Laman

Rabu, 12 Februari 2014

Shaykh Muhammad Nazim Al-Haqqani Al-Naqshbandi qs


7. Hanya Allah SWT

Janganlah berkata, “Aku dapat melakukannya.” Katakanlah, “Dengan kekuatan Tuhanku, mungkin aku dapat melakukannya. Bila Dia mendukungku, aku mungkin dapat berdiri. Dan bila Dia membantuku, aku akan berhasil.” Dalam segala-galanya. Ketahuilah bahwa kalian bukan apa-apa. Sama sekali bukan apa-apa. Bila kalian mengatakan, “Aku dapat melakukannya,” atau, “Aku mampu melakukannya,” kalian seharusnya merasa malu. Siapa kalian? Kalian bukan apa-apa. Bagaimana kalian dapat menyatakan hal itu, astaghfirullaah! Seandainya salah seorang di antara kalian dianugerahi semua kekuatan ummat manusia, tetap saja kalian bukan apa-apa. Atau seandainya pun dianugerahi kekuatan dari seluruh makhluk, termasuk makhluk surga, tetap saja kalian bukan apa-apa, dan tak dapat berkata, “Aku dapat melakukannya.” Andai kalian diberikan kekuasaan dari jutaan malaikat (yang salah satu di antaranya adalah Jibril u; yang mempunyai 600 sayap, dua di antaranya saja tidak cukup untuk dibentangkan dari Timur hingga ke Barat), tetap saja kalian seharusnya merasa malu untuk menyatakan, “Aku mempunyai kekuatan,” melalui samudera kekuatan-Nya yang tak bertepi. Semuanya tidak berarti.

Mengapa kalian sombong, dan karena apa kalian menyatakan bahwa kalian berkuasa, kuat? Apakah karena mempunyai pakaian atau mobil? Kekayaan kalian atau harta kalian? Mengapa kalian sombong? Kesombongan adalah ciri dari ego yang paling buruk.Kalian ingin bersaing dan berkata kepada Allah SWT, “Aku juga kuat.” Siapa kalian!? Menyadari bahwa kalian lemah dan bukan apa-apa itulah yang memberikan kehormatan pada kalian. Walaupun hanya menyatakan, “Wahai Tuhanku, aku tidak cukup kuat untuk memberikan kepatuhanku,” atau “Aku begitu lemah untuk menjadi hamba-Mu; wahai Tuhanku, ampunilah aku.” Hal itulah yang memberi kehormatan pada kalian. Tanpa melakukan apa-apa, hanya minta maaf dan mohon pengampunan, maka hal-hal tersebut akan memberikan lebih banyak kehormatan pada kalian, daripada menyatakan memuja Allah SWT dan berbangga atas ibadah dan penghambaan itu.

Hanya kerendahan hati yang akan menyelamatkan kalian dari kesukaran, kesengsaraan, masalah dan kesulitan. Bila kalian rendah hati, maka ampunan akan sampai pada kalian, dan demikian pula dengan berkah. Kalian tidak pernah akan menemui mata air di puncak gunung, tetapi kalian akan menemukannya di dasar lembah. Semua hal buruk datang dari kesombongan dan semua kebaikan tumbuh dari kerendahan hati. Kita begitu kecil, tidak saja secara perorangan, tetapi juga secara kolektif. Kalau kita membayangkan dimensi alam semesta, atau bahkan bila kita menggunakan kekuatan daya khayal kita dan membayangkannya jutaan kali lebih besar, tetap saja kecil karena tidak berarti dibandingkan dengan Keagungan Allah SWT yang memiliki Keagungan yang tak terukur. Tidak dapat dinyatakan dengan angka atau timbangan apapun. Ketika kita mengangkat tangan, kita harus mengatakan, “Wahai Tuhan kami, kami demikian kecilnya dan Engkau demikian agung. Engkaulah Yang Maha Agung dan Keagungan-Mu tidak terbatas.”

Kalau ada batasannya, berarti Dia setara dengan manusia biasa. Tidak ada ruang, jarak, ukuran ataupun titik terkecil yang tercipta dapat menyatakan diri bahwa mereka ada dan dapat mengatakan, “Aku di sini,” atau, “Aku mempunyai keagungan.” Tidak ada tempat untuk makhluk dan ciptaan dalam Keberadaan Allah SWT. Keberadaan-Nya meliputi semuanya. Jadi makhluk-makhluk, atom-atom, galaksi-galaksi, alam semesta, tidak dapat berkata bahwa mereka memiliki tempat, ruang, melalui Keberadaan Tuhan kita. Tidak! Tidak ada tempat untuk apapun yang tercipta melalui Keberadaan-Nya. Quran: Dialah yang Awal dan Dialah yang Akhir.Huwal awwalu wal aakhiruTidak ada sesuatu pun yang dapat memasukinya dan berkata, “Aku ada di sini.” Tuhan Mahakuasa. Grandsyaikh berkata, “Keberadaan kita bagaikan keberadaan kalian melalui cermin. Kalian dapat melihat dan melihat diri kalian sendiri di dalam cermin yang besar.

Tetapi apa yang kalian lihat tidak dapat mengatakan bahwa dia ada, demikianlah keberadaan kalian.”Keberadaan kalian tidak ada melalui cermin itu. Tidak mungkin! Karenanya kita mengatakan bahwa kita amat kecil. Hal ini berlaku untuk kalian karena kalian menyatakan keberadaan kalian. Tidak hanya itu, kalian juga menyatakan bahwa kalian orang besar. Kalian tidak hanya mengatakan, “Aku di sini,” tetapi kalian juga mengatakan bahwa kalian tuhan dan kalian tidak mau mengatakan bahwa kalian seorang hamba. Bergabunglah dalam penghambaan. Ketuhanan adalah bagi Dia yang keberadaan-Nya telah ada sejak zaman pra azali sampai zaman azali. Datanglah dan katakan bahwa kalian adalah hamba dari yang keberadaan-Nya abadi dan katakanlah, “Wahai Tuhan kami, kami adalah hamba-Mu.”Keberadaan Ilahiah-Nya adalah dari masa azali hingga pra azali; dan Kerajaan-Nya dan Kekuasaan-Nya tidak pernah berakhir hingga ke keabadian.

Allaahu Akbar! Apapun yang kalian lihat, sentuh dan meminta agar disimpan melalui keabadian tidak berarti apa-apa. Allaahu Akbar! Keagungan-Nya meliputi masa pra azali sampai masa azali dan Kebesaran-Nya adalah untuk Keabadian-Nya.Siapa kalian? Kalian bukan apa-apa. Janganlah anggap sebagai sesuatu. Sesuatu tidak berarti apa-apa. Jangan mengutarakannya. Akuilah ketidakberartian kalian dan berusahalah membuat ego kalian agar mengakui ketidakberartiannya. Sama sekali tidak berarti apa-apa. Kemudian kalian akan mencapai kesempurnaan dan kepuasan. Kesempurnaan yang sempurna dan kedamaian paripurna. Inilah hal terpenting yang dicoba diajarkan oleh Khatamul Anbiya Rasulullah SAW kepada manusia. Keberadaan-Nya dari masa azali hingga masa pra azali. Tidak ada yang lain kecuali Dia. Dalam keberadaan yang ada hanyalah Allah SWT. Tak ada yang lain. Wahidun Ahad (Yang Tunggal, Satu-satunya).

Tak ada yang eksis kecuali Dia. Apalah kita ini. Kita bukanlah apa-apa. Barangsiapa yang menyatakan keberadaan bagi dirinya sendiri, maka dia telah menyekutukan Allah SWT (syirik). Dan karena kita tidak termasuk dalam kelompok yang ada, Allah SWT tidak peduli bahwa kita akan menyekutukannya. Karena pada dasarnya tidak ada apa-apa. Tetapi Allah SWT suka bila hamba-Nya menjaga sopan-santun yang baik. Karena alasan itu, syari`ah dan thariqat datang untuk meniadakan pengakuan itu dari dunia ini. Sehingga orang tidak mengatakan, “Aku ada.” Karena kalian tidak ada. Seratus tahun yang lalu tak satu pun di antara kita yang ada. Dan setelah seratus tahun, tak seorang pun yang sekarang ada masih ada. Di sana tidak ada, di sini pun tidak ada. Dan apa yang muncul di antara dua ketiadaan juga tidak ada. Tinggalkan pikiran kalian, diri kalian, dan semuanya sampai tetesan kalian bersatu dengan samudera (fana` billaah).

Dengan kesediaan kalian, kalian dapat mengorbankan diri dan raga. Jangalah mohon agar menjadi sesuatu, tetapi sebaliknya mohonlah segala-galanya. Kebenaran muncul dan penciptaan menjadi kenyataan. Ini terjadi dalam waktu kurang dari sekejap mata. Dan di antara para Awliya, waktu untuk keberadaan ini laksana cahaya kilat. Dan pemunculan kita sekarang ini adalah seperti itu. Itu akan segera berakhir dan tidak ada lagi. Karena Allah SWT akan bertanya,Quran:Milik siapakah kerajaan itu sekarang?Limanil mulkul yawma?Tetapi tak ada yang menjawab. Allah SWT akan menjawabnya sendiri. Allah SWT, Yang Maha Esa, al-Qahhar (Sang Penguasa).Dan Dia yang menguasai hamba-Nya melampaui kematian akan menjawab sendiri melalui Dirinya sendiri, Kalian tidak menjawabnya. Karena orang yang biasanya berkata, “Aku seorang ini,” atau “itu,” tidak akan ada lagi. Mereka telah dikuasai. Mereka mendengar tetapi tidak dapat menjawab. Dan bahkan yang lebih agung adalah bahwa Dia tidak akan menjawab dengan berkata, “Itu milik-Ku.” Tetapi Dia berfirman, Quran:Milik Allah SWT, Yang Maha Esa, Sang Penguasa.Lillaahil waahidil qahhaar Juga ada suatu rahasia bahwa yang mewakili Dia, akan menjawab.

Dialah yang telah dijadikan wakil-Nya. Dialah yang kalau dia tidak ada, maka Allah SWT tidak akan menciptakan seluruh makhluk. Para ulama mengatakan bahwa Allah SWT yang memberikan jawaban tersebut, tetapi seolah-olah ada seseorang yang menjawab. Dan siapakah dia? Yang telah Allah SWT hiasi dengan Sifat-Sifat-Nya, dan mengangkatnya ke maqam al-mahmud. Dialah yang menjawab, pasti dan sudah sepantasnya begitu. Bila sesuatu, bahkan atom dibiarkan sendiri, dia tidak akan ada lagi. Bila diambil dari atom, maka pengamatan Allah SWT (muraqaba) akan hilang. Karena keberadaan sejati hanya bagi Allah SWT. Quran:Dan tak ada sesuatu pun yang setara dengan Dia.Wa lam Yakun lahu kufuwan ahad Tak ada sesuatu yang setara dengan Dia.

Keberadaan mutlak adalah untuk Allah SWT. Siapa lagi kalau bukan Dia? Tak ada ruang untuk yang kedua. Hanya ada Allah SWT dan tak ada siapa pun bersama-Nya. Anggapan kalian bahwa kalian ada, adalah salah. Karena Allah SWT tidak menerima bahwa ada seseorang yang setara dengan-Nya.Manusia telah menyibukkan diri dengan hal-hal yang tidak perlu untuknya. Tanpa samudera, tak ada yang dapat berenang. Dan tanpa lautan takkan ada ikan. Dan mana di antara kedua ini yang lebih baik? Yang mempertanyakan (hal ini) adalah orang yang tidak berpikir! Sebuah samudera adalah samudera dengan segala isinya, dan jalan untuk mencapainya adalah melalui Kemurahan Allah SWT.

Berdiri di hadapan cermin keabadian, dihiasi dengan eksistensi sejati, menatap pada kenyataan diri, dalam Samudera Keesaan.Seekor ikan berkata, “Aku adalah samudera, “ dan untuk berkata, “Aku di sini,” tanpa samudera, adalah suatu pernyataan yang keliru. Astaghfirullaah!Semoga Allah SWT menganugerahi kita pemahaman yang baik. Ada beberapa hal penting yang harus dipahami. Bila kalian tidak memahaminya, kalian tidak dapat diselamatkan dari kejahatan ego kalian atau dari Setan

8. Mencapai Allah SWT,Dengan bimbingan hakiki yang mewakili Nabi Muhammad SAW

Allah SWT memerintahkan hamba-hamba-Nya untuk mengikuti jejak Sahabat-Nya dan berada bersama mereka. Karena itu kita perlu berdekatan secara fisik dengan orang-orang yang diberkahi, lalu hati kita akan dapat didekatkan. Bila kalian tidak memasang salurannya, maka keran tidak akan mengalir. Aliran mata air dapat mencapai kalian melalui saluran. Tanpa itu, air tidak akan mencapai kalian. Jadi harus ada salurannya. Semua Nabi termasuk Sayyidina Muhammad SAW membawa aliran surgawi dan rahmat ke dalam jiwa kita. Karena itu, kita hendaknya selalu memelihara hubungan dengan jiwa mereka yang suci dan murni (dari kebijakan surgawi).

Kalian dapat mencapai mereka dan memuaskan dahaga kalian dari aliran rahmat agungnya. Tanpa Awliya, kalian tidak dapat mencapainya. Allah SWT telah membuat Awliya menjadi mata air rahmat-Nya. Barangsiapa yang mencapainya akan hidup dan menjadi orang yang sungguh-sungguh hidup. Barangsiapa yang mencapai Awliya, mereka menggapai kehidupan yang abadi. Bagaimana kita mencapai Allah SWT? Begitu sulit! Tetapi bila kalian dapat menggapai Wakil-Nya, berarti kalian bersama Allah SWT. Bilamana tidak mencapai Awliya, sukar untuk mendapatkan berkah. Ada berkah biasa saja yang sampai pada semua orang (juga pada mereka yang bukan mukmin, kalau tidak mereka tidak akan ada), tetapi bila kalian ingin lebih dekat dengan Allah SWT kalian memerlukan berkah yang lain. Barangsiapa yang tidak patuh, akan kehilangan hidupnya yang mahal dan menyia-nyiakan waktunya yang berharga.Untuk orang yang diberi kuasa, hal tersebut tidak perlu ditunjukkan, karena pada dasarnya dia selalu bersama Syaikhnya.

Dia mempunyai hubungan semacam telepon dengan Syaikhnya untuk mengetahui apa yang bermanfaat bagi dirinya. Tidak ada hubungan dengan keinginan kita sendiri, tetapi semua itu adalah kemauan Sang Syaikh yang diambilnya dari hadirat Nabi e yang selalu bersama Allah SWT. Muraqaba (Pengamatan Penuh Perhatian atau Kewaspadaan)Hamba yang memohon mencapai Hadirat Ilahiah Allah SWT atau Rasulullah SAW dan Syaikh hendaknya selalu memelihara perhatiannya yang ditujukan kepada Syaikh. Perhatikan selalu Syaikh kalian, karena dia selalu memelihara kalian.

Dia tidak pernah meninggalkan kalian. Menunjukkan perhatian berarti kalian memahami bahwa Syaikh selalu bersama kalian da bahwa dia selalu memperhatikan kalian. Murid tidak pernah sendirian. Katakan, “Ya Allah SWT, jangan tinggalkan aku sendirian dengan egoku.” Bila murid tidak bersama Syaikhnya, maka dia bersama egonya dan Setan. Dan ego itu penuh dengan tipu muslihat. Bila murid tetap memperhatikan Syaikhnya (satu menit, beberapa lama atau selama mungkin), Syaikh akan bersamanya dan dalam setiap situasi, Syaikh akan mendukungnya. Perhatian akan mendatangkan Madad (pertolongan) dan bila kalian memutuskannya maka dukungan Syaikh akan terputus pula.

Syaikh mendukung orang yang berjalan menuju Allah SWT (sama seperti mobil mengisi tangkinya pada pompa bensin sebelum meneruskan perjalanannya). Dan orang yang benar-benar yang telah diberi kuasa mempunyai maqam sedemikian hingga kalian dapat mencapai Allah SWT. Orang itu mengambil sesuatu dari Syaikh yang mengambilnya dari hadirat Nabi Muhammad SAW yang menerimanya dari Hadirat Allah SWT. Jika kalian memutuskannya, kalian akan ditinggalkan sendirian dan kalian seperti sebuah rekorder yang kehabisan baterai. Tetapi bila kalian didukung oleh sebuah kabel, maka kalian tidak pernah akan terputus atau berkurang dukungannya. Selalu akan berjalan. Untuk berapa lama kalian ingin memelihara ego kalian?Memperhatikan Syaikh adalah salah satu di antara hal yang paling penting sehingga kalian selalu bersama Syaikh dan agar kalian dapat mendekati hadirat Nabi Muhammad SAW. Kemudian kalian dapat memperhatikan Nabi Muhammad SAW dan kalian dapat melihat bahwa Nabi Muhammad SAW memperhatikan kalian dan kalian memahami makna ayat Quran,Dan Rasulullah SAW berada di antara kalian.

Fiikum rasuulallaahBeliau selalu ada.Bila tidak ada kewaspadaan (muraqaba), kalian tidak akan melihat atau merasakan sesuatu. Muraqaba membuat murid dapat mendengar sesuatu dari Syaikhnya dan dia dapat melihat dan memperhatikan. Dan kalian dapat melihat realitas Syaikh yang kekuasaannya meliputi seluruh dunia (bila dia adalah Syaikh sejati). Tidak ada batasan. Tidak! Tidak, bila kekuasaan yang diberikan kepadanya secara resmi berasal dari Nabi Muhammad SAW. Kekuasaannya selalu ada, di setiap tempat. Di daratan maupun di lautan. Ke mana pun kalian pergi, dia selalu ada. Dan bila kalian mempunyai hubungan yang baik, pertama-tama kalian akan mendengar (seperti semacam telepon ilahiah kepada Syaikh) dan dia akan menunjukkan jalan dengan cara yang akan dia tunjukkan. Setelah itu bila muridnya meningkat maqamnya, murid itu akan juga melihat siapa yang akan menuntunnya dengan kata-kata. Ini adalah tingkat tertinggi (dari muraqaba murid) sampai dia meningkat ke perhatian Nabi Muhammad SAW, bila dia dapat mendengar sampai murid itu meningkat lebih tinggi dan dia dapat menemui Nabi Muhammad SAW.

Pada tingkat ini, yang termulia dari semua yang suci biasanya berkata, “Bila kita tidak memandang Nabi Muhammad SAW walau hanya sekejap mata pun dan bila beliau terputus dari hadapan kita, maka anggaplah bahwa kita bukan seorang Muslim lagi.” Karena kalau manusia bersama egonya (lebih mementingkan egonya) maka dia bukanlah seorang Mukmin (tidak beriman). Kecuali dia mendekati Allah SWT, Nabi Muhammad SAW dan Nabi-Nabi lainnya, hubungan akan diputuskan dan yang diabadikan hanyalah egonya sendiri. Dia telah membuat dirinya menjadi budak dari egonya sampai mereka akan mengatakan tentang dirinya,Quran:Apakah kalian melihat orang yang telah menjadikan egonya sebagai Tuhannya? Ara-ayta manit-takhadza ilahahu hawaahuDan dia tidak lagi akan memisahkan apa yang halal atau haram dan dia berkata, “Aku bebas. Semua yang ingin kulakukan, akan dapat kulakukan.”Oleh sebab itu, perhatian murid terhadap Syaikh adalah suatu hal yang terpenting untuk memperbaiki diri dalam perjalanannya ke jalan yang benar. Kalau tidak mesinnya mati dan dia akan berhenti di tengah jalan tanpa bergerak. Dan bila dia bersikeras tidak mau memikirkan Syaikhnya maka dia akan dibiarkan di tempat itu. Ada beberapa titik yang peka yang telah diintervensi oleh Setan dan kaki tangannya untuk menipu orang-orang yang sedang dalam perjalanan ke jalan yang benar. Mereka mengatakan bahwa apa yang dilakukan orang tersebut adalah syirik.

Tidak mungkin hal ini syirik atau kufur. Orang ini memiliki pemahaman tentang bagaimana mencapai jalan yang benar. Muraqaba adalah untuk orang yang sedang dalam perjalanan dan harus selalu dilakukan. Sampai dia mencapai Hadirat Ilahi. Setelah itu dia akan menjadi orang yang mencapai jalan itu dan di sana tidak tersisa lagi kecemasan akan duniawi atau tentang akhirat kelak. Dia akan berada dalam kekekalan. Ini adalah ceramah yang terperinci dan berat dan tidak ada seorang pun pada saat ini di antara orang-orang yang mempunyai wewenang yang boleh membicarakan hal ini, kecuali dari perwakilan Grandsyaikh. Thariqat mempunyai adab dan ditujukan untuk menuntun orang ke tingkat adab tertinggi. Menjadi murid sejati berarti menjadi orang yang diterima dalam hadirat Nabi Muhammad SAW dan dalam Hadirat Ilahi yang suci. “Ya Allah SWT, anugerahilah lebih banyak kemuliaan dan kehormatan kepada Kekasih-Mu.”Barangsiapa yang tidak berdzikir, tidak memiliki cahaya. Dan yang tidak memiliki cahaya adalah buta. (Jadi tabir tidak dapat disingkirkan).FanaBila seorang murid ingi mewakili Syaikhnya, dia harus menghilangkan kepribadiannya dan memasuki kepribadian Syaikhnya. Jika masih ada yang tersisa dari dirinya maka dia tidak mewakili Syaikhnya. Selesai!Barangsiapa yang menyatakan keberadaan di samping keberadaan Syaikh, tidak dapat mewakili Syaikh tersebut dan Syaikh pun tidak dapat mewakilinya. Tidak mungkin!Di samping itu, bila seseorang berkata bahwa dia mewakili Nabi Muhammad SAW, hal itu tidak mungkin; kecuali dia telah menyatu (fana) ke dalam kepribadian Nabi Muhammad SAW.Hanya ada satu Muhammad SAW. Saya Muhammad SAW, kalian adalah Muhammad SAW. Dia menjadi satu. Bila kalian menjadi Muhammad SAW, berarti kepribadian kalian menjadi hilang. Kalian membuat kepribadian kalian hilang agar Nabi Muhammad SAW muncul.

Rasulullah SAW adalah penjelmaan kebenaran dan bila Rasulullah SAW tidak melenyapkan kepribadiannya, maka Allah SWT tidak akan menjelma dalam dirinya. Al-Awwalu, al-Akhiru, az-Zhaahiru, al-Baathinu, Yang Pertama, Yang Terakhir, Yang Nampak dan Yang Tersembunyi.Dia adalah Yang Maha Mewujud. Dan melalui siapa Dia termanifestasi? (atau dengan siapa?) Melalui matahari atau bintangkah? Melalui dunia? Atau melalui binatang? Para malaikat? Para jin? Dengan atau melalui siapa Dia termanifestasi? Dia termanifestasi melalui Nabi Muhammad SAW, lalu Nabi Muhammad SAW menghilang sehingga Allah SWT menjelma dalam dirinya. Nabi Muhammad SAW telah melenyapkan dirinya sehingga tidak ada yang tersisa darinya. Lalu Allah SWT termanifestasi dalam diri Nabi Muhammad SAW.Dan bila tidak ada cermin untuk memantulkan gambaran kalian, maka kalian tidak akan nampak. Contohnya, bila kalian dalam rumah di mana tidak ada cermin maka kalian tidak akan kelihatan. Alam semesta, mulai dari yang terendah hingga yang tertinggi tidak akan nampak kalau tidak ada cermin Rasulullah SAW. Ketika Nabi Muhammad SAW sampai di Sidratul Muntaha (Pohon Lote terjauh, batas Surga ketujuh) terdengarlah suara yang berseru kepada beliau, “Wahai Muhammad SAW, masuklah…”Dan Nabi Muhammad SAW berseru kepada Jibril u, “Ikutlah bersamaku.” Dan Jibril u berkata, “Ya Muhammad SAW, bila aku melewati perbatasan ini, walau hanya sehelai rambut, aku akan terbakar karena cahayanya.”Lalu ada pertanyaan, “Siapa kamu?” dan beliau menjawab, “Engkau Ya Tuhanku.” Selesailah. Tidak ada lagi dua. Hanya satu. Yang tinggal hanya Allah SWT dan Muhammad SAW menjadi cermin untuk penampakkan semua makhluk. Dari yang terkecil hingga yang terbesar. Pada kenyataannya, mi’raj (perjalanan) adalah kekal (Quran mengatakan demikian). Tidak terjadi dalam kurun waktu tertentu, tetapi terjadi sepanjang hidup Nabi Muhammad SAW. Semua itu terjadi sebelum terciptanya waktu dan ruang dan keberadaan seluruh dunia muncul melalui cermin tersebut. Dan seandainya cermin ini diselubungi oleh sesuatu, maka semuanya akan lenyap. Menjadi satu dengan ciptaan harus melalui tahapan.

Pada tingkat yang terakhir tidak akan tersisa identitas pribadi dan kalian akan menjadi cermin dan menjadi pewaris Nabi Muhammad SAW. Jadi inilah penuntun sejati. Yang lainnya menipu orang. Dia mengatakan, “Pandanglah dinding. Tetapi tidak ada cermin di situ, hanya sebuah dinding.” Dia adalah seorang pembohong!Kita memohon kepada Allah SWT agar kita dapat lebih dekat dengan orang yang diberkati, sehingga mereka dapat menembus diri kita. Berkat dari Allah SWT tergantung pada kedekatan kalian pada seorang Wali. Bila hati kalian sibuk padanya selama 24 jam, maka kalian akan diberkati selama 24 jam. Bila kalian setengah-setengah maka kalian hanya mendapat berkah selama setengah hari dan selebihnya akan terputus. Kita hendaknya memohon dari para Awliya suatu benteng kekuatan. Melihat dengan bijaksana. Bila kalian tidak hati-hati, maka Setan dan teman-temannya akan membawa kalian ke kedudukan yang lebih buruk. Selalu berada bersama sahabat-sahabat Allah SWT, bukan dengan ego kalian. Dengan berkah mereka, kalian dapat mencapai Tuhan kalian dan Pertolongan-Nya memang diperuntukkan bagi hamba-hamba-Nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar