Laman

Minggu, 07 Mei 2017

MAKNA HAKIKAT DZAT.

ASSALAAMU 'ALAIKUM WA RAHMATULLAAHI WA BARAKAATUH...
.
Alhamdulillah...
Mari kita bersama- sama selalu membiasakan memuji Allah, dalam saat apapun. Sebagai bukti kita bersyukur atas Ni'mat yang telah diberikan-Nya yakni : Ni'mat rasa kemanusaan.
Disini Ana akan melanjutkan tentang pengertian Apa yang disebut itu?
.
===============
.
Untuk mempermudahkan pemahaman tentang Dzat.
Ana ambil contoh saja sebatang kapur tulis.
Begini :
.
Coba kalian pegang sebatang kapur tulis.
Dan lihatlah warna kapurnya itu.
Maka yang sebenar kalian pegang itu, dan kalian lihat itu, bukanlah Dzat kapur sesungguhnya.
Melainkan masih bersifat kapur tulis saja.
.
INGAT BAIK- BAIK !!
.
Setiap yang kalian lihat itu, baik diraba, disebut. Maka semua itu adalah :
" SIFAT "
Bukan disebut :
" DZAT "
.
===============
.
YANG MANA DISEBUT DZAT KAPUR ITU ?
SEPERTI APAKAH DZAT KAPUR ITU ?
.
Jika kalian semua ingin mengetahui dzat kapur tulis itu.
Mau tidak mau, kalian harus sisihkan semua bentuk yang namanya sifat yang menempel pada Kapur tulis itu.
.
CARANYA :
.
Kikislah kapur itu sampai tidak ada lagi sifat kapur tulisnya yang tersisa.
Terus kikis kapur itu, sampai tidak terlihat sifat warna putihnya.
Terus kikis sampai tidak ada sifat kapur lagi yang dapat dipegan.
Terus... Terus... Kikis hingga tidak bisa disebut lagi.
.
Nah... Jadi, jika sudah habis dikikis tiada tersisa sebatang kapur tulispun, maka itu dzat kapur tulis tadi yang sebenarnya.
.
SEPERTI APAKAH DZAT KAPUR SESUNGGUHNYA ?
APAKAH BISA DILIHAT ATAU TIDAK, ATAUPUN DISEBUT ?
.
Jawabannya ialah :
.
Jika masih ada sifat kapur lagi yang masih bisa dilihat, dipegang, diraba, dan disebut, maka berarti pencarian kita itu belumlah sampai ke-dzat kapur aslinya.
Inilah yang dimaksud didalam Al- Qur'an sebagai :
" LAISYA KAMISLIHI SYAI'UN "
.
Inilah arti dari tujuan mencari Tuhan, yang jelas- jelas Tuhan itu tiada seumpama.
Ini baru Dzat kapur namanya.
Yang jelas makhluq Allah jua.
.
.
BAGAIMANA LAGI DENGAN DZAT ALLAH ITU ?
.
Sudah pastinya lebih dari : " LAISYA KAMISLIHI SYAI'UN "
.
ALLAHU AKBAR...
.
===============
.
Ini baru Dzat Allah.
Sedangkan Allah itu, bukan berupa Dzat.
Karena Allah itu adalah :
" RABBUL 'IZZATI "
Tuhan semesta Dzat.
Bagaimana pula diri pribadi-Nya.
Yang pastinya ialah :
Lebih dari " LAISYA KAMISLIHI SYAI'UN "
.
===============
.
Begitupun dengan kita.
Bila ingin mengetahui diri kita sendiri. Maka coba kikiskan, tentu nampak otot.
Kikis lagi otot, tentu nampak tulang kita.
Kikis lagi tulang, jelas tampak sumsum.
Kikis Sumsum lagi maka :
Yang kelihatannya apa ?
.
Nah...
Seperti itulah bentuk hakikat diri kita ini, yang tak bisa dipegang, diraba, disebut.
Bukti zat sepatu saja, sama dengan zat segala makhluq dialam semesta.
Jadi kita sama sepatu, kapur tulis itu adalah :
" SATU DZAT "
.
" Bukankah telah datang kepada manusia, satu waktu dari masa?
Sedangkan ia saat belum merupakan sesuatu yang bisa disebut "
(QS. Al- Insaan : 1 ).
.
===============
.
Ketahuilah..
Hal keadaan Dzat itu meliputi sekalian alam.
Tidak mengambil tempat. Kekal hingga hari Qiamat. Maha Suci.
Bersih dari segala sesuatu yang menempel.
.
Itu sebabnya Al- Qur'an menjelaskan bahwa :
" Allah telah men-sifati Diri-Nya sebagai Maha meliputi.
Karena ada yang Maha meliputi.
Tapi bukan Tuhan.
.
Juga Allah-pun men-sifati Diri-Nya dengan Maha Besar.
Karena ada yang Maha besar.
Tapi bukan Tuhan yakni :
" DZAT-NYA "
.
.
IKHWANI...
.
Sifat Esa berdiri pada Dzat.
Dzat Esa dengan Tuhan.
RABBUL 'IZZATI.
.
Dzat itu banyak variasi sebutannya dalam Al- Qur'an diantaranya yakni : " NUR MUHAMMAD "
Ruh Maha Suci.
Sedangkan didalam Ilmu Kalam disebut :
"KOSONG(Tubuh kosong)"
Maha Ruang(Tubuh Maha Ruang).
Tubuh alam semesta.
Dsb.
.
Adakalanya Jasad kita di-ibaratkan " AIR YANG BEKU ".
.
.
APA GUNANYA BELAJAR TAUHID UNTUK MENJALANI KEHIDUPAN SEHARI- APA GUNANYA BELAJAR TAUHID UNTUK MENJALANI KEHIDUPAN SEHARI- HARI ?
.
Nah...
Jika kalian sudah faham tentang Dzat, pasti kalian tidak ragu lagi.
Bahwa dzat kita ini, satu dzat dengan dzat pohon, dzat batu, dzat meja, dzat tanah, air, api, langit dan bumi, dzat syurga dan neraka.
Semua itu satu Dzat dari sumber yang sama.
.
Yang membedakan adalah : Kita manusia beda sifat yang menempel pada dzat masing- masing.
Pemahaman ini pernah Abi jelaskan mengenai Martabat 7 terdahulu.
.
" Beruntunglah kita ini dimanusiakan Allah. Tapi bukan dibinatangkan, bukan dibatukan, dll.
.
Jika kalian dah faham tentang pengertian dua unsur ini yakni :
" Sifat & Dzat "
Insya Allah...
Kalian akan memahami perkataan ini :
.
" MUHAMMAD TUBUHKU.
NUR NYAWAKU.
TUHAN TUBUHKU.
YAA BUDDUHUN "
.
Jika kalian dah memahami tentang dzat dan sifat ini.
Insya Allah...
Kalian juga akan memahami bahwa :
" Antara Dzat dan Sifat itu adalah ESA "
tiada bercerai...
Tiada bersekutu...
Tidak bisa dipisahkan...
.
Inilah pundasi dasar Tauhid untuk memahami ke- Esa-an Allah dan Hamba.
.
.
. Aamiin Allaahumma Aamiin....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar