Laman

Minggu, 29 Juli 2018

Niat itu karena Allah, bukan yg "lain"


>MALU BERINFAQ KARENA TAKUT DIKIRA PAMER?
Malu itu bisa jajan di cafe tapi infaq cuma Rp1000
Parkir aja sekarang seribu, masa parkir hidup di dunia juga seribu???
Udah gitu, pilih uang seribuan yg paling lecek pula hadeeehhhh -___-"

>MALU BERINFAQ KARENA TAKUT DIKIRA PAMER?

Pamer itu infaq 50/100rb tapi cuma sekali seumur hidup.
Abis itu ga pernah infaq lg sampe tahun depan. hadeeehhh -___-"
Lebih baik sedikit tapi rutin..
Lebih baik lagi klo bisa rutin dan banyak..

>GAJI BULANAN SAYA PAS-PASAN, NANTI KALAU TIDAK CUKUP BUAT KEBUTUHAN LAIN GIMANA??

Namanya jg Manusia, tak pernah merasa cukup. Tolong belanjakan harta Anda dengan bijak. Bedakan mana KEBUTUHAN mana KEINGINAN.
Apa saja yg membuatmu ragu untuk berinfaq/sedekah itu datangnya dari Setan. Di Al-Quran sudah dijamin jika Anda berinfaq/sedekah tidak akan membuat Anda kehilangan harta malah akan dilipatgandakan.

>BUKANKAH TANGAN KANAN MEMBERI TANGAN KIRI TAK MELIHAT?

BENAR, karena memang tangan ga punya mata, hahaha..
Al-Quran pun menajawab: 
"Orang-orang yang menafkahkan hartanya di malam dan di siang hari secara sembunyi-sembunyi dan TERANG-TERANGAN, maka mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati." (Al-Baqoroh 274)
Perbanyak infaq/sedekah sembunyi-sembunyi, Dan tak perlu ragu infaq/sedekah diliat orang.

Semoga bermanfaat

Memaknai kata "Sunnah"

Kebanyakan kita mengartikan sunnah dengan makna sesuatu yg tidak wajib, Tidak wajib berarti tidak harus dilakukan. Dan pada akhirnya adalah menyepelekan sunnah. Padahal di dalam sunnah terdapat anjuran, cara, kebiasaan, atau sesuatu yg dapat menunjukkan kita ke jalan yang positif dan menghindarkan kita dari hal yg negatif. Di dalam sunnah juga ada ajakan yang mempunyai makna wajib. Tapi kebanyakan kita menganggapnya semua sama.

Kita contohkan dengan hal yg umum di luar pembahasan sunnah misalkan adanya ajuran atau moto hidup seperti ini:

"Hidup sehat dengan cara makan makanan bergizi, olahrga teratur, dan tidur cukup"
Jelas bahwa bila kita ingin hidup sehat maka lakukan hal tersebut. Tapi pada kenyataannya kebanyakan orang tidak mengindahkan ajuran tersebut. Mengapa demikian? tanyakan pada diri masing-masing..

Kembali ke pembahasan sunnah, perlu kita garis bawahi bahwa sunnah itu semata-mata berasal dari Rasulullah SAW baik yang dicontohkan secara langsung maupun dari pengamatan orang-orang di sekitar Beliau. BUKAN buatan Ustad-ustad terdahulu apalagi kebiasaan para leluhur kita. Belum tentu apa yg diajarkan para Ustad / leluhur sesuai dengan apa yg ditutunkan oleh Rasulullah SAW. Kita WAJIB menuntut ilmu tidak hanya pada 1 Ustad tapi belajarlah dari Ustad-Ustad lain. Jangan sampai kita terjebak dengan kebiasaan yg diajarkan para Ustad / leluhur namun bertentangan dengan tuntunan Rosul.

Sunnah ada 3 yaitu:

  1. Sunnah Sirah: Penampilan Rasulullah, dari fisik sampai cara berpakaian.
  2. Sunnah Surah: Aktivitas Rasulullah, dari bangun sampai tidur lagi termasuk sholat, kehidupan sosial, dan tata cara yang telah dicontohkan.
  3. Sunnah Sarirah: Spiritual Rasulullah, perasaan sedih, risau terhadap kemerosotan moral ummat, benci terhadap kemungkaran dan kemaksiatan, dll.

Ada yg bertanya seperti ini:

"Terus kalau tidak susuai sunnah Rosul bagaimana? Bid'ah donk? kita naik motor Bid'ah donk kan di jaman Rosul tidak ada motor adanya onta? facebook-an juga bid'ah donk?"

Saya cuma senyum-senyum aja ditanyain seperti itu. Perlu kita ketahui bahwa Bid'ah itu penyimpangan yg berkaitan dengan ajaran agama atau kaitannya dengan ibadah kepada Allah. Tidak ada toleransi sedikit pun untuk menambah-nambahi atau mengurang-ngurangi ajaran agama yang dituntunkan oleh Rosul. Semua sudah jelas, semua sudah ada tuntunannya. Bacaan sholat sudah diajarkan Rosul dengan bahasa Arab, bukan berarti kita boleh mengubah "Sakarep e dewe" dengan bahasa Indonesia. Tidak hanya sholat, termasuk doa, dzikir, puasa, dan apa saja yg berhubungan dengan ibadah kepada Allah, semua sudah dituntunkan oleh Rosul.

“dan bahwa (yang Kami perintahkan ini) adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai beraikan kamu dari jalan-Nya. Yang demikian itu diperintahkan Allah agar kamu bertakwa.” (QS. Al An’am: 153)

Silahkan gosok gigi dengan odol dan sikat gigi..
Silahkan berkendara dengan motor atau mobil..
Silahkan gunakan facebook dengan bermanfaat..
Apa yang kita lakukan yang tidak berhubungan dengan Ibadah kepada Allah itu BUKAN Bid'ah. Selama tidak bertentangan dengan Al-Quran dan Sunnah silahkan lakukan hal sesuka hati Anda. Tapi perlu ditinjau kembali apa yg kita lakukan itu banyak manfaatnya bukan mudhorotnya bukan hanya pada diri sendiri tetapi juga orang lain. Jangan sampai kita mendapat manfaat namun orang lain mendapat mudhorotnya. Waallahu a'lam

Merutinkan Membaca Doa ini:

اللَّهُمَّ إنِّي أسْألُكَ الهُدَى ، والتُّقَى ، والعَفَافَ ، والغِنَى
"Allahumma inni as-alukal huda wat tuqo wal ‘afaf wal ghina.”
(HR. Muslim no. 2721)

Artinya:
Ya Allah, aku meminta pada-Mu petunjuk, ketakwaan, diberikan sifat ‘afaf dan ghina.

Ada 4 Keutamaan di dalamnya:
  1. Meminta al-Huda / Petunjuk, hidayah tidak hanya diberikan kepada mualaf saja namun hidayah jg diturunkan kepada kita untuk semakin memantapkan keimanan. Jangan sampai kita meninggal pada saat melakukan maksiat karena kita lupa meminta untuk berdoa memohon hidayah kedapa Allah.
  2. Meminta at-Tuqo / Ketaqwaan, dengan meminta ketaqwaan kita berharap selalu dilindungi Allah dari perbuatan yang menjerumuskan ke neraka dan selalu mendekatkan dengan surga-Nya.
  3. Meminta 'Afaf / agar dijauhkan dari hal-hal yang diharamkan semacam zina. Termasuk zina mata, pikiran, dan alat indera yang lain. Zina seperti ini yang kadang banyak kita temui namun kita tidak sadar telah berzina dengan alat indera kita. Astaghfirullah.
  4. Meminta al-Ghina / dicukupkan oleh Allah dari apa yang ada di sisi manusia dengan selalu qona’ah, selalu merasa cukup ketika Allah memberinya harta sedikit atau pun banyak. Dengan kata lain selalu bersyukur dengan apa yg diberikan Allah dan berlatih hidup sederhana tidak bernafsu menginginkan harta/benda yg bersifat fana.
Selain doa sapu jagad (yaitu do’a: Robbana aatina fid dunya hasanah wa fil akhiroti hasanah wa qina ‘adzaban naar) Doa ini juga dituntunkan oleh Rosulullah SAW. Oleh karena itu perbanyaklah do'a ini dan merutinkannya kapan saja. Bukti keseriusan seorang hamba pada doa yang ia panjatkan dengan harapan dikabulkan oleh Allah adalah dengan mengulang doa hingga 3x. InsyaAllah dengan membaca doa secara rutin, Allah akan mengabulkan doa kita, Aamiin..

Allah Maha Medengar
Allah Maha Mengetahui