Laman

Minggu, 01 April 2018

APAKAH BERHALA ITU

CUMA MENYEMBAH PATUNG?
Siapakah yang menjadi penyembah berhala sebenarnya?
Yakinkah kita tidak termasuk penyembah berhala itu?
Ketika ada yang berteriak-teriak penuh amarah menghancurkan apa yang dianggap sebagai berhala, sebenarnya telah memberhalakan NAFSU AMARAH. Nafsu kebencian. Kerana itu tidak layak menghakimi.
Hancurkan terlebih dahulu BERHALA DALAM DIRI, sebelum menghancurkan berhala yang ada di luar.
Kalau kita anggap patung adalah satu-satunya bentuk berhala. Tentu saja salah besar.
Wang ringgit, suami/isteri atau anak-anak di rumah adalah sesuatu yang kita berhalakan.
Itulah pemberhalakan yang tidak kita sedari. Tapi terus dilakoni.
Patung adalah benda mati. Apakah menjadi berhala atau bukan, bergantung pada fikiran dan tafsiran kita.
Patung tidak akan berbahaya sama sekali bagi yang berakal budi. Tapi bisa membuat orang marah, hingga memberhalakan amarah.
Bisa saja tanpa kita sedari juga selama ini, telah memberhalakan selain patung. Simbol atau identiti Agama yang seringkali kita puja dan lekatkan pada tubuh telah menjadi berhala.
Dari dulu sampai sekarang.
Tidak sedikit kaum Agama yang menyembah Tuhan mengutuki orang-orang yang dianggapnya menyembah berhala.
Sayangnya, mereka tidak menyedari bahawa dirinya termasuk penyembah berhala.
Memberhalakan nafsu-nafsu. Memberhalakan kebencian dan kemarahan.Memberhalakan doktrin untuk selalu menghakimi orang lain.Keinginan yang berlebihan terhadap sesuatu baik benda mati maupun hidup, itu adalah berhala. Ini yang dikatakan oleh orang bijak dan sedar.
Jadi, cobalah teliti ke dalam diri kita masing-masing, siapa tahu sebenarnya kita sendiri masih menyembah berhala.
Bahkan memberhalakan Tuhan atau diri sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar