Laman

Selasa, 28 November 2017

Kisah Nyata: Allah Tahu yang Terbaik Bagi Kita

Terkadang, seseorang terkena musibah tapi dia tidak tahu bahwa musibah ini sebenarnya baik baginya. Seseorang yang bekerja di kantor kepolisian berkisah: “Suatu hari datang seorang pria tua yang khawatir, ia ingin mengajukan keluhan. Aku bertanya padanya: “Apa masalahnya?”

Dia berkata, “Nak, aku adalah pria miskin. Aku punya 7 putra, dan kesemuanya buta. Suatu hari, aku mengetahui bahwa dua putraku dapat disembuhkan dan aku diberitahu tentang seorang dokter ahli di kotanya lainnya. Tapi aku butuh kurang lebih 2000 dinar untuk operasinya.”

Jadi aku berkata, “Baik, apakah yang terjadi?”

Dia berkata, “Aku telah menyiapkan mobilnya dan di dalamnya ada 2000 dinar. Aku segera menghampiri kedua putraku, sehingga kami dapat berangkat, dan bahagia bahwa mereka dapat melihat. Tapi ketika aku keluar, aku tidak dapat menemukan mobilnya. Mobilnya telah dicuri, begitu juga uangnya!”

Bayangkan pria tua ini menabung setelah waktu yang lama. Dia tidak punya uang, dia terpaksa menabung uang ini untuk pengobatan kedua putranya. Jadi sekarang dia tidak punya mobil, tidak punya uang, dan putranya tidak bisa disembuhkan. Bayangkan kekhawatiran yang menimpanya.

Jadi petugas itu berkata kepada pria itu: “Mungkin ini lebih baik bagimu. Kamu tidak tahu. Mungkin apa yang terjadi baik bagimu. Dan jika Allah memperlihatkan yang ghaib, maka kau akan memilih situasi yang sama bagi dirimu. Lihat situasimu sekarang? Ini adalah situasi terbaik yang dapat kau pilih bagi dirimu sendiri jika Allah menunjukkan padamu yang ghaib.”

Tapi pria itu tidak terlalu mendengarkan apa yang kukatakan, karena kekhawatirannya teramat besar. Dia pergi.

Kami mencari informasi mengenai mobilnya yang dicuri. Setelah 2 minggu, mobilnya ditemukan di gurun dan Alhamdulillah dalam kondisi yang baik. Aku berbicara pada petugas yang menemukannya dan menyuruh mereka untuk mencari 2000 dinar di lacinya. Mereka berkata, “Ya, masih ada.”

Mobilnya ternyata dikendarai oleh beberapa anak yang bermain-main. Mereka mengemudi mobilnya hingga jauh dan ketika bensinnya habis, mereka meninggalkannya di gurun.

Jadi aku langsung menelpon pria tua itu dan dia datang ke kantor polisi. Aku ingin memberikan kabar baik kepadanya, jadi aku berkata, “Aku punya kabar baik untukmu.”

Dia menjawab, “Aku juga punya kabar baik untukmu.”

Aku berkata, “Apa kabar baikmu?”

Dia berkata, “Tidak, kau lebih dulu.”

Aku berkata, “Kami menemukan mobilmu dalam kondisi baik dan alhamdulillah 2000 dinarnya juga ada di dalamnya.”

Tapi dia tampak tidak terlalu terkesan.

Aku bertanya, “Dan apa kabar baikmu?”

Dia berkata, “Kau tahu kedua putraku, yang ingin kubawa ke dokter untuk menjalani operasi mata?”

Aku berkata, “Ya.”

Dia berkata, “Allah telah mengembalikan penglihatan mereka tanpa operasi apapun!”

Alhamdulillah. Tiba-tiba, begitu saja penglihatan mereka kembali normal. Bagaimana? Ini karena Allah! Allah memutuskan agar operasinya ditunda sehingga penglihatan mereka dapat kembali tanpa operasi apapun. Dan mungkin jika operasinya dijalankan maka justru mata mereka akan mengalami gangguan.

Jadi sekarang mobilnya telah kembali dan uang 2000 dinarnya juga! Jadi kau lihat sekarang? Mungkin ini baik bagimu! Kau mungkin melihat musibah sebagai musibah saja, tapi kau tidak pernah tahu; mungkin melaluinya Allah membawa kebaikan padamu. Jadi selalulah katakan, “Mungkin ini baik.”

Selalu katakan, “Mungkin Allah telah menghendaki kebaikan bagiku, keluarga dan hartaku.” Dan tetaplah berbaik sangka kepada Rabbmu. [Syahida.com/ANW]


وَمَا تَشَاءُونَ إِلَّا أَنْ يَشَاءَ اللَّهُ ۚ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلِيمًا حَكِيمًا

Dan kamu tidak mampu (menempuh jalan itu), kecuali bila dikehendaki Allah. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar