Laman

Kamis, 31 Juli 2014

NABIULLAH MUHAMMAD SAW

“Wahai seluruh manusia, telah dalang kepadamu sekalian bukti kebenaran dari Tuhanmu (yakni Muhammad), dan telah kami turunkan kepadamu cahaya yang terang benderang (QS 4- 174).

Betapa Muhammad saw. telah menjadi bukti kebenaran. Beliau dilahirkan yatim dan dibesarkan dalam keadaaan miskin. Dia juga tidak pandai membaca dan menulis serta hidup dalam lingkungan yang terkebelakang. Namun demikian, tidak satu pun faktor negatif itu membawa dampak terhadap dirinya.

Bahkan sebaliknya, beliau dinilai oleh banyak ahli dari berbagai disiplin ilmu dan dengan beraneka macam tolok ukur sebagai manusia terbesar sepanjang sejarah kemanusiaan.

Thomas Carlyle dengan tolok ukur “kepahlawanan”, Marcus Dods dengan “keberanian moral”, Nazmi Luke dengan “metode pembuktian ajaran”, Will Durant dengan “hasil karya”, dan Michael H. Hart, dengan “pengaruh yang ditinggalkannya”. Kesemua ahli non-Muslim ini – dan masih banyak lagi lainnya, walaupun dengan tolok ukur yang berbeda beda – berkesimpulan bahwa Muhammad saw. adalah manusia luar biasa. Namun demikian, beliau adalah orang yang sangat sederhana.

Harta Nabi yang paling mewah adalah sepasang alas kaki berwarna kuning yang merupakan hadiah dari Negus dan Abissinia. Beliau tinggal di satu pondok kecil beratapkan jerami”“yang tingginya dapat dijangkau oleh seorang remaja. Kamar kamarnya dipisahkan oleh batang-batang pohon yang direkat dengan lumpur bercampur kapur. Beliau sendiri yang menyalakan api, mengepel lantai, memerah susu, dan menjahit alas kakinya yang putus. Santapannya yang paling mewah – meskipun jarang dinikmatinya – adalah madu, susu, dan lengan kambing. Demikianlah keadaan beliau walaupun setelah menguasai seluruh Jazirah Arabia.

Kelakuannya secara umum tenang dan tenteram. Beliau gagah berani, namun memiliki senyum an yang sangat memikat, bahkan dalam hal-hal tertentu beliau lebih pemalu daripada gadis-gadis pi-ngitan. Kemampuan intelektualnya tidak diragukan, daya imajinasinya sangat tinggi, dan ekspresinya sangat dalam. Beliau dikenal sebagai seniman bahasa di kalangan para sastrawan. Di atas semuanya, peng-abdiannya kepada Tuhan serta keyakinan akan kehadiran-Nya tidak pernah terabaikan.

Demikianlah terkumpul secara sempurna keempat tipe manusia dalam pribadi manusia agung ini: pekerja, pemikir, pengabdi, dan seniman.

Akhlak dan tata cara pergaulannya sangat luhur. Diulurkan tangannya untuk beijabat tangan dan tidak dilepasnya sebelum yang dijabat tangan me-lepaskannya. Beliau tidak pernah mengulurkan kaki di hadapan teman-temanya yang sedang duduk. Beliau beijalan dengan penuh dinamisme, bagaikan “turun dari satu dataran tinggi”. Beliau menoleh”“dengan seluruh badannya, menunjuk dengan seluruh jarinya, berbicara perlahan dengan menggunakan dialek mitra bicaranya sambil sesekali menggigit bibirnya, menggelengkan kepalanya dan menepuk-nepuk dengan jari telunjuk ke telapak tangan kanannya.

Cetusan yang paling buruk dalam percakapannya adalah: “Apa yang terjadi pada orang itu? Semoga Ilahinya berlumuran lumpur.”

Seorang Muslim akan kagum kepada beliau dengan kekaguman berganda. Sekali waktu meman-dangnya dengan kacamata agama dan di lain kali melihatnya dengan kacamata kemanusiaan. Mustahil rasanya, mereka yang mempelajari kehidupan dan karakter manusia ini, hanya sekadar kagum dan hormat kepadanya. Beliau adalah bukti kebenaran dari hakikat Wujud Yang Mahabenar. Semoga rahmat Ilahi selalu tercurah kepada beliau”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar