Laman

Rabu, 21 Mei 2014

RISALAH KETIGAPULUH DUA


Ia bertutur :
Betapa sering kau berkata : “Siapa pun yang ku
cintai, cintaku kepadanya tak abadi. Perpisahan
memisahkan kita, baik melalui ketidakhadiran,
kematian, permusuhan, kebinasaan, ataupun
lenyapnya kekayaan.” Tidakkah kau tahu, wahai
yang beriman kepada Allah, yang kepadanya
Allah menganugerahkan karunia-karunia-Nya,
yang diperhatikan oleh Allah, yang dilindungi
oleh Allah.

Tidakkah kau tahu bahwa
sesungguhnya Allah cemburu. Ia telah
menciptakanmu dami Diiri-Nya sendiri. Kenapa
kau ingin menjadi milik selain-Nya.
Belum kau
dengar firman-Nya :
“Ia mencintai mereka, mereka pun mencintai-
Nya.” (Qs. 5:54).
“Dan tak Kuciptakan jin dan manusia, kecuali
agar mereka mengabdi-Ku.” (Qs. 51:56).
Atau, belum kau dengar sabda Nabi : “Bila Allah
mencintai seorang hamba, maka Ia mengujinya;
bila ia sabar, maka Ia memeliharanya.” Ia
ditanya : “Ya Rasulullah (saw), bagaimana
pemeliharaan-Nya?” Ia berkata : “Ia tak
menyisihkan baginya kekayaan atau anak.”
Karena bila ia memiliki kekayan atau anak yang
dicintainya, maka cintanya kepada Tuhannya
terbagi, kemudian sirna, kemudian terbagi
antara Allah dan selain-Nya. Dia cemburu. DIa
Mahakuasa atas segala sesuatu. Lalu ia(org tsb)
dibinasakan-Nya, untuk menguasai hati hamba-
Nya demi Diri-Nya Sendiri.
Maka kebenran
firman Allah berikut akan terbukti : “Ia akan
mencintai mereka, dan mereka akan mencintai-
Nya.” (Qs.5:54).
Sampai akhirnya hati menjadi bersih dari segala
selain Allah dan berhala-berhala seperti isteri,
anak, harta, kesenangan dan kerinduan akan
kekuasaan, kerajaan, keajaiban, keadaan ruhani,
taman-taman surga, maqam ruhani dan
kedekatan dengan Allah – Tiada tujuan dan
kehendak di hatinya, Maka, hatinya akan
menjadi seperti sebuah bejana berlubang, yang
di dalamnya tiada cairan pun bisa tinggal.
Sebab ia, kini telah remuk redam oleh
tindakan Allah dan kecemburuan-Nya.
Maka,
tirai-tirai keluhuran, kekuatan dan kehebatan
menyelubunginya, dan parit-parit keagungan Allah
mengitarinya.
Maka, tiada kehendak akan sesuatu maupun
mendekati hatinya. Tidak harta, anak, isteri,
sahabt, keajaiban, wewenang dan daya tafsir,
mampu merusak hatinya. Karenanya, semua itu
takkan membangkitkan kecemburuan Allah, tapi
akan menjadi tanda kemuliaan dari-Nya bagi
hamba-Nya, kelembutann-Nya terhadapnya,
rahnat dan karunia-Nya, dan hal yang
bermanfaat bagi mereka yang menuju kepada
Allah.
Dengan demikian, orang-orang ini
termuliakan oleh ini dan dilindungi melalui
kemuliaan dari Allah ini, yang akn menjadi
penjaga, pelindung dan perantara mereka dalam
kehidupan ini dan di akhirat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar