Laman

Minggu, 12 Juli 2020

MAKNA HAKIKAT DZAT

.
كوتيفن داري :
جعفر الدين الجيلان الصدق
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
بسم الله الرحمن الرحيم
*******
Alhamdulillah...
Mari kita bersama- sama selalu membiasakan memuji الله, dalam saat apapun. Sebagai bukti kita bersyukur atas Ni'mat yang telah diberikan-Nya
Yaitu :
Ni'mat rasa kemanusaan.
Disini Saya akan melanjutkan tentang pengertian Apa yang disebut dengan Dzat itu...
Mari kita bersama-sama memahaminya.
*******
Saudara-saudariku sekalian yang saya hormati .......
Untuk mempermudahkan pemahaman tentang Dzat.
Kita ambil contoh saja sebatang kapur tulis.
Begini :
" Coba kalian ambil satu batang kapur tulis.
Dan lihatlah warna kapurnya kapur tulis itu.
Maka yang sebenar kalian pegang itu, dan kalian lihat itu, bukanlah Dzat kapur sesungguhnya.
Melainkan masih bersifat kapur tulis saja."
" Ingatlah baik-baik !!"
" Setiap yang kalian lihat itu, baik diraba, disebut. Maka semua itu adalah :
" SIFAT "
Bukan disebut :
" DZAT "
" Yang mana disebut Dzat kapur tulis itu ????"
" Seperti apakah Dzat kapur tulis itu ???"
*******
Nah .....
" Jika kalian semua ingin mengetahui dzat kapur tulis itu, mau tidak mau .... Kalian haruslah menyisihkan semua bentuk yang namanya sifat yang menempel pada Kapur tulis itu."
Caranya bagaimana ???"
" Kikislah kapur tulis itu sehingga tidak ada lagi yang bersifat menempel pada kapur tulis tersebut sampai tiada sisanya.
Terus saja Anda kikis kapur itu, sampai tidak terlihat sifat warna putihnya.
Teruuuuuuus dan terus saja dikikis sampai habis.
Terus dan terus. ...
Sampai tidak ada sifat kapur lagi yang dapat dipegang.
Terus... Terus... Kikis hingga tidak bisa disebut-sebut lagi.
****
Nah...
Jadi... jika sudah habis Anda kikiskan kapur tulis tadi tiada tersisa sebatang kapurpun, baik yang warna putih kapurnya ....
Maka :
itulah yang disebut dengan dzat kapur tulis tadi yang sebenarnya.
" Seperti apakah bentuk Dzat kapur yang sebenarnya itu ???"
"Apakah bisa kita lihat atau tidak, ataupun bisa disebut ???"
******
Jawabannya saudara-saudariku sekalian ialah :
Jika masih ada sifat kapurnya lagi yang masih bisa Anda lihat, dipegang, diraba, dan disebut, maka berarti pencarian Anda itu belumlah sampai ke- Dzat kapur aslinya.
Inilah yang dimaksud didalam Al- Qur'an sebagai :
ليس كمثله شي
LAISYA KAMISLIHI
SYAI-UN
Inilah arti dari tujuan mencari Tuhan, yang jelas- jelas Tuhan itu tiada seumpama.
Ini baru Dzat kapur namanya.
Yang jelas makhluq الله juga.
" Bagaimana lagi dengan Dzat- الله ???"
.
Sudah pastinya lebih dari :
ليس كمثله شي
LAISYA KAMISLIHI
SYAI-UN
الله اكبر...
Allaahu Akbar ...
******
Ini baru Dzat الله.
Sedangkan الله itu bukan berupa Dzat.
Karena الله itu adalah :
" RABBUL 'IZZATI "
Tuhan semesta Dzat.
Bagaimana pula diri pribadi-Nya.
Yang pastinya ialah :
Lebih dari :
LAISYA KAMISLIH
SYAI-UN
******
Begitupun dengan kita.
Bila ingin mengetahui diri kita sendiri. Maka coba kikiskan, tentu nampak otot.
Kikis lagi otot, tentu nampak tulang kita.
Kikis lagi tulang, jelas tampak sumsum.
Kikis Sumsum lagi maka :
Yang kelihatannya apa ?
*****
Nah...
Seperti itulah bentuk hakikat diri kita ini, yang tak bisa dipegang, diraba, disebut.
Bukti zat sepatu saja, sama dengan zat segala makhluq dialam semesta.
Jadi kita sama sepatu, kapur tulis itu adalah :
" Satu Dzat "
Allah Taala berfirman :
" Bukankah telah datang kepada manusia, satu waktu dari masa?
Sedangkan ia saat belum merupakan sesuatu yang bisa disebut "
(QS. Al- Insaan : 1 ).
*****
Ketahuilah saudara-saudariku .....
Hal keadaan Dzat itu meliputi sekalian alam.
Tidak mengambil tempat. Kekal hingga hari Qiamat. Maha Suci.
Bersih dari segala sesuatu yang menempel.
.
Itu sebabnya Al- Qur'an menjelaskan bahwa :
" Allah telah men-sifati Diri-Nya sebagai Maha meliputi.
Karena ada yang Maha meliputi.
Tapi bukan Tuhan.
.
Juga الله -pun men-sifati Diri-Nya dengan Maha Besar.
Karena ada yang Maha besar.
Tapi bukan Tuhan yakni :
" Dzat-Nya "
Saudara-saudariku sekalian yang saya hormati .....
Sesungguhnya ......
Sifat Esa berdiri pada Dzat.
Dzat Esa dengan Tuhan.
" Rabbul 'Izzati "
Dzat itu banyak variasi sebutannya dalam Al- Qur'an diantaranya yakni :
" NUR MUHAMMAD "
( Ruh Maha Suci )
Sedangkan didalam Ilmu Kalam disebut :
"KOSONG "
(Tubuh kosong)
Maha Ruang
Tubuh Maha Ruang :
Tubuh alam semesta.
Dan sebagainya......
Adakalanya Jasad kita di-ibaratkan :Air yang beku.
******
APA GUNANYA BELAJAR TAUHID UNTUK MENJALANI KEHIDUPAN SEHARI- HARI ?
Nah...
Jika kalian sudah faham tentang Dzat, pasti kalian tidak ragu lagi.
Bahwa dzat kita ini, satu dzat dengan dzat pohon, dzat batu, dzat meja, dzat tanah, air, api, langit dan bumi, dzat syurga dan neraka.
Semua itu satu Dzat dari sumber yang sama.
Yang membedakan ;
Adalah :
Kita manusia beda sifat yang menempel pada dzat masing- masing.
Pemahaman ini pernah Abi jelaskan mengenai Martabat tujuh terdahulu.
.
" Beruntunglah kita ini dimanusiakan الله....
Tapi bukan dibinatangkan, bukan di batukan ....
Dan lain-lain.
******
Jika kalian dah faham tentang pengertian dua unsur ini yakni :
" Sifat & Dzat "
Insya Allah...
Kalian akan memahami perkataan ini :
Muhammad Tubuh-ku
Nur Nyawa-ku
Tuhan Tubuh-ku.
يا بدهن
Jika kalian dah memahami tentang Dzat dan Sifat ini.
Insya Allah...
Kalian juga akan memahami bahwa :
" Antara Dzat dan Sifat itu
Adalah :
" ESA "
Tiada bercerai...
Tiada bersekutu...
Tidak bisa dipisahkan...
Inilah pundasi dasar Tauhid untuk memahami ke- Esa-an الله dan Hamba.
Semoga ilmu ini menambahkan pengetahuan Anda semua dan memantapkan keimanan kita kepada Tuhan Yang Maha Esa yang berdiri dengan Sendiriya dalam ke-Esaan- Nya, tidak menyatu setiap makhluq-Nya.
Dan Tuhan sudah jelas Esa pada ke-Esaan-Nya dan tidak perlu di Esakan.
Karena sudah nyata Esa-Nya.
Yang harus di-esakan adalah diri kita sendiri kepada ke- Esaan-Nya yang Mutlaq.
امين اللهم امين .......
فنوليس ✍️ :
جعفر الدين الجيلان الصدق

Tidak ada komentar:

Posting Komentar