Laman

Senin, 16 Mei 2016

ISLAM ITU CAHAYA KEBERSIHAN


Islam adalah nama agama dan orang yang memeluk Islam disebut Muslim. Akan tetapi Islam dan Muslim itu tidak identik tetapi bisa saling mempengaruhi.
Islam itu adalah cahaya kebersihan.
QOOLQ ROSUULULLOH SAW
AL ISLAAMU NADHIIFUN FATANADH-DHOFU
Bersabda Rosululloh SAW : ” Islam itu suci oleh sebab itu kamu harus bersuci “.
Islam itu suci memberikan ajaran yang suci :
Suci perkataannya.
Suci tempatnya.
Suci pakaiannya.
Oleh sebab itu kalau ada orang Islam yang tidak bersih tempatnya, kotor pakaiannya, kotor badannya, kotor ucapannya, hatinya kotor, bakhil, sombong itu semua bukan ajaran Islam, bukan faham Islam. Kalau ada orang Islam seperti itu, jangan disalahkan Islamnya, yang salah itu orangnya sendiri. Orang seperti itu adalah orang yang menghalangi cahaya Islam. Mestinya Islam itu menyinari dirinya akan tetapi dihalang-halangi oleh kotorannya sendiri.
ISLAM ITU ADALAH NURUL JAMAL / CAHAYA KEINDAHAN
QOOLA ROSUULULLOOH SAW.
INNALLOOHA JAMIILUN YUHIBBUL JAMAAL.
Bersabda Rosululloh SAW.:” Sesungguhnya Alloh itu Maha Indah suka akan keindahan “.
Islam adalah cahaya Keindahan, semertinya orang Islam itu juga cahaya keindahan, akan tetapi kebanyakan umat Islam itu tidak indah. Perihidupnya tidak indah, akalnya tidak indah, itu semua bukan karena Islamnya yang tidak indah akan tetapi orangnya sendiri yang tidak indah. Kalau ada orang Islam yang tidak indah maka jangan disalahkan Islamnya karena Islam dan orang Islam itu tidak identik (beda). Pakaiannya tidak indah, padahal Islam itu indah.
Jadi kalau ada orang Islam yang tidak Indah dan tidak suka akan keindahan itu bukan ajaran Islamnya yang tidak indah akan tetapi orangnya sendiri yang tidak indah.
Kadang ada orang yang pakaiannya itu gedombal-gedambel ( lusuh dan compang-camping) ingin dianggap tashawwuf . Apakah ajaran Islam itu gedombal -gedambel ? Kadang-kadang salah pengertian, Islam itu dilihat pakaiannya, kemudian biar dikatakan orang yang zuhud dengan dunia pakaiannya itu gedombal-gedambel. Zuhud itu bahasa Arab artinya bertapa ( tapanya hati) Jadi zuhud itu adalah ibadah didalam hati.
Contoh : Walaupun banyak makanan dan minuman, tetapi kita tidak makan dan minum satu hari itu dinamakan puasa. Begitu pula dengan zuhud, walaupun hartanya itu banyak ( pabriknya 10 buah) uangnya banyak milyaran, akan tetapi kalau hatinya tidak kumanthil-kanthil (terikat / cinta) dengan hartanya, itu dinamakan zuhud. Orangnya tidak bakhil untuk kebaikan bersama itu namanya zuhud.
Akan tetapi walaupun ada orang yang hanya mempunyai uang Rp.10.000,- kalau didalam hatinya itu pelit itu namanya tidak zuhud walaupun dia hanya mempunyai uang
Rp.10.000,-
Yang lain (Sambungan) :
Islam itu adalah cahaya keselamatan
Penghalang cahaya Islam.
ISLAM NURUS SALAM
Islam itu adalah cahaya keselamatan. Setiap sholat akhir bacaannya adalah
“ASSALAAMU’ALAIKUM”
ASSALAAM = Mudah-mudahan keselamatan
‘alaikum = atas kamu semuanya.
Kalau mendo’akan “ASSALAA­MU’ALAIKUM” itu mudah-mudahan kamu dalam keadaan selamat, selamat jiwamu, selamat harta bendamu, selamat keluargamu, dan sebagainya. Kemudian berjabat tangan, itu memperlihatkan bahwa dia tidak membawa apa-apa yang membahayakan (tidak membawa sabit, tidak membawa pisau), setelah itu ditarik ke hati (dihati sayapun adanya salam damai).
Jadi Islam itu adalah agama perdamaian, agama sejahtera. Oleh sebab itu kalau ada diantara umat Islam senang bermusuhan, jegal-menjegal, fitnah – menfitnah, olok-mengolok itu bukan karena Islamnya yang tidak benar akan tetapi orangnya sendiri. Kadang-kadang sesama orang muslim sendiri bentrok, tidak akur, apalagi dengan orang di luar muslim. Kalau ada yang demikian jangan disalahkan agamanya, itu karena orangnya mempertuhan hawanya bukan bertuhan kepada Alloh. Bahkan kadang-kadang ada orang yang bertuhan kepada gengsi.
ISLAM ITU ADALAH CAHAYA YANG LUHUR.
Islam itu adalah :
NUURUL MA’AALII ( cahaya yang luhur)
NUURUN NAAFI’ ( cahaya yang bermanfaat)
Dalam Al Qur-an disebutkan :
WA AHSIN KAMAA AHSANALLOOHU ILAIKA
Artinya : ” Dan berbuat baiklah kepada manusia sebagaimana Alloh berbuat baik kepadamu “.
Kita diperintah berbuat baik. Kepada siapa saja ?
Kita diperintah berbuat baik kepada diri sendiri.
Kita diperintah berbuat baik kepada orang tua.
Kita diperintah berbuat baik kepada keluarga.
Kita diperintah berbuat baik kepada masyarakat.
Kita diperintah berbuat baik kepada Tanah Air.
Kita diperintah berbuat baik kepada Negara.
Jangan berbuat baik hanya karena ingin dihargai, itu namanya tidak ikhlash. Ciptakanlah karya dahulu, nanti masyarakat yang akan memberi harga sendiri.
Kita setiap hari menerima kebaikan dari masyarakat, entah terasa atau tidak. Contoh: Pakaian yang kita pakai setiap hari, kaca mata, tempat yang kita tempati, rumah kita.Semua itu bukan karya kita sendiri, itu merupakan kebaikan masyarakat. Kalau kita mau menelusuri, kadang-kadang akan sampai keluar negeri. Bagaimana tidak, sebagai contoh:
Kalau kita membikin kue kering, bahannya itu dari tepung, teloor, gula, dan lain-lain. Tidak mungkin kita membuat gula sendiri, lantas kita membutuhkan orang yang menjual gula.
Orang yang menjual gula itu sendiri membutuhkan adanya pabrik gula.
Pabrik gula membutuhkan tenaga untuk menggiling tebu.
Tetapi ada pabriknya kalau tidak ada tebunya, yang dikerjakan apa ?
Kemudian mengadakan hubungan dengan kaum tani.
Mesin yang untuk menggiling tebu itu didatangkan dari luar negeri.
Jadi perkara kue kering itu hubungannya sampai keluar negeri. Ini adalah kemanusiaan . Kalau tidak dirasakan betul-betul, tidak akan pernah terasa. Oleh sebab itu Alloh Ta’ala perintah ( AHSIN) :
Berbuat baiklah kamu kepada dirimu,
Berbuat baiklah kamu kepada keluargammu.
Berbuat baiklah kamu kepada masyarakat , dan sebagainya.
KAMAA AHSANALLOH ( sebagaimana Alloh berbuat baik kepadamu).
WALAA TABGHIL FASADA FIL ARDLI
( dan jangan membuat kerusakan di muka bumi).
Larangan lagi yang terdapat dalam Al Qur-an Surat Al Hajji surat ke 22 ayat
no.40.
WALAU LAA DAF’ULLOOHIN-NAASA BA’DLOHUM BIBA’DLIL LAHUDDIMAT SHOWAMI’U WABIYA’UN WASHOLAWAATUN WA MASAAJIDU YUDZKARU FIIHAASMULLOHI KATSIIROON
Artinya : ” Jikalau tiada pertahanan Alloh terhadap manusia, sebagian mereka terhadap sebagian yang lain, niscaya robohlah gereja-gereja pendeta, dan gereja-gereja Nasroni dan gereja-gereja Yahudi, dan masjid-masjid yang di dalamnya banyak di sebut asma Alloh “.
Berdasarkan ayat ini, kita dilarang (tidak boleh /haram) merusak gereja, merusak masjid, merusak biara-biara, dan sebagainya, ini adalah ajaran Islam.
Oleh sebab itu kalau ada di antara umat Islam ada yang brutal merusak gereja, itu bukan perintah Islam (itu hanya sok gagah saja). Perintah ini harus ditaati, ini adalah perintah yang ada di dalam Al Qur-an. Kadang-kadang dengan sesama pemeluk agama saja tidak akur, bertolak punggung berbelah rotan.
Ada sebuah hadits kalau saya pikirkan membuat hati saya sedih. Hadits itu berbunyi :
‘AN ALI BIN ABI THOLIB RODLIYALLOHU ‘ANHU ‘ANIN NABI SOLALLOHU ‘ALAIHI WASALAM QOOLA : YA’-TII ‘ALAN NASI ZAMAANUN LAA YABQOO MINAL ISLAAMI ILLAA ISMUHU.
Keterangan dari Shohabat ‘Ali bin Abi Tholib Rodliyallohu ‘anhu, dari Rosululloh SAW, Rosululloh SAW bersabda : ” Akan datang suatu zaman, dizaman itu Islam tinggal namanya saja”.
Contoh :
1. Nama kamu siapa ? Nama saya Hasan. Hasan itukan artinya baik, tetapi perbuatannya tidak hasan, tidak baik. Ini namanya saja yang hasan akan tetapi perbuatannya sudah tidak hasan lagi.
2. Nama kamu siapa ? Nama saya Muhammad. Muhammad itu artinya orang yang terpuji, tetapi yang namanya Muhammad itu sudah tidak terpuji lagi ( mencuri ).
3. Nama kamu siapa ? Nama saya muhammad Thoyyib. Thoyyib itu artinya bersih, tetapi yang mempunyai nama itu sudah tidak suci (ngutilan) itu namanya tinggal nama.
WALAA MINAD DIIN ILLAA ROSMUHU
” Dan nanti ada agama tinggal rumusnya saja, tinggal bentuknya saja “.
WALAA MINAL QUR-AAN ILLAA DARSAHUU
Al Qur-an itu nanti tinggal bacaanya saja, isinya tidak diamalkan.
Syukur Alhamdulillah, sekarang masih ada MUSABAQOH TILAAWATIL QUR-AN (perlombaan membaca Al Qur-an). Mudah-mudahan nanti diikuti perlombaan mengamalkan isinya. Sekarang masih dalam tingkatan perlombaan membaca.
YA’-MURUUNA MASAAJIDAHUM
” Mereka meramaikan masjid-masjidnya “
Pada zaman itu orang-orang banyak meramaikan masjid,masjidnya dibangun megah tetapi didalamnya tidak ada yang dzikir kepada Alloh.
SHOLLUU FI BUYUUTIKUM
” Sholatlah dirumahmu sendiri-sendiri”
Kalau sampai keliru memahami hadits ini, nanti masjid-masjid akan menjadi kosong, karena Kanjeng Nabi dawuh sholatlah didalam rumahmu sendiri-sendiri.
Perhatikanlah keterangan berikut ini :
Setiap manusia itu mempunyai rumah, rumah manusia itu adalah penduduk asli dunia ini yaitu jasad. Manusia itu mempunyai dua wujud, satu wujud asli dan yang satu adalah pendatang. Penduduk asli dunia adalah jasmani yang asalnya dari tanah dan Rohani yang pendatang.
Rosul pernah bersabda :
KUUNUU FID DUNYA ADYAAFAN FATTAHIDZUU MASSAAJIDAHUM
Artinya : ” Kamu didunia ini adalah tamu ambillah masjid-masjid itu sebagai rumahmu “.
Rumah kita itu yang mana ? Rumahnya tamu itu yang mana ? Dan mana tamunya ? Tamunya itu yang bisa bergerak-gerak ini.
Contoh kalau kita memakai jas, kemudian jas itu kita lihat bergerak-gerak. Apakah jas itu bisa bergerak sendiri ? Geraknya jas itu karena digerakkan oleh tangan, yang bisa bergerak-gerak itu adalah tangan. Begitu juga tangan itupun juga pakaian. Kelihatannya saja bergerak-gerak tetapi sebenarnya tidak. Yang bisa bergerak itu adalah itu ruh. Jasmani ini kalau ditinggal Ruh akan nggeblak (mati).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar