======================
 "Amalan Syareat mengharapkan Surga, Amalan Hakekat mengenal Diri kita, jaganlah dibanding-bandingkan ilmu yang ada agar bisa bertambah ilmu didada Ngih..
 _______________
 Adapun Alam Insan atau disebut juga dengan Alam ke-tujuh sudah 
terkandung  didalam surah Al-Ikhlas, di mana surah Al-Ikhlas di dalam Al
 Quran telah menceritakan tentang ke-wujud-an Allah s.w.t. yang 
menjadikan Rahasia manusia itu sendiri dan menceritakan pula ke-wujud-an
 Allah untuk    ditanggung oleh manusia sebagai Rahasianya.
 _____________
 Proses pemindahan atau tajalli Zat Allah itu bermula dari alam Gaibul Gaib kealam Gaib hingga membentuk diri Lahir dan Batin.
 Pada tahap martabat Alam Gaibul Gaib, keadaan ini merupakan suatu 
martabat yang paling tinggi dan suci disisi Allah s.w.t. dan inilah 
martabat yang paling benar-benar di-ridhoi oleh Allah s.w.t.
 ___________
 Diri manusia pada martabat  INSANUL KAMIL adalah sebatang diri yang 
suci mutlak pada zahir dan batin. Tiada cacat dan celanya dengan Allah 
s.w.t. yaitu tuan Empunya Rahasia, sebab itu Rasulullah s.a.w pernah 
menegaskan dalam sabdanya, bahwa kelahiran seorang bayi itu dalam kedaan
 yang suci, tetapi yang membuatnya menjadi kotor itu adalah ibu bapaknya
 dan masyarakat, serta hanyutnya manusia itu sendiri di dalam gelombang 
godaan kehidupan di dunia ini.
 __________
 Adalah menjadi 
tanggung jawab seorang manusia yang ingin menuju ke jalan kesucian dan 
makrifat kepada Tuhan-nya untuk mengembalikan dirinya ke suatu tahap  
yang bernama manusia KAMIL AL-KAMIL (sempurna)  ataupun dinamakan tahap 
martabat Alam INSAN.
 Adapun martabat pe-WUJUD-an Diri Rahasia Allah s.w.t. itu terbagi dalam tujuh kategori atau peringkat tajalinya, yaitu :
 ___________
 Ahdah`Wahda`Wahdiah`Alam Roh `Alam Misal`Alam Ijsam`Alam Insan
 Ketujuh-tujuh ini terkandung di dalam Surah Al- Ikhlas, yaitu :
 Qulhuawallahu ahad    => Ahdah
 Allahussamad              =>Wahdah
 Lamyalid                      => Wahdiah
 Walamyulad                 =>Alam Roh
 Walamyakullahu           => Alam Misal
 Kuffuan                       =>Alam Ijsam
 Ahad                             => Alam Insan
 Dalam proses menyucikan diri dan mengembalikan Rahasia kepada tuan 
Empunya Rahasia, maka seorang manusia itu haruslah meningkatkan 
kesuciannya sampai ke peringkat asal kejadian Rahasia Allah Ta’ala.
 _____________
 Manusia harus melewati beberapa tahapan mulai alam insan ke martabat  
Zat Allah Azzawajalla yaitu martabat AHDAH. Sebab itulah tugas kita 
manusia mengenal hakekat ini dan berusaha sedaya-upaya untuk 
mengembalikan amanah Allah s.w.t. tersebut sebagaimana proses penerimaan
 amanah-Nya pada peringkat awalnya.
 _____________
 Sesudah lahir 
ke dunia  manusia dihijab dengan nafsu-nafsu dan haruslah manusia itu 
menyucikan kembali agar dapat menembus satu martabat nafsu ke satu 
martabat nafsu yang lain sampailah benar-benar tahu dengan Allah s.w.t.
 Sesungguhnya Allah s.w.t. dalam usaha untuk memperkenalkan diri-Nya 
melalui lidah dan hati, maka Allah telah mentajalikan dirinya menjadi 
rahasia kepada diri manusia.
 _____________
 Pada alam Gaibul Gaib
 yaitu pada martabat Ahdah, kondisi ini dikatakan belum ada awal dan 
belum ada akhir, belum ada SIFAT, belum ada ASMA dan belum ada apa-apa 
satupun jua yaitu pada martabat ZATUL HAQ, disini telah di putuskan 
untuk memperkenalkan diri-Nya dan untuk diberikan tanggung jawab berat 
ini kepada manusia, maka ditajalikan-lah diri-Nya itu dari satu 
peringkat ke peringkat berikutnya hingga sampai zahirnya manusia yang 
berbadan Rohani dan Jasmani.
 ____________
 Adapun martabat Ahdah 
ini terkandung didalam ayat Qulhuallahu Ahad yaitu  pada zat semata-mata
 dan inilah dinamakan martabat ZAT.
 Pada martabat ini kedudukan diri Empunya Diri  (Zat Al-Haq) adalah dengan DIA semata-mata yaitu dinamakan Diri Sendiri.
 ____________
 Pada masa ini, tiada SIFAT, tiada ASMA dan tiada AFA’AL dan tiada 
apa-apa, kecuali zat mutlak semata-mata, maka berdirilah zat itu dengan 
DIA SEMATA-MATA, dan diri zat tersebut dinamakan Esa atau AHAD atau 
dinamakan KUN ZAT.
 Pada peringkat yang kedua dalam proses 
mentajalilkan diri-Nya, Diri Empunya Diri telah mentajalilkan diri ke 
suatu martabat sifat yaitu SABIT NYATA PERTAMA. 
 _____________
 Pada martabat ini dinamakan martabat Noktah Mutlak (Noktah Ghaib) ataupun dipanggilkan juga sifat Muhammadiah
 Pada martabat ini juga dinamakan martabat WAHDAH yang terkandung 
didalam ayat  Allahussamad yaitu tempatnya zat allah s.w.t., tiada 
terang sedikitpun hal ini meliputi  tujuh lapis langit dan tujuh lapis 
bumi.
 Pada peringkat ini Zat Allah Ta’ala mulai bersifat. Sifatnya 
itu adalah sifat batin, jauh dari nyata dan hal ini bisa diibaratkan 
seperti sebatang pohon yang masih didalam biji, pohon tersebut telah 
wujud, tapi tidak nyata, sebab itulah dinamakan Sabit Nyata Pertama pada
 martabat La ta’yan Awal.
 __________
 Oleh karena itu didalam 
martabat ini keadaan-nya NYATA TAPI TIDAK NYATA (wujud pada hakiki) sama
 sekali tidak zahir. Maka pada peringkat ini tuan Empunya Diri tidaklah 
ber-ASMA, dan di peringkat inilah terkumpul zat mutlak (ZatulHaq) dan 
sifat Batin. Maka disaat ini tidaklah berbau, belum ada rasa, belum 
nyata didalam nyata, pada peringkat ini sebenarnya pada hakiki sifat 
(kesempurnaan sifat), ZatulHaq yang ditajallikan itu telah sempurna, 
sudah lengkap segala-galanya. Hai ini semua terhimpun dan sembunyi tapi 
sesungguhnya telah zahir pada hakekatnya.
 __________
 Peringkat 
ketiga setelah di-tajalli-kan Dirinya pada peringkat WAHDAH maka Empunya
 Diri yang ada pada Diri Rahasia manusia men-tajalli-kan lagi Diri-Nya 
ke satu martabat ASMA yakni pada martabat  Nama-nama atau dinamakan 
martabat WAHDIAH.
 _________
 Martabat ini terkandung didalam ayat  Lamyalid  yaitu sifat yang Qadim lagi Baqa tak-kala menilik wujud Allah s.w.t.
 __________
 Pada martabat ini keadaan tubuh Diri Rahasia telah yang terhimpun 
adalah ZAT, SIFAT Batin dan ASMA Batin.  Adapun yang dinamakan berhimpun
 tapi belum bersatu karena pada peringkat ini sudah dapat ditentukan 
bangsa masing-masing (langit, bumi, gunung ..), tetapi perlu diingatkan 
pada peringkat ini semuanya belum zahir di dalam ilmu Allah s.w.t, yaitu
 di dalam keadaan (…) artinya suatu keadaan yang tetap didalam alam 
rahasia (ilmu Allah) yang belum zahir.
 __________
 Pada peringkat
 ini juga telah terbentuk Diri Rahasia Allah s.w.t. yang hakiki dalam 
batin yaitu boleh dikatakan juga Diri Roh didalam Roh yaitu didalam 
keadaan nyata tetapi tidak nyata.
 __________
 Peringkat keempat 
didalam usaha Diri Empunya Diri untuk menyatakan Dirinya,  maka DIA 
mengolah dirinya untuk membentuk satu batang tubuh halus  yang dinamakan
 ROH. Pada peringkat ini dinamakan martabat ROH pada Alam ROH.       
 ____________
 ROH ini adalah merupakan tubuh batin hakiki-nya manusia, dimana batin 
ini sudah nyata Zat-Nya, Sifat-Nya, Asma-Nya, dan Afa’al-Nya. semuanya 
sempurna dan lengkap, seluruh anggota-anggota batinnya tiada cacat, 
tiada cela dan keadaan ini dinamakan ALAM KHARIJAH yaitu nyata dan 
zahirnya pada hakekatnya daripada Ilmu Allah Ta’ala.
 _________
 
ROH ini juga dinamakan Jisim Latif yaitu suatu bentuk tubuh yang halus. 
Tubuh Roh ini tidak akan mengalami suka-duka, sakit, menangis, senang 
dan hancur dan inilah yang dinamakan (…)
 ________
 Martabat ini 
terkandung didalam ayat Walamyulad dan berdirilah Dia dengan Diri 
Tajalli Allah s.w.t. dan hiduplah Dia buat selama-lamanya. Inilah yang 
dinamakan keadaan tubuh hakekat insan yang mempunyai awal dan tiada 
berkesudahan dan Dialah sebenar-benarnya yang dikatakan diri Nyata 
Hakiki Allah pada diri manusia.
 ________
 Untuk menyatakan 
DIRINYA ini, Allah s.w.t terus menyatakan Dirinya melalui Diri 
Rahasianya itu secara Nyata dengan membawa Diri Rahasianya itu untuk 
dikandung pada diri Bapak, maka dalam keadaan ini dinamakan Alam MISAL
 ________
 Alam Misal ini terkandung didalam ayat  Walamyakullahu  yaitu dalam keadaan yang tidak bisa digambarkan.
 ________
 Dalam keadaan ini tubuh Rahasia Diri Allah adalah masih sama halus 
seperti di Alam Roh dan tubuh itu telah terbentuk dengan sempurna pada 
seluruh anggota batin-nya seperti, Rupa dan bentuk kasar diri seorang 
manusia itu, keadaan ini dinamakan keadaan ke-sempurna-an sifat Roh yang
 sempurna pada ZAT pada SIFAT pada ASMA dan pada AFA’AL hakikinya 
masing-masing.
 _______
 Diri Rahasia Allah pada martabat Wujud 
Allah ini, kemudian tajalikan lagi ke ubun-ubun bapak dan seterusnya ke 
 Mani  Wadi  Di  untuk disalurkan kesuatu tempat dan bergabung dengan 
Diri Rahasia Batin (Roh) dan diri kasar hakiki didalam tempat bernama 
RAHIM IBU dan terbentuklah Manikam pada saat persetubuhan.
 ________
 Perlu di-ingat-kan tubuh rahasia pada saat itu hidup sebagaimana 
awalnya, didalam rupa yang Elok dan tiada binasa dan belum Zahir, dia 
akan tetap hidup dan tidak mengenal apa arti mati.
 _________
 
Setelah dari alam Misal yang dikandung oleh Bapak maka berpindah-lah 
Diri Rahasia itu melalui Mani bapak kedalam Rahim ibu, inilah yang 
dinamakan ALAM IJSAM
 __________
 Pada Martabat ini dinamakan 
martabat INSANUL KAMIL yaitu batang Diri Rahasia Allah yang telah di 
Kamilkan dengan tubuh diri manusia dan akhirnya dia menjadi KAMIL AL 
KAMIL menjadi satu pada zahirnya diantara kedua badan yaitu Rohani dan 
Jasmani, dan lahirlah seorang Insan melalui Rahim ibunya dan 
sesungguhnya martabat bayi yang baru lahir itu adalah merupakan satu 
martabat manusia yang paling suci yang dinamakan INSANUL KAMIL
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar