?
Apakah Bisyr Al-Maarisiy itu tidak punya guru ?
Apakah Al-Khomeiniy itu tidak punya guru ?
Apakah Ibnu Arabi itu tidak punya guru ?
Betapa banyak pula orang yang berbangga dengan sanad, namun ilmu dan amal mereka ternyata menyelisihi sunnah ?
Punya silsilah sanad guru itu tidaklah jaminan bahwa ilmu yang didapat itu benar.
Dalam ilmu sanad, bukankah kita mengenal rantai periwayatan lemah atau bahkan palsu, karena ternyata perawinya ada yang pendusta, pembuat bid’ah, dan lemah.
Belajar dari buku, kaset/rekaman, internet, atau sumber-sumber lain itu boleh dan tetap mempunyai keutama’an. Allah akan memahamkan siapapun yang dikehendaki-Nya melalui media apapun.
Namun hanya menyandarkan ilmu dari media-media tersebut tanpa mendatangi guru, sementara kita mampu mendatanginya adalah kerugian yang sangat besar.
Allahu a’lam

” Apa maksud yang di sembah sama dengan yang menyembah ?”

Persoalannya :-
i) Siapa yang menyembah?
ii) siapa yang di sembah ?.
iii) Adakah sama kedua-duanya ?
Pertanyaan di atas membawa maksud ada dua mawujud iaitu Allah dan makhluk. Bila ada kedua-duanya, barulah di katakan ada yang menyembah (makhluk) dan ada yang di sembah (Allah). Apakah kita juga berkeadaan sedemikian?. Jika berpihak kepada ya, seharusnyalah kita bermusahabah/bertanya pada diri sendiri.
” Harus di ingat penjelasan yang di sampaikan ini berbahasa hakikatun dan bukannya syariatun”
Apakah sembahan makhluk itu sampai atau di terima olih Allah, jika yang di sembah (Allah) itu hanya sekadar mengetahui namaNya sahaja tanpa mengenal atau mengetahui Empunya nama?. Membesarkan nama Allah dengan Kalimah ” Allah hu Akbar ” itu telah sempurnakah jika Empunya nama itu tidak di kenal. Allah itu bukan sebutan dan tidak menyerupai sesuatu, tidak berhuruf tidak bersuara dan tidak berkata-kata. Sebut nama dengan suara itu belum lagi di katakan kenal Allah.Itu hanya membesarkan namaNya dengan sebutan sahaja dan bukannya Empunya nama. Benar Nama itu menunjukkan Empunya nama, jika tak kenal Empunya nama sudah tentu empunya nama itu ghaib tapi nyata. Jika pengetahuan kita belum sampai ke peringkat mengenal Allah, bagaimana kita hendak menyembah, membesarkan, mengagungkan atau taat atau patuh kepada perintah Allah. Taat atau patuh atau menyembah atau membesarkan Allah itu hanyalah sekadar tiru-tiruan atau ikut-ikutan sahaja. Disebabkan itulah kusyuk dan tawadduk yang di cari itu tidak di temui kerana kita berpura-pura dan berlakun alim dihadapan Allah.Sesungguhnya dan sebenar-benarnya hanya Allah sahaja mengenal Allah. Makhluk tidak bolih mengenal Allah, tinggi ilmu, tinggi lagi Allah. Makhluk tidak mampu mengenal Allah. Hanya Allah mengenal Allah. Sungguh pun demikian Allah itu maha kaya, maha pengasih dan maha penyayang.” Kenal diri rata-rata, maka kamu akan tuhan yang amat nyata ” dan ” Barang siapa mengenal diri, kenallah ia akan Tuhannya, barang siapa kenal Tuhannya, BINASAlah diri “. Fikir-fikirkan !!!
Apabila BINASA diri maka kenallah Allah, Binasa itu membawa maksud, makhluk itu tiada lagi, maka yang tinggal hanya Allah, maka itulah yang di katakan hanya Allah mengenal Allah.Maka sempurnalah yang disembah itulah yang menyembah, dan yang menyembah itulah yang di sembah. Tiada lagi makhluk hanya tinggal Allah, Allah, Allah. Itulah yang di katakan dari sumber yang sama, yang satu dan yang esa.

DIRI Yang Ku-Kenal".. (1).


SIAPA ORANG MEMPELAJARI ILMU KELUAR DARI DIRINYA DIA TERSESAT JAUH"..
Ilmu-ku Ilmu Ghaib, DIRI".. BERASAL Dari Yang Ghaib Datangnya Dari Yang Maha Ghaib"..
Kepada Anak Didik-ku, Kaum-ku, Para Sahabat Yang Mengenali-ku, Bangsa-ku, Dan Saudara-saudara-ku Yang Merasa Ketinggalan Dalam Mencapai Hidup Di Dunia Ini A-ku Pesankan Janganlah Cemas, Janganlah Iri Hati Dan Janganlah Pula PUTUS ASA Karena Masih Ada Jalan, Masih Ada Kesempatan Bagimu Untuk Mengejar Ketinggalan Itu... Kebanyakan Dari Mereka Yang Berpunya Itu Adalah Hasil Dari Akal-nya". Mengambil Kesempatan Dalam Kesempitan, Membolehkan Yang Tak Boleh, Menghalalkan Yang Haram Dan Lain Sebagainya. Ketauilah Olehmu Bahwa, Mereka Itu Menggunakan Tenaga Lahir, Tenaga Yang Bergelimang Hawa Nafsu.. Kalau Akal Sehat-mu Tidak Tidak Berbuat semacam Jalannya Alam Fikiran Mereka, Itu Tandanya KEBENARAN Masih Ada Pada-mu, Sungguhpun Hati Kecilmu, Perasaan-mu Ingin Mempunyai Seperti Apa Yang Mereka Punyai. KEBENARAN Yang Ada Padamu Letaknya Di Dirimu... Letakkanlah Pula Pada TEMPATNYA Yaitu Di Ketenangan Dan Kedamaian, PEMBAWAAN Yang TENANG Itulah Yang Menentukan Harga Diri Seseorang".. Berfikir, Berbuat Dan Berlaku Dengan Tenaga Lahir Termasuk Gulungan Sudah Tua Dan Sudah Sangat Tua.. Ketauilah Olehmu Bahwa Pada-mu Ada Tenaga Yang TERSEMBUNYI" Yang Belum Pernah Engkau Pakai Selama Ini Secara Positif" Dan Belum Pernah Pula Dipergunalkan Orang.. Ada Beberapa Orang Yang Telah Memakainya Akan Tetapi Terbatas, Yaitu Masih Tetap Di Dalam, Masih Diselubungi JIWA HAWA NAFSU, Yang Dinamakan Kekuatan Bathin. Tenaga Yang Tersembunyi Mengaliri Seluruh Batang Tubuh Di Dalam.
Bagi Yang Belum Mengenal Dan Menemuinya, Adalah Dia Itu TERKURUNG, Negatif Dan Pasif".. Bagi Mereka Yang Telah Mengenal Dan Menemuinya Dia Jadi BEBAS".. Positif Dan Aktif".. Untuk Mengejar Segala Ketinggalan Kita Di Dalam Segala Hal, TENAGA Itulah Yang Akan Di Pergunakan.
Karena Selain Belum Dipergunakan Orang, Sangatlah Banyak Daya Kegunaannya.
CARILAH TENAGA Yang TERSEMBUNYI Itu Sampai Dapat Engkau Kuasai"..
Dia Ada Pada-mu Dan Banyak Diluar, Tingkatkan Cara Berfikirmu Kedalam. Hentikanlah Segala Langkah Lahir-mu Sehingga Yang Tinggal Gerak Yang Tidak Dapat Engkau Kuasai.. GERAK Yang Tinggal Itu Ialah GERAK Dari TENAGA BATHIN-mu Atau TENAGA YANG TERSEMBUNYI Bagi-mu". Dengan Perlakuan Semacam Itu Sudah Mulai Engkau Adakan PEMISAHAN Dalam Diri-mu Yaitu PEMISAHAN Antara GERAK LAHIR Dan GERAK BATHIN" Antara Badan Dan Diri.. Terjadinya Itu Baru PEMISAHAN Didalam, Sekarang Tingkatkan Lagi Fikiranmu Bagaimana Caranya Hendak MENGETAUI Dan MERASAKAN Tenaga Dalam Itu..? Untuk Itu Engkau Mesti Membawa Tenaga Itu Keluar, Yang Berarti Engkau Harus Menembus Alamnya Sendiri Sampai Ke-kulit Dan Sampai Ke Bulu-mu... Sanggupkah Engkau Sendiri Menembus Itu, Dengan Perkataan Lain "MEMBUKA PINTU YANG TERTUTUP..? Jawabannya Adalah SEBAIKNYA Engkau Mencari Orang Yang Tau Dan Mengerti Dan Telah Mempunyai Untuk Meminta Petunjuk-petunjuk Dan Kalau Perlu BERGURU Padanya... DIA Ada Tetapi TIADA.. DIA Sulit Tetapi MUDAH.. DIA Ringan Tetapi BERAT.. Dan JANGAN Di Pandang Enteng, Karena Bisa Membahayakan Kalau. Di Coba Sendiri".. SEBAIKNYA Mendapatkannya Dengan Jalan Berguru, Karena Sangat Banyak Rahasia Yang Terkandung Padanya. RAHASIA D-I-R-I RAHASIA TUHAN YANG BELUM DI PELAJARI DAN DI PERGUNAKAN ORANG SELAMA INI"...
Adalah Dia Itu Mempunyai. Jalan Sendiri, Semenjak Dari Dalam.. Jalan Yang Berisi TITIK ( . ) Dan Di Titik Itulah Rahasianya". Karena Dia Berasal Dari Yang Setitik (Sedikit). Perjalanan TITIK Didalam Sepanjang Tubuh Kita Merupakan Gambaran Dari JASMANI Kita Yang Dinamakan RUHANI".. Jadi Yang Dimaksud Dengan Tenaga Bathin Itu Ialah TENAGA RUHANI Yang Berasal Dari Yang Sedikit Yaitu RUH". Titik-titik Itulah Yang Akan. Membahagiakan Kita, Kalau Kita Tau Cara Mempergunakannya Dengan Titik Itu Pula Kita Mencapai Bahagia Dunia Akhirat.. "BUKANKAH SEGALA KEJADIAN YANG DIJADIKAN BERASAL DARI SETITIK..? Dari TITIK (.)". TITIK Kejadian Kita Sudah Tidak Ada Pada Kita, Karena Sudah Berkembang Menjadi Kita, Yang Berawal Dari Ibu Bapak Kita Adalah TITIK MENJADIKAN".. Akan Tetapi Pada Kita Adalah TITIK PENJADIAN Yang Berasal Dari TUHAN. Dan Dengan Dapat Menguasai Titik Itu Kita Dapat Pula Menjadikan Dengan Mengembangkannya".. Daia Adalah Titik Hidup, Menghidupkan Kita Didalam, Diluar Kita Menguasainya Karena Adanya Terkandung Didalam Badan Kita Untuk Kelanjutan Hidup Kita", Ketentuan Tujuan Hidup Kita... Mengapa Kita Tidak Mempergunakan Dia.?? Disitu Letaknya Kebodohan Kita Dan Disitu Pula Letak Kekurangan Kita..
Kalau Kita Tau Padanya Ada Bintang, Dengan Mengembangkan Bintang Itu Maka Akan Bercahayalah Bintang Kehidupan Kita Dengan Dikelilingi Oleh Bintang bintang Dan Mempunyai Daya Tarik Menarik"..
Kalau Kita Tau Padanya Ada Kasih Sayang, Cinta Dan Dengan Mengembangkannya Maka Kita Akan Dikasihi Dan Dicintai.. Selain Dari Itu Maka Kita Ada Yang Mengasihi.. Ada Yang Menyayangi Dan Ada Yang Mencintai Pula"..
Kalau Kita Tau Padanya Tidak Ada Yang Tiada, Dengan Mengembangkannya, Maka Akan Mudahlah Segala Urusan Kita"..
Kalau Kita Tau Bahwa Apa Yang Ada Pada Kita Ada Pula Pada Orang Banyak, Maka Tidak Akan Susah Rasanya Kita Hidup Dan Tidak Perlu Gelisah Menjalankan Kehidupan"..
Kalau Kita Tau Bahwa Kita Telah Pandai Membawakan Memasukkan Siang Kepada Malam Dan Malam Pada Siang, Mendatangkan Yang Hidup Dari Yang Mati Dan Yang Mati Dari Yang Hidup, Tentu Kita Akan Menerima Rejeki Yang Tak Terduga Datangnya"..
Kalau Kita Tau Bahwa Padanya Ada Jalan Untuk Menuju Kebesaran Serta Kejayaan, Kemulyaan, Kekebalan, Dan Lain Sebagainya Dan Kita Menggunakan Jalan Itu, Tentu Kita Akan Mudah Mencapai Segala Tujuan Kita.. TIDAK ADA YANG SULIT DISISI TUHAN DAN PADANYA TAK ADA KESULITAN YANG TAK BISA DIATASI"..
Kalau Kita Tau Padanya Ada Obat Segala Obat, Kalau Kita Pandai Menjalankannya Tentu Akan Terobati Segala Macam Penyakit"..
Kalau Kita Tau Padanya Ada REJEKI Dan Kalau Kita Mengembangkannya, Tentu Akan Mudah REJEKI KITA".. Dari Itu Jadilah Menjadi Orang Segala Tau, Serba Tau, Di Jalan-Nya Dan Pandai Pula Menjalankannya"... Taukah Engkau Bahwa Engkau Di-Keluarkan Dari Tempat Yang Senang, Didatangkan Dari Tempat Yang Se-senang senangnya Yang Memberi Segala Kesenangan... Kenapa Sewaktu Engkau Belum Dikeluarkan Dari Alam Yang Sempit Lagi Terbatas Tidak Merasa Susah.. Akan Tetapi Setelah Di Alam Maha Besar Ini, Yang Tidak Bertepi, Engkau Harus Menderita.?? Sepantasnya Dikeluarkannya Engkau Dari Tempat Yang Senang (RAHIIM).. Di Alam Yang Sempit Dan Terbatas Itu Dan Ditempatkannya Di Alam Maha Luas Yang Tak Bertepi SUPAYA Merasa Lebih SENANG Dan Menuju Kesenangan Yang Kekal Abadi.. Akan Tetapi Kejadiannya Kenapa Engkau SUSAH, GELISAH Dan MENDERITA..??
Padamulah Letaknya Kesalahan Itu, Bukan Pada Orang Lain".. Engkau Tak Tau Di DIRI-Mu, Engkau Telah Lupa Akan DIRI-Mu, Engkau Telah Menuruti JALAN MATI Bukan JALAN HIDUP".. Kembalilah Ke Jalan Yang Benar Dan Tinggalkanlah Jalan Yang Sesat Lagi Menyesatkan Itu"..
Yang Benar Ialah DIRI-Mu Bukan BADAN-Mu.. Dan Di DIRI-Mu Itulah Letaknya Yang HIDUP".. Dan Pada BADAN-Mu-lah LETAKNYA KEMATIAN"..
Orang Yang Berpegang Pada Badan-nya Berarti Menempuh Jalan Mati.. Dan Yang Berpegang Pada Diri-nya Berarti Menempuh Jalan Hidup.
Diri-mu Letaknya Didalam Dan Mempunyai Jalan Sendiri Di Dalam Badan-Mu Dan Untuk Menemukan Jalannya, Hendaknya Engkau Bukakan Pintu Dari Luar Atau Engkau Tembus Dari Dalam... Dan Ini Semua Diluar Kemampuanmu Karena Belum Ada Buku Untuk Itu Dan Diluar Kemampuan Manusia Biasa"..
BERLAYARLAH Sampai Kepulau Dan BERJALANLAH Sampai Ke Batas".. PELAYARAN Kita Ialah Sampai Kepulau Cinta Dan PERJALANAN Kita Ialah Sampai Ke Batas Kehidupan Kita". ADA AWAL (Permulaan) Dan Ada AKHIR (Kesudahan).. TITIK Kehidupan Kita Berjalan Semenjak Kita Di Dalam Perut Ibu Kita, Tempatnya Di Rahiim Ibu". Setelah Kita Dilahirkan Maka Kita Menjalankan Sendiri Kehidupan Kita Di Luar.. Kita Sendiri Yang Memilih JALAN HIDUP Dan Membawakan KEHIDUPAN Kita, Tetapi Kebanyakan Salah Pilih Jalan, Itulah Sebabnya Mengapa Badan Kita Menderita, Melarat, Sengsara, Karena Salah Pilih Itulah Yang Membawa Masyarakat Dan Dunia Sampai Jadi Begini..
Salah Pilih, Salah Jalan, Tidak Terpilih Pada Jalan Yang Sebenarnya, Disuatu Saat Tetapi PASTI.. Perjalanan Kita Akan Sampai Di Batasnya.. TIDAK BOLEH TAWAR MENAWAR".. TIDAK ADA TOLAK AKUR".. Kalau Tadinya Pada Titik Awal (Permulaan) Kehidupan Kita Berjalan Dengan Sedirinya, Dan Setelah Kita Terlahir Kita Sendiri Yang Menjalankan Kehidupan Diluar, Maka Setelah Sampai Dibatas.. HIDUP KITA DIBAWA BERJALAN Untuk Dikembalikan Ketempat Asalnya Yaitu ALLAAHU"..
Tinggallah Segala Yang Dikasihi, Badan Sendiri, Anak Yang Disayangi, Sanak Saudara, Istri Yang Di Cintai, Handai Taulan Dan Harta Benda.. Yang Mana Kesemuanya Itu Tidak Menolong Kita karena Yang Punya Datang Menjemput"..
Didalam Kehidupan Ini Kita Mempunyai Tiga Jalan:
1. BERJALAN Dengan Sendirinya".
2. MENJALANKAN Kehidupan Sendiri".
3. DI BAWA Berjalan".
Perjalanan Pertama, Yaitu Sewaktu Didalam Kandungan, BERJALAN Dengan Ilmu Tuhan.. Itulah Sebabnya Kita Tidak Merasa Susah".
Perjalanan Kedua, Yaitu Setelah Kita Lahir Lahir, Kita Harus MENJALANKAN Sendiri Kehidupan Kita, SALAH JALAN Mengakibatkan PENDERITAAN"..
Perjalanan Ketiga, Yaitu Setelah Perjalanan Sampai Di Batas, Kita Dibawa Berjalan Untuk Kembali Ke Asal".
Demikianlah Ketiga Perjalanan Yang Kita Tempuh Dalam Kehidupan Kita, Dan Dari Ketiga Macam Perjalanan Itu, Perjalanan Pertamalah Yang Paling Baik Yaitu BERJALAN Dengan Sendirinya Atau Berjalan Dengan Ilmu Tuhan".
Setelah Kita Dilahirkan, Adakah Ilmu Tuhan Itu Pada Kita.?? ADA". Padanya Terletak Rahasia Kehidupan Kita, Dia Menghidupkan Kita Di Dalam, Mengaliri Dan Mengisi Jalan Kehidupan Kita Dan Terbatas Pada Kulit Dan Bulu Kita.. PEMBAWAAN Yang Berjalan Dengan Sendirinya Itu Bagi Kita Tetap Ada".. Dia Ada Semenjak Kita Di ADA Kan. Keadaan Alam Sekeliling Kita Yang Menyebabkan Kita Lupa Atau Sampai Melupakannya"..
KEHIDUPAN Kita Yang Kita Warisi Setelah Kita Dilahirkan Terlampau Banyak Dibawa Melihat KELUAR".. Dan Sedikit Sekali Diberi tau Tentang Keadaan Kita Di Dalam".
Kita Di Didik, Di Asuh, Di Ajar Mengenai Ke Adaan Alam Di Luar Kita, Kebutuhan Hidup Kita Di Luar".. Kebutuhan Hidup Kita Sekarang Dan Kehidupan Kita Nanti".. Kita Disuruh Mencari, Menuntut Ilmu Biar Sampai Ke Negeri Cina Sekalipun Di Titik Beratkan Pada Kehidupan Kita, Kepada KEHIDUPAN LAHIR.. Sedikit Sekali Kita Diberi Tau Mengenai Kedudukan Yang Tak Nampak".. Yang GHAIB..
Diberi tau Kita Akan Adanya Yang Maha Ghaib Yaitu Allah, Maha Besar Lagi Maha Kuasa, Sedikit Sekali Kita Mengetahui Jalan KepadaNya.. Karena Tidak Ada Yang Dapat Menunjukkan Jalan Yang Sebenarnya, Di Sebab Karenakan Amat Sedikit Pula Orang Yang Dapat Petunjuk Akan Jalan Itu Yaitu Jalan Yang Sebenarnya Jalan"..
Kita Di Didik Terlampau Jauh Melihat Keluar Sampai Lupa Akan Diri Sendiri, Dari Itu Makanya Banyak Orang Kesasar Hidup".. JALAN HIDUP KITA YANG SEBENARNYA IALAH LURUS YAITU KE ATAS DAN KE BAWAH".. Ke Atas Untuk Kembali Kepada Tuhan Dan Ke Bawah Ialah Untuk Di Kembalikan Ke Tanah.. Tetapi Cara Kita Menjalankan KEHIDUPAN Kita Bercabang, Yaitu KeKiri Dan KeKanan.. KeDepan Dan KeBelakang".
Kebelakang Berarti Mundur, Berjalan Surut Itu Tidak Mungkin, Karena Sudah Dilewati, Kita Melihat Kebelakang Untuk Mempelajari Jalan Yang Kita Bawakan Dan Kita Lalui, Untuk Kita PERBAIKI Pada Jalan Yang Akan Datang".
Kita Melihat Ke Depan Untuk Maju Terus, Kalau Kalau Ada Halang Rintangan, Untuk Itu Kita Ber Belok Ke Kiri, Sudah Itu Kita Berbelok Ke Kanan GUNA KEMBALI KEJALAN LURUS".. Banyak Jalan Terbentang Didepan Kita, Ada Yang Berlembah, Ada Yang Berbukit, Berbatu, Berduri, Rata, Menurun, Mendaki Dan Lain Sebagainya"..
Banyak Sudah Kita Berjalan Dan Banyak Pula Jalan Yang Sidah Dilalui.. Sudah Banyak Lika Liku Yang Di Jalani, Ke Kiri Dan Ke Kanan Banyak Pula Lembah Yang Kita Turuni, Bukit Yang Kita Daki, Jauh Sudah Kita Ber Jalan Dan Sudah Lama Pula Rasanya Kita Ber Jalan.. Apa Yang Sudah Di Dapat Dan Apa Yang Di Cari..?
Suka Dan Duka Sudah Di Lalui, Ber Macam Teori Sudah Di Praktek-kan".. Yang Tak Pernah Di buat Sudah Di Buat, Yang Tak Boleh Sudah Di Bolehkan.. Yang Haram Sudah Di Halalkan.. Mau HARTA Sudah Punya Tapi Mau Lagi, Mau RUMAH Besar Sudah Punya Tapi Mau Lagi, Mau ISTRI Yang Cantik Sudah Punya Tapi Mau Lagi, Mau MOBIL Bagus Sudah Punya Tapi Mau Lagi, KENAPA BEGITU..???
KARENA KEPUASAN BELUM DIDAPAT.. Karena Jalan Untuk Mendapatkannya Tidak Pada Jalannya Yang Benar".. Melainkan Dengan Jalan Menurutkan HAWA NAFSU"... Dan Dengan Tak Disadari, Jalan Lurus Yang Di Tempuh Untuk Mendapat BAHAGIA Telah Ber Jalan Dengan Sendirinya Dan Sudah Hampir Sampai Di Batasnya".. Tau tau TENAGA HABIS, Daya Tidak Ada, Kekuasaan TUHAN Berlaku, Api Mati, Pelita Tak Berminyak Dan Sekali Pegang Saja Tangan Ghaib Menangkap Kita Dan MAUT DATANG".. Kita Sudah Tak Ada Lagi, Kita Sudah Jauh Di Dasar.. SESAT LAGI DISESATKAN.. Karena Berjalan Tidak Pada JalanNya.. Mau Kembali Kepangkalan..?? Tidak Bisa Lagi Karena Semuanya Serta Keadaan Sudah Gelap Pada Kita, Kita Telah Menempuh Jalan Kosong Yang Dimurkai Lagi Menyesatkan Yaitu HAWA NAFSU Yang Berisikan Syaitan Iblis".. Telah Teperdaya Mereka Yang Dapat Diperdayainya Dan Yang Sedikit Yang Di Takutinya Tetap Tinggal Sedikit, Itu Sinar Yang Tadinya Ber Cahaya Menerangi Alam Sendiri Dan Sekitarnya PUDAR Dan HILANG Diliputi Oleh Kegelapan Kabut Yang Tebal, Yang Mana Keluhan Dan Rintihan Tak Berguna Lagi".. "EMAS MURNI OLEH PERBUATAN KITA TELAH MENJADI LOYANG DALAM NILAINYA"..
Bukan Tidak Ada Jalan Untuk Menempuh Kehidupan Yang Wajar Dan Layak Untuk Mendapat Pangkat, Harta, Mobil Mewah, Istri Cantik Dan Lain Sebagainya.. Bukan Tidak Ada Jalan Pada Kita. Jalam Yang Berisi (Dengan Sendirinya) Yang Tidak Di Murkai Dan Tidak Pula Sesat.. JALAN ITU ADA PADAMU".. Pokok Pangkalnya DI DIRI MU".
Untuk Mendapat Petunjuk Seharusnya Jangan Mendo'a Saja, BERDO'ALAH Dan MEMOHONLAH".. Disamping Itu Gunakanlah Pula Otak Dan KeCerdasanmu"... Apalagi Yang Diminta Kepada Tuhan, Sedang Yang Engkau Inginkan Itu Telah Diberikannya Kepadamu... Kebodohanmu Yang Menyebabkan Engkau Kekurangan, Tidak Puas Dan Lain Sebagainya. Kalau Engkau Telah Mengetaui Semua Itu, Tidak Pada Tempatnya Lagi Engkau Meminta Kepada Tuhan, Karena Apa Yang Engkau Minta Itu Telah Diberikannya Sebelum Engkau Memintanya.. Hanya Yang Ada Padamu Dan Yang Belum Engkau Lakukan Ialah Syukur Illah" Yaitu Pernyataan Syukur Pada Allah Atas Pemberiannya Dan Rakhmatnya Yang Engkau Terima"..
Mereka Menyebut Nama Tuhan Hanya Di Bibir Saja.
Mereka Mendirikan Sembahyang Hanya Lantaran Kebiasaan Saja.. Dan Untuk Mengaburkan Mata Orang Banyak"..
Mereka Mengaku BerAgama Karena Nenek Moyang Dan Ibu Bapaknya BerAgama, Akan Tetapi Apa Itu Agama Tidak Diketauinya Lebih Mendalam.
Mereka Takut Kepada Tuhan, Oleh Karena Itu Dia Tidak Mau Menyebut Nama Tuhan.. Ada Pula Orang Mendengar Suara Adzan Saja Di Masjid Atau Dirumah.. Sengaja Berjalan Menghindarkan Diri Dari Mendengarkan Panggilan Suara Ilahi Itu.. Dan Anehnya Mereka Bila Ditimpa Malapetaka, Mendadak Menderita, Mendapat Sakit, Luka Lantaran Kecelakaan Karena Perbuatan Sendiri.. Dengan Tidak Diminta Dia Menyebut Nama Tuhan, ALLAH".. Serta Mengatakan Tiada Tuhan Lain lLagi Selain Allah. Rupanya Bagi Mereka Itu Tuhan Adanya Sewaktu Menderita". Sewaktu Sakit", Sewaktu Pertolongan Tak Dapat Diharapkan Lagi.. Se Olah-olah Tuhan Bagi Mereka Di Ingat Di Waktu Susah.. Dan Pada Waktu Senang Atau Saat Mencari Kesenangan Dia Tidak Perlu Diingat, Karena Tuhan Melarang Berdusta, Tuhan Mwngatakan Itu Haram, Itu Tidak Boleh.. DIHAMBARKANNYA RASA KETUHANAN SEWAKTU MENCARI, MEMBURU DAN MENDAPAT KESENANGAN".
Renungkanlah Kembali Perjalanan Hidupmu Yang Sudah Sudah, Apa-Apa Yang Telah Dilakukan Dan Apa-Apa Pula Yang Telah Di Rasakan... Suka Dan Duka Pasti Telah Engkau Lalui Silih Berganti.. Jadikan Dan Ambillah Pelajaran Dari Perjalanan Kehidupanmu Yang Telah Engkau Lalui Itu Dan Ambillah Kesimpulan Dari Perjalananmu Itu"..
Pelajarila Hakekat Hidup Yang Sejati Dan Kembalilah Kepada Kehidupanmu Yang Sebenarnya.. Berpeganglah Kepada Yang Hidup Jangan Kepada Yang Mati.. Kawan Hidup Banyak Kawan Mati Tidak Ada".. Peganganmu Hendaknya Carilah DIA".. Hidup Yang Akan Dipakai Dan Mati Yang Akan Ditumapngi.. Insya' Allah. Banyak Sudah Orang Yang Mempelajari Akan Keadaan Badan Dirinya, Akan Isinya,.. Akan Tetapi Dia Tidak Dapat Menemukan Isi Yang Sebenarnya, Dan Tak Kurang Pula Banyaknya Orang Yang Keluar Berjalan MENCARI Dan MINTA DIISI, Sehingga Berbagai Macam Ragam Isi Yang Sudah Di Dapat.. Ada Yang Loyang, Ada Yang Tembaga, Ada Yang Perak, Ada Yang Intan Berlian, Ada Yang Emas, Ada Yang Keris, Ada Yang Azimat Atau Isim, Adapula Yang Kata kata Untuk Di Hafal, Ada Yang BATU Dan Lain Sebagainya.. Begitu banyak Yang Sudah Di Dapatnya Namun Dia Tidak Puas Dan Tetap Merasa KEKURANGAN".. Karena Apa.? Karena Dia TIDAK DAPAT MENEMUKAN ITU TELAGA YANG BERISI DAN MENGISINYA, Dicarinya Keluar Padahal Dia Ada Di Dalam".. Sungguh Sangat Kasian Aku Pada BadanKu Yang Telah Lama Menderita Yang Mengandung-Ku Selama Ini, Aku Menderita Dalam Kandungan Lantaran Kebodohannya, Karena Ketidak Tau-annya".
Beruntunglah Aku Belum Dpanggil Kembali.. .... ... Banyak Jalan Terbentang Didepan Kita, Ada Yang Berlembah, Ada Yang Berbukit, Berbatu, Berduri, Rata, Menurun, Mendaki Dan Lain Sebagainya.. Banyak Sudah Kita Berjalan, Dan Banyak Pula Jalan Yang Sudah Dilalui, Sudah Banyak Pula Lika-liku Yang Dijalani, Kekiri Dan Kekanan, Banyak Pula Lembah Yang Kita Turuni, Bukit Yang Kita Daki, Jauh sudah kita Berjalan Dan Sudah Lama Pula Rasanya Kita Berjalan, APA YANG SUDAH DIDAPAT DAN APA YANG DICARI..?? Suka Dan Duka Sudah Dilalui, Bermacam Teori Sudah Dipraktekkan, Yang Tak Pernah Dibuat Sudah Dibuat, Yang Tak Boleh Sudah Dibolehkan, Yang Haram Sudah Dihalalkan, Mau Harta Sudah Punya Tapi Mau Lagi, Mau Rumah Besar Sudah Punya Tapi Mau Lagi, Mau Istri Yang Cantik Sudah Punya Tapi Mau Lagi, Mau Mobil Bagus Sudah Punya Tapi Mau Lagi.. Kenapa Begitu.?? KARENA KEPUASAN BELUM DIDAPAT".. Karena Jalan Untuk Mendapatkannya Tidak Pada Jalannya Yang Benar, Melainkan Dengan Jalan Menurutkan Hawa Nafsu, Dan Dengan Tak Disadari Jalan Lurus Yang Ditempuh Untuk Mendapat Bahagia Telah Berjalan Dengan Sendirinya Dan Sudah Hampir Sampai Dibatasnya".. Tau-tau Tenaga Habis, Daya Tidak Ada.. Kekuasaan Tuhan Berlaku. Api Mati Pelita Tak Berminyak Dan Sekali Pegang Saja Tangan Ghaib Menangkap Kita Dan Maut Datang".. Kita Sudah Tak Ada Lagi, Kita Sudah Jauh Didasar, SESAT LAGI DISESATKAN, Karena Berjalan TIDAK PADA JALANNYA.. Mau Kembali Kepangkalan..?? Tidak Bisa Lagi Karena Semuanya Serta Keadaan Sudah Gelap Pada Kita, Kita Telah Menempuh Jalan Kosong Yang DiMurkai Lagi Menyesatkan Yaitu Hawa Nafsu Yang Berisikan Syaitan Iblis". Telah Terperdaya Mereka Yang Dapat DiPerdayainya Dan Yang Sedikit Yang DiTakutinya Tetap Tinggal Sedikit, Itu Sinar Yang Tadinya Bercahaya Menerangi Alam Sendiri Dan Sekitarnya Telah Pudar Dan Hilang Diliputi Oleh Kegelapan Kabut Yang Tebal, Yang Mana Keluhan Dan Rintihan Tak Berguna Lagi"... EMAS MURNI Oleh Perbuatan Kita Telah Menjadi LOYANG Dalam Nilainya.. Bukan Tidak Ada Jalan Untuk Menempuh Kehidupan Yang Wajar Dan Layak, Untuk Mendapat Pangkat, Harta, Mobil Mewah, Istri Cantik Dan Lain Sebagainya, Bukan Tidak Ada Jalan Pada Kita, Jalan Yang Berisi (Dengan Sendirinya), Yang Tidak Di Murkai Dan Tidak Pula Sesat.. Jalan Itu Ada Padamu, Pokok Pangkalnya Di - DIRI - MU.. Untuk Mendapat Petunjuk Seharusnya Jangan Mendo'a Saja, BERDO'ALAH, MEMOHONLAH.. Disamping Itu Gunakanlah OTAK Dan KECERDASANMu. Apalagi Yang Diminta Kepada Tuhan Sedang Yang Kau Inginkan Itu Telah Diberikannya Kepadamu.. Kebodohanmu Yang Menyebabkan Kau Kekurangan, Tidak Puas Dan Lain Sebagainya. Kalau Kau Telah Mengetahui Semua Itu, Tidak Pada Tempatnya Lagi Kau Meminta Kepada Tuhan, Karena Apa Yang Kau Minta Itu Telah Diberikannya Sebelum Kau Memintanya.. Hanya Yang Tak Ada Padamu Dan Belum Kau Lakukan Ialah SYUKUR ILLAH"..Yaitu Pernyataan Syukur Pada Allah Atas Pemberiannya Dan RahmatNya Yang Kau Terima.. Didalam Kehidupan Ini Kita Mempunyai Tiga Jalan.. 1.Berjalan Dengan Sendirinya.. 2. Menjalankan Kehidupan Sendiri.. 3.Dibawa Berjalan.. PerJalanan Pertama, Yaitu Sewaktu Didalam Kandungan, BERJALAN DENGAN ILMU TUHAN".. Itu Sebabnya Kita Tidak Merasa Susah. Perjalanan Kedua Yaitu Setelah Kita Lahir, Kita Harus Menjalankan Sendiri Kehidupan Kita, SALAH JALAN Mengakibatkan PENDERITAAN".. Perjalanan Ketiga, Yaitu Perjalanan Sampai DiBatas, Kita Dibawa Berjalan Untuk Kembali Ke-Asal.. Demikianlah Ketiga Perjalanan Yang Kita Tempuh Dalam Kehidupan Kita.. Dan Dari Ketiga Macam Perjalanan Itu, Perjalanan Pertamalah Yang Paling Baik, Yaitu Berjalan Dengan Sendirinya Atau Berjalan Dengan ILMU TUHAN".. Setelah Kita Dilahirkan Adakah ILMU TUHAN Itu Pada Kita.?? ADA".. Padanya Terletak Rahasia Kehidupan Kita, Dia Menghiduplkan Kita DiDalam, Mengaliri Dan Mengisi Jalan Kehidupan Kita Dan Terbatas Pada Kulit Dan Bulu Kita.. Pembawaan Yang Berjalan Dengan Sendirinya Itu Bagi Kita Tetap Ada, Dia Ada Semenjak Kita Di-ADA-Kan, Keadaan Alam Sekeliling Kita Yang Menyebabkan Kita Lupa Atau Sampai Melupakannya. Kehidupan Kita Yang Kita Warisi Setelah Kita DiLahirkan Terlampau Banyak Dibawa Melihat Keluar Dan Sedikit Sekali Diberitau Tentang Keadaan Kita DiDalam, Kita Dididik, Diasuh, Diajar Mengenai Keadaan Alam Diluar Kita, Kebutuhan Hidup Kita Diluar, Kebutuhan Hidup Kita Sekarang Dan Kehidupan Kita Nanti.. Kita Disuruh Mencari, Menuntut Ilmu Sampai Kenegeri Cina Sekalipun Dititik Beratkan Kehidupan Kita Kepada Kehidupan LAHIR. SEDIKIT Sekali Kita Diberitau Mengenai Kedudukan Yang Tak Nampak, Yang GHAIB". Diberitau Kita Akan Adanya Yang Maha Ghaib Yaitu Allah, Maha Besar LagI Maha Kuasa, Sedikit Sekali Kita Mengetaui Jalan KepadaNya".. Karena TIDAK ADA YANG DAPAT Menunjukkan Jalan Yang Sebenarnya, Disebab Karenakan Amat Sedikit Pula Orang Yang Dapat Petunjuk Akan Jalan Itu, Yaitu Jalan Yang Sebenarnya Jalan.. Kita Dididik Terlampau Jauh Melihat Keluar Sampai Lupa Akan DIRI SENDIRI, Dari Itu Makanya Banyak Orang Kesasar Hidup".. Jalan Hidup Kita Yang Sebenarnya Ialah Lurus, Yaitu Ke Atas Dan Ke Bawah.. Ke-atas Untuk Kembali Kepada Tuhan Dan Kebawah Ialah Untuk Dikembalikan Ke Tanah.. Tetapi Cara Kita Menjalankan Kehidupan Kita BerCabang, Yaitu KeKiri, KeKanan, KeDrpan Dan KeBelakang"... KeBelakang Ber Arti MUNDUR, Berjalan Surut Itu Tidak Mungkin, Karena Sudah Dilewati.. Kita Melihat Kebelakang Untuk Mempelajari Jalan Yang Kita Bawakan Dan Kita Lalui Untuk Diperbaiki Pada Jalan Yang Akan Datang".. Kita Melihat KeDepan Untuk Maju Terus Kalau-kalau Ada Halang Rintangan, Untuk Itu Kita Berbelok KeKiri, Sudah Itu Kita Berbelok KeKanan Guna Kembali Ke JALAN LURUS".. Dari Itulah Jadilah Menjadi Orang Segala Tau, Serba Tau, DiJalan-Nya Dan Pandai Pula Menjalankannya"...... ... ... Taukah Engkau, Bahwa Kau DiKeluarkan Dari Tempat Yang Senang, Didatangkan Dari Tempat Yang Sesenang-senangnya, yang Memberi Segala Kesenangan.?? Kenapa Sewaktu Kau Belum DiKeluarkan Dari Alam Yang Sempit Lagi Terbatas Tidak Merasa Susah, Akan Tetapi Setelah Di Alam Maha Besar Ini, Yang Tidak Bertepi, Engkau Harus Menderita.?? Sepantasnya Di Keluarkannya Engkau Dari Tempat Yang Senang (Rahim) Di Alam Yang Sempit Dan Terbatas Dan Di Tempatkannya Di Alam Maha Luas Yang Tak Bertepi ini Supaya Merasa Lebih senang dan menuju Kesenangan Yang Kekal Abadi, Akan Tetapi Kejadiannya KENAPA ENGKAU SUSAH, GELISAH DAN MENDERITA..?? Padamulah Letaknya Kesalahan Itu, Bukan Pada Orang Lain.... Engkau Tak Tau Di DIRI-mu, Telah Lupa Akan DIRI-mu, Engkau Telah Menuruti Jalan Mati Bukan Jalan Hidup. Kembalilah Kejalan Yang Benar Dan Tinggalkanlah Jalan Yang Sesat Lagi Menyesatkan Itu. Yang Benar Ialah DIRI-mu Bukan BADAN-mu Dan Di-DIRI-mu Itulah Letaknya Yang Hidup Dan Pada BADAN-mu Letaknya Kematian".. @Bersambung...

SHOLAT DALAM PANDANGAN ILMU HAKEKAT.


Pandangan Hakekat :
Sholat bukan menyembah namun Sholat adalah berdiri menyaksikan diri sendiri yaitu bersaksi diri kita sendiri bahwa Tiada Nyata pada Diri Kita Hanya Allah yaitu Diri Batin (Muhammad Mustaffa ) dan Diri Dzahir kita itu menanggung Rahasia Allah.
Pengertian SHOLAT HAKIKI ter-urai dalam kalimah "ALHAMDU"
(ALIF-LAM-HA-MIM-DAL)
yang bermaksud
"SEGALA PUJI MILIK ALLAH".
Inilah perkataan yang pertama dilafazkan oleh manusia yaitu Nabi Allah Adam a.s
.
- ALIF :
Melambangkan NIAT karena niat itu ialah mendzahirkan DIRI BATIN. Diri inilah IMAM yang kita ikuti yaitu ULIL AMRI atau pemerintah = pemimpin.
.
- LAM :
Bila telah nyata Diri Batin, maka kita lafazkan TAKBIR RATUL IHRAM. Maka berawal dari sini bukanlah manusia yang berkehendak tetapi segala-galanya adalah digerakkan oleh Allah.
.
- HA :
Apabila telah nyata Allah menguasai diri kita, maka kita pun rukuk menandakan kita tunduk patuh akan Kebesaran Allah dan siap menerima segala Perintah-Nya.
.
- MIM :
Maka diri kita mengakui bahwa Dzat Allah itulah Tuhan Sekalian Alam yang meliputi seluruh diri kita mengwujudkan dan menghidupkan kita. Kita pun sujud menandakan rasa syukur kita.
.
- DAL :
Setelah kita tahu Dzat telah meng-karunia-kan kepada diri kita menjadi Khalifah-Nya dibumi ini, maka kita pun merendah diri atas Karuniah itu (yang tidak dikaruniahkan Allah kepada makhluk lain selain manusia)
.
RINGKASAN ALHAMDU
^ALIF = Niat
^LAM = Berdiri Betul
^HA = Ruku
^MIM = Sujud
^DAL = Duduk Antara Dua Sujud
.
URAIAN TENTANG NIAT
USALLI, FARDHU, RAKAAT, LILLAH HI TA'ALA :
Usul Diri Rangka Nyata Allah
- USALLI = Kita berniat untuk mengusul asal diri kita Fardhu
- FARDHU = ialah Diri Yang Di-usul
- RAKAAT = Rangka kita ialah Jasad yang di dzahirkan
- LILLAH HI TA'ALA = Nyata Allah melalui jasad yang dzahir.
.
Barulah dapat diusul akan Asal Usul Diri. Maka setelah diusul nyatalah Allah itu Meliputi Diri Dzahir dan Diri Batin.
Diri Dzahir tiada mempunyai daya dan upaya melainkan melakukan Af'al Allah semata-mata. Dengan kesadaran itu maka Nyatalah Kebesaran Allah dan kita-pun Takbir untuk meng-ESA-kan Dzat Tuhan itu meliputi sekalian diri.
.
URAIAN TAKBIRATUL IHRAM
ALLAH = Sifat Napsiah = 1 Hu = Sifat Salbiah = 5 Akbar = Sifat Maani dan Maknuyah = 14 Maka nyatalah ke 20 Sifat-sifat Kebesaran Allah didalam ucapan "ALLAH HU AKBAR".
.
CARA- CARA SHOLAT HAKIKI
HAKEKAT SHOLAT :
Artinya berdiri menyaksikan diri sendiri, kita bersaksi dengan diri kita sendiri bahwa tiada yang nyata pada diri kita.. Hanya diri batin (Allah) dan diri dzahir kita (Muhammad) yang membawa dan menanggung rahasia Allah SWT.
.
Hal ini terkandung dalam surat Al-Fatihah yaitu :
ALHAMDU (Alif, Lam, Ha, Mim, Dal)
Kalimah Alhamdu ini diterima ketika Rasulullah isra' dan mi'raj.
Mengambil pengertian akan hakekat manusia pertama yang diciptakan Allah SWT yaitu Adam as.
Takkala Roh (diri batin) Adam as. sampai ketahap dada, Adam as pun bersin dan berkata ALHAMDULILAH = Segala puji bagi Allah
Apa yang dipuji adalah :
Dzat (Allah),
Sifat (Muhammad),
Asma(Adam)
dan Afa'al (Manusia)
Jadi sholat itu bukan berarti :
Menyembah tapi suatu cara
penyaksian diri sendiri dan
sesungguhnya tiada diri kita
melainkan diri Allah semata.

.
Kita menyaksikan bahwa diri kitalah yang membawa dan menanggung rahasia Allah SWT.
Dan tiada sesuatu pada diri kita hanya rahasia Allah semata serta..tiada sesuatu yang kita punya kecuali Hak Allah semata.
Sesuai dengan firman Allah :
INNA 'ARADNAL AMANATA 'ALAS SAMAWATI WAL ARDI WAL JIBAL, FA ABAINA ANYAH MILNAHA WA'ASFAKNA MINHA WAHAMALAHAL INSANU
Artinya :
"Sesungguhnya kami telah menawarkan suatu amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung tapi mereka enggan menerimannya (memikulnya) karena merasa tidak akan sanggup, lantas hanya manusia yang sanggup menerimanya"
(QS Al-Ahzab :72)
.
Dan karena firman Allah inilah kita mengucap :
ASYHADUANLLA ILAAHA ILLALLAH WA ASYAHADU ANNA MUHAMMADAR RASULULLAH.
"Kita bersaksi dengan diri kita sendiri bahwa tiada yang nyata pada diri kita sendiri hanya Allah semata-mata dengan tubuh dzahir kita sebagai tempat menanggung rahasia Allah dan akan menjaganya sampai pada masa yang telah ditentukan."
.
Manusia akan berguna disisi Allah jika dapat menjaga amanah Rahasia Allah dan berusaha mengenal dirinya sendiri.
Bila manusia dapat mengenal dirinya maka dengan sendirinya ia dapat mengenal Allah.
.
Hadits Qudsi…
MAN ARAFA NAFSAHU FAKAD ARAFA RABBAHU
"Barang siapa mengenal dirinya maka ia akan mengenal Allah Tuhannya"
.
Perkataan pertama dalam sembahyang itu adalah : ALLAHU AKBAR (Allah Maha Besar) Perkataan ini diambil dari asal ketika Roh diri Rahasia Allah itu dimasukkan kedalam tubuh Adam as. Kemudian Adam berusaha berdiri sambil menyaksikan keindahan tubuhnya dan berkata : ALLAHU AKBAR (Allah Maha Besar).
.
Dalam Sholat harus memenuhi 3 syarat :
1). Fiqli (perbuatan)
2). Qauli (bacaan)
3). Qalbi (Hati atau roh atau qalbu).
.
Mengapa kita Sholat sehari-semalam 17 rakaat… ?
Pengertiannya sebagai berikut :
HAWA, ADAM, MUHAMMAD, ALLAH dan AH .
1. AH itu menandakan sholat subuh,"dua"= Dzat dan Sifat
2. ALLAH itu menandakan sholat Zuhur, "empat" = Wujud, Alam, Nur dan Syahadah.
3. MUHAMMAD itu menandakan sholat Ashar "empat" = Tanah, Air, Api dan Angin.
4. ADAM itu menandakan sholat Magrib, "Tiga" = Ahda, Wahda, dan Wahdiah.
5. HAWA itu menandakan sholat Isya ,"empat" = Mani, Manikam, Madi, dan Di.
.
Mengapa kita mengucapkan 2 kalimah Syahadat 9X dalam 5 waktu Sholat .. ?
Sebab diri batin manusia mempunyai 9 wajah.
.
Dua kalimah syahadat pada :
- SHOLAT SUBUH 1X
itu memberi kesaksian pada wajah kita pada martabat SIR USIR (Rahasia di dalam Rahasia)
- SHOLAT ZUHUR 2X
memberi kesaksian pada wajah kita pada martabat SIR dan AHDAH
- SHOLAT ASHAR 2X
memberi kesaksian pada wajah kita pada martabat WAHDA dan WAHDIAH
- SHOLAT MAGHRIB 2X
memberi kesaksian pada wajah kita pada martabat AHAD dan MUHAMMAD
- SHOLAT ISYA 2X
memberi kesaksian pada wajah kita pada martabat MUSTAFA dan MUHAMMAD
.
Mengapa kita harus berniat dalam Sholat… ?
Karena= Niat itu merupakan kepala sembahyang.
.
Hakekat niat letaknya pada martabat "ALIF" dan Qalbu manusia di dalam sholat itu kita lafazkan di dalam hati.
.
Niat Sholat :
"Aku hendak Sholat menyaksikan diriku karena Allah semata-mata."
Dalilnya :
LA SHOLATAN ILLA BI HUDURIL QALBI
Artinya :
"Tidak Sah Sholat-Nya Kalau Tidak Hadir Hatinya (Qalbunya)"
LAYASUL SHOLAT ILLA BIN MA’RIFATULLAH
Artinya :
"Tidak sah Sholat Tanpa Mengenal Allah"
WAKALBUL MU'MININ BAITULLAH
Artinya :
"Jiwa Orang Mu'min Itu Rumahnya Allah"
WANAHNU AKRABI MIN HABIL WARIZ
Artinya :
"Aku (Allah) Lebih Dekat Dari Urat Nadi Lehermu"
IN NAMAS SHOLATU TAMAS KUNU TAWADU'U
Artinya :
"Hubungan Antara Manusia Dengan Tuhannya Adalah Cinta. Cintailah Allah Yang Karena Allah Engkau Hidup Dan Kepada Allah Engkau Kembali".
AQIMIS SHOLATA LI ZIKRI
Artinya :
"Dirikan Solat Untuk Mengingat Allah"
(QS. Taha : 145)
.
Sedangkan :
^ AL-FATEHAH ialah merupakan tubuh sembahyang
^ TAHAYAT ialah merupakan hati sembahyang
^ SALAM ialah merupakan kaki tangan sembahyang.
.
HAKEKAT AL-FATIHAH DALAM SHOLAT
Membersihkan hati dari pada syirik kepada Allah SWT
Mengingat kita bahwa tubuh manusia itu mempunyai 7 lapis susunan jasad yaitu :
1. BULU
2). KULIT
3). DAGING
4). DARAH
5). TULANG
6). LEMAK 7). LENDIR
tujuh ayat dalam Al-Fatihah merupakan tawaf tujuh kali keliling Ka'abah.
.
HAKEKAT ALLAHU AKBAR DALAM SHOLAT :
"Mengambil makna ucapan Nabi Adam as. Ketika berdiri menyaksikan dirinya sendiri dan Nabi Adam as, mengucap kalimah ALLAHU AKBAR"
.
Peristiwa ini merupakan tajjali (perpindahan) diri rahasia Allah sehingga dapat di tanggung oleh manusia dengan 4 perkara yaitu :
1). WUJUD
2). ILMU
3). NUR
4). SYAHADAH
Perkataan Allah pada ALLAHU AKBAR mengandungi makna atau martabat dzat sedangkan perkataan "AKBAR" pada ALLAHU AKBAR mengandungi makna atau martabat sifat.
Jadi Dzat dan Sifat itu tidak boleh berpisah. Dzat dan Sifat sama-sama saling puji memuji.
.
DALAM SHOLAT ITU JUGA MENGANDUNGI HAKEKAT ZAKAT.
Hakekat zakat dalam sholat ialah : Mengandungi makna "Pembersih hati" daripada syirik kepada Allah SWT.
IIYA KANAK BUDU WA IIYA KANASTA'IN
"Hanya kepada Allah lah aku menyembah dan hanya kepada Allah lah aku mohon pertolongan".
.
HAKEKAT PUASA DALAM SHOLAT :
1. Tidak Boleh Makan Dan Minum
2. Mata Berpuasa
3. Telinga Berpuasa
4. Kulit Berpuasa
5. Hati Berpuasa.
.
SHOLAT HAKIKI Sesungguhnya Sholat itu ada 4 jenis yaitu :
1). Sholat Syariat
2). Sholat Tharikat
3). Sholat Hakikat
4). Sholat Makrifat
ke 4 jenis Sholat diatas berkaitan antara satu dengan yang lainya.
.
Firman Allah SWT :
INNA SHOLATI KAANAT ALA MUKMININA KITABIN MAUQUTA
"Sesungguhnya sholat itu adalah WAJIB bagi orang orang yang beriman".
Hadist Nabi :
ASSHOLATU IMANUDDIN
"Sholat itu tiang agama"
.
LAFADZ NIAT SHOLAT HAKEKAT
- ZUHUR : Sengaja aku sholat fardhu ZUHUR 4 rakaat dihadapan KAABAH di Mekah tunai karena Allah Ta'ala.
Ya Muhammad aku TAJALLI ini wajib adanya, sebabnya AKU mengadakan 4 rakaat ini ialah UJUD-ILMU-NUR-SUHUD, AKU mengadap kepada Aku ada Allah Ta'ala.
- ASHAR :
Sengaja aku sholat fardhu ASHAR 4 rakaat dihadapan KAABAH di Mekah tunai karena Allah Ta'ala
Ya Muhammad AKU tajalli wajib BERANASIR dengan 4 perkara yakni API-ANGIN-AIR-TANAH. Aku menghadap kepada AKU ada Allah Ta'ala.
- MAGHRIB :
Sengaja aku sholat fardhu MAGRIB
3 rakaat dihadapan KAABAH di Mekah tunai karena Allah Ta'ala
Ya Muhammad aku tajalli wajib AKU gaib kehendak mengadakan 3 rakaat yakni ALLAH-MUHAMMAD-ADAM. aku menghadap kepada AKU ada Allah Ta'ala.
- ISYA' :
Sengaja aku sholat fardhu ISYA 4 rakaat dihadapan KAABAH di Mekah tunai karena Allah Ta'ala
Ya Muhammad aku tajalli wajib AKU INSAN itu AKU mengadakan 4 rakaat yakni WADZI-MADZI-MANI-MAKNIKAM aku menghadap kepada AKU ada Allah Ta'ala
- SUBUH :
Sengaja aku sholat fardhu SUBUH 2 rakaat dihadapan KAABAH di Mekah tunai karena Allah Ta'ala
Ya Muhammad aku yang WUJUD tajalli itu wajib BERTUBUH yang mengadakan 2 rakaat yakni DZAT-SIFAT aku mengadap kepada AKU ada dengan yaitu sebenar benarnya Allah Ta'ala.
.
ADAB MENGERJAKAN SHOLAT
.
1. Bentangkan sejadah , kemudian naik atasnya dimulai dengan kaki kanan lalu azan dan iqamat
.
2. Berdiri betul ..tangan kanan dan kiri disilangkan ..kanan diatas..pejamkan mata ..pandang DIRI BATIN..apabila jelas ..ucapkan KALIMAH SYAHADAH 3 x dan bedoa seperti berikut :
DOA:
Aku berdiri dengan HURUF ALIF, aku duduk dengan huruf BA .. diatas HAMPARAN RASULLULLAH . Aku menghadap ke BAITULLAH KIBLAT DADA, KIBLAT RUH ke BAITUL MAKMUR-ALLAH KHALIQUL ALAM. Ruhku yang MENYEMBAH ALLAH DZAT WAJIBUL WUJUD-WUJUDUL MUKHDO Maha Suci, yang BERDIRI PADA SIFAT"LAISA KAMISLIHI SYAIUN" Mengucap 2 Kalimah Syahadah
.
3. Melafazkan NIAT mengikut sholat yang hendak didirikan itu
.
4. Luruskan kedua tangan dan TARIK NAFAS dari ujung kaki hingga sampai ubun ubun, kemudian lafazkan TAKBIR -Allah Hu Akbar. beserta angkat kedua tangan.
.
5. Sewaktu kita berdiri QIAM…tangan kanan diatas tangan kiri lalu kita baca Kalimah ini didalam hati.
AUDZUBILLAHI MINASH SYAITANURRAJIM-BISMILLAH HIR RAHMANIRRAHIM
Ya Muhammad RahasiaKU kepadamu. Ya Muhammad AKU yang mengadakan , AKU Dzat Allah Ta'ala menjadi DIRI.
.
6. Baca DOA IFTITAH, Fatihah dan seterusnya sampai akhir
.
7. Selama membaca TAHIYYAT maka hendaklah kita ingat akan MAKSUD Kalam Allah itu seperti berikut :
ATTAHIYYA …. hingga …ASSALAMUALAIKA..WABARAKATUH
AKU yang BERHAYAT sebenar-benarnya. AKU Yang Esa yang mengadakan engkau Muhammad. AKU Yang Memeberi RAHMAT engkau dan Yang Memberi Rahmat ASSALAMU ALAINA….
"AKU yang sebenar-benarnya Tuhanmu"
WA ALA IBADILLAH.. SHOLIHIN
"Dan yang ibadatullah itu yang amat baik itu AKU"
ASH HADU ILA HA ILLALALLAH
"AKU Tuhan Yang ESA..Tiada Tuhan Yang Disembah Melainkan AKU"
WA..ASH HADU….RASULULLAH
"AKU bersaksi Nabi Muhammad itu Pesuruh Allah"
ALLAHUMM….WA ALA ALIHI MUHAMMAD..
Ya Tuhanku juga yang memberi ANUGERAH itu ..Yang memberi kepada hambanya dan sekalian umat Salam… Inni ana ZATUL HAQ kekanan … Inni ana SIFATUL HAQ kekiri.
.
PERHATIKAN HAL DI BAWAH INI :
1). Sewaktu kita melangkah keatas sejadah dengan KAKI KANAN hendaklah dimulai bacaan BISMILLAH
2). Sewaktu takbir ALLAH HU AKBAR..maka niat dalam hati…AKULAH YANG MAHA BESAR
3). Sewaktu membaca FATIHAH maka hendaklah kita ingat akan SIFAT KITA dalam Fatihah.
4). Sewaktu RUKUK setelah baca subhana rabbial adzim…wabihamdihi 3 x ..maka baca pula ..AKU mempunyai KEBESARAN dan YANG AMAT MENGETAHUI
5). Sewaktu ITTIDAL setelah baca sami allahu liman hamidah 3 x ..lalu kita baca pula ..AKUlah YANG AMAT MENDENGAR dan AKU-lah YANG MEMBERI SEGALA KURNIAAN 1 x didalam hati
6). Sewaktu SUJUD setelah membaca subhana rabbial a'ala wabihamdihi 3 x lalu kita baca pula…AKU jua YANG DISEMBAH dan AKU jua YANG MENYEMBAH pada diriku sendiri 1x didalam hati.
7). Sewaktu DUDUK ANTARA 2 SUJUD setelah membaca rabbigh firgli warhamni wa jeburni warzukni wahdini wa’afni wa’fu anni 3x lalu kita baca AKU-lah YANG MENGAMPUNKAN DOSA dan MENGURNIAKAN RAHMAT dan KESEJAHTERAAN kepadamu 1 x didalam hati.
.
PAHAMI DULU TENTANG SHOLAT
Sebelum kita memulai sholat terlebih dahulu kita fahami akan Etika dan Pegangan dalam sholat itu karena ini amat Penting bagi kita. Tanpa pengertian ini, sholat kita hambar tidak akan diterima oleh Allah dan tidak diakui oleh Nabi Muhammad SAW.
Sabda Nabi :
SHOLLU KAMA ROAI TUMUNI USHOLLI
"Sholat-lah kamu sebagaimana kamu lihat aku sholat"
.
Perkara perkara itu adalah :
1. AHDAH
Kita hendaklah mengerti bahwa DZAT YANG QODIM itulah DIRI BAGI MUHAMMAD (ruh) karena AHDAH itulah MARTABAT DZAT atau MUHAMMAD AWAL (Ta'ain Awal)
2. WAHDAH
Sesungguhnya SEGALA PERBUATAN dan KEJADIAN itu DARI NUR MUHAMMAD … DIRI bagi ADAM (Tubuh) karena ia adalah MARTABAT TA’AIN TSANI .. SIFAT bagi DZAT.
3. WAHDIAH
PENGAKUAN kita pada Allah karena MENERIMA JASAD, hakekatnya ialah QUDRAT dan IRADAT Allah jua didalam sholat itu atau dengan kata lain YANG SEMBAHYANG ITU adalah RUH atau DZATUL BUKTI. Hilangkan perasaan kita pada pebuatan kita. YANG ADA HANYA DIRINYA semata-mata.
"LA FAILUN FILSHOLATI BIHAKIKATI ILLAALLAH"
Tidak ada perbuatan dalam sholat itu melainkan Allah.
4. MI'RAJ
Sewaktu kita takbiratulihram ALLAH HU AKBAR maka yang naik atau MI’RAJ ialah QUDRAT dan IRADAT Allah jua beserta naiknya NAFAS kita . Maka hilanglah UJUD kita pada UJUDNYA dibawa WAHDATUL AF'AL.
5. IHRAM (TERCENGANG)
Hilang perasaan kita ketika mengatakan ALLAH HU AKBAR, fana'kan perasaan kita sampai kepada "LA HAULAWALA QUWWATA ILLA BILLAHI ALIYYU ADZIM".
6. TUBADIL (TERGANTI)
Gantikan pakaian dzahir atau perbuatan dzahir dengan perbuatanNYA. Jadi yang sholat itu adalah DIA juga pada hakekatnya.
7. MUNAJAT (PERMOHONAN)
Yang meminta itu adalah sebenarnya QUDRAT IRADATNYA jua… maknanya diri kita bermunajat dengan HAKEKATNYA.
.
SHOLAT YANG HAKIKI…
Orang lain SEMBAHYANG. Aku tidak.
Aku SHOLAT.
Orang lain sembahyang
MENYEMBAH TUHAN yang entah dimana untuk mendapatkan pahala dan surga, menjauhkan dosa dan neraka.
Aku tidak. Aku sholat untuk meng-usul Diriku. Aku sholat untuk menyaksikan dan me-nyata-kan DIRI HAKIKIku yaitu Allah yang meliputi seluruh diriku sebagai manusia. perkara dosa, pahala, surga dan neraka adalah Hak Allah bagiku, bukannya hak aku.
Orang lain sembahyang Rukunnya 13. Aku sholat Rukunku 14. Aku sholat dengan Wudhu Sempurna.
Orang lain berwudhu untuk bersihkan diri.
Aku wudhu' untuk Me-nafi-kan diri dan Meng-iya-kan (Isbatkan) Diri Hakikiku yaitu Allah Tuhanku.
.
Orang lain QIAM dengan coba mematikan diri mereka yaitu mematikan hawa nafsu. Aku pun QIAM dengan :
.
1. Mengucap Dua Kalimah Syahadah DIDALAM HATI bukan dengan suara mulutku dengan mentasdiqkan Tiada Tuhan Melainkan Allah dan Nabi Muhammad itu Pesuruh Allah.
.
2. Kemudian aku mengucap Kalimah itu buat kali keduanya dengan cara yang sama dengan mentasdiqkan : Bahwa tiada apa yang NYATA didalam diriku melainkan DIRI HAKIKIku yaitu Allah semata-mata dan Akulah Muhammad penyampai HAQ ALLAH kepada seluruh Jasadku.
.
3. Aku bersyahadah buat kali ketiga dengan mentasdiqkan : Bahwa Yang Wujud dialamku dan Alam maya ini hanyalah Allah semata-mata.
.
4. Aku teruskan Qiamku dengan BERSALAWAT kepada Baginda Rasullullah dengan bertasdiq bahwa Dialah asal usulku , bapak kepada Nyawaku dan beliaulah sebenar-benarnya Diri Hakikiku itu yaitu yang menamakan Dirinya Allah. Dialah Sifat Agung Allah Yang Rahasia yaitu Diri Rahasiaku.
Didalam Qiam aku BERHAUQALAH dan aku nyatakan penyerahan aku kepada Diri Hakikiku yaitu Allah :
Ya Allah masukkanlah wujud Jasadku kedalam Wujud Batinku dan masukkanlah Wujud Batinku kedalam DzatMu semata-mata Ya Allah setiap detik dan ketika dalam hidupku dunia akhirat. Aku serahkan apa yang ada padaku kepadaMu dan engkau serahkan pula apa yang ada padaMu kepadaku. Aku adalah kepunyaan Engkau sepenuhnya.
.
5. Aku memang berniat untuk Sholat. Namun aku nyatakan Niatku itu dengan melafazkan didalam hati :
Ya Allah, aku sholat ……. zuhur ….. empat rakaat untuk MENG-USUL, ME-NYAKSI-KAN dan ME-NYATA-KAN DIRI HAKIKIku YAITU ENGKAU karena Engkau juga Ya Allah. Jadi orang lain menyatakan niatnya dengan lafaz yang disuarakan mulutnya. Aku tidak, karena hatiku yang berkata aku sholat ……
.
6. Orang lain sembahyang dengan menyuarakan TAKBIRATUL IHRAM, Allah Hu Akbar. Aku tidak. Aku hanya menyuarakan Allah. Didalam HU, aku MI'RAJ kealam asalku yaitu ALAM LAHUT dengan menyerahkan wujudku kedalam Wujud Allah semata-mata. Kemudian aku turun dari Mi'rajku menuju keseluruh Alam tubuhku dengan Kebesaran AKBAR. Aku simpan Allah Hu Akbar di baitullah Mukminku didalam Jantungku.
.
7. Orang lain sembahyang BERKIBLATKAN BAITULLAH di Mekah. Aku tidak, aku cuma menghadapkan wajahku kearah Kaabah. Aku berkiblatkan Diri Hakikiku yaitu Allah yang meliputi diriku. Aku memandang wajahku sendiri.
.
8. Orang lain sembahyang dengan membaca apa apa yang perlu dibaca dengan mulut dan lidahnya yaitu dengan suara dzahir. Aku tidak. Diri Hakikiku membaca didalam hatiku. Aku hanya mendengar dan memperhatikan saja.
.
9. Didalam sembahyang, orang lain memberi salam kepada entah siapa. tapi aku tidak, Aku tahu kepada siapa aku tujukan salamku. Aku tujukan kepada Diri Batinku yaitu DZATUL HAQ yaitu Aku yaitu Dzat Allah dan aku juga tujukan salam itu kepada SIFATUL HAQ yaitu Diri Dzahirku yaitu aku yaitu Sifat Allah.
.
10. Aku mengakhiri MUNAJATku dengan Kalimah Syahadah dan Salawat Nabi. Aku sadar wudhu' itu pemisahan sementara antara Diri Dzahirku dengan Diri Batinku sementara Sholat itu Penyatuan semula kedua-duanya menjadi Esa dengan Dzat, Sifat, Asma dan Af'al Allah Tuhanku. Aku sudah TIADA, senantiasa TIDAK ADA karena YANG ADA HANYA DIRI HAKIKIKU yaitu ALLAH Tuhanku, Tuhan diriku dan Tuhan Rabbul Alamin.
.
ITULAH SHOLAT HAKIKI…
dan orang akan mengatakan Islam macam apakah aku ini..? karena tidak sembahyang…, Ya..! memang aku sudah berhenti sembahyang sebab aku SHOLAT.
Biarlah orang mengatakan aku asalkan jangan aku mengatakan orang

Rabu, 25 April 2018

Cahaya Nabi Muhammad SAW.

NUR MUHAMMAD

SALAH SATU amalan yang konsisten dilakukan oleh para ulama salaf, bila seruan adzan sampai pada "Asyhadu anna Muhammadan Rasulullah" mereka mencium ujung kedua jempol mereka sembari mengucap:
مرحبا بحبيبي وقرة عيني سيدنا محمد بن عبد الله
(Marhaban bi-habibi wa qurrati 'ainiy sayyidina Muhammad ibn Abdillah).
Setelah itu ujung jempol itu mereka usapkan ke kedua kelopak mata mereka. Apa pasal?

Imam Abdullah ibn Alwi al-Haddad rahimahullah dlm kitabnya سبيل الإدكار والإعتبار فيما يمر بالإنسان من الأعمار menjelaskan bhw setelah Nabi Adam AS diciptakan oleh Allah para malaikat selalu membuntutinya ke mana pun ia pergi.
Melihat fenomena tsb ia heran, lalu bertanya kpd Allah, "Ya Allah, mengapa para malaikat itu selalu membuntutiku?" Allah menjawab:
"Wahai Adam, mereka sangat tertarik pada cahaya seseorang dari keturunanmu yang ada di sulbimu".
Lalu Nabi Adam memohon agar cahaya itu dipindahkan ke bagian depan raganya.
Maka Allah pun memindahkan cahaya tersebut ke tempat di antara kedua alis Nabi Adam, dan kontan saja para malaikat berebut utk selalu berada di hadapannya dan memandangi wajahnya. Merasa semakin penasaran, Nabi Adam lalu mohon agar Allah berkenan menampakkan cahaya itu kepadanya. Maka Allah pun menampakkannya di kuku kedua jempol Nabi Adam. Ternyata cahaya itu luar biasa indah membuat Nabi Adam terkagum-kagum padanya. "Ya Allah, cahaya siapakah ini?" tanya Nabi Adam. Allah menjawab, "Wahai Adam, itu adalah Nur Muhammad. Seandainya tdk karena dia maka tdk Aku ciptakan jagad raya ini".
Nabi Adam sangat bangga dengan Nur Nabi Muhammad SAW. yg ada pada dirinya. Ia pun lantas mencium kedua jempolnya sambil mengucap: Marhaban Bi Habibi Wa Qurroti 'Aini... dst, kemudian diusapkannya cahaya itu ke kedua matanya.

KISAH PEMUDA YANG DITUNDA KEMATIANNYA OLEH ALLAH SWT


Kematian memang di tangan Allah.
Tetapi mempercepat dan melewatkan
kematian adalah hak Nya juga.
Maka ada satu perkara yang boleh membuat kematian menjadi sesuatu yang boleh ditunda.
Bagaimana caranya dan mengapa boleh terjadi? Kisah ini benar-benar terjadi pada masa kenabian Ibrahim a.s. Suatu hari, Malaikat Kematian mendatangi Nabi Ibrahim, dan bertanya, “Siapa anak muda yang tadi mendatangimu wahai Ibrahim?”
“Yang anak muda tadi maksudnya?”
tanya Ibrahim.
“Itu sahabat sekaligus muridku.”
“Ada apa dia datang menemuimu?”
“Dia menyampaikan bahwa dia akan
melangsungkan perkahwinannya esok
pagi.” “Wahai Ibrahim, sayang sekali, umur anak itu tidak akan sampai esok pagi.”
Selesai berkata seperti itu, Malaikat
Kematian pergi meninggalkan Nabi
Ibrahim. Hampir saja Nabi Ibrahim
tergerak untuk memberitahu anak muda tersebut, untuk menyegerakan
perkawinannya malam ini, dan
memberitahu tentang kematian anak
muda itu besok.
Tapi langkahnya terhenti.
Nabi Ibrahim memilih
kematian tetap menjadi rahasia Allah. Esok paginya, Nabi Ibrahim ternyata
melihat dan menyaksikan bahwa anak
muda tersebut tetap boleh
melangsungkan perkawinannya.
Hari berganti hari, minggu berganti
minggu, bulan berganti bulan, dan tahun
berganti tahun, Nabi Ibrahim malah
melihat anak muda ini panjang
umurnya.Hingga usia anak muda ini 70 tahun, Nabi Ibrahim bertanya kepada Malaikat Izrail, apakah dia berbohong tempoh hari sewaktu memberitakan bahwa anak muda itu umurnya tidak akan sampai besok pagi?
Malaikat Kematian menjawab bahawa dirinya memang akan mencabut nyawa anak muda tersebut, tapi Allah menahannya.
“Apa sebab yang membuat Allah
menahan tanganmu untuk tidak
mencabut nyawa anak muda tersebut,
dulu?” “Wahai Ibrahim, di malam menjelang perkawinannya, anak muda tersebut menyedekahkan separuh dari
kekayaannya.
Dan ini yang membuat Allah memutuskan untuk memanjangkan umur anak muda tersebut, hingga engkau masih melihatnya hidup.”
Kematian memang di tangan Allah.
Justru itu, mempercepat dan melewat
kematian adalah hak Allah. Dan
Allah memberitahu pada Rasul-Nya, Muhammad bahwa sedekah itu
dapat memanjangkan umur.
Jadi, sesuatu yang dapat menunda
kematian, itu adalah…
sedekah.
Maka, tengoklah kanan-kiri anda,
lihat-lihatlah sekeliling Anda.
Bila Anda menemui ada satu-dua
kesusahan di depan mata anda.
Maka sesungguhnya andalah yang perlu
pertolongan.
Kerana siapa tahu kesusahan itu diperlihatkan oleh Allah untuk memperpanjang umur anda. Cuma apakah anda bersedia menolongnya atau tidak.
Bila bersedia, maka kemungkinan besar memang Allah akan memanjangkan umur Anda.
Saudara-saudaraku sekalian, tidak
ada seorang pun yang mengetahui bila
ajalnya akan sampai. Dan, tidak
seseorangpun yang mengetahui dalam
keadaan apa ajalnya tiba.
Maka mengeluarkan sedekah bukan saja akan memanjang umur, malah juga
memungkinkan kita meninggal dalam
keadaan baik.
Bukankah sedekah akan mengundang
cintanya Allah? Sedangkan kalau
seseorang sudah dicintai oleh Allah, maka tidak ada masalahnya yang
tidak diselesaikan, tidak ada
keinginannya yang tidak dikabulkan,
tidak ada dosanya yang tidak
diampunkan, dan tidak ada nyawa
yang dicabut tidak dalam keadaan Khusnul khatimah. Mudah-mudahan Allah berkenan memanjangkan umur, sehingga kita semua berkesempatan untuk mendapat ampun oleh Allah dan mengubah segala kelakuan kita, sambil
mempersiapkan kematian pada masa mendatang.
INGAT!!!
Allah akan membalas sekecil apapun kebaikan dan kejelekan yang anda lakukan.
Semoga bermanfaat...
بلغوا عني ولو أية...
“Sebarkanlah ajaranku walau satu
ayat pun” (Sabda Rasulullah SAW).

Mukasyafah


Kasyaf itu berarti penyingkapan.
Yaitu penyingkapan terhadap kegaiban disebalik dunia nyata.
Di bawah baitul makmur, ada telaga atau lauh yang terjaga, yaitu lauhul mahfudz, yang menyimpan rahasia tentang takdir setiap insan...... Lauh dijaga oleh malaikat penjaganya.
Diantara ilmu mukasyafah adalah ilmu untuk menyingkap rahasia lauhul mahfudz, merupakan ilmu ladunni tingkat tinggi.
Banyak diantara para wali Allah yang dianugrahi ilmu mukasyafah yang dengannya bisa mengetahui urusan ghaib dan terkadang takdir manusia...... Termasuk, kapan waktu kematiannya dsb.
Namun yang salah difahami orang adalah bahwa mengira mukasyafah itu adalah kehendak wali Allah sendiri, bukan demikian, mukasyafah tidak bisa dikehendaki selain kehendak Allah sendiri, sehingga tidak bisa diatur oleh manusia.
Mukasyafah tidak bisa digerakkan atas nafsu seorang wali Allah, hanya bisa digerakkan atas kehendak Allah sendiri, dimana seorang wali sifatnya hanya "penonton" atas apa yang di perlihatkannya.

KETIKA NABI MUSA SAKIT GIGI


Dikisahkan bahwa Nabi Musa AS pernah sakit gigi. Beliau AS mengadukan rasa sakitnya kepada Allah SWT. Lalu Allah SWT memerintahkan Nabi Musa untuk mengambil sejenis rumput di tempat yang telah ditentukan untuk diletakan di atas giginya yang sakit. Nabi Musa AS melaksanakan apa yang diperintahkan, dan rasa sakitnya pun hilang seketika.
Suatu hari sakit gigi Nabi Musa AS berulang. Tanpa pikir panjang, Nabi Musa langsung mengambil rumput yang dahulu pernah dikabarkan oleh Allah SWT. Akan tetapi sakit gigi Nabi Musa malah bertambah parah.
Maka Nabi Musa pun mengadu kepada Allah SWT dan memohon pertolongan-Nya:
“Wahai Tuhan-ku, bukankah Engkau pernah memberitahukanku untuk berobat dengan rumput itu? Mengapa sekarang rumput itu tidak dapat menyembuhkanku?”
Allah SWT mendengar aduan Nabi Musa. Allah berfirman, “Wahai Musa, Akulah yang memberi kesembuhan, memberi kesehatan, memberi manfaat dan memberi malapetaka. Dahulu ketika engkau sakit, engkau langsung mengingat-Ku dan meminta tolong kepada-KU maka Aku hilangkan penyakitmu. Namun kini, ketika engkau sakit, engkau tidak segera berharap kepada-Ku, engkau berharap dan meminta pertolongan kepada rumput itu, maka Aku pun tidak menghendaki rumput itu bermanfaat untuk gigimu“.
Dari kisah ini, kita dapat memahami bahwa segala kebaikan, keburukan, manfaat dan bahaya, itu semua ada dalam kekuasaan Allah SWT. Maka sepatutnya kita sebagai hamba Allah untuk tidak bergantung kepada siapa pun selain Allah SWT, tidak berharap dan takut kepada siapa pun kecuali Allah SWT.

CAHAYA TUHAN


Cahaya Tuhan adalah perkara abstrak karena itu bukanlah cahaya sebagaimana cahaya matahari, namun cahaya maknawiah yang tidak mungkin nampak oleh mata, bahkan mata batin sekalipun.
Cahaya Tuhan itu berisikan sifat sifat Tuhan yang Agung, maka sesiapapun diliputi cahayaNya, seolah olah orang orang akan memandangnya sebagaimana mereka memandang Tuhan yang penuh keindahan, mempesona dan menakjubkan, seakan tersihir dan terkesima.
Padahal mereka baru memandang wajah manusia yang diliputi cahaya Tuhan, baru memandang dan terkena "efek samping" dari cahaya Tuhan, belum lagi terpandang cahayaNya yang maha indah.
Lalu diantara manusia bahkan disembah sebagaimana Isa as disembah, akibat orang orang yang tak mampu menahan luapan hati mereka tatkala Isa as memancarkan cahaya Tuhan dari dalam dirinya.
Demikianlah nasib yang diterima orang orang yang telah diliputi cahaya Tuhan dalam dirinya, maka jikalau Allah tiada menolong dan menghijab "rahasia" itu, niscaya orang orang awam akan menyembahnya.
Bagaimanakah keadaan dirimu sudah terpana akan cahaya?..... engkau sudah tak sadarkan diri mendapati keindahan dan mabuk karenanya.
Maka mengertilah engkau betapa dahsyatnya sifat Al-Jamal, kemahaindahan yang menyertai cahaya Tuhan..... Tak ada satupun manusia yang akan sanggup menahan luapan rasa batinnya, walau ia orang yang sekuat dan sekokoh apapun, maka semuanya pastilah akan karam tenggelam.
Sebab engkau tak bisa bermain main dengan lautan luas, selain ia akan melalap jiwamu habis tanpa sisa.
Jika engkau menggunakan hati dan rasamu yang benar benar dalam, benar benar khusyuk.maka perkataanku ini akan engkau fahami.
Dan ketahuilah, oleh sebab hal itulah maka Allah menghijab cahayanya.
di nukil dari syekh muhammad zuhri


~TARIKAN NAFAS, HATI YANG KOSONG, JIWA YANG KERUH ~


Setiap tarikan nafas yang dihembuskan,di dalamnya ada ketentuan Allah (qudrah dan iradah allah).
Jangan kosongkan hati dari mengingat Allah, sebab akan memutuskan muraqabah anda dari allah swt.
Didalam perjalanan hidup anak Adam di permukaan bumi ini,
tidaklah seorang hamba terlepas dari problema yang berlaku
pula bagi manusia lainnya.
Setiap tarikan nafas anak Adam, menjadi pertanda bahwasanya persoalan-persoalan yang sama selalu berulang.
Karena segala yang belum terjadi, sudah terjadi dan akan terjadi berjalan di atas rencana Allah jua.
Dan semua ketetapan dan rencana Allah berlaku
untuk setiap orang, dimana anda berada di dalamnya.
Tugas hamba Allah dalam mengikuti rencana-Nya, tidak lain mentaati
hukum-Nya, mengikuti takdir-Nya dengan hati ridha dan sabar.
Disamping itu berikhtiar penuh waspada dan tawakkal.
Terus menerus taqarrub kepada Allah dengan mujahadah yang
teratur, dan jangan membiarkan hati kita kosong dari dzikrullah
agar hubungan dengan-Nya selalu hidup serta menempatkan
diri benar-benar sebagai hamba yang patuh.
hubungan horizontal dan vertical.
HABLUN-MINALLAHNYA mapan dan HABLUN-MINANNAS pun juga mapan.
Fahamilah bahwa Membiarkan hati kosong dari Allah, akan memudahkan syetan mendapat peluang menggerogoti keyakinan iman-mahabbah yang sedang tumbuh merekah.
Jangan sampai seorang hamba terpengaruh oleh keajaiban
dunia yang hiruk-pikuk sehingga jiwa kita tergoda dan keruh,
karena memang demikian irama hidup dan langgam dunia.
Sudah di mafhumi......!!
bahwasanya hidup di dunia ini ibarat panggung sandiwara.
Apabila seorang hamba memikirkan hidup dunia.semata-mata dalam rangka hidup saja, tentu ia akan berkeluh kesah, jiwanya akan terganggu dan hatinya menjadi keruh.
وما الحيات الدنيا إلا متاع الغرور.