Laman

Selasa, 22 April 2014

Kau Nafas Terindahku

DETAK TERHENTI
Senja begitu lengang
Hati kian remuk rejam
Ku terseret arus waktu pulang
Kian mendekati lengkung tajam


Aku tertahan dalam detik mati
Jarum waktu yang membenam
Membawa bayang hitam legam
Bilakah mentari menyinari lagi

Di sisa nafas terindahku
Ku coba mendekapmu penuh rindu
Hingga ku terhanyut dalam diam
Memaknai arti hingga penghujung malam

Kini berbaur menjadi satu
Kisah menyeruak indah di sanubariku
Kini ku terpaku memeluk cintamu
Mendekap dari jauhnya jarak pandangku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar