Laman

Jumat, 17 Januari 2014

Ada shalawat yang jika di bca 1 x mka nilainya sama dengan kita membaca 100.000x

Dan malaikat kewalahan menulis amal si pembaca

Sholawat Sulthon

Dulu Ada seorang Sulthon (Raja) yang bernama
Sulthon Mahmud Al Ghaznawi.

Sepanjang
hidupnya Raja ini selalu menyibukkan dirinya
dengan membaca shalawat kepada nabi
Muhammad SAW. Setiap selesai shalat subuh,
sang raja membaca shalawat sebanyak 300.000
kali.

Begitu asyiknya raja membaca shalawat
sebanyak itu, seolah-olah beliau lupa akan
tugasnya sebagai seorang raja, yang di
pundaknya tertumpu berbagai tugas negara dan
berbagai macam harapan rakyatnya yang
bergantung padanya.

Sehingga kalau pagi tiba,
sudah banyak rakyatnya yang berkumpul di
istana menunggu sang raja, untuk mengadukan
persoalannya.
Namun sang raja yang ditunggu-tunggu tidak
kunjung hadir. Sebab sang raja tidak akan
keluar
dari kamarnya, walau hari telah siang, jika
belum
menyelesaikan wirid shalawatnya. Setelah
kejadian ini berlangsung agak lama, pada suatu
malam beliau bermimpi bertemu dengan
Rasulullah SAW.

Di dalam mimpinya, Rasulullah SAW bertanya,
“Mengapa kamu berlama-lama di dalam kamar?
Sedangkan rakyatmu selalu menunggu
kehadiranmu untuk mengadukan berbagai
persoalan mereka.” Raja menjawab, “Saya
duduk berlama-lama begitu, tak lain karena
saya
membaca shalawat kepadamu sebanyak
300.000
kali, dan saya berjanji tidak akan keluar kamar
sebelum bacaan shalawat saya selesai.”

Rasulullah SAW lalu berkata, “Kalau begitu
kasihan orang-orang yang punya keperluan dan
orang-orang lemah yang memerlukan
perhatianmu.
Sekarang aku akan ajarkan
kepadamu shalawat yang apabila kamu baca
sekali saja, maka nilai pahalanya sama dengan
bacaan 100.000 kali shalawat. Jadi kalau kamu
baca tiga kali, pahalanya sama dengan 300.000
kali shalawat yang kamu baca.”

Rasulullah SAW
lalu membacakan lafadz shalawat yang
kemudian
dikenal dengan nama shalawat sulthon.
Akhirnya, raja Mahmud lalu mengikuti anjuran
Rasulullah SAW tersebut, yaitu membaca
shalawat tadi sebanyak tiga kali.

Dengan cara
demikian, shalawat dapat beliau baca dan
urusan negara dapat dijalankan dengan
sempurna.

Setelah beberapa waktu mengamalkan shalawat
itu, raja kembali bermimpi bertemu Rasulullah
SAW. Kemudian Rasulullah SAW bertanya
kepadanya, “Apa yang kamu lakukan, sehingga
malaikat kewalahan menuliskan pahala
amalmu?”

Raja menjawab, “Saya tidak mengamalkan
sesuatu, kecuali mengamalkan shalawat yang
anda ajarkan kepada saya itu.”

Sumber Kitab Al-Qirtos fi Manaqib Al
Attas


Bagikanlah .
Dengan mengharap berkah dari shalawat ini..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar