Laman

Kamis, 11 Januari 2018

MEMAHAMI UNGKAPAN AHLI MA'RIFAT DAN HAQIQAT

" Assalaamu 'alaykum
Wa rahmatullaahi
Wa barakaatuh "
.
.
RUBBAMAA 'ABBARA 'ANIL MAQAAMI MANIS TASYRAFA 'ALAYHI
WA RUBBAMAA 'ABBARA 'ANHU MAN WA SHALA ILAYHI WA DZAALIKA MULTABISUN ILLAA 'ALAA SHAAHIBI BASHIIRAH
.
Artinya:
" Kadang-kadang ibarat yang disampaikan oleh orang yang sedang berjalan ketempat kemuliaan, menerangkan soal perkara hakikat.
Kadang-kadang orang yang telah sampai ketingkat hakikat, menerangkan akan keadaannya, dalam bentuk ibarat-ibarat.
Perkara ini bisa samar bagi mereka yang belum sampai ketingkat tertentu, kecuali bagi orang yang tajam basirahnya."
..
"""""""""""""""""""""""""""
Para Ikhwan dan Akhwati sekalian....
.
Kadang sangat mengherankan saat ini, banyak yang sudah mengetahui masalah ilmu Tauhid, baik mengenai hakikat maupun ma'rifat. Malah ilmu haq itu dijadikan sebuah obralan atau basa-basi.
Orang yang mengetahui perkara hakikat dan ma'rifat, sebenarnya dia tidak mengalami hal keadaan yang terjadi pada dirinya.
Samar dan tertutup baginya. Tidak ada bukti tanda-tanda yang dialaminya.
Itulah pengalaman palsu belaka, walaupun ia telah memahami perkara kerahasiaan ilmu haq itu.
.
Ketahuilah Anda sekalian... Hamba Allah yang benar-benar sampai pada maqam tertentu dari beberapa maqam maqam yaqin.
Dia akan mengungkapkan kondisi keadaannya. Sebagaimana halnya orang yang belum sampai pada tingkatan maqam tertentu dalam perjalanannya menuju maqam ma'rifat dan hakikat. Ibarat dan ungkapan mereka itu, bisa jadi membingungkan orang yang mendengarnya, bila ia tidak memiliki ketajaman penglihatan batin (bashirah).
.
Bagi orang yang memiliki ketajaman bashirah, tentu tidak memandang ungkapan dan ibarat itu sebagai sesuatu yang aneh. Karena :
Ungkapan mereka itu, mencerminkan keadaan batin yang tentunya terdapat sisi kelebihan dan kekurangannya.
Oleh karenanya, ada yang mengatakan :
" Berbicaralah, tentu Anda akan dikenali "
.
Syaikh Ibnu Athaillah berkata :
.
LAA YANBAGHII LIS SAALIKI AN YU'ABBIRA 'AN WAA RIDAATIHI FAA-INNA DZAALIKA YUQILLU 'AMALAHAA FII QALBIHI WA YAMNA'U WUJUUDASH SHIDQI MA'A RABBIH
.
Maksudnya:
" Tidak pantas bagi orang yang baru memulai menjalankan thariqat, mengungkapkan peristiwa-peristiwa batin yang dialaminya tentang ilmu kema'rifatan. Sebab : Akan memperkecil pengalaman dalam hatinya sendiri, dan menghalangi kesungguhannya terhadap Tuhan-nya."
.
"""""""""""""""""""""""""""
Pahamilah oleh kalian semua.....
.
Seorang salik yang tengah menempuh perjalanan menuju hakikat, akan mengalami kejadian-kejadian sebagai anugerah Ilahiyah yang datang merasuk kedalam hatinya.
Peristiwa-peristiwa itu merupakan rahasia yang harus disimpannya, tidak boleh diungkapkan dan diobral kepada semua orang, kecuali :
Kepada sang guru yang membimbing dan mengarahkannya, karena Sesungguhnya peristiwa batin yang datang itu adalah merupakan anugerah keni'matan yang melapangkan dadanya.
..
"""""""""""""""""""""""""""
Nah, jadi setiap yang kita ketahui mengenai perkara ilmu ke-Tuhanan... Janganlah dianggap remeh.
Janganlah diobral seperti orang dipasaran.
Orang memahami perkara itu, tetapi tidak sejalan dengan hakikat batinnya, maka dia itu tidak pernah mengalami peristiwa luar biasa yang dialami batinnya.
Itulah kepalsuannya yang diungkapkan pada siapa saja, baik digrup, maupun dimedia manapun.
.
Yang mengalami hal luar biasa itu adalah orang yang sudah mengerti keadaan sebenar dirinya. Karena dialaminya itu datang dari anugerah Tuhan, untuk membuktikan kekuasaan dan keni'matan untuk mengenal-Nya, bukan dengan cara obral-obralan dan meremehkan.
.
INGATLAH WAHAI SAUDARA-SAUDARIKU DAN ANAK-ANAKKU...
.
Jadikan ilmu tauhidmu itu, adalah kerahasiaanmu.
Karena kerahasiaan yang kamu alami adalah petunjuk buatmu tuk mengetahui keadaanmu dan kebesaran Tuhan-mu. Jadikan pengalamanmu itu sebagai rahasia untuk kamu jaga dengan sikap adab yang sopan kepada Allah, karena itu adalah anugerah yang diberikan oleh Allah kepadamu yang belum pernah kamu rasakan.
Itulah ni'matnya ilmu. Karena ni'matmu yang kamu ni'mati adalah puncak pengalaman perjalanan dirimu.
Semoga Allah, melapangkan hatimu dan mententramkan jiwamu agar selalu tenang dalam menempuh ni'mat yang luar biasa yaitu :
" Perjalanan jiwa suci menemui Ilahiah yang didambakan seorang hamba yang benar "
.
Semoga kutipan Al-Hikmah tauhid dari kami ini, mampu mengetuk hati siapapun, agar menyadari kondisi dirinya yang selalu lalai dalam tugas kehambaan.
Insya Allah, Anda akan mampu mengontrol nafsu dan jiwa...
.
Aamiin...
.
Wassalaamu :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar