Laman

Selasa, 21 Februari 2023

HAWA, NAFSU, DUNIA, SYETAN DAN IBLIS/DAJJAL

APA BEDANYA HAWA, NAFSU, DUNIA, SYETAN DAN IBLIS/DAJJAL

1. HAWA Artinya keinginan yang lupa atau lalai kepada Allah menggebu-nggebu mencari dunia sampai lupa kepada Allah tidak melaksanakan perintah Allah. Misalnya mencari dunia sampai lupa tidak dzikir qolbunya tidak sholat dll itu di sebut HAWA.
TAPI Jika kita punya keinginan dan keinginan itu belum terpenuhi tapi qolbu tetep ingat Allah dan menjalankan perintahnya, maka keinginan itu menjadi Iman

2. NAFSU Artinya kita mendapatkan karunia dari Allah berupa Rizki, jabatan dll tapi lupa kepada Allah maka menjadi NAFSU
TAPI bila kita mendapatkan karunia dari Allah berupa rizki, jabatan dll dan kita tetap ingat kepada Allah beribadah kepada Allah, maka menjadi Islam (selamat)

3. DUNIA Artinya apabila memandang alam semesta tetapi lupa kepada Allah yang menciptakan dunia maka menjadi Dunia
TAPI apabila kita memandang alam semesta dan membuat kita menjadi Ingat kepada Allah menjadikan semangat beribadah, maka menjadi TAUHID

4. SYETAN artinya sifat kejahatan maka bila kita menyaksikan kejahatan tapi lupa kepada Allah itulah syetan.
TAPI bila kita menyaksikan kejahatan dan kita tetap ingat kepada Allah bahwa Allah-lah yang memiliki kekuasaan maka menjadi MA'RIFAT

5. IBLIS: Apabila kita diberi Ilmu pengetahuan yang tinggi oleh Allah tapi lupa kepada Allah tidak beribadah kepada Allah, maka menjadi iblis/Dajjal
TAPI apabila diberi Ilmu yang tinggi kemudian di gunakan ilmu itu dijalan Allah taat menjalankan perintahnya, maka menjadi IHSAN/insan kamil yakni manusia yang sempurna menjalankan ilmu Allah di jalan Allah sebagai sarana untuk mencapai ketaqwaan

Maka bila hawa nafsu dunia syetan Iblis itu yang ada di dalam lathifatul Qolbi itu didzikirkan, maka sirnalah penyakit hati itu, maka akan tergantikan di dalam lathifatul qolbunya menjadi IMAN ISLAM IHSAN HAKEKAT MA'RIFAT yaitu hati menjadi tenang/tentram sebagaimana firman Allah SWT
الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ أَلا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
“Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan berzikir (mengingat) Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram” (Qs. ar-Ra’du: 28).

Kalau hati sudah tenang maka akan mendapatkan panggilan
يَا أَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَئِنَّةُ (27) ارْجِعِي إِلَى رَبِّكِ رَاضِيَةً مَرْضِيَّةً (28) فَادْخُلِي فِي عِبَادِي (29) وَادْخُلِي جَنَّتِي (30)
“Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam jama’ah hamba-hamba-Ku, masuklah ke dalam syurga-Ku.” (QS. Al-Fajr: 27-30).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar