Laman

Rabu, 25 Oktober 2017

di maksud dgn nafs / nafsu itu, kata nya nafs lah yg akan menanggung sebab akibat dr perbuatan nya,,

Pertama kita akan jelaskan tentang ruh dahulu.....
Ketika belum bersatu/dalam keadaan terpisah dengan jasadnya ini keadaannya disebut sebagai "RUH".....
Ketika sudah bersatu dengan tubuhnya keadaannya disebut sebagai "NAFS" atau "JIWA".....

Ini penting dimengerti, sebab akan memudahkan memahami Qur'an, langsung mengerti ketika disebut ruh, ketika disebut nafs/jiwa, maksudnya apa......
Nah sampai disini sudah tahukan beda sebutan ruh dengan nafs (jiwa)?.
Saat dalam keadaan sebagai nafs/jiwa inilah, memunculkan "pertalian2 baru" atau melahirkan "efek samping" menyatunya ruh dengan tubuh......
Setelah menjadi Nafs (jiwa), lalu akan memunculkan "nafas", memunculkan "nafsu", memunculkan akal fikiran, memunculkan perasaan hati dsb..... hal2 tersebut adalah hal2 baru yang menjadi efek samping adanya nafs (jiwa).....
Adanya hal2 baru sebagai mata rantai efek adanya nafs, acapkali mengaburkan pandangan batin dari nafs (jiwa) manusia, mencemari jiwa itu sendiri, lalu melilitnya dengan keterikatan2 hawa nafsu..... disinilah jiwa itu menjadi tercemar dan kotor...... Maka ketika mati dan kembali, ia kembali dalam keadaan yang lain/tidak original yang penuh kotoran, tidak suci lagi sebagaimana asalnya...... maka nafs/jiwa kotor ini menjadi ruh kotor ketika mati, menjadi "setan" dari bangsa manusia.....
ruh kotor itu akan dibangkitkan kembali bersatu dengan tubuhnya kelak, kembali menjadi nafs/jiwa, lalu memikul segala konsekuensi atas perbuatannya yang telah lalu..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar