Laman

Selasa, 23 Mei 2017

TANPA DISADARI TERUCAP PERKATAAN " AKU- ALLAH.

SALAAM HIYAS SALAAM....
.
IKHWANI.....
Pelajaran atau pemahaman hari ini kami ambil dari sebuah kutipan kiasan cerita seorang Ulama Sufi berma'rifat tinggi yang bernama Abu Yazid.
Beliau pernah ditanya seorang pemuda yang ingin tahu tentang Allah.
Begini ceritanya.
Sang pemuda bertanya :
.
" Ya Abu Yazid...
Apakah yang dimaksud Tahta Allah ?"
.
Beliau Menjawab :
.
" Tahta itu adalah Aku "
.
Bertanya lagi pemuda itu :
" Apakah yang dikatakan Ganjalan kaki Allah ?"
.
Abu Yazid menjawab :
.
" Ganjalan kaki Allah itu adalah Aku "
.
Sang pertanya lagi :
.
" Apakah yang dimaksud Lauhul Mahfudz dan Kalam ?"
.
Lalu Beliau Menjawab :
.
" Lauh dan Kalam itu adalah Aku. Allah memiliki hamba- hamba seperti : Ibrahim, Musa dan Isa. Mereka itu adalah Aku "
Allah memiliki Malaikat- Malaikat seperti : Jibril, Mikail dan Israfil. Mereka itu adalah Aku "
.
Pemuda yang bertanya tadi, lalu terdiam.
Kemudian Abu Yazid berkata :
.
" Barangsiapa yang melebur didalam Allah, dan telah mengetahui keadaan yang sebenar- benarnya, mengenai segala yang berwujud... Maka segala- galanya itu adalah Allah "
.
_______________________
.
PELAJARAN ORANG YANG BERMA'RIFAT.
.
Nah Ikhwani...
Pelajaran kutipan cerita diatas tadi, sebagai kiasan seseorang yang dimabuk Zauq berat kepada Allah. Sehingga menimbulkan latah tanpa disadari.
Segala melebur, hancur dan tenggelam didasar lautan.
Mabuk berat tanpa arak
tanpa memikirkan siapa dirinya lagi.
Hancur dirinya didalam Wajah Allah.
Sehingga tidak terlihat lagi dirinya.
Dan tidak merasakan dirinya lagi.
.
Seseorang yang telah Zauq, mabuk kepada Allah seperti ini, dan bila ia ditanya seseorang, maka ia hanya tahu menjawab dua perkataan yaitu : Aku.
Yang kedua : Allah.
.
______
.
Walaupun ia mengatakan perkataan " Aku "
Ucapan ini merujuk kepada " Allah " yaitu :
" AKU- ALLAH "
.
Sebutan kata " Aku " bagi orang dah mabuk Zauq berat, hingga fana, melebur, Baqa billah adalah :
" Merujuk kepada Allah semata- mata "
Bukan dia berkata lagi, tetapi kelakuan Allah, perkataan Allah.
.
_________
.
IKHWAN...
.
Dari cerita Abu Yazid tadi-Kita bisa simpulkan Jawaban Beliau.
" AKU "
Akulah Tahta Allah...
Akulah Ganjalan kaki Allah...
Akulah lauhul Mahfudz dan kalam...
Akulah Nabi...
Akulah Malaikat..
Dll..
.
Ungkapan ini merujuk kepada Allah.
Prilaku Allah.
Sebagai gambaran seseorang yang dimabuk Allah.
Inilah mabuk latah.
Mabuk Zauq
Mabuk tanpa minum Arak.
Mabuk yang melebihi minuman berakohol.
.
_______
.
Dari itu Ikhwani...
.
Janganlah kita menghukum seseorang itu, yang apabila ia telah terbuai oleh seperti diatas.
Lalu dikatakan " Sesat, kafir "
padahal Aqidah orang seperti itu, telah sampai Ilmu Ma'rifat yang sebenarnya.
.
Maka dari itulah timbul Fitnah, tuduhan, menyesatkan, dan menyalahkan para Ulama- Ulama Sufi yang berma'rifat.
.
_____________
.
Ketahuilah...
Kita ini sebenarnya benda mati, dan sudah tiada apa- apa lagi yang tersisa pada kita
kita ini sudah tertulis mati semenjak dari Azali dulu didalam Lauh Fahfudz.
Mati cuma sekali
tidak terulang 2x.
Makanya janganlah bersifat hidup bangga.
Karena sifat hidup adalah Milik Allah.
Untuk apa dibanggakan hidup dalam penzahiran.
.
Kalau bersifat hidup. Dan Allah bersifat hidup, lalu :
apa bedanya Sifat Allah dan sifat kita ?
Kalau kita juga bersifat hidup, berarti kita sudah menduakan sifat Allah.
Jika kita menggunakan kata pakai Sifat Allah- berarti disini kita seakan- akan menjadi Tuhan, dan mengaku aku
.
Inilah yang sering terjadi sekarang menggunakan kata pakai.
.
TIDAK SADARKAH KITA INI
??
.
Sebenarnya kita ini adalah mati, sudahpun mati.
Jika kita tidak ada, maka :
.
SIAPAKAH YANG BERSIFAT ADA ?
.
Sesungguhnya...
Yang bersifat ada itu cuma hanya " ALLAH "
Jika yang tinggal itu cuma hanya Allah, maka :
Allah- lah yang berkata- kata.
Itulah perkataan Abu Yazid, berkata itu Aku atau perkataan Allah.
Itulah yang disebut perkataan Allah.
Bukan Abu Yazid yang berkata begitu, tetapi ALLAH.
Abu Yazid itu hanya bisu, diam.
Coba lihat orang bisu.
Mana ada orang bisu berkata- kata.
Kecuali hanya bersifat kata- kata saja, yang bisa berkata.
Inilah pemahaman orang yang berma'rifat tinggi yang tidak bisa dicerna oleh akal.
Tidak bisa dijangkau ilmu akal.
.
_______________________
.
Semoga kutipan ini, sebagai gambaran dan pelajaran bagi siapapun yang ingin mempelajari Maqam Tauhid ruh.
Asalkan ia yaqin dan sadar atas kekurangan dirinya.
Maka itulah ketiada dayaan kita inilah kita kembalikan hak diri kepada yang mempunyai haq atas diri kita.
Insya Allah...
Kita akan mengenal hakikat hidup yang sebenarnya.
Aamiin...
.
Kami Mohon ma'af yang sebesar- besarnya
Akhirul kalam :
.
Wassalaamu 'Alaikum Wa Rahmatullaahi Wabarakaatuh...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar