Laman

Selasa, 28 Desember 2021

Ma'rifat itu SANGAT BIASA

 Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatuh.


Setelah orang mencapai ma'rifat, apa yang selanjutnya dilakukannya ???

Setelah sampai MENGENAL ALLAH, bisa terhubung, terkoneksi,  lantas apa yang terjadi ???


Tidak ada !!"


Ma'rifat itu SANGAT BIASA. tidak ada yang aneh, tidak ada yang khusus, tetapi dimensinya saja yang khusus Lil khusus tetapi Zahir jasmaninya sangat biasa2 saja. 

Tidak ada perubahan dari sisi jasmaninya yang mencolok. Karena dia akan selalu SEMBUNYI DI KERAMAIAN TERANG. 

Tetapi, karena QOLBUNYA telah terhubung dengan Allah maka dia akan dipakai ALLAH sebagai #RAHMATAN LIL ALAMIN, dia akan #MEMBAWA VISI DAN MISI KETUHANAN. Dia menjadi #KHALIFAH di dunia,...yang memancarkan #CAHAYA TUHAN.  

Dia tidak keramat, tidak sakti, tidak luar biasa. Dia BIASA2 SAJA seperti pada umumnya.


Karena setinggi apapun seseorang, tetap akan ketemu ORDINAT ZERO (0,0,0,0,0,0). Akan ketemu sumbu 2 gaya yaitu syariat dan hakekat.

MA'RIFAT, ibarat ada nyala lilin dalam hatinya yang dijaga jangan sampai padam. Baik dari angin kekiri, kekanan, kedepan, kebelakang, keatas, kebawah. 

Karena nyala lilin itu BISA MATI walaupun terkena sapuan angin sekecil apapun. 

( Bermula qolbu seorang mukmin itu----BAITULLAH)#nabi

#Angin itu hanyalah kias.  Aslinya adalah tentang was2, kekhawatiran, kecintaan, harap keinginan, hasrat, marah benci, sukacita, objektifitas, dll. 

Sehingga nyala itu jangan sampai mati karena itu semua. 

(Tidak akan masuk surga seseorang yang dalam hatinya masih ada sebiji zarah kesombongan)2 #nabi


Dia akan menjaga dirinya dengan  SIFAT BAIK, PIKIRAN BAIK, PERANGAI BAIK, SIKAP BAIK, PERBUATAN BAIK.  


Dan seorang ahli MA'RIFAT akan selalu menjaga SUMBU 2 GAYA ( gaya syariat dan gaya hakekat), atau jika tidak, DIA AKAN TERJATUH dari MA'RIFATnya.  Biasanya jatuhnya bermula dengan BADAI LOGIKA. #SEHINGGA LOGIKANYA MENGALAMI TURBULENSI  dan kembali turun

 Menjadi syari'at mentah lagi,......


Logikanya, MA'RIFAT itu ada di ORDINAT ZERO, di alam mutlak, maka tidak ada lagi positif negatif. 

Jika mengaku ma'rifat tapi kok masih ributkan positif dan negatif, itu artinya bukan MUTLAK.


Positif negatif itu letaknya ada di alam AKAL SADAR manusia. Masak dialam diatas sadar masih ada baik buruk, positif negatif ????

Tapi buahnya akan selalu BAIK2 DAN POSITIF.  Tapi baik dan positif nya BUKAN DARI SEBAB  SUBJEKTIF NYA.  artinya dia bersyariat tapi DI SYARIAT KAN.  Bukan syari'at versi diri manusianya. 

SUUUUUUUULITT menjaga nyala lilin di tengah badai. Tapi harus bisa, atau nyala nya mati dan jatuh


Silahkan jika ada yang mau undang kami untuk presentasi ilmiah mengenai topik ini, di forum kajian Islam, lintas agama, praktisi, intelektual atau akademisi UNTUK MENERANGKAN URAIAN2 ILMIAH

Tidak ada komentar:

Posting Komentar