Laman

Minggu, 14 November 2021

PENGAKUAN DIRI SEBAGAI TUHAN

Dimana TUHAN ???
Dimana ALLAH ???
Jika dikatakan .....
"Tiada Tuhan Selain (Nama) Gusti Pengeran, Allah,God,Yehowa, dll"
Paham ini masih sebatas Nama atau Asma dan Lafadz belaka,
Tuhan dalam batas asumsi pikiran yang bernama.
Jika di katakan ...
"Tiada Tuhan selain Dia"
Dia yang mana,Dia siapa,dan Dia dimana ???
Ini masih mencari diluar diri
jauh tanpa batas
Jika dikatakan. ..:
"Tiada Tuhan selain Engkau"
Engkau siapa,Engkau yang mana, dan Engkau dimana???
Ini masih juga mencari di luar diri
Jauh tanpa batas....
Jika dikatakan...
 
"Tiada TUHAN selain AKU.....
Aku siapa, Aku yang mana dan Aku dimana???....
Ini merujuk pada DIRI AKU ke dalam........
Maknanya Sang AKU itu ada begitu dekat dengan DIRI,sangatlah dekat .......
Bahkan lebih dekat dari urat nadi,
AKU disini banyak diartikan sebagai PENGAKUAN DIRI SEBAGAI TUHAN, Padahal itu adalah sebaris kalimat haqiqat yang bermakna sangat dalam,
Inilah yang disebut Manunggaling Kawula Gusti, namun sayang banyak yang belum mengerti pemahaman ini
Sekali lagi ....
 
Bukan pengakuan diri sebagai Tuhan, Tetapi menggambarkan betapa AKU SANG TUHAN itu sangat dekat dengan "AKU" diri ini
Jika telah paham ...
Maka ia mengerti ...
Jika mengerti pasti mengalami....
Bukan lagi KATAnya.....
Tapi KENYATA'AN...

KEMATIAN adalah NASIHAT

 

*السَّلَامُ عَلَيْڪُمُ وَرَحْمَةُ اللَّٰهِہ وَبَرَڪَاتُهُہ*
*اَللَّٰہُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَیٰ سَیِّدِنَا مُحَمَّدِِ عَبْدِڪَ وَرَسُوْلِڪَ النَّبِيِّ الْأُمِّيِّ وعَلَی آلِــهِہ وَصَحْبِـهِہ وَسَلِّمْ تَسْلِيـمََا ڪَثِيْـرََا*
 
“KEMATIAN adalah NASIHAT terbaik dan guru kehidupan, sedikit sahaja kita lengah dari memikirkan kematian, maka kita akan kehilangan guru terbaik dalam kehidupan”
SESUNGGUHNYA MANUSIA telah memilih bagaimana akhir hidupnya… dan pilihan
itu ada pada bagaimana ia menjalani KEHIDUPANNYA… sebagaimana ia menjalani kehidupannya seperti itulah berakhirnya kematiannya… kerana sesungguhnya dengan menjalani kehidupan bererti kita sedang menuju kepada kematian kita…
 
PERNAHKAH kita mendengar berita tentang seorang penzina mati di katil hotel diatas perut pasanganya… seorang penagih dadah mati ketika menghisapnya… dan para penjudi mati diatas meja judinya… begitu juga kita pernah mendengar ahli ibadah mati di atas tikar sejadahnya…
Alangkah MALANGNYA, saat ajal tiba kita masih berlumur dosa berbalut nista… inilah malam pertama kita DI ALAM KUBUR… sendiri, di cekam sepi gelap yang tidak pernah terbayang… hilanglah sudah… semua gemerlapnya DUNIA… RUMAH dengan jerih payah bertahun-tahun telah kita angunkan…
 
ISTERI/SUAMI dan pengabdiannya begitu tulus… ANAK, yang padanya darah daging kita… ORANG TUA yang titisan kasih sayangnya.. mengalir di tubuh kita… dan PEKERJAAN, yang bermati-matian kita habiskan waktu untuknya…
 
KERETA MEWAH yang selalu menjadi kebanggaan… tapi kini hari itu telah
pergi… masa pun telah tiada… yang tersisa hanya dosa… yang terus terbayang…
TERINGAT… akan ISTERI/SUAMI yang sentiasa dinafikan hak-haknya… ANAK,
yang telah kita kotori tubuhnya dari nafkah yang HARAM… ORANG TUA, yang di sisa hidupnya belum sempat dibahagiakan… SAHABAT KARIB, yang meminta bantuan kita biarkan… dan KAWAN-KAWAN, yang telah banyak kita kecewakan…
 
Ya ALLAH, masihkah ada hari milik-Mu untukku… agar boleh ku lunaskan segala urusan… lilitan hutang yang belum terbayar… banyaknya AMANAH dan
KEPERCAYAAN yang tidak disampaikan… beribu JANJI yang sering diingkari…
dan WANG RASUAH, yang telah kita nikmati dan kita bagi… namun kini,
PINTU-MU… sudah tertutup rapat… bertaubat sudah terlambat, menyesali
diri sudah tidak bererti… dan tinggallah sendiri menanggung beban DOSA
dan KESALAHAN yang tidak terMAAFKAN… merasakan PENDERITAAN yang PANJANG
yang tiada berakhir… SEKARANG, adakah dalam hati kita MATI itu sebagai PENASIHAT..???
Semoga selagi masih ada waktu…kita bisa BERTAUBAT..