Laman

Kamis, 07 April 2016

Tanamlah dirimu dalam tanah kerendahan,

“Tanamlah dirimu dalam tanah kerendahan,
sebab tiap sesuatu yang tumbuh tetapi tidak
ditanam, maka tidak sempurna hasil
buahnya." [ Ibnu Athaillah ]
Ustadz Salim Bahreisy ra. mensyarahkan:
Tiada sesuatu yang lebih berbahaya bagi
seseorang yang sedang beramal, daripada
menginginkan kedudukan dan kemasyhuran
di tengah-tengah masyarakat. Hal ini
termasuk dari tipu daya hawa nafsu.
Rasulullah saw bersabda:
“Barangsiapa berendah-hati maka Allah akan
memuliakannya, dan barangsiapa sombong,
Allah akan menghinakannya.”
Ibrahim bin Adham ra berkata:
“Tidak benar-benar menuju kepada Allah
siapa yang beramal untuk kemasyhuran dirinya.”
Ayyub As-Sakhtiyani ra berkata:
“Demi Allah, tiada seorang hamba yang
bersungguh-sungguh ikhlas pada Allah,
melainkan ia merasa senang jika tidak
mengetahui kedudukannya.”
Diriwayatkan oleh Muadz bin Jabal ra,
Rasulullah saw bersabda:
“Sesungguhnya riya’ meski sedikit, termasuk
syirik. Dan siapa yang memusuhi seorang
Waliyullah, berarti telah berperang terhadap
Allah. Dan Allah menyayangi hamba-Nya
yang bertakwa namun tidak terkenal, yang
bila tidak ada tidak dicari, bila ada tidak
dipanggil serta tidak dikenal. Hati mereka
laksana pelita hidayah (petunjuk), mereka
terhindar dari segala kegelapan kesukaran.
Abu Hurairah ra berkata: Ketika kami
di Majlis Rasulullah saw tiba-tiba Baginda
bersabda:
"Besok pagi akan ada seorang ahli Syurga
yang solat bersama kalian."
Abu Hurairah berkata:
"Aku berharap semoga akulah orang yang
ditunjuk oleh Rasulullah itu."
Maka pagi-pagi aku solat di belakang
Rasulullah saw dan tetap tinggal di Majlis
setelah orang-orang pulang. Tiba-tiba ada
seorang hamba hitam berkain compang
camping datang dan berjabat tangan pada
Rasulullah saw sambil berkata:
"Ya Nabiyallah, doakan semoga aku mati syahid."
Maka Rasulullah saw berdoa, sementara
kami mencium wangi kasturi dari tubuhnya.
Kemudian (setelah orang itu pergi) aku
(Abu Hurairah ra) bertanya:
"Apakah orang itu Ya Rasulullah?"
Jawab Nabi:
"Ya benar. Ia seorang hamba dari bani fulan."
Abu Hurairah bertanya lagi:
"Mengapa tidak kau beli dan kemudian kau
merdekakan ya Nabiyallah?"
"Bagaimana aku akan dapat berbuat
demikian, bila Allah hendak menjadikan dia
seorang Raja di Syurga. Hai Abu Hurairah,
sesungguhnya di Syurga itu ada Raja dan
orang-orang terkemuka. Dan hamba sahaya
ini salah seorang Raja dan terkemuka.
Wahai Abu Hurairah, sesungguhnya Allah
mengasihi kepada makhluk-Nya yang suci
hati, yang menyembunyikan diri dari
masyarakatnya, yang bersih, yang
rambutnya terurai (tidak tersisir rapi), yang
perutnya kempis kecuali dari hasil yang
halal, yang bila akan masuk istana raja
niscaya tidak diperkenankan (kerana
tampilan lahiriahnya), bila meminang wanita
bangsawan tidak diterima, bila tidak ada
tidak dicari, bila hadir tidak dihiraukan, bila
sakit tidak dijenguk, bahkan bila meninggal
jenazahnya tidak dihadiri.”
Ketika Sahabat bertanya:
"Tunjukkan kepada kami seorang dari
mereka ya Nabiyallah."
Nabi menjawab:
“Uwais Al-Qarny ra, seorang berkulit coklat,
lebar kedua bahunya, sedang tingginya,
selalu menundukkan kepalanya sambil
membaca al-Quran, di bumi tidak dikenal
tetapi terkenal di langit. Andaikan dia
bersungguh-sungguh minta sesuatu kepada
Allah, pasti Dia beri. Di bahu kirinya ada
bekas belang sedikit.
Hai Umar dan Ali, jika kamu kelak bertemu
dengannya, maka mintalah dia
membacakan istighfar untuk kalian."
Sedangkan Syarah Syeikh Fadhlala Haeri
dalam terjemahnya:
"Kalau perbuatan-perbuatan kita tidak
didasarkan pada pengabdian yang rendah
hati (tawadhu’) kepada Allah, maka
perbuatan-perbuatan tersebut tidak akan
menunjukkan hasilnya dan tidak terbebas
dari kepalsuan serta kemusyrikan
(menyekutkan Allah) secara halus.
Bila kita menginginkan reputasi atau
penghargaan, maka buah dari perbuatan
kita yang seperti itu akan masam dan busuk,
kerana sifat dunia yang selalu berubah."
Pencari spiritual yang berjaya tidak
mempedulikan apa yang muncul sebagai
hasil akhir perbuatan, kerana ia merasakan
RahmatNya sejak awal penyerahan dirinya
kepada Allah SWT.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar