Laman

Selasa, 29 Juli 2014

FUTUHUL GHOIB AJARAN 76 & 77

FUTUHUL GHOIB
AJARAN 76

Aku nasehatkan kepadamu supaya kamu bergaul dengan orang kaya dengan sikap mulia dan bergaul dengan orang miskin dengan sikap sopan santun. Hendaklah kamu bersikap sopan santun dan ikhlas. Keikhlasan itu membawa kepada pandangan yang kekal terhadap Allah. Janganlah kamu menyalahkan Allah di dalam masalah keduniaan. Rendahkanlah diri di hadapan-Nya. Janganlah kamu merusak hak saudaramu. Bergaullah dengan darwisy dengan sopan santun dan berakhlak baik serta ‘bunuh’-lah diri kamu, sehingga kamu hidup kembali di dalam alam kerohanian. Orang-orang yang dekat kepada Allah itulah yang baik kelakuannya. Yang penting ialah kamu harus menjauhkan diri dari mempersekutukan sesuatu dengan Allah Yang Maha Esa. Teruslah bergaul bersama manusia dengan berpegang kepada kebenaran dan kesabaran. Dan cukuplah kamu bergaul dengan darwisy dan berkhidmat kepada para wali.

Darwisy ialah orang yang tidak mempedulikan apa-apa selain Allah. Kamu menyerang orang yang lebih lemah daripada kamu menunjukkan bahwa kamu adalah orang pengecut. Sedangkan kamu menyerang orang yang lebih kuat daripada kamu itu menunjukkan bahwa kamu adalah orang yang tidak tahu malu. Dan adapun jika kamu menyerang orang yang kekuatannya sepadan dengan kamu, maka itu menunjukkan bahwa kamu tidak berkelakuan baik. Untuk mengikuti kehidupan orang darwisy dan sufi, diperlukan suatu upaya. Semoga Allah memberikan kekuatan kepada kita.

Wahai wali Allah, kamu selalu mengikuti Allah di dalam semua keadaan, karena dengan itu kamu mendapatkan segala kebaikan, dan kamu juga terus melaksanakan perintah Allah, karena dengan demikian kamu terhindar dari perkara-perkara yang merusakkan diri kamu. Adalah juga termasuk tugas kamu untuk senantiasa bersedia menghadapi takdir Allah, karena ketentuan Allah itu pasti akan datang.

Ketahuilah, bahwa kamu akan ditanya tentang gerak dan diam kamu. Oleh karena itu, hendaklah kamu senantiasa berada dalam keadaan yang sesuai untuk sesuatu masa, dan janganlah kamu melakukan apa yang tidak memberi faidah kepada kamu. Patuhilah Allah, Rasul-Nya dan mereka yang memerintah sebagai ganti para Nabi. Hendaklah kamu memberi kepada mereka, jangan hanya meminta kepada mereka, dan doakanlah mereka. Ingatlah kepada saudara-saudaramu seagama (Islam), berniat baiklah dan berbuat baiklah kepada mereka. Janganlah memusuhi kaum muslimin dan muslimat, dan jangan pula hatimu dengki kepada mereka.

Kamu perlu mendoakan mereka yang berbuat dholim kepada kamu, dan takutlah kepada Allah. Adalah tugas kamu untuk hanya memakan barang-barang yang halal saja. Bertanyalah kepada orang-orang yang mengetahui ilmu Allah tentang apa yang tidak kamu ketahui. Tanamkanlah rasa sopan santun terhadap Allah dan senantiasalah berdampingan dengan-Nya. Dampingilah selain Allah sekedarnya saja, dan itupun ditujukan untuk berdampingan dengan Allah.

Sedekahkanlah uangmu setiap pagi. Lakukanlah shalat mayat pada malam hari untuk orang-orang islam yang meninggal dunia pada hari itu. Setelah selesai shalat Maghrib, lakukanlah shalat istikharah. Bacalah ayat di bawah ini setiap pagi dan petang sebanyak tujuh kali : “Allaahumma anjirnaa minannaar (Ya Allah, lindungilah kami dari api neraka)”. Bacalah selalu: “A’uu dzubillaahissamii’ul ‘aliimi minasysyaythoonirojiim (Aku berlindung kepada Allah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui dari setan yang terkutuk”

Kemudian senantiasalah membaca Takbir dan akhirnya ditutup dengan ayat yang terdapat dalam surat Al Hasyr ayat 22 sampai 24, yang artinya “Dia-lah Allah Yang tiada Tuhan selain Dia, Yang Maha Mengetahui yang ghaib dan yang nyata, Dia-lah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Dia-lah Allah Yang tiada Tuhan selain Dia, Raja, Yang Maha Suci. Yang Maha Sejahtera, Yang Mengkaruniakan keamanan, Yang Maha Memelihara, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Memiliki segala keagungan, Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan. Dia-lah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang membentuk Rupa. Yang mempunyai nama-nama yang paling baik. Apa saja yang ada di langit dan di bumi bertasbih kepada-Nya. Dan Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS 59:22-24)
Allah sajalah yang memberi kekuatan dan pertolongan, karena tidak ada kekuatan dan kekuasaan melainkan dengan Allah Yang Maha Besar lagi Maha Mulia.

AJARAN 77

Berdampinganlah dengan Allah, seolah-olah tidak ada yang lain lagi selain Dia. Berdampinganlah dengan mahluk, seakan-akan diri kamu itu tidak ada. Apabila kamu berada di sisi Allah, tanpa mahluk, maka kamu hanya mendapatkan Allah, sedangkan yang lain tidak ada. Apabila kamu berada beserta mahluk, tanpa diri kamu sendiri, maka hendaklah kamu menjadi orang yang adil dan menolong orang yang menuju jalan yang lurus dan menuju keselamatan dari kesusahan kehidupan.

Tinggalkanlah segala apa yang berada di luar pintu kamar tempatmu menyendiri, dan masuklah ke dalamnya seorang diri. Apabila kamu berada seorang diri di dalam kamar itu, maka kamu akan melihat temanmu di dalam batinmu, kamu akan mengalami sesuatu yang bukan mahluk, dan diri kamu akan lenyap dan sebagai gantinya datanglah perintah Allah dan kedekatan kepada-Nya. Di dalam peringkat ini, kejahilanmu akan menjadi pengetahuanmu, kejauhanmu akan menjadi kedekatanmu, diam kamu akan menjadi dzikir kepada Allah dan keadaanmu yang heran itu akan membuktikan persahabatan dengan Allah. Wahai saudaraku, pada peringkat ini tidak ada yang wujud kecuali Allah saja dan yang dijadikan-Nya. Jadi, jika kamu memaki Al Khaliq, maka katakanlah kepada yang lain, “Sesungguhnya mereka itu adalah musuhku, sedangkan Tuhan sekalian alam adalah sahabatku.”

Barangsiapa telah mengalami peringkat ini, maka ia akan mengetahui.

Beliau ditanya, “Bagaimana orang yang telah dikuasai oleh pahit empedu akan bisa merasakan rasa manis ?”

Beliau menjawab, “Ia harus berusaha menjauhkan kehendak dan keinginan hawa nafsunya. Wahai manusia, jika seorang mu’min membuat kebaikan, maka diri kebinatangannya itu akan berganti menjadi hatinya (ia akan menuruti perintah hatinya). Diri itupun mencapai kesadaran hati. Kemudian, hatinya bertukar menjadi rahasia. Rahasia itu juga berganti menjadi fana’. Keadaan fana’ itupun bertukar lalu menjadi suatu wujud yang lain.” Kemudian diperintahkannya agar kawan-kawan itu pergi melalui tiap-tiap pintu.

Wahai manusia, ketahuilah bahwa fana’ itu ialah mengesampingkan semua mahluk dan menukar keadaanmu menjadi keadaan malaikat, kemudian kembali kepada keadaan semula dan setelah itu Tuhanmu akan memelihara kamu sebagaimana yang dikehendaki-Nya.

Jika kamu menginginkan peringkat ini, maka gunakanlah Islam dan kemudian menyerahlah selalu kepada takdir Allah. Setelah itu, perolehlah ilmu Allah. Kemudian, sadarkanlah diri kamu sepenuhnya akan Allah dan berada dalam Allah. Jika kamu berada dalam wujud yang sedemikian itu, maka kamu akan menjadi kepunyaan Allah sepenuhnya. Bersikap wara’ itu ibarat kerja satu jam, bersikap sederhana di dalam segala hal itu ibarat kerja dua jam, sedangkan ma’rifat Allah itu ibarat kerja yang terus menerus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar