Laman

Minggu, 24 Desember 2017

Berbahagialah menjadi seorang Muslim.

Terkadang kita selalu berpikir, mengapa seringkali terjadi hal-hal yang tak sesuai dengan harapan kita.
Plot cerita yang telah dirancang sebelumnya seringkali tidak berjalan mulus dikarenakan hadirnya hal-hal di luar kendali kita.
Tak jarang diri ini tak kuasa menahan emosi yang muncul.
Tapi di situlah letak nikmat dari ujian-Nya.
Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui ,”
(Qs. Al-Baqarah : 216)
Berbahagialah menjadi seorang Muslim.
Di saat cobaan datang bertubi-tubi, seorang Muslim diajarkan bagaimana mengelola hati sehingga hatinya tetap sabar dan yakin akan hadirnya sentuhan hangat tangan Sang Khalik.
“Barang siapa yang tidak ridha terhadap ketentuan-Ku, dan tidak sabar atas musibah dari-Ku, maka carilah Tuhan selain Aku.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Di saat nikmat turun dari langit, seorang Muslim diajarkan bagaimana menata hati sehingga hatinya senantiasa bersyukur dan menepis jauh kemungkinan munculnya dengki.
Jika kita yakin bahwa semua skenario ini telah dirancang dengan rapi oleh Sang Sutradara Alam Semesta, maka tak perlu takut..
Tersenyumlah...
Jika kita tahu bahwa Sang Khalik tak akan pernah menzhalimi hamba-hamba-Nya, maka tak usah gelisah.
Tersenyumlah...
Jika kita faham bahwa hanya Sang Allah yang mengetahui apa yang baik untuk kita, maka tak perlu risau.
Tersenyumlah...
Jika kita mengerti bahwa skenario Allah itu adalah skenario yang paling indah, maka tak usah gundah.
Tersenyumlah..
Ketika Allah sedang menyulam kehidupan hamba-Nya, tak perlu Allah mengungkap rencana-Nya, karena Allah ingin semua itu akan terasa indah pada waktunya.
Allah ingin melihat hamba-Nya gigih dalam menjalani prosesnya.
Allah ingin melihat hamba-Nya bercucuran air mata, bersimpuh di malam hari menghadap-Nya.
Allah ingin melihat tegarnya dada hamba-Nya, bersabar dalam menerima cobaan-Nya.
Allah ingin melihat senyum dan ucapan syukur keluar dari mulut hamba-Nya tatkala Allah merealisasikan doa hamba-Nya dan rencana terbaik-Nya.
Ruang lingkup penglihatan Allah sangat sangat jauh bila dibandingkan dengan ruang lingkup penglihatan hamba-Nya.
Ibarat seseorang yang melihat dari dalam lubang, dan seorang yang lain melihat dari atas menara. Maka, seseorang yang melihat dari atas menara jangkauan pandangannya akan lebih luas dari jangkauan pandangan seseorang yang melihat dari lubang.
Oleh karena itu...
wajar jika banyak keputusan Allah yang berbeda dari keinginan kita. Karena Allah melihat dari sudut pandang yang luas.
Mempertimbangkan berbagai macam pertimbangan, merencanakan sesuatu dari data yang lebih lengkap.
Tak pantas bila kita menyalahkan skenario yang Allah buat...
Allah telah merancang skenario yang sempurna.
Terkadang Allah menyembunyikan mutiara yang indah di balik sebuah kotak yang terlihat kusam.
Kita tak bisa dengan mudahnya menyalahkan setiap kejadian buruk di hadapan, karena siapa tahu kejadian yang indah sedang menunggu selangkah dua langkah di depan kejadian buruk yang menimpa kita itu.
Semua pasti akan indah pada waktunya...
Seringkali selama bertahun-tahun, aku melihat ke atas dan bertanya kepada Allah..
“Allah, apa yang engkau lakukan?”
IA menjawab,
“menyulam kehidupanmu”.
Dan aku menjawab :
“tetapi nampaknya hidup ini ruwet, benang-benangnya banyak yang hitam, mengapa tidak semua memakai warna yang cerah?”
Kemudian Allah menjawab :
“Hambaku, kamu teruskan pekerjaanmu, dan Aku juga akan menyelesaikan pekerjaan-Ku. Suatu saat nanti Aku akan memanggilmu ke syurga dan mendudukkanmu di pangkuan-Ku, dan kamu akan melihat rencana-Ku yang indah dari sisi-Ku”
Skenario Allah memang indah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar