Laman

Senin, 10 Maret 2014

TEMBUS MELALUI KEKUATAN


Ilham adalah pengaruh yang Allah berikan dalam jiwa seseorang sehingga mendorongnya untuk mengerjakan atau meninggalkan sesuatu.

Ia merupakan salah satu jenis ‘wahyu’ yang Allah khususkan bagi siapa sahaja di antara hamba-hambaNya yang Ia kehendaki. Allah swt berfirman:

"Dan jiwa serta penyempurnaannya (penciptaannya), maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya." (QS Asy-Syams: 7-8)

Rasulullah saw berdoa: "Ya Allah ilhamkanlah kepadaku kebenaran dan lindungilah aku dari keburukan jiwaku." (HR Tirmizi)

Ilham lebih umum daripada `tahdits' kerana ilham berlaku umum bagi orang-orang yang beriman sesuai dengan tingkatan keimanannya.

Setiap mukmin mendapatkan ilham kebenaran dari Allah swt sesuai dengan tingkatan keimanannya. Adapun `tahdits',

Rasulullah saw telah menjelaskan dalam sabdanya: "Jika ada orang yang muhadats dari umatku, maka Umarlah orangnya" (HR Bukhari dan Muslim) Bentuk ilham yang banyak dikenali, antara lain berupa pesanan yang diberikan ke dalam hati seorang mukmin melalui pembicaraan malaikat dengan ruhnya.

Dalam sebuah hadits diriwayatkan bahwa Nabi saw bersabda: "Sesungguhnya malaikat mempunyai hasrat di hati anak Adam, demikian juga SYAITAN. Hasrat malaikat berupa ajakan untuk kebaikan dan membenarkan ancaman Allah swt, sedangkan hasrat syaitan adalah ajakan untuk melakukan kejahatan dan mendustakan janji Allah, – kemudian beliau membaca firman Allah – "Syaitan itu menjanjikan kefaqiran kepadamu dan memerintahkan perbuatan yang keji, sedangkan Allah menjanjikan ampunan dan anugerah kepadamu." (HR Tirmizi)

Allah swt berfirman: "(Ingatlah), ketika Tuhanmu mewahyukan kepada para malaikat, " Sesungguhnya Aku bersama kamu, maka teguhkanlah (pendirian) orang-orang yang telah beriman." (QS Al-Anfal: 12)

Sebahagian ulama' menafsirkan ayat ini dengan: "Wahai malaikat kuatkanlah hati orang-orang yanng beriman dan berilah khabar gembira kepada mereka dengan kemenangan."
Sebahagian yang lain mengatakan: "Hadirlah wahai malaikat bersama orang-orang mukmin di medan perang."

Kedua-dua penafsiran itu sama-sama benar, kerana malaikat memang hadir bersama orang-orang mukmin di medan perang dan meneguhkan hati mereka. Termasuk dalam kategori pesanan ini adalah nasihat yang diberikan oleh Allah swt kepada hati hamba-hambanya yang mukmin, sebagaimana yang diungkapkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Tirmizi dan Imam Ahmad dari sahabat Nawwas bin Sam'an dari Nabi Muhammad saw, bahwa baginda saw bersabda: "Sesungguhnya Allah membuat perumpamaan berupa sebuah jalan yang lurus. Pada kedua sisi jalan tersebut terdapat dua dinding yang masing-masing mempunyai pintu yang terbuka.

Pada masing-masing pintu terdapat tirai, ada penyeru di hujung jalan, dan ada pula penyeru di atas jalan. Jalan yang lurus adalah Islam, kedua dindingnya adalah batas-batas Allah, dan pintu-pintu yang terbuka adalah hal-hal yang diharamkan oleh Allah. Tidak ada seorang pun yang melanggar suatu batas di antara batas-batas Allah, kecuali bila ia menyingkap tirai itu. Penyeru yang berada pada hujung jalan adalah Kitabullah, sedangkan penyeru yang berada di atas jalan adalah penasihat dari Allah dalam hati orang yang beriman."

Penasihat yang ada dalam hati orang-orang yang beriman itulah ilham Ilahi dengan perantaraan malaikat. Termasuk dalam kategori ilham adalah ‘firasat’, iaitu cahaya yang Allah berikan ke dalam hati untuk membezakan antara:
Haq dan batil.

Barakalwah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar