Laman

Minggu, 11 Maret 2018

Musibah atau bencana

Salam.. salim .. ya salamun alaik
Salam sejahtera, salam santun penuh persaudaraan 
Musibah atau bencana di bumi adalah dari manusia untuk manusia, dan merupakan suatu pelajaran agar manusia dapat menyadari kesalahannya dan kembali kepada jalan Tuhan. 
Perhatikan Surah Al-Rûm ayat : 41 sampai dengan 45,

41. "Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya ALLAH merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)".
42. Katakanlah: “Adakanlah perjalanan di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang terdahulu. Kebanyakan dari mereka itu adalah orang-orang yang mempersekutukan (ALLAH).”
43. "Oleh karena itu, hadapkanlah wajahmu kepada agama yang lurus (ISLAM) sebelum datang dari ALLAH suatu hari yang tidak dapat ditolak (kedatangannya): pada hari itu mereka terpisah-pisah".
44. "Barangsiapa yang kafir maka dia sendirilah yang menanggung (akibat) kekafirannya itu dan barangsiapa yang beramal saleh maka untuk diri mereka sendirilah mereka menyiapkan (tempat yang menyenangkan)"
45. "agar ALLAH memberi pahala kepada orang-orang yang beriman dan beramal saleh dari karunia-NYA. Sesungguhnya DIA tidak menyukai orang-orang yang ingkar".
Simak kembali ke lima (5) ayat dalam surah Al-Rum di atas, lalu perhatikan penjabaran di bawah ini..

📝Ayat (41) :
Ketika ayat ini diturunkan,
daratan dan laut telah mengalami kerusakan, dan dinyatakan dengan tegas bahwa kerusakan itu akibat perbuatan manusia, bukan disebabkan oleh perilaku hewan atau yang lainnya.
Bahwa ternyata kerusakan di darat dan laut itu dibiarkan oleh ALLAH agar manusia (yang melakukan kerusakan itu) merasakan sebagian dari akibat perbuatannya.
Untuk apa ?
Agar yang pernah melakukan kerusakan itu mendapat pelajaran untuk kembali kepada jalan yang benar.
(maksudnya : yang akan merasakan akibat perbuatannya adalah yang pernah hidup pada masa lampau dan yang pernah berbuat kerusakan, bukan orang yang baru pertama kali dilahirkan di muka bumi ini)
Paham ??
Bukankah Tuhan telah menyatakan bahwa DIA tidak merugikan manusia sedikitpun ?
Tidak mungkin manusia yang tidak tahu apa-apa dan tidak berbuat suatu kesalahan dikenakan azab oleh ALLAH, itu suatu tuduhan yang “keji” dan sifat itu sangat mustahil dimiliki Tuhan..
Sebaliknya,
dengan sifat Rahman dan RahimNYA, maka manusia yang jelas-jelas sudah melakukan “kerusakan di muka bumi” ketika dibangkitkan lagi hanya merasakan sebagian saja dari akibat perbuatannya.
Manusia itu tidak merasakan seluruh akibat perbuatan buruknya.
Hal semacam inilah yang disebutkan pada ayat lain bahwa Tuhan itu memaafkan sebagian besar kesalahan manusia.
📝Ayat (42)
Bahwa, manusia diperintah Tuhan untuk melakukan perjalanan di muka bumi.
Pada ayat ini kita diperintah untuk memperhatikan akibat perbuatan buruk orang-orang yang hidup pada masa lalu.
Apa kata ayat tersebut ?
Bahwa : banyaknya kerusakan di darat dan laut itu ternyata dilakukan oleh orang-orang Musyrik. orang-orang yang menyekutukan Tuhan.
Orang yang menyekutukan Tuhan = Orang yang membuat kerusakan di bumi
Orang yang menyekutukan Tuhan bukanlah orang yang beribadah dan menyembah patung..!
📌Pahami dulu...
“Karena kemusyrikan terkait erat dengan amal perbuatan manusia”.
Jika amalan itu merusak bumi, maka itu namanya tindakan “Syirik”.
Jika perusakan bumi itu merupakan perilaku seseorang, maka orang itu disebut sebagai orang “Musyrik” = menyekutukan Tuhan.
Agar tidak terjerumus ke jurang kemusyrikan maka manusia diperintah untuk menghadapkan dirinya kepada AGAMA ( cara hidup yang benar ) yaitu : jalan hidup yang lurus yang tidak menimbulkan kerusakan dan merugikan orang lain dan dirinya sendiri. ~> ISLAM
Jalan hidup yang demikian inilah yang disebut “ISLAM”
(Maksudnya : ISLAM adalah jalan selamat dunia + akhirat, jalan ini sifatnya universal, jadi siapa saja orangnya yang mengunakan jalan ini dalam kehidupan aktual termasuk dia itu Yahudi = mau Kristen = mau Hindu = mau Buddha dia itu ISLAM juga )
ISLAM itu penyempurnaan dari semua ajaran nabi-nabi.
ISLAM artinya SELAMAT.
MUSLIM artinya ORANG YANG SELAMAT.
SALAM artinya KESELAMATAN.
KAFFAH artinya MENYELURUH
Itulah sebuah keadaan dimana Persemayaman yang penuh cinta dan damai, DIAlah Sang Abadi, DIAlah Dzat yang Maha Suci, DIAlah yang menduduki Kursi Kebesaran dalam Ruang yang Tak Terbatas, Dzat yang bila dibahasakan maka tidak akan ada satu kalimat pun yang tepat untuk membahasakannya, dan Para utusan langit membahasakannya dengan bijak, yakni ” ALLAH YANG MAHA ESA”
Yg jelas Rosululloh sudah memberikan suri tauladan yg luar biasa... kita tinggal mengikuti, Inshaa Allah mendapat syafaatnya.
Aamiin

Dalam SHOLAT, cermatilah gerakan maupun bacaannya.
1. Amarah = ALIF = Tubuh Yang Berdiri,
2. Lawamah/Aluwamah= LAM = Tubuh Yang Ruku,
3. Sufiyah/Supiyah = MIM = Tubuh Yang Sujud,
4. Muthmainah = DAL = Tubuh Yang Duduk/Diam.

Intinya disitu, kita itu hanya menjalankan dan memenuhi HAK-NYA ALLAH.
Karena apa ?
Karena kita sudah diberikan kenikmatan yg jika disuruh menghitung tidak akan bisa. Dan ALLAH hanya meminta HAK-NYA.. yaitu "SHOLAT"
"SHOLAT” yang secara naluriah mengembalikan manusia pada keadaan primordialnya dengan menjadikan seluruh alam sebagai tempat ibadah.
SHOLAT adalah untuk mengundang RAHMAT ALLAH
SHOLAT adalah untuk memohon SYAFA'AT RASULULLAH
Rasulullah Shalallahu 'alaihi wassalam berkata ;
"ALLAH tidak memandang RUPA dan HARTAmu tetapi ALLAH memandang HATI dan AMALANmu.
Jika sudah keluar dari patokan Islam, tidak ada sama sekali sucinya..
AGAMA adalah SUCI
AL-QUR'AN adalah SUCI
Kita Sebut AL QURAN ~> kata kata ALLAH
AL FURQAN ~> ALLAH Berkata-kata
Bahasa ARABnya ~> "QURA" - "ANNA" ~> Percakapan 'AKU'
SHOLAT adalah SUCI
RUH SHALAT adalah SUCI
tekad yang dilarang dalam Islam adalah : ujub, riya, takabur, menghina ke sesama manusia.
📝Ayat (43)
Bahwa : manusia harus berusaha berada di jalan yang lurus.
Dalam ayat lain disebut sebagai orang yang BerTAQWA.
Usaha ini harus ditempuh sebelum datangnya hari dari ALLAH yang disebut sebagai “hari yang tidak dapat ditolak”.
Hari apa gerangan ?
Itulah hari KEMATIAN dan sekaligus KEBANGKITAN bagi seseorang.
Seandainya dalam satu hari ini orang yang mati itu banyak, maka yang dibangkitkan/yang dilahirkan juga banyak, hal ini harus berjalan seimbang demi kelangsungan bumi ini.
Keadilan/ keseimbangan adalah ketetapan ALLAH bagi kosmos atau alam raya ciptaan-NYA, karena menurut ajaran Islam keadilan adalah prinsip yang merupakan hukum seluruh hajat jagat raya.
Oleh karena itu,
melanggar keadilan adalah melanggar hukum kosmos dan dosa ketidak adilan akan mempunyai dampak kehancuran tatanan masyarakat manusia. ( Nurcholish Majid ).
Setiap jenis ciptaan mengikuti jalannya masing-masing, melalui proses tersendiri.
Hal ini ada hubungan dengan :
- Proses terwujudnya,
- Susunannya/ Strukturnya,
- Kemampuan daya kesanggupannya,
- Cara mempertahankan eksistensi materi,
- Sifat-sifatnya dan Proses berakhirnya eksistensi materi itu sendiri ( Kematian ),
Kecuali Eksistensi yang Menciptakan dari Sang Maha Kekal Abadi yaitu TUHAN
Sampai akhir pembahasan ulasan artikel ini bahwa misteri perjalanan panjang manusia mulai Nabi ADAM sampai Akhir Zaman, Manusia terus mencari dan belajar untuk menemukan hakikat hidupnya sendiri sejalan dengan perkembangan menuju peningkatan peradabaan kehidupan manusia.
Dari ajaran animisme sampai datangnya Agama yang dibawa oleh Ruh-Ruh Suci Para Utusan ALLAH, Para Rasul, Nabi, Wali / Orang-Orang Suci yaitu Spiritualis SEJATI dari Pengajaran Agama
ISLAM dengan " Rahmatan Lil Alamin",
KRISTEN dengan " Cinta dan Damai ",
HINDU dengan "Budi Pekerti",
BUDHA dengan "Kebijaksanannya",
Hamba Tuhan semuanya menyampaikan "Kebaikan, Pesan dan makna kasih sayang, Perdamaian, Budi Pekerti dan kebijaksanaan"
dan
Semua menentang keburukan (Pertentangan) melalui jalan agama dan kepercayaan masing-masing, lalu menyempurnakan ajaran-ajarannya untuk menuntun kepada JALAN ” KESELAMATAN ”, demikian pula zaman terus berkembang wajah dunia terus berkembang dengan teknologi & ilmu pengetahuannya.
Demikian juga Setiap partikel di alam ini senantiasa bergerak menuju pendakian tingkatan (dimensi) yang lebih tinggi (sempurna)..
Demikian pula alam semesta dan seisinya, semuanya bergerak dari dimensi "eksistensi alam semesta fisik dalam ruang dan waktu" menuju pada dimensi Nafas Kehidupan yang menjadikan segala sesuatu itu menjadi HIDUP..
Inilah NAFAS KEHIDUPAN,
yaitu keseimbangan di atas jembatan Rahmat = Kasih Sayang bagi seluruh Alam ( RAHMATAN LIL ALAMIN ) sebagai penghubung antara dunia materi dan dunia ruhani yang terbebas murni dari "dualitas" yang akhirnya bermuara pada kesatuan yang abadi..
Semua sudah tersedia dari awalnya, tidak di-kurangi dan tidak di tambah-tambah lagi, itu-itu juga dari awalnya…
Yang MATI = Yang BANGKIT
Yang bangkit bisa jadi manusia juga..
Yang bangkit bisa jadi Malaikat
Yang bangkit bisa jadi hewan
Yang bangkit bisa jadi tumbuh-tumbuhan
Yang bangkit bisa jadi mineral = gentayangan
Inilah adalah pilihan-pilihan, dan silahkan memilih sendiri….😊
Di mana dibangkitkan ?
Ya, di bumi ini !!
Lihat kembali QS 7:25.
“Manusia dibangkitkan melalui kelahiran melalui ibunya masing-masing”
Dalam ayat ini mereka disebut menjadi terpisah-pisah.
📝Ayat (44)
Dan, disebutkan pada ayat ini bahwa, mereka yang kafir akan menanggung perbuatan kekafirannya, yaitu, dilahirkan ditempat “yang sengsara”, sedangkan yang dahulunya berbuat amal saleh, maka akan dilahirkan di tempat yang penuh anugerah Tuhan.
Sekarang perhatikan kata "Musyrik" dan "Kafir" pada ayat (44) diatas yaa…
Kalau yang dirujuk itu "sikap hidup",
maka namanya “Musyrik”,
tapi
Kalau yang dirujuk itu "keyakinan dan tindakannya" yang mengingkari kebenaran, maka namanya “Kafir”.
Jadi,
KAFIR itu tak ada kaitannya dengan agama yang dipeluk...!!
Agama apa saja yang dipeluknya,
kalau ia mengingkari kebenaran dan melakukan kerusakan maka ia termasuk orang KAFIR..!!!
📝Ayat (45)
ALLAH tidak mencintai orang-orang yang ingkar.
Perhatikan pernyataan “tidak mencintai” = “Lâ Yuhibbu”
Ayat ini tidak boleh diterjemahkan menjadi tidak menyukai...
itu Berbeda !
ALLAH tidak terlibat dalam suka atau tidak suka..!!
ALLAH juga tidak terlibat dalam soal membenci atau tidak membenci..!!
ALLAH itu bersifat Mahabbah, mencintai hamba-NYA.
Tetapi,
kalau si hamba itu mengingkari-NYA, maka DIA tidak mencintainya.
Apa bedanya “tidak mencintainya” dengan “membenci” ?
Benci adalah perasaan tidak suka.
Jadi,
kalau Tuhan membenci berarti dalam diri Tuhan itu terkandung perasaan tidak suka, hal ini tentu saja berlawanan dengan sifat-NYA yang Rahman dan Rahim.
Jelas, tidak mungkin terjadi sifat yang saling berlawanan pada diri-NYA.
Sifat Tuhan adalah CINTA..
Oleh karena itu para ahli Tasawuf menyebut Tuhan itu sendiri “CINTA”.
CINTA itu bukan suka yaa...!!
CINTA mengandung makna KARUNIA...
Artinya,
sesuatu yang dicintai niscaya mendapat perhatian atau karunia dari yang mencintai.
Kalau Tuhan mencintai seorang hamba, maka hamba itu akan mendapatkan cucuran Rahmat dan Karunia dari-NYA.
misalnya,
sang hamba yang dicintai Tuhan itu akan mendapatkan perlindungan, pertolongan dan kenikmatan.
Kalau Tuhan “tidak mencintai” orang kafir, artinya Tuhan akan membiarkan si kafir itu menerima akibat perbuatan-NYA.
Jadi,
sebenarnya apa yang kita harapkan..??
Tentu saja, Rahmat dan Perlindungan-NYA
Dengan rahmat dan perlindungan-NYA, maka seorang manusia dapat terus-menerus berusaha di jalan yang benar.
Jika kegelapan menutupi mata batin maka menyebabkan batin terpisah dari kebenaran.
BATINlah yang tertutup
sedangkan
KEBENARAN tidak tertutup.
Dalil atau bukti yang dicari, bukanlah untuk menyatakan kebenaran dan keyakinan,
tetapi
untuk mengeluarkan batin dari lembah kegelapan kepada cahaya yang terang benderang,
Keyakinan/IMAN di dapat melalui pengamalan, sehingga cahaya akan menerangi atau membuka hijab hati.
Kekuatan ilmu yang diperoleh di tentukan oleh kekuatan hati, wadahnya harus bersih, sebab ilmu tidak akan masuk ke dalam hati yang kotor.
Apabila hatinya bersih maka CAHAYA ILAHI semakin bersinar menerangi dan dia mendapat ilmu yang lebih jelas, lalu batinnya menghadap kepada yang lebih benar, sehingga dia menemui kebenaran hakiki, terbukanya mata batin memperlihatkan keberadaan ALLAH Ta’ala,
kesaksian mata batin memperlihatkan ketiadaan diri selain Wujud-NYA, kesaksian hakiki mata batin memperlihatkan bahwa hanya Dzat yang Wujud, tidak terlihat lagi ketiadaan dan wujud diri ~> hal ini disebut NAFI ISBAT.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar