Laman

Jumat, 25 April 2014

TENTANG KESADARAN (Terbang ke Langit)

QS Ar Rahman 33
"Hai jamaah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan."

Orang-orang pada jaman dahulu mengira letak langit ada di atas bumi yang berwarna biru di angkasa raya. Berkat kemajuan teknologi, orang-orang pada jaman sekarang sudah mengerti bahwa warna biru di langit atas bumi adalah fatamorgana dan ilusi belaka. Lalu orang-orang di jaman modern sekarang ini terus mencoba menggali dan mencari tahu tentang langit. Kita tinggal di planet bumi satu diantara milyaran planet-planet di seluruh alam semesta. Bumi mengelilingi matahari. Matahari dikelilingi beberapa planet. Matahari sama dengan bintang. Jumlah bintang sangat banyak dan tak terhingga. Planet bumi ini seperti setitik debu di tengah padang pasir bila dibandingkan dengan keadaan seluruh alam semesta. Padahal jarak antara bintang satu dengan bintang lainnya itu milyaran kilometer dan hitungan kecepatan sampainya memakai sekian tahun dengan kecepatan cahaya. Dengan hakekat pengetahuan yang ada sekarang ini manusia menjadi kebingungan dalam menentukan letak langit, karena batasan terakhir alam semesta ini sungguh tak terhingga.

Inilah salah satu kelemahan orang-orang di jaman modern. Mereka memandang segala sesuatunya secara lahiriyah saja. Mereka lupa bahwa segala sesuatu benda riil dan materiil tidak bisa berbuat apa-apa, hilang, bahkan musnah bila tidak ditopang oleh kekuatan gaib. Seperti contohnya tubuh manusia dan hewan akan menjadi seonggok tulang dan daging yang tidak bisa berbuat apa-apa, yang pada akhirnya akan menjadi unsur tanah bila sudah ditinggalkan oleh kekuatan gaib (roh).

Secara umum pengetahuan tentang langit berasal dari sumber-sumber kitab suci dalam agama. Oleh karena itu, untuk mengetahui tentang langit maka harus memakai kaca mata ilmu agama (spiritual), bukan memakai kaca mata ilmu pengetahuan, karena dasar dari ilmu pengetahuan adalah pikiran. Kemampuan pikiran itu terbatas. Apa mungkin pikiran bisa membayangkan dan merealisasikan batasan terakhir dari seluruh alam semesta. Memang pikiran manusia masih terus berevolusi, tapi yang jelas untuk saat ini pikiran manusia belum mampu membayangkan tentang langit.

Untuk mengetahui tentang langit memakai ilmu agama. Agama adalah spiritual. Dalam agama islam lewat pengetahuan spiritual hakekat makrifat diajarkan tata cara menembus ke Langit. Sebenarnya pengertian tentang langit dalam agama berbeda dengan ilmu pengetahuan. Yang dimaksud langit dalam ilmu agama adalah pembatas antara dimensi satu dengan dimensi lainnya. Tiap dimensi mempunyai beberapa alam. Jumlah alam sangat banyak yang terbagi menjadi 7 dimensi. Jumlah langit ada 7 tingkatan. Langit pertama sampai langit ke 7 itu bersinggungan tapi tidak bersentuhan. Jadi langit pertama sampai langit ke 7 itu juga ada di bumi. Cuma kita tidak bisa merasakannya karena letak gaib.

Saya gambarkan begini. Kita tentu pernah menonton film tentang kematian. Dalam film, orang yang mati akan menjadi mahluk astral. Mahluk astral dapat melihat manusia tapi manusia tidak dapat melihat mahluk astral. Dalam film, mahluk astral berusaha menyentuh manusia. Tapi mahluk astral tidak dapat merasakan sentuhan manusia. Begitupun manusia tidak dapat merasakan sentuhan mahluk astral. Inilah yang saya maksud dengan istilah bersinggungan tapi tidak bersentuhan.

Untuk memahami tiap langit maka harus memahami tiap kesadaran. Langit bertingkat 7, kesadaran pun juga mempunyai 7 tingkatan. Hakekat kesadaran ada 7 tingkatan yang termaktub dalam ilmu martabat 7. Sayangnya dikalangan para ulama sendiri mempunyai persepsi yang berbeda-beda tentang ilmu martabat 7. Intinya dari guru mursyid yang saya pelajari bahwa tiap kesadaran mempunyai langit dan alamnya sendiri-sendiri.

Yang terpenting dalam hidup adalah memahami tentang kesadaran. Dasar dari kesadaran adalah rasa. Dari merasakan inilah kemudian disebut hidup bukan mati. Dasar perbedaan hidup dengan mati ada pada kesadaran rasa. Untuk membedakan tingkat kesadaran akan saya gambarkan peristiwa-peristiwa yang saya pahami.

Saat ini kita sebagai manusia hidup dengan kesadaran pikiran berada di alam materi di langit yang pertama atau langit terendah. Begitu pun dengan bangsa jin yang berada di alam non materi di langit yang pertama atau langit terendah. Sama langitnya dengan manusia tapi berbeda alam. Berbeda dengan malaikat yang berada di langit yang lebih tinggi daripada langit manusia dan jin.

Dasar dari perbuatan manusia adalah untuk memenuhi kebutuhan fisik seperti makan, minum, pakaian, tempat tinggal, dan sex. Dasar inilah yang melahirkan pemikiran dan perbuatan-perbuatan yang kompleks. Jadi perbuatan manusia itu untuk memenuhi kesadaran fisik bukan untuk memenuhi kesadaran yang lebih tinggi seperti kesadaran arwah dan kesadaran roh.

Contoh keadaan yang bisa membedakan tingkat kesadaran adalah pada waktu tidur kemudian bermimpi. Saya pernah bermimpi dari kota semarang hendak pergi ke kota jambi. Dalam kesadaran mimpi saya merasa naik bis. Hanya dalam beberapa saat saja, saya merasa sudah di kota jambi. Setelah melakukan kegiatan di jambi, saya ingin pergi ke kota temanggung untuk bertemu dengan teman lama. Dalam waktu sekejap saja saya merasa sudah di temanggung dan bertemu dengan teman lama saya.

Dalam kesadaran pikiran realistis tentu akan menganggap itu adalah ilusi belaka. Tapi dalam kesadaran pikiran mimpi tentu akan menganggap itu adalah nyata dan realistis. Mengapa hal itu bisa terjadi? Ya karena kesadaran pikiran realistis hilang kemudian kesadaran pikiran berubah menjadi kesadaran pikiran mimpi atau sering disebut pikiran bawah sadar timbul menggantikan pikiran sadar yang hilang karena perlu istirahat. Lalu ada pertanyaan, apakah orang yang bermimpi itu dapat dikatakan telah menembus ke langit? Tentu akan saya jawab bisa iya bisa juga tidak, karena tingkat bermimpi itu bisa berbeda-beda. Seperti orang yang pingsan dan orang yang mati suri itu masih tergolong tidur dan bermimpi karena roh belum benar-benar meninggalkan raga.

Contoh yang lain. Saya pernah kenal dengan orang yang sudah berusia lanjut bernama mbah A. Kini beliau sudah meninggal karena penyakit stroke (semoga arwah beliau diterima di sisiNya). Sejak terkena penyakit stroke mbah A tidak bisa berpikiran (berkesadaran) normal lagi. Kembali lagi seperti anak kecil. Pada waktu malam hari sering terdengar rintihan beliau menahan rasa sakit, bahkan karena berat rasa sakitnya sampai-sampai beliau menangis dan menjerit-jerit seperti anak kecil. Berdasarkan informasi orang-orang yang ada di sekitarnya, saya ketahui bahwa beliau dahulu pada waktu mudanya sering melakukan perbuatan maksiat. Suatu ketika saya pernah bertemu dan ngobrol dengan beliau. Saya bertanya kepada beliau, kenapa sering menangis dan menjerit kesakitan di malam hari. Beliau mengaku sering didatangi orang yang tidak dikenalnya. Kemudian mereka memukuli dan menyiksa beliau. Beliau menceritakan hal itu sambil menangis dan ingin segera mengakhiri penderitaan itu. Bila saya cek tubuh fisiknya tidak terjadi masalah apa-apa. Bahkan beliau sering dikontrol ke dokter dan paranormal oleh keluarganya. Tapi hasil pengecekan tetap sama yaitu tidak terjadi apa-apa pada tubuh fisik beliau dan menganggap itu adalah ilusi beliau saja. Tentu saja beliau tidak bisa banyak protes dengan hasil pengecekan tersebut karena kesadaran beliau sudah seperti anak kecil yang tidak bisa nyambung dengan pemikiran orang normal.

Pada awalnya saya ingin mengajarkan kepada beliau tentang tata cara sholat, surat-surat pendek dalam al quran, dan doa-doa pendek. Tapi bagaimana bisa saya mengajarkannya, menyebut nama Tuhan Allah saja beliau terasa asing, lucu, dan wagu dikarenakan kesadaran pikiran warasnya sudah banyak yang error.

Dari peristiwa itu kemudian saya menyimpulkan bahwa mbah A mendapat siksaan pada kesadaran yang lain yang bukan pada kesadaran fisik. Kita semua tahu bahwa orang yang terkena penyakit stroke pada saraf otaknya sudah banyak yang rusak, sehingga kesadaran pikirannya pun juga rusak. Orang yang kesadaran pikirannya rusak akan cenderung masuk ke dalam kesadaran pikiran yang lain (mimpi). Kesadaran pikiran yang lain (mimpi) ini akan mengatakan kepada dirinya sendiri bahwa siksaan-siksaan itu adalah nyata dan realistis walaupun kesadaran pikiran realistis akan mengatakan bahwa itu adalah ilusi belaka. Tapi sayangnya kesadaran pikiran realistis mbah A sudah tidak normal sehingga akan menganggap ilusi-ilusi itu menjadi nyata. Jadi inilah gambaran dari siksa neraka yang ada di alam gaib.

Banyak manusia tidak menyadari tentang kesadaran bertingkat. Mereka mengira kesadaran hidup yang sesungguhnya adalah kesadaran hidup yang kita punya saat ini. Bahkan banyak master dan ahli spiritual mengartikan kesadaran adalah kesadaran hidup ini saja. Padahal nabi muhammad saw telah memperingatkan kepada seluruh manusia bahwa kehidupan dunia ini adalah permainan dan sendau gurau belaka. Artinya manusia mempunyai kesadaran bertingkat dan kesadaran hidup saat ini merupakan kesadaran terendah atau kesadaran semu belaka. Disebut kesadaran semu karena kesadaran hidup saat ini bukanlah kesadaran yang sesungguhnya atau bukan kesadaran abadi. Jati diri yang sesungguhnya itu terletak di hati yang paling dalam dan sangat sulit untuk mencapainya. Hati merupakan pintu gerbang menuju kesadaran berikutnya atau kesadaran yang lebih tinggi.

Kelak bila ajal sudah menjemput, kita akan merasakan kesadaran bertingkat ini. Pada waktu mati nanti, kita sudah tidak punya lagi kesadaran realistis (kesadaran pikiran), sehingga yang kita anggap ilusi-ilusi pada kesadaran ini menjadi kenyataan pada kesadaran berikutnya. Inilah hakekat surga dan neraka yang tidak bisa digambarkan dengan kata-kata tapi hanya bisa dirasakan.

QS Al A'raf 172
"Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman) : "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka (para roh) menjawab : "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi." (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan : "Sesungguhnya kami (anak cucu Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)."

Maksud dari ayat ini adalah para roh sebelum diturunkan dan dilahirkan ke dunia menjadi manusia, Tuhan bertanya kepada para roh : "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" para roh menjawab : "Betul, Engkau Tuhan kami dan kami menjadi saksi."

Jujur kita sebagai manusia tentu tidak ada yang ingat dialog ini sebelum kita dilahirkan ke dunia. Hal ini bisa terjadi karena Tuhan bertanya kepada kita pada waktu kita menjadi diri berkesadaran roh. Sedangkan saat ini kita hidup dalam diri berkesadaran fisik atau kesadaran pikiran (kesadaran realistis). Berita di ayat ini menjadi petunjuk bahwa sesungguhnya manusia mempunyai kesadaran bertingkat.

Saya cukup memahami tentang kesadaran bertingkat. Dengan begitu saya bisa menjelaskan kerancuan-kerancuan tentang fenomena di masyarakat yang berhubungan dengan masalah kesadaran. Kerancuan-kerancuan itu sebagai berikut ;

1. Tentang Kekosongan
Dalam dunia spiritual sering terdengar istilah Tuhan adalah kekosongan. Biasanya orang-orang syariat yang mendengar istilah ini akan menjadi marah dan emosi, karena telah menganggap Tuhan seperti tidak ada. Padahal maksud dari orang-orang spiritual bukan seperti itu.

Kita hidup sebagai manusia diberi Tuhan indera-indera fisik yang dapat digunakan untuk berinteraksi dengan lingkungan. Lewat ilmu pengetahuan manusia berusaha mencari tahu tentang Tuhan. Manusia mempelajari unsur penyusunan terkecil dari suatu benda. Di jaman modern sekarang ini diketahui unsur penyusunan terkecil dari suatu benda adalah inti atom. Inti atom dikelilingi oleh proton dan neutron. Manusia mencoba menggali lagi unsur penyusunan dari inti atom. Setelah inti atom dibelah yang didapatkan hanyalah ruang kosong.

Dalam agama menyatakan bahwa semua benda di seluruh alam semesta merupakan bagian dari wajah Tuhan. Dinyatakan pula bahwa Tuhan lebih dekat dari urat nadi mahluk Nya. Menurut rumusan seluruh ulama-ulama bahwa Tuhan itu mempunyai sifat berbeda dengan mahluk Nya. Jadi Dzat (unsur penyusun) Tuhan berbeda dengan unsur penyusun mahluk Nya. Indera kesadaran pikiran manusia tidak akan mungkin mampu melihat Dzat Tuhan. Karena tidak mampu melihat Tuhan, maka kesadaran kita mengatakan bahwa itu adalah kekosongan. Hakekat kekosongan itulah Dzat Tuhan. Hakekat kekosongan itu bukan kosong bukan pula tidak ada, tapi berisi Dzat Tuhan.

2. Tentang Manunggaling Kawulo Gusti.
Dalam agama islam ada istilah, semua mahluk berasal dari Tuhan dan akan kembali kepada Tuhan. Tapi dalam penjabarannya, banyak orang yang salah kaprah dalam mengartikannya. Banyak ahli spiritual abangan yang mengartikan bahwa manusia adalah Tuhan dan utusan Tuhan. Bahkan yang lebih ekstrim ada ahli spiritual yang mengatakan, "Gusti Allah aku injak-injak." Anehnya ahli spiritual ini justru mempunyai banyak pengikut karena dianggap berani, hebat, dan sakti. Dengan berbagai dalih, ahli spiritual ini mengatakan bahwa itu bagian dari ajaran tasawuf dan ajaran manunggaling kawulo gusti.

Itulah fitnah yang sangat keji. Dalam ajaran tasawuf dan ajaran manunggaling kawulo gusti tidak ada ajaran yang menyimpang sampai sejauh itu. Itu adalah kesalahan penjabaran oleh oknum tertentu yang disebabkan oleh banyak faktor. Biasanya faktor kepentingan seperti untuk kepentingan bisnis atau kekuasaan. Bisa juga karena oknum tersebut tidak paham tentang ajaran tasawuf dan ajaran manunggaling kawulo gusti. Tidak paham itu sendiri juga bisa disebabkan oleh banyak faktor.

Ilmu tasawuf adalah ilmu ketuhanan yang mempelajari keadaan sesungguhnya tentang seluruh dimensi alam semesta (hakekat makrifat). Ilmu manunggaling kawulo gusti adalah ilmu ketuhanan yang mempelajari tentang cara kembali kepada Tuhan (sangkan paraning dumadi). Kita berasal dari Tuhan dan akan kembali kepada Tuhan.

Saya gambarkan begini. Tubuh manusia berasal dari tanah. Lalu apakah sama antara tubuh manusia dengan tanah? Tubuh ya tubuh, tanah ya tanah, keduanya jelas berbeda walaupun ada sedikit kesamaan. Kalo dijelaskan tentu akan sangat panjang. Sungguh keliru bila ada manusia yang mengaku dirinya adalah tanah.

Begitupun dengan roh. Roh manusia berasal dari Tuhan. Lalu apakah sama antara roh manusia dengan Tuhan? Roh tetap roh, Tuhan tetap Tuhan, keduanya jelas berbeda walaupun ada sedikit kesamaan. Sungguh suatu perbuatan ingkar dan keji jika ada manusia yang mengaku dirinya adalah Tuhan.

Hakekat semua mahluk adalah utusan Tuhan. Seperti manusia, hewan, dan tumbuhan diciptakan oleh Tuhan dengan fungsi dan perannya masing-masing. Mempunyai fungsi dan perannya masing-masing itulah yang disebut sebagai utusan Tuhan. Tapi meskipun begitu, kita sebagai manusia biasa dilarang mengaku-aku sebagai utusan Tuhan. Karena yang dimaksud utusan Tuhan dalam kitab suci mempunyai fungsi dan peran sebagai seorang nabi. Sedangkan kita sebagai manusia biasa, bisa jadi diutus Tuhan dengan fungsi dan peran sebagai teman setan dan iblis.

Kita sebagai manusia berada pada kesadaran pikiran yang merupakan kesadaran terendah. Untuk bisa masuk ke dalam kesadaran roh diperlukan usaha-usaha yang sangat berat atau butuh usaha ekstrim untuk mewujudkannya. Hanya segelintir orang saja di dunia ini yang bisa masuk ke dalam kesadaran roh. Orang yang bisa masuk ke dalam kesadaran roh akan bisa menjelaskan tentang keadaan roh sebelum diturunkan dan dilahirkan ke dunia sebagai manusia seperti yang tertulis dalam al quran. Kalau kita sudah mengerti dan menyadari hal ini, maka kita akan merasa lemah dan hina dihadapan Tuhan penguasa seluruh alam semesta. Apakah mungkin, orang yang berpengetahuan seperti ini berani mengaku-aku sebagai Tuhan?

3. Tentang Isro Mikroj.

QS Al Isro' 1
"Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya, agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda kebesaran Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat."

Peristiwa isro mikroj merupakan salah satu mukjizat nabi muhammad saw. Secara umum pemahaman tentang isro mikroj terbagi menjadi 2 pendapat para ulama.

a. Menurut para ulama syariat.
Nabi muhammad melakukan isro mikroj pada malam hari dengan menaiki buroq terbang ke langit. Nabi muhammad terbang ke langit bersama tubuh fisiknya. Para ulama syariat pada jaman dahulu mengira letak langit adalah yang berada di angkasa raya yang berwarna biru. Buroq adalah mahluk dari langit yang diturunkan ke bumi yang gerakannya memiliki kecepatan melebihi kecepatan cahaya. Di langit, nabi muhammad bersama malaikat jibril bertemu dengan para nabi terdahulu dan melihat keadaan surga dan neraka. Kemudian nabi muhammad naik lagi ke langit ke 7 tanpa ditemani oleh malaikat jibril yang disebabkan malaikat jibril tidak punya kekuatan untuk menembus ke langit ke 7. Di langit ke 7, nabi muhammad menghadap Tuhan penguasa seluruh alam semesta untuk menerima perintah melaksanakan sholat 5 waktu.

Orang pada jaman sekarang sering ragu akan peristiwa ini. Mereka mempertanyakan, bagaimana mungkin nabi muhammad terbang ke langit (batasan terluar dari seluruh alam semesta), dengan pergerakan melebihi kecepatan cahaya? Apakah tubuh nabi muhammad tidak hancur lebur? Biasanya para ulama syariat akan menjawab bahwa Allah Maha Berkehendak. Apa yang tidak mungkin bagi Allah. Tentu jawaban ini adalah jawaban final yang tidak mungkin bisa terbantahkan.

b. Menurut para ulama hakekat makrifat.
Nabi muhammad melakukan isro mikroj pada malam hari yang diawali dengan tafakur yang sangat khusyuk. Karena sangat khusyuk, buroq datang menemui nabi muhammad. Nabi muhammad menembus ke langit tidak bersama dengan tubuh fisiknya. Para ulama hakekat makrifat menganggap letak langit itu juga ada di bumi, yaitu letak langit bersinggungan tapi tidak bersentuhan. Buroq adalah nafsu yang terkendali. Nafsu adalah rasa yang tertipu oleh pikiran. Di langit, nabi muhammad bersama malaikat jibril bertemu dengan para nabi terdahulu dan melihat keadaan surga dan neraka. Kemudian nabi muhammad masuk lagi ke langit ke 7 tanpa ditemani oleh malaikat jibril yang disebabkan malaikat jibril tidak kuat lakunya untuk menembus ke langit ke 7. Di langit ke 7, nabi muhammad menghadap Tuhan penguasa seluruh alam semesta untuk menerima perintah melaksanakan sholat 5 waktu.

Yang dimaksud terbang ke langit adalah masuk ke dalam kesadaran berikutnya. Kesadaran ada 7 tingkatan dan langit juga ada 7 tingkatan. Nabi muhammad merupakan contoh bagi seluruh umat islam. Apa yang boleh dilakukan oleh nabi muhammad, tentu boleh dan dianjurkan untuk dilakukan oleh seluruh umat islam. Sayangnya umat islam sering salah tafsir tentang apa yang dilakukan oleh nabi muhammad (hadist) dan salah tafsir terhadap kitab suci al quran. Memang kecenderungan manusia selalu korup terhadap peraturan. Berusaha memilih yang enak dikerjakan dan membuang yang sulit (tidak enak) untuk dikerjakan.

HATI MERUPAKAN PINTU GERBANG MENUJU KESADARAN BERIKUTNYA. HAKEKAT MANUSIA MEMPUNYAI 7 TINGKAT KESADARAN DAN 7 TINGKAT LANGIT. KELAK BILA AJAL SUDAH MENJEMPUT, KESADARAN-KESADARAN INILAH YANG AKAN MENERIMA BALASANNYA, BAIK KENIKMATAN SURGA MAUPUN SIKSA NERAKA

API SEGUNUNG AIR SEGELAS

API SEGUNUNG AIR SEGELAS

Sayang
Pada hari kiamat keluarlah dari neraka Api sebesar gunung
Menuju sasaran umat Muhammad
Rasulpun tidak berkuasa menolaknya
Lalu beliau minta pertolongan jibril
"Hai jibril Tolonglah aku menghadapi api Yang akan membakar umatku"

Lalu oleh jibril
Diberinya segelas air
Untuk disiramkan diatas api
Yang sedang mengamuk itu
Padamlah api seketika
Hanya karena segelas air
Rasul bertanya kepada jibril
"Air apakah itu, hai jibril?"
"Itu adalah air mata umatmu yang menangis
Karena takut kepada Allah
Yang aku simpan atas perintah Allah
Untuk sewaktu-waktu engkau membutuhkan
Guna memadamkan api
Yang akan membakar umatmu
(Mau'idhah)
(MIF Baihaqi, diluar mahkamah akal)
***

Air Mata Pemadam Api Neraka
Ya Allah ! Ya Tuhanku
Jadikanlah air mataku di waktu takut dengan-Mu
Pemadam api neraka-Mu
Jatuhnya air mataku
menggugurkan segala dosa-dosaku
Tuhan ! Kalau bukan dengan rahmat-Mu
Aku tidak akan selamat
Kalau bukan kemaafan-Mu
Aku tidak terlepas daripada azab
Aku lemah, bantulah aku
Nafsuku serakah
Bantulah aku bermujahadah selalu
Syaitan yang menipu dayaku
Lindungilah aku darinya
Jalan kesesatan terlalu banyak
Ada yang jelas
Ada yang samar-samar
Kalau bukan pimpinan-Mu
Aku tersesat jalan
Pimpinkanlah aku selalu
Agar aku selamat menuju-Mu...setitis airmata yg mengalir maka pertanggung jawab lah nanti di akhirat kelak. Pilih lah API atau AIR.
Allahumma Aamiin YRA
(Syg tangis ku kerna Takot kan Allah moga syg dpt mendngr rintihan hatiku)...

“Keriangan orang beriman terlukis di wajah dan sedihnya di hati.”

Wahai hamba..
orang-orang bodoh itu yang engkau kencani, maka kebodohan mereka itu niscaya berbalik padamu.

Bila ingin berteman rangkullah orang beriman, yang yaqin, alim dan yang
beramal dengan ilmunya.

Alangkah bagus
keadaan mukmin dalam segala perilaku mereka,
alangkah kuat keteguhan mereka, dan alangkah
hebat penyitaan untuk nafsu, hawa mereka.

Karena itu Nabi Muhammad saw. bersabda :
“Keriangan orang beriman terlukis di wajah dan
sedihnya di hati.”

Inilah di antara keteguhan mereka ditentukan oleh
riang gembira di raut wajah dan menyembunyikan sedih di antara dirinya dan
Allah.

Cita cita mereka kekal, selamanya,mereka banyak
berfikir, banyak menagis, sedikit tertawa.

Sabda Nabi saw. :
“Tiada keriangan bagi mukmin selain berjumpa
dengan Tuhannya.”

Orang beriman menutupi sedihnya dengan riang
gembira, jiwa luar bergerak sedangkan jiwa dalamnya bekerja
dan diam bersama Tuhannya(tetap berdzikir).

Lahiriahnya untuk
keluarga dan batiiniahnya untuk Tuhan. Mereka
tidak bersedia membuka rahasia untuk keluarga,
tetangga, anak dan tidak kepada satu pun
manusia.

Dengarlah sabda Nabi :
“Perbantulah perbuatanmu terhadap
urusanmu dengan tidak menampakkannya
(Berarti merahasiakanya).”

Syaikh Abdul Qadir AJ qs

Kebenaran yang tertinggi adalah menjadi hamba Tuhan.

Orang yang berjalan d atas jalan kerohanian haruslah yakin bahwa kebenaran yang paling tinggi bukanlah menjadi Tuhan atau bersatu
dengan Tuhan.

Kebenaran yang tertinggi adalah menjadi hamba Tuhan.
Hakikat Muhammadiah
dan Insan Kamil bisa dilihat sebagai Hamba
Allah karena kedua-duanya bergantung kepada
Allah s.w.t, bukan berdiri dengan sendiri.

Hamba Allah dalam suasana ketuhanan dipanggil Urusan
Allah untuk membedakannya dengan makhluk
yang mnempati alam.

Urusan Allah adalah
kewujudan di dalam Ilmu Allah, bukan kewujudan
di dalam alam.
Ilmu Allah tidak menempati ruang dan zaman/waktu.

Dia juga tidak bertempat di dalam hati manusia.
Hati hanya diizinkan merasakan
suasana Hadrat atau kehadiran hakikat bukan
berhadapan dengan hakikat yang sebenarnya(Allah).

Sprti contoh
Merasakan kehadiran Insan Kamil bukan berarti
Insan Kamil benar-benar ada di depannya.
Merasakan menjadi Insan Kamil bukan berarti
benar-benar menjadi Insan Kamil.
Merasakan
menjadi Insan Kamil adalah suasana mabuk.
Merasakan kehadiran Insan Kamil juga
suasana menerima kenyataan Insan Kamil itu.

Merasakan kehadiran Allah s.w.t pula bermakna
menerima kenyataan Allah s.w.t. Ia bsa disebut juga
ayat-ayat Allah, sifat-sifat Allah, nama-nama
Allah, tanda-tanda Allah dan sebagainya..

Tidak ada
manusia yang di kasihi Allah s.w.t melebihi Nabi
Muhammad s.a.w. Tidak ada manusia yang
memberi perhatian kepada Allah s.w.t melebihi
Nabi Muhammad s.a.w.

Kasih dan perhatian
Nabi Muhammad s.a.w kepada Allah s.w.t tidak
menutup kasih dan perhatian nabi s.a.w
kepada makhluk Allah.
Kesibukan nabi s.a.w
melayani banyak orang tidak menyebabkan
Nabi s.a.w lalai dari mengingat Allah
s.w.t .
Beliaulah insan kamil..

Tatacara Kembali Pada Tuhan..


Tatacara Kembali Pada Tuhan..

Jika engkau belum mempunyai ilmu, hanyalah prasangka,
maka milikilah prasangka yang baik tentang Tuhan..

Jika engkau hanya mampu merangkak,
maka merangkaklah kepadaNya..

Jika engkau belum mampu berdoa dengan khusyuk,
maka tetaplah persembahkan doamu yang kering,
munafik dan tanpa keyakinan, karena Tuhan..

Karena.. dengan rahmatNya,
Dia akan tetap menerima mata wang palsumu..

Jika engkau masih mempunyai
seratus keraguan mengenai Tuhan,
maka, kurangilah menjadi sembilan puluh sembilan..

Wahai pejalan..
Biarpun telah seratus kali engkau ingkar janji,
ayuhlah datang, dan datanglah lagi..

Karena Tuhan telah berfirman.. "
Ketika engkau melambung ke angkasa..
Ataupun terpuruk ke dalam jurang..
Ingatlah kepada-Ku.. Karena Akulah Jalan Itu.."

..................................................................

Diambil dari karya Jalaludin Rumi..

Alfatehah.. Aamin Yaa Salaam..

Pesan Cahaya ........
— bersama Deka van Dion dan 18 lainnya.

waktu kelahiran Ahmad (saw)

Ketika telah dekat waktu kelahiran Ahmad (saw) dari Izin Nya, yang apabila menghendaki sesuatu tidaklah akan terhalang,

Ia (saw) berada di dalam kandungan Sang Ibu Aminah binti Wahb, yang baginya telah Allah Muliakan Martabatnya (sebagai ibu bagi sebaik baik ciptaan),

Dari ayah Sang Hamba yang terpilih (saw), yaitu (ayahnya itu) Abdullah bin Abdul Muthalib yang melihat tanda-tanda (Isyarat Kenabian),

Telah terjadi bahwa wajahnya (ayahnya) diterangi Cahaya Thaahaa (saw) yang kemudian berpindah kepada Sang Anak yang terjaga ini (cahaya itu) terlihat dengan jelas,

Dan dia adalah keturunan Hasyim yang Mulia dan Perkasa, putra Abdu Manaaf, Keturunan Qushay yang dahulu,

Ayahnya digelari Hakiim (orang yang adil) dan kepribadiannya telah termasyur, maka berbanggalah dengan kepribadian itu,

Dan hafalkanlah silsilah keturunan Nabi yang Terpilih hingga kau temukan silisilahnya pada (datuknya) Adnan,

Apabila telah sampai kepada Adnan maka berhentilah, (bahwa setelah Adnan, banyak riwayat yang berbeda) dan ketahuilah bahwa nasabnya bersambung hingga Ismail As (putra Ibrahim As) yang telah menjadi pendukung Ayahnya (Ibrahim As),

Dan ketika Aminah (ra) mengandungnya (saw) tidaklah Ia (Ibundanya ra) merasa sakit sebagaimana keluhan wanita hamil,

Baginya (Aminah ra) selubung Kelembutan dari Allah Pemelihara Langit, hilanglah segala gangguan, kegelisahan dan kesedihan,

Kemudian ia (Aminah ra) menyaksikan sebagaimana yang telah diketahuinya, bahwa Yang Maha Pemelihara telah memuliakan Alam Semesta,

Dengan kesucian bayi di dalam kandungannya, maka iapun bergembira ketika telah dekat saat saat kelahiran, maka berluapanlah limpahan keridhoan Nya, (Tasbih, Tahmid, Tahlil, Takbir, 4x)

Maka Muncullah Cahaya Cahaya dari segala penjuru dan Detik Kelahiranpun tiba,

Beberapa saat sebelum terbitnya fajar Muncullah Matahari Hidayah, Lahirlah Sang Kekasih yang Termuliakan dan Terjaga

Shalallaah Alaa Muhammad..
Shalallaah alai wasallam..irfa'..
— bersama Bambang Polosoro dan 47 lainnya.

TENTANG KESADARAN (Terbang ke Langit)

TENTANG KESADARAN (Terbang ke Langit)

QS Ar Rahman 33
"Hai jamaah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan."

Orang-orang pada jaman dahulu mengira letak langit ada di atas bumi yang berwarna biru di angkasa raya. Berkat kemajuan teknologi, orang-orang pada jaman sekarang sudah mengerti bahwa warna biru di langit atas bumi adalah fatamorgana dan ilusi belaka. Lalu orang-orang di jaman modern sekarang ini terus mencoba menggali dan mencari tahu tentang langit. Kita tinggal di planet bumi satu diantara milyaran planet-planet di seluruh alam semesta. Bumi mengelilingi matahari. Matahari dikelilingi beberapa planet. Matahari sama dengan bintang. Jumlah bintang sangat banyak dan tak terhingga. Planet bumi ini seperti setitik debu di tengah padang pasir bila dibandingkan dengan keadaan seluruh alam semesta. Padahal jarak antara bintang satu dengan bintang lainnya itu milyaran kilometer dan hitungan kecepatan sampainya memakai sekian tahun dengan kecepatan cahaya. Dengan hakekat pengetahuan yang ada sekarang ini manusia menjadi kebingungan dalam menentukan letak langit, karena batasan terakhir alam semesta ini sungguh tak terhingga.

Inilah salah satu kelemahan orang-orang di jaman modern. Mereka memandang segala sesuatunya secara lahiriyah saja. Mereka lupa bahwa segala sesuatu benda riil dan materiil tidak bisa berbuat apa-apa, hilang, bahkan musnah bila tidak ditopang oleh kekuatan gaib. Seperti contohnya tubuh manusia dan hewan akan menjadi seonggok tulang dan daging yang tidak bisa berbuat apa-apa, yang pada akhirnya akan menjadi unsur tanah bila sudah ditinggalkan oleh kekuatan gaib (roh).

Secara umum pengetahuan tentang langit berasal dari sumber-sumber kitab suci dalam agama. Oleh karena itu, untuk mengetahui tentang langit maka harus memakai kaca mata ilmu agama (spiritual), bukan memakai kaca mata ilmu pengetahuan, karena dasar dari ilmu pengetahuan adalah pikiran. Kemampuan pikiran itu terbatas. Apa mungkin pikiran bisa membayangkan dan merealisasikan batasan terakhir dari seluruh alam semesta. Memang pikiran manusia masih terus berevolusi, tapi yang jelas untuk saat ini pikiran manusia belum mampu membayangkan tentang langit.

Untuk mengetahui tentang langit memakai ilmu agama. Agama adalah spiritual. Dalam agama islam lewat pengetahuan spiritual hakekat makrifat diajarkan tata cara menembus ke Langit. Sebenarnya pengertian tentang langit dalam agama berbeda dengan ilmu pengetahuan. Yang dimaksud langit dalam ilmu agama adalah pembatas antara dimensi satu dengan dimensi lainnya. Tiap dimensi mempunyai beberapa alam. Jumlah alam sangat banyak yang terbagi menjadi 7 dimensi. Jumlah langit ada 7 tingkatan. Langit pertama sampai langit ke 7 itu bersinggungan tapi tidak bersentuhan. Jadi langit pertama sampai langit ke 7 itu juga ada di bumi. Cuma kita tidak bisa merasakannya karena letak gaib.

Saya gambarkan begini. Kita tentu pernah menonton film tentang kematian. Dalam film, orang yang mati akan menjadi mahluk astral. Mahluk astral dapat melihat manusia tapi manusia tidak dapat melihat mahluk astral. Dalam film, mahluk astral berusaha menyentuh manusia. Tapi mahluk astral tidak dapat merasakan sentuhan manusia. Begitupun manusia tidak dapat merasakan sentuhan mahluk astral. Inilah yang saya maksud dengan istilah bersinggungan tapi tidak bersentuhan.

Untuk memahami tiap langit maka harus memahami tiap kesadaran. Langit bertingkat 7, kesadaran pun juga mempunyai 7 tingkatan. Hakekat kesadaran ada 7 tingkatan yang termaktub dalam ilmu martabat 7. Sayangnya dikalangan para ulama sendiri mempunyai persepsi yang berbeda-beda tentang ilmu martabat 7. Intinya dari guru mursyid yang saya pelajari bahwa tiap kesadaran mempunyai langit dan alamnya sendiri-sendiri.

Yang terpenting dalam hidup adalah memahami tentang kesadaran. Dasar dari kesadaran adalah rasa. Dari merasakan inilah kemudian disebut hidup bukan mati. Dasar perbedaan hidup dengan mati ada pada kesadaran rasa. Untuk membedakan tingkat kesadaran akan saya gambarkan peristiwa-peristiwa yang saya pahami.

Saat ini kita sebagai manusia hidup dengan kesadaran pikiran berada di alam materi di langit yang pertama atau langit terendah. Begitu pun dengan bangsa jin yang berada di alam non materi di langit yang pertama atau langit terendah. Sama langitnya dengan manusia tapi berbeda alam. Berbeda dengan malaikat yang berada di langit yang lebih tinggi daripada langit manusia dan jin.

Dasar dari perbuatan manusia adalah untuk memenuhi kebutuhan fisik seperti makan, minum, pakaian, tempat tinggal, dan sex. Dasar inilah yang melahirkan pemikiran dan perbuatan-perbuatan yang kompleks. Jadi perbuatan manusia itu untuk memenuhi kesadaran fisik bukan untuk memenuhi kesadaran yang lebih tinggi seperti kesadaran arwah dan kesadaran roh.

Contoh keadaan yang bisa membedakan tingkat kesadaran adalah pada waktu tidur kemudian bermimpi. Saya pernah bermimpi dari kota semarang hendak pergi ke kota jambi. Dalam kesadaran mimpi saya merasa naik bis. Hanya dalam beberapa saat saja, saya merasa sudah di kota jambi. Setelah melakukan kegiatan di jambi, saya ingin pergi ke kota temanggung untuk bertemu dengan teman lama. Dalam waktu sekejap saja saya merasa sudah di temanggung dan bertemu dengan teman lama saya.

Dalam kesadaran pikiran realistis tentu akan menganggap itu adalah ilusi belaka. Tapi dalam kesadaran pikiran mimpi tentu akan menganggap itu adalah nyata dan realistis. Mengapa hal itu bisa terjadi? Ya karena kesadaran pikiran realistis hilang kemudian kesadaran pikiran berubah menjadi kesadaran pikiran mimpi atau sering disebut pikiran bawah sadar timbul menggantikan pikiran sadar yang hilang karena perlu istirahat. Lalu ada pertanyaan, apakah orang yang bermimpi itu dapat dikatakan telah menembus ke langit? Tentu akan saya jawab bisa iya bisa juga tidak, karena tingkat bermimpi itu bisa berbeda-beda. Seperti orang yang pingsan dan orang yang mati suri itu masih tergolong tidur dan bermimpi karena roh belum benar-benar meninggalkan raga.

Contoh yang lain. Saya pernah kenal dengan orang yang sudah berusia lanjut bernama mbah A. Kini beliau sudah meninggal karena penyakit stroke (semoga arwah beliau diterima di sisiNya). Sejak terkena penyakit stroke mbah A tidak bisa berpikiran (berkesadaran) normal lagi. Kembali lagi seperti anak kecil. Pada waktu malam hari sering terdengar rintihan beliau menahan rasa sakit, bahkan karena berat rasa sakitnya sampai-sampai beliau menangis dan menjerit-jerit seperti anak kecil. Berdasarkan informasi orang-orang yang ada di sekitarnya, saya ketahui bahwa beliau dahulu pada waktu mudanya sering melakukan perbuatan maksiat. Suatu ketika saya pernah bertemu dan ngobrol dengan beliau. Saya bertanya kepada beliau, kenapa sering menangis dan menjerit kesakitan di malam hari. Beliau mengaku sering didatangi orang yang tidak dikenalnya. Kemudian mereka memukuli dan menyiksa beliau. Beliau menceritakan hal itu sambil menangis dan ingin segera mengakhiri penderitaan itu. Bila saya cek tubuh fisiknya tidak terjadi masalah apa-apa. Bahkan beliau sering dikontrol ke dokter dan paranormal oleh keluarganya. Tapi hasil pengecekan tetap sama yaitu tidak terjadi apa-apa pada tubuh fisik beliau dan menganggap itu adalah ilusi beliau saja. Tentu saja beliau tidak bisa banyak protes dengan hasil pengecekan tersebut karena kesadaran beliau sudah seperti anak kecil yang tidak bisa nyambung dengan pemikiran orang normal.

Pada awalnya saya ingin mengajarkan kepada beliau tentang tata cara sholat, surat-surat pendek dalam al quran, dan doa-doa pendek. Tapi bagaimana bisa saya mengajarkannya, menyebut nama Tuhan Allah saja beliau terasa asing, lucu, dan wagu dikarenakan kesadaran pikiran warasnya sudah banyak yang error.

Dari peristiwa itu kemudian saya menyimpulkan bahwa mbah A mendapat siksaan pada kesadaran yang lain yang bukan pada kesadaran fisik. Kita semua tahu bahwa orang yang terkena penyakit stroke pada saraf otaknya sudah banyak yang rusak, sehingga kesadaran pikirannya pun juga rusak. Orang yang kesadaran pikirannya rusak akan cenderung masuk ke dalam kesadaran pikiran yang lain (mimpi). Kesadaran pikiran yang lain (mimpi) ini akan mengatakan kepada dirinya sendiri bahwa siksaan-siksaan itu adalah nyata dan realistis walaupun kesadaran pikiran realistis akan mengatakan bahwa itu adalah ilusi belaka. Tapi sayangnya kesadaran pikiran realistis mbah A sudah tidak normal sehingga akan menganggap ilusi-ilusi itu menjadi nyata. Jadi inilah gambaran dari siksa neraka yang ada di alam gaib.

Banyak manusia tidak menyadari tentang kesadaran bertingkat. Mereka mengira kesadaran hidup yang sesungguhnya adalah kesadaran hidup yang kita punya saat ini. Bahkan banyak master dan ahli spiritual mengartikan kesadaran adalah kesadaran hidup ini saja. Padahal nabi muhammad saw telah memperingatkan kepada seluruh manusia bahwa kehidupan dunia ini adalah permainan dan sendau gurau belaka. Artinya manusia mempunyai kesadaran bertingkat dan kesadaran hidup saat ini merupakan kesadaran terendah atau kesadaran semu belaka. Disebut kesadaran semu karena kesadaran hidup saat ini bukanlah kesadaran yang sesungguhnya atau bukan kesadaran abadi. Jati diri yang sesungguhnya itu terletak di hati yang paling dalam dan sangat sulit untuk mencapainya. Hati merupakan pintu gerbang menuju kesadaran berikutnya atau kesadaran yang lebih tinggi.

Kelak bila ajal sudah menjemput, kita akan merasakan kesadaran bertingkat ini. Pada waktu mati nanti, kita sudah tidak punya lagi kesadaran realistis (kesadaran pikiran), sehingga yang kita anggap ilusi-ilusi pada kesadaran ini menjadi kenyataan pada kesadaran berikutnya. Inilah hakekat surga dan neraka yang tidak bisa digambarkan dengan kata-kata tapi hanya bisa dirasakan.

QS Al A'raf 172
"Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman) : "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka (para roh) menjawab : "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi." (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan : "Sesungguhnya kami (anak cucu Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)."

Maksud dari ayat ini adalah para roh sebelum diturunkan dan dilahirkan ke dunia menjadi manusia, Tuhan bertanya kepada para roh : "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" para roh menjawab : "Betul, Engkau Tuhan kami dan kami menjadi saksi."

Jujur kita sebagai manusia tentu tidak ada yang ingat dialog ini sebelum kita dilahirkan ke dunia. Hal ini bisa terjadi karena Tuhan bertanya kepada kita pada waktu kita menjadi diri berkesadaran roh. Sedangkan saat ini kita hidup dalam diri berkesadaran fisik atau kesadaran pikiran (kesadaran realistis). Berita di ayat ini menjadi petunjuk bahwa sesungguhnya manusia mempunyai kesadaran bertingkat.

Saya cukup memahami tentang kesadaran bertingkat. Dengan begitu saya bisa menjelaskan kerancuan-kerancuan tentang fenomena di masyarakat yang berhubungan dengan masalah kesadaran. Kerancuan-kerancuan itu sebagai berikut ;

1. Tentang Kekosongan
Dalam dunia spiritual sering terdengar istilah Tuhan adalah kekosongan. Biasanya orang-orang syariat yang mendengar istilah ini akan menjadi marah dan emosi, karena telah menganggap Tuhan seperti tidak ada. Padahal maksud dari orang-orang spiritual bukan seperti itu.

Kita hidup sebagai manusia diberi Tuhan indera-indera fisik yang dapat digunakan untuk berinteraksi dengan lingkungan. Lewat ilmu pengetahuan manusia berusaha mencari tahu tentang Tuhan. Manusia mempelajari unsur penyusunan terkecil dari suatu benda. Di jaman modern sekarang ini diketahui unsur penyusunan terkecil dari suatu benda adalah inti atom. Inti atom dikelilingi oleh proton dan neutron. Manusia mencoba menggali lagi unsur penyusunan dari inti atom. Setelah inti atom dibelah yang didapatkan hanyalah ruang kosong.

Dalam agama menyatakan bahwa semua benda di seluruh alam semesta merupakan bagian dari wajah Tuhan. Dinyatakan pula bahwa Tuhan lebih dekat dari urat nadi mahluk Nya. Menurut rumusan seluruh ulama-ulama bahwa Tuhan itu mempunyai sifat berbeda dengan mahluk Nya. Jadi Dzat (unsur penyusun) Tuhan berbeda dengan unsur penyusun mahluk Nya. Indera kesadaran pikiran manusia tidak akan mungkin mampu melihat Dzat Tuhan. Karena tidak mampu melihat Tuhan, maka kesadaran kita mengatakan bahwa itu adalah kekosongan. Hakekat kekosongan itulah Dzat Tuhan. Hakekat kekosongan itu bukan kosong bukan pula tidak ada, tapi berisi Dzat Tuhan.

2. Tentang Manunggaling Kawulo Gusti.
Dalam agama islam ada istilah, semua mahluk berasal dari Tuhan dan akan kembali kepada Tuhan. Tapi dalam penjabarannya, banyak orang yang salah kaprah dalam mengartikannya. Banyak ahli spiritual abangan yang mengartikan bahwa manusia adalah Tuhan dan utusan Tuhan. Bahkan yang lebih ekstrim ada ahli spiritual yang mengatakan, "Gusti Allah aku injak-injak." Anehnya ahli spiritual ini justru mempunyai banyak pengikut karena dianggap berani, hebat, dan sakti. Dengan berbagai dalih, ahli spiritual ini mengatakan bahwa itu bagian dari ajaran tasawuf dan ajaran manunggaling kawulo gusti.

Itulah fitnah yang sangat keji. Dalam ajaran tasawuf dan ajaran manunggaling kawulo gusti tidak ada ajaran yang menyimpang sampai sejauh itu. Itu adalah kesalahan penjabaran oleh oknum tertentu yang disebabkan oleh banyak faktor. Biasanya faktor kepentingan seperti untuk kepentingan bisnis atau kekuasaan. Bisa juga karena oknum tersebut tidak paham tentang ajaran tasawuf dan ajaran manunggaling kawulo gusti. Tidak paham itu sendiri juga bisa disebabkan oleh banyak faktor.

Ilmu tasawuf adalah ilmu ketuhanan yang mempelajari keadaan sesungguhnya tentang seluruh dimensi alam semesta (hakekat makrifat). Ilmu manunggaling kawulo gusti adalah ilmu ketuhanan yang mempelajari tentang cara kembali kepada Tuhan (sangkan paraning dumadi). Kita berasal dari Tuhan dan akan kembali kepada Tuhan.

Saya gambarkan begini. Tubuh manusia berasal dari tanah. Lalu apakah sama antara tubuh manusia dengan tanah? Tubuh ya tubuh, tanah ya tanah, keduanya jelas berbeda walaupun ada sedikit kesamaan. Kalo dijelaskan tentu akan sangat panjang. Sungguh keliru bila ada manusia yang mengaku dirinya adalah tanah.

Begitupun dengan roh. Roh manusia berasal dari Tuhan. Lalu apakah sama antara roh manusia dengan Tuhan? Roh tetap roh, Tuhan tetap Tuhan, keduanya jelas berbeda walaupun ada sedikit kesamaan. Sungguh suatu perbuatan ingkar dan keji jika ada manusia yang mengaku dirinya adalah Tuhan.

Hakekat semua mahluk adalah utusan Tuhan. Seperti manusia, hewan, dan tumbuhan diciptakan oleh Tuhan dengan fungsi dan perannya masing-masing. Mempunyai fungsi dan perannya masing-masing itulah yang disebut sebagai utusan Tuhan. Tapi meskipun begitu, kita sebagai manusia biasa dilarang mengaku-aku sebagai utusan Tuhan. Karena yang dimaksud utusan Tuhan dalam kitab suci mempunyai fungsi dan peran sebagai seorang nabi. Sedangkan kita sebagai manusia biasa, bisa jadi diutus Tuhan dengan fungsi dan peran sebagai teman setan dan iblis.

Kita sebagai manusia berada pada kesadaran pikiran yang merupakan kesadaran terendah. Untuk bisa masuk ke dalam kesadaran roh diperlukan usaha-usaha yang sangat berat atau butuh usaha ekstrim untuk mewujudkannya. Hanya segelintir orang saja di dunia ini yang bisa masuk ke dalam kesadaran roh. Orang yang bisa masuk ke dalam kesadaran roh akan bisa menjelaskan tentang keadaan roh sebelum diturunkan dan dilahirkan ke dunia sebagai manusia seperti yang tertulis dalam al quran. Kalau kita sudah mengerti dan menyadari hal ini, maka kita akan merasa lemah dan hina dihadapan Tuhan penguasa seluruh alam semesta. Apakah mungkin, orang yang berpengetahuan seperti ini berani mengaku-aku sebagai Tuhan?

3. Tentang Isro Mikroj.

QS Al Isro' 1
"Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya, agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda kebesaran Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat."

Peristiwa isro mikroj merupakan salah satu mukjizat nabi muhammad saw. Secara umum pemahaman tentang isro mikroj terbagi menjadi 2 pendapat para ulama.

a. Menurut para ulama syariat.
Nabi muhammad melakukan isro mikroj pada malam hari dengan menaiki buroq terbang ke langit. Nabi muhammad terbang ke langit bersama tubuh fisiknya. Para ulama syariat pada jaman dahulu mengira letak langit adalah yang berada di angkasa raya yang berwarna biru. Buroq adalah mahluk dari langit yang diturunkan ke bumi yang gerakannya memiliki kecepatan melebihi kecepatan cahaya. Di langit, nabi muhammad bersama malaikat jibril bertemu dengan para nabi terdahulu dan melihat keadaan surga dan neraka. Kemudian nabi muhammad naik lagi ke langit ke 7 tanpa ditemani oleh malaikat jibril yang disebabkan malaikat jibril tidak punya kekuatan untuk menembus ke langit ke 7. Di langit ke 7, nabi muhammad menghadap Tuhan penguasa seluruh alam semesta untuk menerima perintah melaksanakan sholat 5 waktu.

Orang pada jaman sekarang sering ragu akan peristiwa ini. Mereka mempertanyakan, bagaimana mungkin nabi muhammad terbang ke langit (batasan terluar dari seluruh alam semesta), dengan pergerakan melebihi kecepatan cahaya? Apakah tubuh nabi muhammad tidak hancur lebur? Biasanya para ulama syariat akan menjawab bahwa Allah Maha Berkehendak. Apa yang tidak mungkin bagi Allah. Tentu jawaban ini adalah jawaban final yang tidak mungkin bisa terbantahkan.

b. Menurut para ulama hakekat makrifat.
Nabi muhammad melakukan isro mikroj pada malam hari yang diawali dengan tafakur yang sangat khusyuk. Karena sangat khusyuk, buroq datang menemui nabi muhammad. Nabi muhammad menembus ke langit tidak bersama dengan tubuh fisiknya. Para ulama hakekat makrifat menganggap letak langit itu juga ada di bumi, yaitu letak langit bersinggungan tapi tidak bersentuhan. Buroq adalah nafsu yang terkendali. Nafsu adalah rasa yang tertipu oleh pikiran. Di langit, nabi muhammad bersama malaikat jibril bertemu dengan para nabi terdahulu dan melihat keadaan surga dan neraka. Kemudian nabi muhammad masuk lagi ke langit ke 7 tanpa ditemani oleh malaikat jibril yang disebabkan malaikat jibril tidak kuat lakunya untuk menembus ke langit ke 7. Di langit ke 7, nabi muhammad menghadap Tuhan penguasa seluruh alam semesta untuk menerima perintah melaksanakan sholat 5 waktu.

Yang dimaksud terbang ke langit adalah masuk ke dalam kesadaran berikutnya. Kesadaran ada 7 tingkatan dan langit juga ada 7 tingkatan. Nabi muhammad merupakan contoh bagi seluruh umat islam. Apa yang boleh dilakukan oleh nabi muhammad, tentu boleh dan dianjurkan untuk dilakukan oleh seluruh umat islam. Sayangnya umat islam sering salah tafsir tentang apa yang dilakukan oleh nabi muhammad (hadist) dan salah tafsir terhadap kitab suci al quran. Memang kecenderungan manusia selalu korup terhadap peraturan. Berusaha memilih yang enak dikerjakan dan membuang yang sulit (tidak enak) untuk dikerjakan.

HATI MERUPAKAN PINTU GERBANG MENUJU KESADARAN BERIKUTNYA. HAKEKAT MANUSIA MEMPUNYAI 7 TINGKAT KESADARAN DAN 7 TINGKAT LANGIT. KELAK BILA AJAL SUDAH MENJEMPUT, KESADARAN-KESADARAN INILAH YANG AKAN MENERIMA BALASANNYA, BAIK KENIKMATAN SURGA MAUPUN SIKSA NERAKA.

~ RAHASIA MALAM DAN HARI JUM'AT


Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh;

Keutamaan dan Amalan
Malam Jum’at adalah malam yang paling utama,
harinya adalah hari yang paling utama dari semua hari.
Rasulullah saw bersabda:
“Sesungguhnya malam Jum’at dan harinya adalah 24 jam milik Allah Azza wa Jalla. Setiap jamnya ada enam ratus ribu orang yang diselamatkan dari api neraka.”
Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata:
“Barangsiapa yang mati di antara matahari tergelincir hari Kamis hingga matahari tergelincir hari Jum’at, Allah melindunginya dari siksa kubur yang menakutkan.”
Imam ja’far Ash-Shadiq (sa) juga berkata:
“Malam Jum’at dan hari Jum’at mempunyai hak, maka janganlah sia-siakan kemuliaannya, jangan mengurangi ibadah, dekatkan diri kepada Allah dengan amal-amal shaleh, tinggalkan semua yang haram. Karena di dalamnya Allah swt melipatgandakan kebaikan, menghapus kejelekan, dan mengangkat derajat. Hari Jum’at sama dengan malamnya. Jika kamu mampu, hidupkan malam dan siangnya dengan doa dan shalat. Karena di dalamnya Allah mengutus para Malaikat ke langit dunia untuk melipatgandakan kebaikan dan menghapus keburukan, sesungguhnya Allah Maha Luas ampunan-Nya dan Maha Mulia.”
Dalam hadis yang mu’tabar, Imam Ja’far Ash-Shadiq berkata:
“Sesungguhnya orang mukmin yang memohon hajatnya kepada Allah, Ia menunda hajat yang dimohonnya hingga hari Jum’at agar ia memperoleh keutamaan yang khusus (dilipatgandakan karena keutamaan hari Jum’at).”
Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata:
“Ketika saudara Yusus meminta kepada Ya’qub agar ia memohonkan ampunan untuk mereka, ia berkata, Tuhanku akan mengampunimu. Kemudian ia mengakhirkan istighfarnya hingga dini hari Jum’at agar permohonannya diijabah.”
Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata:
“Jika malam Jum’at tiba semua binatang laut dan binatang darat mengangkat kepalanya seraya memanggil dengan bahasanya masing-masing: Wahai Tuhan kami, jangan siksa kami karena dosa-dosa anak cucu Adam.”
Imam Muhammad Al-Baqir (sa) berkata:
“Allah swt memerintahkan kepada Malaikat agar pada setiap malam Jum’at ia menyeru dari bawah Arasy dari awal malam hingga akhir malam: Tidak ada seorang pun hamba mukmin yang berdoa kepada-Ku untuk keperluan akhirat dan dunianya sebelum terbit fajar kecuali Aku mengijabahnya, tidak ada seorang pun mukmin yang bertaubat kepada-Ku dari dosa-dosanya sebelum terbit fajar kecuali Aku menerima taubatnya, tidak ada seorang pun mukmin yang sedikit rizkinya lalu ia memohon kepada-Ku tambahan rizkinya sebelum terbit fajar kecuali Aku menambah dan meluaskan rizkinya, tidak ada seorang pun hamba mukmin yang sedang sakit lalu ia memohon kepada-Ku untuk kesembuhannya sebelum terbit fajar kecuali Aku memberikan kesembuhan, tidak ada seorang hamba mukmin yang sedang kesulitan dan menderita lalu ia memohon kepada-Ku agar dihilangkan kesulitannya sebelum terbit fajar kecuali Aku menghilangkannya dan menunjukkan jalannya, tidak ada seorang pun hamba yang sedang dizalimi lalu ia memohon kepada-Ku agar Aku mengambil kezalimannya sebelum terbit fajar kecuali Aku menolongnya dan mengambil kezalimannya; Malaikat terus-menerus berseru hingga terbit fajar.”
Ali bin Abi Thalib (sa) berkata:
“Sesungguhnya Allah swt memilih Jum’at, lalu menjadikan harinya sebagai hari raya, dan memilih malamnya menjadi malam hari raya. Di antara keutamaannya adalah orang yang momohon hajatnya kepada Allah Azza wa Jalla pada hari Jum’at Allah mengijabahnya; suatu bangsa yang sudah layak menerima azab lalu mereka memohon pada malam dan hari Jum’at Allah pasti menyelamatkan mereka darinya. Tidak ada sesuatu pun yang Allah tentukan dan utamakan kecuali Ia menentukannya pada malam Jum’at. Karena itu, malam Jum’at adalah malam yang paling utama, dan harinya adalah hari yang paling utama.”
Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata:
“ Jauhilah maksiat pada malam Jum’at, karena pada malam itu keburukan dilipatgandakan dan kebaikan dilipatgandakan. Baransiapa yang meninggalkan maksiat kepada Allah pada malam Jum’at Allah mengampuni semua dosa yang lalu, dan barangsiapa yang menampakkan kemaksiatan kepada Allah pada malam Jum’at Allah menyiksanya dengan semua amal yang ia lakukan sepanjang umurnya dan melipatgandakan siksa padanya akibat maksiat itu.”
Imam Ali Ar-Ridha (sa) berkata bahwa Rasulullah saw bersabda:
“Sesungguhnya hari Jum’at adalah penghulu semua hari, di dalamnya Allah azza wa jalla melipatgandakan kebaikan, menghapus keburukan, mengangkat derajat, mengijabah doa, menghilangkan duka, dan menunaikan hajat-hajat yang besar. Hari Jum’at adalah hari Allah menambah jumlah orang-orang yang dibebaskan dari neraka. Tidak ada seorang pun manusia yang memohon perlindungan di dalamnya dan ia mengenal hak-Nya serta yang diharamkan-Nya, kecuali Allah berhak membebaskan dan menyelamatkan ia dari neraka. Jika ia mati pada hari Jum’at atau malamnya, ia mati syahid dan membangkitkan dari kuburnya dalam keadaan aman.Tidak ada seorang pun yang meremehkan apa yang diharamkan oleh Allah dan menyia-nyiakan hak-Nya, kecuali Allah berhak mencampakkannya ke dalam neraka Jahannam kecuali ia bertaubat.”
Imam Muhammad Al-Baqir (sa) berkata:
“Tidak ada terbit matahari yang lebih utama dari hari Jum’at, dan sesungguhnya pembicaraan burung pun jika ia berjumpa dengan yang lain pada hari ini, ia mengucapkan salam, salam kebaikan dan kedamaian.”
Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata:
“Jika kalian memasuki hari Jum’at, maka janganlah kalian disibukkan oleh sesuatu selain ibadah, karena hari itu adalah hari pengampunan bagi hanba-hamba Allah; pada hari Jum’at dan malam Jum’at Allah menurunkan kepada mereka rahmat dan karunia lebih banyak daripada mengambilnya dalam waktu yang singkat.”
Amalan dan doa malam Jum’at
Amalan dan doa pada malam Jum’at banyak sekali, antara lain:
Pertama:
memperbanyak membaca tasbih, tahmid, takbir, tahlil dan shalawat kepada Nabi saw dan keluarganya. Karena dalam hadis dikatakan bahwa malam Jum’at adalah malam yang mulia dan harinya adalah hari cahaya. Dalam suatu hadis dikatakan: paling sedikitnya membaca shalawat 100 kali, lebih banyak lebih utama.
Kedua:
Membaca istighfar berikut:
اَسْتَغْفِرُ اللهَ الَّذي لاَ اِلَهَ إلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ وَاَتُوبُ اِلَيْهِ تَوْبَةَ عَبْدٍ خَاضِعٍ مِسْكِيْنٍ مُسْتَكِيْنٍ لاَ يَسْتَطِيْعُ لِنَفْسِهِ صَرْفاً وَلاَ عَدْلاً وَلاَ نَفْعاً وَلاَ ضَرّاً وَلاَ حَيَاةً وَلاَ مَوْتاً وَلاَ نُشُوراً وَصَلَّى اللهُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعِتْرَتِهِ الطَّيِّبينَ الطَّاهِرِينَ اْلاَخْيَارِ اْلاَبْرَارِ وَسَلَّمَ تَسْلِيْماً .
Aku mohon ampun kepada Allah, tiada Tuhan kecuali Dia Yang Hidup dan Mengawasi, aku bertaubat kepada-Nya taubat seorang hamba yang rendah, hina dan miskin; yang dirinya tak mampu berupaya dan berbuat keadilan, tak mampu memberi manfaat dan mudharrat, tak mampu hidup, mati dan hidup kembali. Semoga Allah mencurahkan shalawat dan salam kepada Muhammad dan keluarganya yang suci dan baik, yang pilihan dan benar.
Ketiga:
Memperbanyak mendoakan saudara-saudaranya yang beriman sebagaimana yang dilakukan oleh Fatimah Az-Zahra’ (sa). Jika mendoakan sepuluh orang yang telah meninggal, maka wajib baginya surga, sebagaimana yang disebutkan di dalam hadis.
Keempat:
Membaca doa-doa malam Jum’at, antara lain:
اَللَّهُمَّ اِنّى اَعُوذُ بِكَ فَاَعِذْنِى، وَاَسْتَجِيْرُ بِكَ فَاَجِرْنِى، وَاَسْتَرْزِقُكَ فَارْزُقْنِى، وَاَتَوَكَّلُ عَلَيْكَ فَاكْفِنِى، وَاَستَنْصِرُكَ عَلَى عَدُوِّى فَانْصُرْنِى، وَاَسْتَعِيْنُ بِكَ فَاَعِنِّى، وَاَسْتَغْفِرُكَ يَا اِلَهِى فَاغْفِرْ لِى آمِيْنَ آمِيْنَ آمِيْنَ
Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu, maka lindungi aku. Aku memohon keselamatan kepada-Mu, maka selamatkan daku. Aku memohon rizki kepada-Mu, maka berilah aku rizki. aku bertawakkal kepada-Mu, maka cukupi daku. Aku memohon pertolongan kepada-Mu terhadap musuhku, maka bantulah daku. Aku memohon bantuan kepada-Mu, maka bantulah aku. Ya Ilahi, aku memohon ampunan kepada-Mu, maka ampuni daku, amin amin amin.
اَللَّهُمَّ اِنْ وَضَعْتَنِي فَمَنْ ذَا الَّذِي يَرْفَعُنِي وَاِنْ رَفَعْتَنِي فَمَنْ ذَا الَّذِي يَضَعُنِي وَاِنْ اَهْلَكْتَنِي فَمَنْ ذَا الَّذِي يَعْرِضُ لَكَ فِي عَبْدِكَ اَوْ يَسْأَلُكَ عَنْ اَمْرِهِ وَقَدْ عَلِمْتُ اَنَّهُ لَيْسَ فِى حُكْمِكَ ظُلْمٌ وَلاَ فِى نَقَمَتِكَ عَجَلَةٌ وَاِنَّمَا يَعْجَلُ مَنْ يَخَافُ الْفَوْتَ وَاِنَّمَا يَحْتَاجُ اِلَى الظُّلْمِ الضَّعِيفُ وَقَدْ تَعَالَيْتَ يَا اِلَهِى عَنْ ذَلِكَ عُلُوّاً كَبِيْراً.
Ya Allah, jika Engkau hinakan daku, siapa lagi yang akan memuliakan aku. Jika Engkau muliakan aku, siapa lagi yang mampu menghinakan aku. Jika Engkau binasakan aku, siapa lagi yang akan beribadah kepada-Mu atau yang akan memohon pada-Mu tentang persoalannya. Sungguh, aku tahu tidak ada kezaliman dalam hukum-Mu, tidak ada yang tergesa-gesa dalam siksaan-Mu. Karena tergesa-gersa itu hanya terjadi pada orang takut ketinggalan, dan butuh pada kezaliman yang lemah. Sementara Engkau ya Ilahi benar-benar Maha Mulia dari semua itu.
Di antara amalan dan doa pada Hari Jum’at
Pertama:
Mandi sunnah. Waktunya dari terbit fajar sampai matahari tergelincir.
Yang paling utama menjelang matahari tergelincir.
Rasulullah saw bersabda kepada Imam Ali bin Abi Thalib (sa):
“Wahai Ali, mandi sunnahlah kamu setiap hari Jum’at walaupun kamu harus membeli air, karena tidak ada amalan sunnah yang lebih mulia darinya.”
Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata:
“Barangsiapa yang mandi sunnah pada hari Jum’at, kemudian membaca doa berikut, ia disucikan dari dosa-dosanya dari hari Jum’at ke hari Jum’at berikutnya, amal-amalnya diterima dan disucikan secara spritual:
اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ إلاّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ وَاجْعَلْنِي مِنَ التَّوَّابِيْنَ وَاجْعَلْنِي مِنَ المُتَطَهِّرِيْنَ.
Aku bersaksi tiada Tuhan kecuali Allah Yang Maha Esa dan tiada sekutu bagi-Nya, Muhammad adalah hamba-Nya dan rasul-Nya. Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad, jadikan aku tergolong kepada orang-orang yang bertaubat, dan jadikan aku termasuk kepada orang-orang yang mensucikan diri.
Kedua:
Ziarah ke kuburan orang-orang mukmin khususnya kedua orang tua.
Imam Muhammad Al-Baqir (sa) berkata: “Ziarahlah kalian ke kuburan pada hari Jum’at, karena mereka mengetahui orang yang datang kepada mereka dan mereka bahagia.”
Amalan dan doa-doa ini diajarkan dan dicontohnya oleh Rasulullah saw dan keluarganya.
( Disarikan dari kitab Fafâtihul Jinân, bab 1, pasal 4, halaman 28-38 )
Wallahu'alam Bishawab
Semoga Bermanfaat.

SUFI-ILYAS AS DAN MALAIKAT MAUT

SUFI-ILYAS AS DAN MALAIKAT MAUT
Ketika sedang berehat datanglah malaikat kepada Nabi Ilyas A.S. Malaikat itu datang untuk menjemput ruhnya. Mendengar berita itu, Ilyas menjadi sedih dan menangis.
"Mengapa engkau bersedih?" tanya malaikat maut.
"Tidak tahulah." Jawab Ilyas.
"Apakah engkau bersedih kerana akan meninggalkan dunia dan takut menghadapi maut?" tanya malaikat.
"Tidak. Tiada sesuatu yang aku sesali kecuali kerana aku menyesal tidak boleh lagi berzikir kepada Allah, sementara yang masih hidup boleh terus berxikir memuji Allah," jawab Ilyas.

Saat itu Allah lantas menurunkan wahyu kepada malaikat agar menunda pencabutan nyawa itu dan memberi kesempatan kepada Nabi Ilyas berzikir sesuai dengan permintaannya. Nabi Ilyas ingin terus hdup semata-mata kerana ingin berzikir kepada Allah. Maka berzikirlah Nabi Ilyas sepanjang hidupnya.
"Biarlah dia hidup di taman untuk berbisik dan mengadu serta berzikir kepada-Ku sampai akhir nanti." Tihtah Allah.

UNTA MENJADI SAKSI BAGI ORANG YANG DIFITNAH

Keajaiban sering Bershalawat...
UNTA MENJADI SAKSI BAGI ORANG YANG
DIFITNAH
Pada masa permulaan Islam, ada seorang
muslim yang difitnah telah mencuri seekor unta.
Pemfitnahnya mengajukan saksi-saksi palsu,
yakni orang-orang munafik yang tidak segan
untuk bersumpah palsu. Maka, orang yang
seyogyanya tak bersalah itu diputus oleh hakim
sebagai pencuri.
Menurut hukum Islam, seorang pencuri harus
dihukum potong tangan. Lalu, orang mukmin
yang malang ini pun berdoa, “Tuhanku, Engkau
Mahakuasa atas segala sesuatu. Mereka telah
memfitnahku. Aku tidak mencuri unta itu.
Engkau Maha tahu, selamatkanlah aku dari
kehinaan ini, karena aku telah bershalawat pada
Nabi paling mulia. Engkau Mahakuasa,
izinkanlah unta itu berbicara. Jadikanlah ia
sebagai saksiku.”
Setelah berdoa demikian, si unta
mendesah keras, dan rahmat Allah SWT pun
meliputi dirinya.
Tak sulit bagi Sang
Mahaperkasa dan Mahakuasa untuk membuat
unta tersebut dapat berbicara dengan bahasa
manusia.
Hewan ini berkata, “ Ya, Rasulullah,
aku milik orang beriman ini. Orang-orang itu
adalah saksi palsu dan si pemfitnah telah
membuat tuduhan palsu terhadap orang mukmin
sejati ini.” Lantas unta tersebut mendekati
pemiliknya dengan sikap tunduk dan duduk
didepannya.
Syahdan, terkuaklah kebohongan saksi-saksi
palsu ini, mereka tak dapat berkutik dengan
kesaksian unta itu dan merasa malu. Seiring
dengan itu, tumbuhlah cahaya iman dalam hati
orang-orang yang turut menyaksikan peristiwa
menakjubkan ini.
Nabi Muhammad SAW
bertanaya, “Wahai orang mukmin, bagaimana
engkau dapat memperoleh keajaiban itu?”
Orang mukmin tadi menjawab, Ya Rasulullah,
saya selalu bershalawat kepadamu sepuluh kali
sebelum tidur.”
Nabi yang adil dan suci bersabda, “Karena
shalawatmu kepadaku, Allah SWT bukan hanya
menyelamatkanmu dari hukuman potong tangan
di dunia ini, tetapi juga akan menyelamatkanmu
dari siksa neraka di akhirat.
Barangsiapa
bershalawat kepadaku sepuluh kali pada sore
hari dan sepuluh kali pada pagi hari, Allah SWT
akan membangkitkannya bersama para nabi
kesayangan dan kepercayaanNya dan wali-wali
yang patuh, dan Dia akan melimpahkan berkah
kepadanya sebagaimana berkah kepada
nabiNya.
Shalu 'ala nabii Muhammad..