Berikut ini adalah macam macam siksaan dan banyak siksaan lainnya yang
akan diberikan sebagai hukuman kepada para penduduk neraka:
1)
Api neraka yang menghanguskan kulit. Api neraka ciptaan Allah subhanahu
wa ta'ala akan membakar kulit orang-orang kafir. Kulit adalah bagian
tubuh yang sangat sensitif, bagian yang merasakan apa yang dirasakan
oleh tubuh, dimana rasa sakit akibat kebakaran dirasakan, dan inilah
alasannya mengapa Allah subhanahu wa ta'ala akan mengganti kulit yang
terbakar itu dengan kulit baru, untuk kemudian dibakar lagi, dan proses
tersebut berlangsung terus tanpa henti-hentinya:
"Sesungguhnya
orang-orang yang kafir terhadap ayat-ayat Kami, kelak Kami akan masukkan
mereka ke dalam neraka. Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti
kulit mereka dengan kulit yang lain (baru), supaya mereka merasakan
azab. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." (Qs.
an-Nisa'[4]: 56)
2) Air yang menghancurkan isi perut. Salah satu
jenis siksaan yang akan dirasakan oleh penghuni neraka adalah penyiraman
hamim ke atas kepala mereka. Hamim adalah air yang sangat panas; karena
panasnya yang sangat tinggi, hamim akan menghancurkan semua isi perut
mereka.
"Orang kafir akan dibuatkan untuk mereka pakaian-pakaian
dari neraka. Disiramkan air yang sedang mendidih ke atas kepala mereka.
Dengan air itu, dihancurkan segala apa yang ada dalam perut mereka dan
juga kulit mereka." (Qs. al-Hajj[22]: 19-20)
Tirmidzi
meriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shalallahu 'alaihi
wassalam bersabda, "Hamim akan dituangkan ke atas kepala mereka dan
terus menembus ke dalam perut dan menghancurkan segala apa yang ada di
dalamnya, untuk kemudian keluar dari kaki dengan melelehkan semuanya,
kemudian orang itu dikembalikan lagi ke bentuk semula." Tirmidzi
mengatakan bahwa hadits ini hasan-gharib-shahih. [1]
3)
Penyiksaan di wajah. Bagian yang paling agung dan mulia dari tubuh
seorang manusia adalah wajah. Karena itu, Rasulullah shalallahu 'alaihi
wassalam melarang kita untuk memukul atau menampar wajah orang lain.
Salah satu cara yang dilakukan Allah subhanahu wa ta'ala untuk
memperlakukan para penghuni neraka dengan hina adalah dengan menumpukkan
azab atas mereka di wajah, sehingga mereka berada dalam keadaan buta,
tuli, dan bisu pada hari kiamat nanti.
"Dan kami akan
mengumpulkan mereka pada hari kiamat (dengan menyeret mereka) pada wajah
dalam keadaan buta, bisu, dan tuli. Tempat kediaman mereka adalah
neraka jahanam. Tiap kali nyala api jahanam itu akan padam, Kami tambah
lagi bagi mereka nyalanya." (Qs. al-Isra'[17]: 97)
Kemudian mereka akan dilemparkan ke dalam neraka dengan muka terlebih dahulu:
"Dan siapa yang membawa kejahatan, disungkurkanlah muka mereka ke dalam
neraka. Tidaklah kamu dibalas melainkan (setimpal) dengan apa yang
dahulu kamu kerjakan." (Qs. an-Naml[27]: 90)
Api neraka akan menghanguskan muka mereka terus-menerus, tanpa ada batas antara mereka dan api:
"Andaikata orang-orang kafir itu mengetahui, waktu (dimana) mereka
tidak mampu mengelakkan api neraka dari muka mereka dan (tidak pula)
dari punggung mereka, sedang mereka tidak pula mendapat pertolongan,
(tentulah) mereka tidak meminta disegerakan." (Qs. al-Anbiya'[21]: 39)
"Maka mereka dibakar api neraka, dan mereka di dalam neraka itu dalam keadaan cacat." (Qs. al-Mu'minun[23]: 104)
"Pakaian mereka adalah dari pelangkin (ter) dan muka mereka ditutup oleh api neraka." (Qs. Ibrahim[14]: 50)
"Apakah orang yang melindungi dirinya dengan wajahnya dari kejahatan
azab pada hari kiamat (sama dengan orang yang bebas dari siksaan)?" (Qs.
az-Zumar[39]: 24)
Melihat pemandangan yang menakutkan ini membuat kita gemetar!
"Pada hari ketika wajah mereka dibolak-balikkan dalam neraka, mereka
berkata, "Alangkah baiknya, andaikata kami taat kepada Allah dan taat
kepada Rasul." (Qs. Al-Ahzab[33]: 66)
Persis seperti kita
membolak-balik daging atau ikan di atas pembakaran, begitulah azab yang
akan mereka terima di neraka nanti. Semoga Allah subhanahu wa ta'ala
melindungi kita dari azab neraka!
4) Diseret. Siksaan lain yang
akan dialami orang-orang kafir ialah bahwa mereka akan diseret di atas
muka mereka ke dalam neraka.
"Sesungguhnya orang-orang yang
berdosa berada dalam kesesatan (di dunia) dan dalam neraka. (Ingatlah)
pada hari mereka diseret ke neraka di atas muka mereka. (Dikatakan
kepada mereka), "Rasakanlah sentuhan api neraka." (Qs. al-Qamar[54]:
47-48)
Pada waktu mereka diseret itu, penderitaan mereka akan
bertambah lagi karena mereka diikat dengan rantai dan belenggu "Kelak
mereka akan mengetahui ketka belenggu dan rantai dipasang di leher
mereka seray diseret ke dam air yang sangat panas, kemudian mereka
dibakar dalam api." (Qs. al-Mu'min[40]: 70-72)
Qatadah berkata, "Mereka akan diseret satu kali di dalam neraka dan satu kali dalam hamim. [2]
5) Penghitaman wajah. Allah subhanahu wa ta'ala akan menghitamkan wajah para penghuni neraka di hari kiamat nanti.
"Pada hari ketika, ada muka yang putih berseridan ada pula muka yang
hitam muram. Adapun orang-orang yang hitam muram mukanya (kepada mereka
dikatakan), "Kenapa kamu kafir sesudah kamu beriman? Karena itu,
rasakanlah azab sebab kekafiranmu itu." (Qs. Ali 'Imran[3]: 106)
Muka mereka begit hitamnya seolah-olah kegelapan malam telah menutup muka mereka:
"Dan orang-orang yang mengerjakan kejahatan (mendapat) balasan yang
setimpal dan mereka ditutupi kehinaan. Tidak ada bagi mereka seorang
pelindung pun dari (azab) Allah, seakan-akan muka mereka ditutupi dengan
kepingan-kepingan malam yang gelap gulita. Mereka itulah penghuni
neraka; mereka kekal di dalamnya." (Qs. Yunus[10]: 27)
6) Api
neraka akan mengelilingi orang-orang kafir.Para penghuni neraka adalah
orang-orang kafir yang dikelilingi (dibelit) olh dosa-dosa dan
ketidaktaatan mereka, sehingga bagi mereka tidak ada lagihasanah
(kebaikan). Allah subhanahu wa ta'ala befirman, sebagai jawaban terhadap
orang-orang Yahudi yang mengaku bahwa api neraka akan menyentuh mereka
hanya sementara waktu: "(Bukan demikian), siapa yang melakukan kejahatan
dan dibelit oleh dosa-dosa, merekalah yang menjadi ahli neraka, mereka
kekal di dalamnya." (Qs. al-Baqarah[2]: 81)
Hanya orag-orang
kafir dan musyrik yang akan menghadapi kenyataan yang demikian itu.
Siddiq Hasan Kan berkata, "Apa yang dimaksud disini dengan kejahatan
atau perbuatan jahat adalah perbuatan-perbuata tertentu yang karena
alasan-alasan yang sudah jelas tidak akan dapat mengantarkan para
pelakunya untuk mencapaihasanah. Kekekalan di neraka adalah untuk
orang-orang kafir dan musyrik, sehingga perbuatan jahat dan dosa dalam
ayat ini harus ditafsirkan sebagai kata yang berarti kafir dan syirik.
Jadi, argumentasi kaum Mu'tazilah dan Khawarij telah dibuktikan
kesalahannya oleh hadits-hadits mutawatir yang menyatakan bahwa
orang-orang Muslim yang berdosa pada akhirnya nanti akan dikeluarkan
dari neraka."
Dosa-dosa dan perbuatan jahat mengelilingi
orang-orang kafir seperti gelang melingkari pergelangan tangan. Oleh
sebab itu, hukuman yang ditimpakan atas mereka sepadan dengan
kejahatan-kejahatan mereka. Karenanya orang-orang kafir akan dikelilingi
oleh api neraka, sebagaimana yang difirmankan Allah subhanahu wa
ta'ala, "Mereka mempunyai tikar tidur dari api neraka dan di atas mereka
ada selimut (api neraka)." (Qs. al-A'raf[7]: 41)
"Tikar tidur"
ada di bawah badn mereka, dan "selimut" di atasnya. Maksudnya, api
neraka akan mengelilingi mereka dari atas dan bawah, sebagaimana firman
Allah subhanahu wa ta'ala:
"Pada hari mereka ditutup oleh azab dari atas mereka dan dari bawah mereka." (Qs. al-'Ankabut[29]: 55)
"Bagi mereka lapisan-lapisan dari api di atas mereka dan di bawah mereka pun lapisan-lapisan api..." (Qs. az-Zumar[39]: 16)
"Dan sesungguhnya jahanam itu benar-benar mengelilingi orang-orang kafir." (Qs. at-Taubah[9]: 49)
Sebagian ulama salaf menginterpretasikan katamihad (tikar tidur) dengan makna "kasur" danghawasy dengan "selimut." [3]
Kata "mengelilingi" dapat ditafsirkan lain, yaitu bahwa neraka
mempunyai dinding yang mengelilingi (mengepung) orang-orang kafir,
sehingga mereka tidak bisa keluar untuk melarikan diri, sebagaimana
firman Allah subhanahu wa ta'ala, "Sesungguhnya telah Kami sediakan bagi
orang-orang lalim itu neraka. Dan jika mereka meminta minum, niscaya
mereka akan diberi minum dengan air seperti besi mendidih yang
melelehkan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat
yang paling jelek." (Qs. al-Kahfi[18]: 29)
7) Api neraka menjilat
jantung mereka. Di atas telah diterangkan bahwa ukuran tubuh para
penghuni neraka besar sekali. Namun demikian, api neraka akan menembus
ke dalam tubuh mereka dan menjalar sampai ke bagian-bagian tubuh yang
paling dalam.
"Aku akan memasukkannya ke dalam neraka saqar.
Tahukah kamu apa neraka saqar itu? Saqar itu tidak meninggalkan dan
tidak membiarkan. Neraka saqar itu adalah pembakar kulit manusia." (Qs.
al-Muddatstsir[18]: 29)
Menurut sebagian ulama salaf, frase
"tidak meninggalkan" mempunyai makna bahwa "api neraka itu memakan
tulang-tulang, daging-daging, dan otak, dan tidak ada yang tidak
disentuhnya." [4]
"Sekali-kali tidak! Sesungguhnya ia benar-benar
akan dilemparkan ke dalam huthamah. Dan tahukah kamu apa huthamah itu?
(Yaitu) api (yang disediakan) Allah yang dinyalakan, yang membakar
sampai ke jantung." (Qs. al-Humazah[104]: 4-7)
Muhammad ibn Ka'ab
al-Qurthubi berkata, "Api huthamah membakarnya sampai ke jantungnya,
dan kemudian Allah menciptakan tubuh yang baru. Ada yang mengatakan
bahwa ketika Tsabit al-Banani membacakan ayat tersebut, ia berkata, 'Api
huthamah akan membakar mereka (orang-orang kafir), sampai api tersebut
menjalar ke jantung mereka, tetapi mereka tetap hidup, agar mereka
merasakan betapa pedihnya azab tersebut.' Kemudian ia menangis. [5]
8) Semua isi perut mereka akan keluar dan terburai di neraka. Bukhari
dan Muslim meriwayatkan dari Usamah ibn Zaid bahwa Rasulullah shalallahu
'alaihi wassalam bersabda:
"Seseorang akan ditarik dan
dilemparkan ke dalam neraka pada hari kiamat nanti. Kemudian semua isi
perutnya akan keluar dan terburai di dalam neraka, dan ia dipaksa
berjalan berkeliling seperti seekor keledai yang menarik sebuah jentera.
Penduduk neraka berkumpul di sekelilingnya dan berkata, "Hai Fulan, apa
kesalahanmu? Apakah kamu tidak menyuruh kami berbuat baik dan melarang
kami melakukan kejahatan?" Ia menjawab, "Saya selalu menyuruh kamu
berbuat baik, tetapi saya sendiri tidak melakukannya, dan saya selalu
melarang kamu melakukan kejahatan, tetapi saya sendiri sering
melakukannya." [6] Kemudian ia berjalan berkeliling seperti seekor
keledai menarik jentera."
Salah seorang penduduk neraka yang
seluruh isi perutnya akan dikeluarkan di neraka nanti adalah 'Amr ibn
Lahiy, orang pertama yang mengubah agama masyarakat Arab. Nabi Muhammad
shalallahu 'alaihi wassalam melihatnya menarik isi perutnya sendiri di
neraka. Muslim meriwayatkan dari Jabir ibn 'Abdullah bahwa Nabi Muhammad
shalallahu 'alaihi wassalam bersabda, "Saya melihat 'Amr ibn 'Amir
al-Khuza'i menarik isi perutnya sendiri di neraka, dan ia adalah orang
pertama yang memulai tradisi sa'ibah (melepas unta betina untuk makan
rumput dengan bebas demi berhala)." [7]
9) Rantai, belenggu, dan
martil para penghuni neraka. Allah subhanahu wa ta'ala telah menjanjikan
bahwa para penghuni neraka akan "diberi" rantai, dibelengggu, dan
martil:
"Sesungguhnya Kami menyediakan bagi orang-orang kafir rantai, belenggu, dan neraka yang menyala-nyala." (Qs. al-Insan[76]: 4)
"Karena sesungguhnya pada sisi Kami ada belenggu-belenggu yang berat
dan neraka yang menyala-nyala, serta makanan yang menyumbat di
kerongkongan dan azab yang pedih." (Qs. al-Muzammil[73]: 12-13)
Belenggu-belenggu tersebut akan dipasang di leher mereka:
"Dan kami pasang belenggu di leher orang-orang kafir. Mereka tidak
dibalas melainkan dengan apa yang telah mereka kerjakan." (Qs.
Saba'[34]: 33)
"Ketika belenggu dan rantai dipasang di leher mereka seraya mereka diseret." (Qs. al-Mu'min[40]: 71)
Rantai-rantai atau belenggu-belenggu itu sengaja digunakan Allah
subhanahu wa ta'ala untuk menghukum mereka: "Karena sesungguhnya pada
sisi Kami ada belenggu-belenggu..." (Qs. al-Muzammil[73]: 12)
Rantai-rantai tersebut adalah sejenis hukuman yang lain, yang digunakan
unuk mengikat orang-orang yang berdosa, sebagaimana layaknya para
penjahat di dunia ini dirantai dan diikat. Simak bagaimana Al-Qur'an
menggambarkannya, "(Allah berfirman), 'Pegangilah ia, lalu belenggulah
tangannya ke lehernya. Kemudian masukkanlah dia ke dalam api neraka yang
menyala-nyala. Kemudian belitlah dia dengan rantai yang panjangnya
tujuh puluh hasta.'"(Qs. al-Haqqah[69]: 30-32)
Allah subhanahu wa
ta'ala telah menjanjikan bahwa orang-orang kafir yang mencoba melarikan
diri dari neraka akan dicambuk dengan batang-batang besi dan kemudian
dilemparkan lagi ke bagian neraka yang lebih dalam:
"Dan untuk
mereka cambuk-cambuk dari besi (untuk menghukum mereka). Setiap kali
mereka hendak keluar dari neraka lantaran kesengsaraan mereka, niscaya
mereka dikembalikan ke dalamnya. (Kepada mereka dikatakan), "Rasakanla
azab yang membakar ini." (Qs. al-Hajj[22]: 21-22)
10) Mereka akan
ditemani oleh sembahan-sembahan dan setan-setan mereka di neraka. Kaum
kafir dan musyrik mempunyai kebiasaan untuk mengagung-agungkan
berhala-berhala yang mereka sembah, bukannya mengagungkan dan menyembah
Allah subhanahu wa ta'ala. Mereka dengan cara apapun juga akan berusaha
membela berhala-berhala tersebut, bahkan bersedia mengorbankan diri dan
harta mereka demi pengabdian mereka kepada berhala-berhala dan
sembahan-sembahan mereka itu. Pada hari kiamat nanti, Allah subhanahu wa
ta'ala akan memasukkan sembahan-sembahan mereka itu ke dalam neraka,
sebagai penghinaan atas mereka agar menyesal dan mereka tahu bahwa
mereka telah sesat dan menyembah sesuatu yang tidak mempunyai kekuatan
yang dapat memberi mereka keuntungan atau mencelakakan mereka.
"Sesungguhnya kamu dan apa yang kamu sembah selain Allah adalah umpan
jahanam, kamu pasti masuk ke dalamnya. Andaikata berhala-berhala itu
tuhan, tentulah mereka tidak masuk neraka. Dan (mereka) semua kekal di
dalamnya." (Qs. al-Anbiya'[21]: 98-99)
Ibn Rajab mengatakan,
"Karena orang-orang kafir itu menyembah berhala-berhala, bukannya
menyembah Allah subhanahu wa ta'ala, dan mereka percaya berhala-berhala
tersebut dapat menjadi perantara antara mereka dengan Allah sehingga
dapat mendekatkan mereka kepada Allah subhanahu wa ta'ala, mereka akan
dihukum dengan mengikutsertakan berhala-berhala tersebut bersama mereka
di neraka untuk menghina dan mempermalukan mereka, dan untuk membuat
mereka menyesali perbuatan-perbuatan mereka. Karena, apabila suatu
hukuman disertai dengan sesuatu yang menjadi penyebab dijatuhkannya
hukuman tersebut, hal ini akan menambah kepedihandan penyesalan bagi si
pelaku kejahatan."[8]
Karena alasan ini pula, matahari dan bulan
akan dilemparkan ke dalam neraka dan menjadi bahan bakarnya, untuk
menghukum orang-orang kafir yang suka menyembah keduanya, bukannya
menyembah Allah. Ini sebagaimana dikatakan dalam sebuah hadits,
"Matahari dan bulan akan digulingkan dalam neraka." [9]
Al-Qurthubi mengatakan, "Benda-benda tersebut dimasukkan ke dalam
neraka, karena merekalah--bukannya Allah subhanahu wa ta'ala--yang telah
disembah oleh orang-orang kafir. Benda-benda tersebut dimasukkan ke
dalam neraka bukan dengan maksud untuk menghukum benda-benda itu, karena
benda-benda itu adalah benda mati yang tidak bernyawa, melainkan untuk
menambah rasa penyesalan dan malu orang-orang kafir. Hal inilah yang
dikatakan oleh sebagian ulama." [10]
Untuk alasan yang sama,
orang-orang kafir akan dikumpulkan bersama setan-setan mereka agar
hukuman mereka terasa lebih berat dan lebih pedih:
"Siapa yang
berpaling dari ajaran Tuhan Yang Maha Pemurah (Al-Qur'an), Kami adakan
baginya setan (yang menyesatkan), maka setan itulah yang menjadi teman
yang selalu menyertainya. Dan sesungguhnya setan-setan itu benar-benar
menghalangi mereka dari jalan yang benar dan mereka menyangka bahwa
mereka mendapat petunjuk. Sehingga apabila orang-orang yang berpaling
itu datang kepada Kami (di hari kiamat) ia berkata, "Aduhai, andai saja
(jarak) antara aku dan kamu seperti jarak antara timur dan barat." Setan
itu adalah sejahat-jahat teman (yang menyertai manusia). (Harapanu itu)
sekali-kali tidak akan memberi manfaat kepadamu di hari itu karena kamu
telah menganiaya (dirimu sendiri). Sesungguhnya kamu bersama-sama dalam
azab."(Qs. az-Zukhruf[43]: 36-39)
Referensi: Al-Asyqar, 'Umar Sulaiman (2001).Surga dan Neraka.