Laman

Jumat, 14 Juni 2013

::: MENGGAPAI HIDAYAH ALLAH ... :::



Bismillahirahmannirahim,

Sesungguhnya , bila Allah Subhana wa Ta'ala mencintai seorang hamba, maka Allah akan membukakan dan rahmat dan kefahaman dalam agamanya, sehingga petunjuk Allah senantiasa mengalir dan menyelimuti setiap langkahnya.

Lalu akan muncul pertanyaan , bagaimana agar mampu meraih hidayah Allah yang indah tersebut.


1. Bertaubat dengan kesungguhan hati

Rasullullah sallallahu 'alaihi wasallam bersabda, :

“Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bila melakukan sesuatu dosa terjadilah bintik hitam dalam hatinya. Bila dia bertaubat dan menghentikan dosanya dan mencela perbuatannya, hatinya akan bersinar kembali, dan apabila dosanya bertambah, akan bertambah pula bintik hitam itu hingga hatinya akan tertutup…”
(HR Nasa’i dan Tarmizi, hadis hasan sahih)

Demikianlah dosa yang makin banyak, akan makin membuat hati semakin berdebu, kotor dan dalam tingkat yang parah adalah keras. Hati yang keras akan semakin jauh dari cahaya dan petunjuk Allah .. Dosa-dosa itulah yang menghijab (menghalangi) dekatnya seorang hamba kepada Rabb nya. .... qalbunya juga semakin tidak mampu merasakan getaran Keagungan Allah dan merasakan firman -firman Nya .


Allah Ta'ala berfirman,

"Hai orang-orang yang beriman,
bertaubatlah kepada Allah, dengan taubat yang seikhlas-ikhlasnya,
mudah-mudahan Tuhan kamu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu , dan memasukkan kamu ke dalam syurga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai… (Surah at-Tahrim: ayat [8)]

Dengan taubat nasuha , mengakui segala dosa-dosa , datang kepada Allah dengan merendahkan diri, dan berusaha untuk memperbaiki diri dalam ketataan, niscaya Allahpun akan menghapuskan dosa-dosanya, memberi petunjuk kepadanya.


2. Memohon diberi karunia nikmat / kelezatan Iman dan Istiqomah

Memohon dan berdoa kepada Allah agar Allah senantiasa memberi kemampuan dalam ketaatan, dan memberi kemampuan untuk istiqomah.

Sesungguhnya nikmat iman dan lezatnya ibadah adalah murni rahmat Allah. Karena itu bermohonlah , sehingga diri akan senang (betah) berlama-lama dalam kebaikan, ibadah (shalat & berdzikir) serta memperoleh nikmat manisnya bermunajat kepada Nya .


3. Berhijrah / Mendekat kepada Lingkungan yang Shalih

Sungguh, mendekat kepada teman-teman shalih adalah obat bagi hati, karena mereka adalah ruh-ruh penuh kebaikan yang selalu mengingatkan dalam keimanan dan kesabaran.

Memakmurkan masjid juga salah satu satu meraih hidayah Allah. Masjid adalah pancaran nur Ilahi. Bukan hanya sekadar menghadiri shalat, tetapi bagaimana ia mampu menangkap cahaya hidayah yang terpancar dari masjid.

“Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan tidak takut (kepada siapa pun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS At-Taubah [9]: 18).


4. Berdakwah / Menegakkan Syiar Allah

Allah Ta'ala berfirman :
Barangsiapa menolong agama Allah, maka Allah akan meneguhkan kedudukannya (disisi Rabb)

Banyak hadist dan firman Nya yang menguraikan tentang Kecintaan dan pertolongan Allah Ta'ala menyertai mereka (hamba-hamba Nya) yang berjuang dengan ikhlas menegakkan syiar-syiar Rabb , baik dengan ilmu, harta dan jiwanya.


Sahabat yang dirahmati Allah,

Allah adalah sumber dan pemberi cahaya. Hidayah juga demikian. Cahaya hanya menembus benda yang transparan melalui kaca. Cahaya tidak dapat menembus tembok, demikian juga cahaya spiritual.


Allah Subhana Wa Ta'ala berfirman :

Allah (Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya Allah, adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang berkahnya, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur (sesuatu) dan tidak pula di sebelah barat(nya), yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang dia kehendaki, dan Allah memperbuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu....” (QS An Nuur [24]: 35)


"Beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu, dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya. [Surah Asy-Syam: 9-10]

"Dan siapakah yang lebih baik agamanya, daripada orang yang ikhlas dan menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang dia pun mengerjakan kebaikan ... (Surah an-Nisa': ayat 125)


Semoga Allah membukakan rahmat Nya bagi kita bersama .. Aamiin ya Robal alamin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar