Laman

Jumat, 28 Februari 2020

Ilmu tentang Shalat dan zikir

,بسم الله الرحمن الرحيم ....
Ketahuilah engkau sekalian .....
Bahawasanya, shalat ibadah yang paling utama.
Dan zikir itu ialah ruh bagi shalat.....
Jika zikirnya baik dan sah, shalat pun menjadi baek dan sah pula ibadahnya. Maka dihari Hisab pun akan baik pula. timbangannya.
Jikalau zikirnya tak baek dan hancur berantakan, maka rusaklah ibadah shalatnya. Maka dihari pengisaban pun semakin buruk tinbangannya .
Jadi shalat itu paling utama daripada ibadah-ibadah yang lainnya.
Amal ibadah yang paling pertama dipetanyakan ialah shalat engkau.
Baik hisabnya, baik pula seluruh amal lainnya.
Baik shalatnya, maka tidak ada dihisab ibadah lainnya.
Mengapa Ibadah shalat itu paling utama ???
Sebab, Didalam shalatlah keesaan ultimatum antara ruh, nafs dan jasmani terjadi.....
Ruh, Nafs dan jasmani kita ini secara serentak dan bersama beribadah.
Maka, didalam shalat itu ada rukunnya yaitu ;
- Rukun Qalbi yaitu Menghadirkan hati.
- Rukun Qauli yaitu Bacaan.
- Rukun Fi'li yaitu Perbuatan.
Rukun Qalbi adalah pekerjaannya Ruh kita.
Rukun Qauli pekerjaannya Nafs kita.
Rukun Fi'li pekerjaannya tubuh badan kita ini.
" Ketiga ini sudah bersatu (esa) maka, bersatulah lahir dan batin kita beserta Allah. Inilah disebut :
Dengan Allah, kepada.Allah.
Dari Allah."
Jadi, shalat kita itu hakikatnya ialah kita berlatih mati.....
Apa tandanya shalat itu berlatih mati ???
Yaitu :
" Ummatii - Ummati."
Inilah hakikatnya berlatih mati ketika Rasulullah Saw mengucap kalimat kalam tersebut.
Jadi, keterangan kematian itu ialah sakit, ada sakitnya dan tidak sakitpun juga ada keterangannya ...
"""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""
Kedudukan zikir, Ruhnya shalat.
Semoga Allah memudahkan bagi orang yang memahami ilmu ini.
Mari sama-sama kita menyimak suatu pelajaran berharga ini yang tidak ada dimiliki oleh ulama .....
Ketahuilah oleh engkau sekalian, bahawasanya Ruh-nya shalat itu ialah :
Li Zikri (لذكري), yaitu :
Dengan mengingat Allah.
(Qs. thaahaa : 14)
Mengingat Allah itu disarankan dalam setiap keadaan yaitu :
Berdiri, duduk, berbaring.
Ini dilakukan seterusnya setiap saat pagi dan petang.
Zikir itu maknanya ialah mengingat, bukan menyebut- sebut.
Bukan membaca-baca.
Yang terakhir ini yang paling jauh menyimpang dari makna Zikir yaitu :
Bukan bernafas- nafas.
Bukan bernafas-nafas.
Untuk membantu jasmaniah kita untuk mengingat yaitu :
Di isyaratkan untuk berwirid, puji-pujian kepada Allah Ta'ala.
Tetapi prinsip zikir kita itu tetaplah mengingat, bukan menyebut-sebut, bukan membaca-baca.
Hakikat Zikir ialah :
من عراف الله كل لسانه
MAN 'ARAFALLAAHU KULLA LISAANI
Maksudnya :
" Sesiapa yang mengenal akan Allah, dengan sebenar- benar pengenalan, kelulah lidahnya......
Jadi,. Zikir itu bukan sampai banyak, tatapi Sampai pada kelu.
Inilah hakikat zikir.
Hadits ini, tercantum dalam Kitab Ad-Durun Nafis yang dikarang oleh Syekh Muhammad Nafis bin Idris al- Banjari.
Mulut kita berucap ;
لا اله الا الله
Nah .....
Darimana munculnya ucapan kita ini ???
Yaitu :
Munculnya ucapan kita ini ialah dari hati, bukan dari lidah.....
" Laa Ilaaha Illallaahu ( لا اله الا الله ) " yang dari hati ini darimana pula asalnya ?
Yaitu :
Dari Sir Hati......
Yang daripada Sir hati ini pula darimana ???
Yaitu :
Didalam Sir.....
Didalam Sir itu pula siapa ???
Yaitulah Sirrullah yakni :
Rahsia Allah...
Syari'atmya ... kita berzikir.
Ma'rifatnya ... Rahsia Allah.
Itulah yang berzikir didalam Sir...
Sir itulah yang berzikir....
Ingat !!!
Yang didalam Sir itulah yamg berzikir.
Memandang sir inilah yamg dituju dalam berzikir sirri yaitu sebagaimana dalam Hadits Quds :
وفي سر انا
WA FII SIRRI ANA
" Didalam rahsia adalah Aku."
Nah ....
Kalaulah kita teliti baik-baik, siapa yang sebetulnya berzikir itu ???
Syari'atmya ...Kita berzikir
Ma'rifatnya.... Yang punya Zikir itu berzikir.....
Jadi, perkataan kita ini bukanlah ingin menjadikan kita Allah atau sebanding dengan-Nya...
Sama sekali - TIIIDAK ...
Melainkan kita hanya menyakini akan Rahsia Allah, Zat- Allah ...
Itulah Diri Allah, bukan kita adalah Allah.....
Kesimpulannya ialah :
Rahsia Allah ialah Zat Allah. Itulah yang memuji Tuhannya....
Jikalau engkau belum mengetahuinya bahawa : ......
Didalam Sir itulah yang berzikir...
Lalu, bagaimana engkau akan karam dalam zikir ???
Paling tidak engkau cuma dapat karam dalam sebutan zikir semata sahaja.
"""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""
Cuma ada dua jenis sahaja zikir itu yaitu :
Zikir Jauhar yakni Zikir nyata.
Zikir Khafi yaitu Zikir tersembunyi....
Sebaik-baiknya zikir adalah Zikir dengan samar...
Sebaiknya rezeki ialah Rezeki yang mencukupi...
Rasulullah saw. bersabda :
" Zikir yang tidak didengar oleh malaikat pencatat amal, mengungguli atas zikir yang dapat didengar oleh mereka sebanyak 70x lipat."
(H. R. Baihaqi)
Syari'atmya...kita berzikir yaitu : Jasmani kita melalui mulut dan Nafs melalui hati Sanubari..
Ini dengan cara zikir Jauhar........
Ma'rifatnya... Rahsia Allah yaitu : Ruh atau hati Nurani yang Rabbani....
Itulah yang berzikir Khafi...
Pertama : Zikir Jauhar yaitu zikir berupa hurufiyah yang syari'atmya kitar yang berzikir melalui lidah dan Nafs (jiwa) melalui hati sanubari..
Keterangannya ialah :
Mewiridkan dengan puji-pujian kepada Allah dengan lisan kita, hati kita.
Zikir ini masih berupa huruf yaitu dengan bersuara dan berbentuk.
Zikir Jauhar ini adalah zikir yang kita lakukan dengan perbuatan jasmani dan Nafs kita.
Bisa dikatakan zikir Jauhar ini, barulah zikir Qauli dan Fi'li.
Mulut mengucap ....
Hati mengucap....
Jari-jemari tangan menghitung jumlah.....
Jadi menyebut- sebut bacaan zikir : سبحان الله didalam hati itu, masih tergolong Zikir Jauhar. Kerana masih berupa huruf, masih berupa suara, masih berupa bentuk....
Suara hati sanubari kita masih bisa didengar oleh malaikat.
Masih terdeteksi oleh malaikat......
Zikir Jauhar ini ada kelemahannya yaitu :
Zikir bertahap jasmaniah dan An-Nafs.
Jadi... Daya kekuatan kita berzikir ini, bergantung pada stamina badan kita. Tidak berkekalan lama mengingat Allah setiap saat (non stop) dalam setiap harinya..
Saat kita bercakap-cakap dengan sesiapa sahaja, kita tak bisa mewiridkan puji-pujian didalam hati.
Kalau engkau tak percaye juge....cubalah engkau lakukan sekarang juge ....
Kalau kite nak tidur, tak bise mewiridkan puji-pujian...
Belum ade lagi orang tidurnya mengigau mengucap ;
سبحان الله
سبحان الله
سبحان الله ....
Setiap malam...
Ade tidak ???
Tidak ade....
Kedua : Zikir Khafi yaitu Zikir Kamaliyah....
Ma'rifatnya Rahsia Allah. Yaitu Ruh atau Hati Nurani yang Rabbani...
Inilah yang berzikir Sir yaitu, Zikir Khafi.
Zikir Khafi ialah zikir yang tersembunyi...
Zikir ini tidak terdeteksi oleh Malaikat pencatat amal, sebab :
Zikir ini tiada rupanya.
Baik itu huruf, suata atau bentuk .....
Ada pula yang menyebut zikir Khafi ini sebagai zikir Sirri atau zikir Rahsia.
Disebut zikir Rahsia itu maksudnya bukan zikir yang tidak boleh diketahui umum, tetapi Zikir ini memang tiada berupa. Baik huruf, baik suara ataupun bentuk .....
Maksudnya bagaimana pula zikir yang tiada rupa huruf, tiada suara dan ziada berbentuk itu ????
Ingatlah !!!!
Makna kata " ZIKRI (ذكري) " itu apa ???
Makna Kata Zikri itu :
Mengingat....
Mengingat siapa ???
Mengingat Allah...
Allah .... Allah itu bagaimana bentuknya ???
ليس كمثله شيئ (قران الشرا :١١)
Laysa Kamitslihi Syai'un yaitu : Tidaklah sama dengan segala sesuatu apapun...
Jadi Tuhan itu bukan berupa huruf nama-Nya yang dipisahkan, dan bukan rangakaian huruf berbentuk Asma-Nya yaitu ;
Bukan Alif.
Bukan Lam awal.
Bukan Lam Akhir.
Dan bukan Ha.
Lalu rangkaiannya menjadi nama-Nya yakni : Allah.
Itu bukan Diri Tuhan...
Itu sebutan lafadz sahaja
Itu cuma nama kebesaran Tuhan, bukan diri Allah.
Nama Tuhan yakni Allah itu hanya disuarakan...
Diri Tuhan bukan berupa huruf.....
Diri Tuhan bukan berupa suara...
Diri Tuhan bukan berupa Bentuk...
Kerana Allah itu Maha Pencipta segala bentuk huruf...
Bentuk suara ....
Dan bentuk segala bentuk-bentuk.....
Maka... Setiap yang memiliki bentuk, pasti makhkuq...
Setiap memilki bentuk, pasti bukan Tuhan.
Nah contoh :
... Ketika mengingat sesuatu atau sesorang, tentu kita ingat akan bentuknya, suaranya, wajahnya dan lain-lain.
Tentu berkesan dihati kita ketika mengingatnya atau sesuatu yang kita ingat..
Kita memakai dan menggunakan ini dengan akal fikiran dan juga perasaan.
Ketika kita mengingat-Allah yang tidak sama dengan segala sesuatu itu yang bagaimana ??
Pengkajian penutup Untuk hari ini dijawab pertanyaan terakhir ini adalah :
Mendiamkan Nafs- Nafs kita dengan cara mendiamkan akal fikir kita dan mendiamkan rasa perasaan kita...
Kedua inilah yang perlu difahami, supaya kita betul-betul yang dikatakan shalat yang sebenar mengingat Allah...
Murah- mudahan pengkajian selanjutnya akan djelaskan...
Aamiin Allaahumma aamiin.....
Penulis ✍️ :
Da'wah Taujid...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar