Laman

Sabtu, 01 Maret 2014

SUFI - ILMU HURUF, Rahasia dari huruf Ba bab1


BA - HURUF ARAB
• Huruf Arab Ba setara dengan huruf 'B' dalam abjad Inggris.
• Itu adalah huruf kedua dalam bahasa Arab.
• Ba dalam numerology Arab yang dikenal dengan Abjad, mempunyai nilai 2.
• Rahasia Bahr Qudra Samudera Kekuatan
• Ba Seen Meem Bism
Artikel ini adalah tentang makna spiritual dari huruf Ba.
PERKENALAN HURUF

Dalam Risalah pertama yang diterima Nabi Muhammad dari Allah melalui Jibril adalah
"Bacalah: Dengan nama Tuhan/Rabb mu..."
[Quran: Al Alaq Surat 96]
Bacaan apa itu? Yakni: Bismi Rabbik.:" Bacalah dengan nama tuhanmu"

Ayat itu menunjuk pada huruf Ba awal bacaan.
• Baca : Ba, Seen, Meem, menjadi Bismi. { Ba adalah Bahr Qudra, Seen adalah Ya-
Seen, Meem adalah Muhammad = melalui Sayedena Muhammad masuk kepada Jantung
(Qalbu) Nya yang bernama Ya-Seen untuk masuk kembali ke Bahr Qudra}.
Huruf Ba adalah huruf pertama dalam ayat Bismillah, yang ditunjukkan pada bagian atas
halaman ini. Bismillah adalah ayat pertama dalam al Quran.

Semua Surat dalam al Quran memulai dengan ayat Bismillah kecuali Surat 9 Tawba.

Mengapa kata itu dihilangkan di awal Surat 9?
Tingkat ke sembilan adalah untuk kembali kepada Gua mu, sebagaimana Allah sebutkan
dalam Surat al-Kahf, "Ketika kamu berpaling dari mereka dan benda yang mereka sembah selain
Allah, masukkan dirimu kedalam Gua: Rabb mu akan melimpahkan Rahmat Nya kepada mu..."
[18:16].
"Gua itu adalah Hadhirat Ilahi. Disini diserukan doa mulia Nabi : 'Ya Allah, Engkaulah tujuan ku dan
Kesenangan Mu adalah yang aku cari.' Jantung, ketika dia berputar antara akhir dan awal
pemompaannya, keberadaannya pada level Sejatinya Hadhirat Ilahi. Karena Dzat Ilahi itu adalah
sumber semua makhluq ciptaan, jantung itu akan menjadi satu dengan setiap ciptaan yang terkecil pun
Bahasa Huroof BA di alam semesta ini. Qalbu yang telah memahami rahasia titik sembilan akan dapat melihat segala sesuatu, mendengar segala sesuatu, mengetahui segala sesuatu, merasa segala sesuatu, memindai
segala sesuatu, 'Sampai Dia akan menjadi telinga yang dengannya dia mendengar, mata yang
dengannya dia melihat, lidah yang dengannya dia berbicara, tangan yang dengannya dia
menggenggam, dan kaki yang dengannya dia berjalan. Dia akan berbusana Ilahiah, dia hanya perlu
mengatakan kepada sesuatu Jadilah! dan itu akan terjadi.' pada tingkatan Qolbu ini, bermaksud bahwa allah menjadikan makhuk yg di cintainya menjadi mengerti tentang dirinya dan berkehendak untuk dia(hu allah) saja, yaitu jalan yang haqq. dan bukan pemahaman orang yg bodoh yg di anggap tuhan karenanya, akan tetapi di tinggkatan qolbu tersebut, ketika hamba memanjatkan doanya, allah akan langsung mewujudkan apa saja kehendaknya.

SUFI-ILYAS AS DAN MALAIKAT MAUT



Ketika sedang berehat datanglah malaikat kepada Nabi Ilyas A.S. Malaikat itu datang untuk menjemput ruhnya. Mendengar berita itu, Ilyas menjadi sedih dan menangis.

"Mengapa engkau bersedih?" tanya malaikat maut.
"Tidak tahulah." Jawab Ilyas.
"Apakah engkau bersedih kerana akan meninggalkan dunia dan takut menghadapi maut?" tanya malaikat.
"Tidak. Tiada sesuatu yang aku sesali kecuali kerana aku menyesal tidak boleh lagi berzikir kepada Allah, sementara yang masih hidup boleh terus berxikir memuji Allah," jawab Ilyas.

Saat itu Allah lantas menurunkan wahyu kepada malaikat agar menunda pencabutan nyawa itu dan memberi kesempatan kepada Nabi Ilyas berzikir sesuai dengan permintaannya. Nabi Ilyas ingin terus hdup semata-mata kerana ingin berzikir kepada Allah. Maka berzikirlah Nabi Ilyas sepanjang hidupnya.

"Biarlah dia hidup di taman untuk berbisik dan mengadu serta berzikir kepada-Ku sampai akhir nanti." Tihtah Allah.

SUFI-MUHAMMAD S.A.W keutamaan,penciptaan nur muhammad 2


Duabelas Tabir { Bismi=786 7+8+6=21 Mirror of 21= 12 Bulan, 12 Rabil Awal, 12 suku, 12 Menunjukkan Penuntasan}

Sesudah ini Allah S.W.T., menciptakan duabelas tabir.
! Yang pertama dari itu adalah Tabir Kekuatan didalam mana Ruh Nabi s.a.w. mukim (tinggal) selama 12,000 tahun, membaca Subhana rabbil- ala (Maha Suci Rabb-ku, Maha Tinggi).
! Yang kedua adalah Tabir Kebesaran dalam mana dia ditutupi selama 11,000 tahun, berkata, Subhanal Alim al-Hakim (Maha Suci Rabb-ku, Maha Tahu, Maha Bijak).
! Dia dipingit selama 10,000 tahun dalam Tabir Kebaikan, mengucapkan Subhana man huwa da im, la yaqta (Maha Suci Rabb-ku Yang Abadi, Yang Tidak Berakhir).
! Tabir ke-empat adalah Tabir Rahman, disitu ruh mulia itu tinggal selama 9,000 tahun, memuja Allah, berkata: Subhanarafi -al-‘ala (Maha Suci Rabb ku Yang Ditinggikan, Maha Tinggi).
! Tabir kelima adalah Tabir Nikmat, dan di situ tinggal selama 8,000 tahun, mengagungkan Allah dan berkata, Subhana man huwa qa imun la yanam. (Maha Suci Rabb-ku Yang Selalu Ada, Yang Tidak Tidur).
! Tabir ke-enam adalah Tabir Kemurahan; dimana dia tinggal selama 7,000 tahun, memuja, Subhana-man huwal-ghaniyu la yafqaru (Maha Suci Rabb-ku Yang Maha Kaya, Yang Tidak Pernah Menjadi Miskin).
! Kemudian diikuti tabir ke tujuh, Tabir Kedudukan. Disini ruh tercerahkan itu tinggal selama 6,000 tahun, memuja Allah dan berkata : Subhana man huwal Khaliq-an-Nur (Maha Suci Rabb-ku Maha Pencipta, Maha Cahaya Light).
! Berikutnya, Dia menyelimutinya dengan tabir ke delapan, Tabir Petunjuk dimana dia tinggal selama 5,000 tahun, memuja Allah dan berkata, Subhana man lam yazil wa la yazal. (Maha Suci www.nurmuhammad.com As-Sayed Nurjan Mirahmadi 4Nur-Muhammad By: Haja Amina Adil
Rabb-ku Yang Keberadaan Nya Tak Pernah Berhenti, Yang Tidak Musnah).
! Kemudian diikuti tabir ke sembilan, yaitu Tabir Kenabian dimana dia tinggal selama 4,000 tahun, mengagungkan Allah: Subhana man taqarrab bil-qudrati wal-baqa. (Maha Suci Rabb-ku yang Mengajak Dekat dengan Maha Kuat dan Maha Langgeng).
! Kemudian datang Tabir Keunggulan, tabir ke sepuluh dimana ruh yang tercerahkan ini tinggal selama 3,000 tahun, membaca pepujian untuk Pencipta dari Semua Sebab, berkata, Subhana dhil- arshi amma yasifun. (Maha Suci Rabb-ku Pemilik Singgasana Diatas Semua Karakter Yang Dilekatkan Kepada Nya).
! Tabir ke-sebelas adalah Tabir Cahaya. Disana dia tinggal selama 2,000 tahun, berdoa, Subhana dhil-Mulk walMalakut. (Maha Suci Rabb-ku Maha Raja semua Kerajaan Langit dan Bumi).
! Tabir ke-dua belas adalah Tabir Intervensi (Syafa at), dan disana dia tinggal selama 1,000 tahun, berkata Subhanarabbil- azhim (Maha Suci Rabb-ku, Maha Anggun).

WASIAT DAN PENGAJARAN SUAMI



Ketahuilah bahwa, setiap suami hendaknya pandai-pandai memberi pengajaran atau wasiat-wasiat kebajikan kepada isterinya.

Rasulullah S.A.W mengingatkan : “ROHIMALLAHU ROJULAN QOOLA YAA AHLAAHU SHOLAA TAKUM SHIYAA MAKUM DZAKAA TAKUM MISKIINAKUM YATIIMAKUM JIIROONAKUM LA’ALLAKUM MA’AHUM FIL JANNATI. ”

Artinya: “Mudahmudahan Allah merahmati seorang suami yang mengingatkan isterinya, ‘HAI ISTRIKU, JAGALAH SHALATMU, PUASAMU, ZAKATMU. KASIHANILAH ORANG-ORANG MISKIN DI ANTARAMU, PARA TETANGGAMU. MUDAHMUDAHAN ALLAH MENGUMPULKAN KAMU BERSAMA MEREKA DI SURGA’.

” Hendaknya seorang suami selalu memperhatikan nafkahnya sesuai dengan kesanggupannya.

Hendaknya suami selalu bersabar jika menerima cercaan isterinya, atau perlakuan-perlakuan tidak baik lainnya.

Hendaknya suami mengasihani isterinya, yaitu dengan bentuk memberi pendidikan secara baik, kendati ia seorang terpelajar. Sebab kaum wanita bagaimanapun diciptakan dalam keadaan serba kurang akal dan tipis beragama (kecuali hanya sedikit saja yang mempunyai akal panjang dan beragama kuat).

Tersebut dalam hadits: “LAU LAA ANNALLAHA SATAROL MAR ATA BIL HAYAA ILAKAA NATS LAA TUSAA WII KAFFAN MIN TUROOBIN

Artinya: “Kalaulah bukan karena Allah membuatkan penutup rasa malu bagi kaum wanita, niscaya harganya tidka dapat menyamai segenggam debu. (alhadits).

Hendaknya seorang suami selalu menuntun isterinya pada jalan-jalan yang baik. Memberi pendidikan kepadanya berupa pengetahuan agama (Islam), meliputi hukum-hukum bersuci (Thaharah) dari hadats besar. Misalnya tentang haid dan nifas. Seorang isteri harus diberi pengetahuan tentang persoalan yang sangat penting itu. Sebab bagaimanapun masalah itu berhubungan erat dengan waktu-waktu shalat.
Demikian pula memberikan pengajaran terhadap masalah ibadah. Meliputi ibadan fardhu (wajib) dan sunnahnya.

Pengetahuan tentang shalat, zakat, puasa dan haji. Jika seorang suami telah memberi pendidikan tentang persoalan pokok tersebut, maka isteri tidak dibenarkan keluar rumah untuk bertanya kepada ulama.

Tetapi kalau pengetahuan yang dimiliki suami tidak memadai, sebagai gantinya maka ia sendiri yang harus siap untuk selalu bertanya kepada ulama (orang yang mengerti ilmu agama). Artinya, isteri tetap tidak diperkenankan keluar rumah. Namun, kalau suami tidak mempunyai untuk bertanya, maka isteri dibenarkan keluar rumah untuk bertanya tentang persoalan agama yang dibutuhkan.

Hal itu malah menjadi kewajibannya, dan bahkan kalau suaminya melarang keluar berarti telah melakukan kamaksiatan (dosa).

Tetapi isteri harus meminta izinnya lebih dulu jika sewaktu-waktu hendak belajar mengenai ilmu-ilmu tersebut. Isteri harus memperoleh keridhaan suaminya.