Laman

Selasa, 24 Oktober 2017

ANTARA MA'SIAT DAN RAHMAT ALLAH

" Assalaamu 'alaykum
Wa rahmatullaahi
Wa barakaatuh "
.
.
.
BISMILLAAHIR RAHMAANIR RAHIIM.
.
MA'SHIYATUN AWRATSAT DZULLAN WAFTIQAARAN KHAYRUN MIN THAA'ATIN AWRATSAT 'IZZAN WASTIKBAARAN.
.
" Kema'siatan yang menyebabkan merasa terhina dan rendah diri (disertai bertaubat dan berharap rahmat dan belas-kasih Allah), lebih baik daripada ta'at yang membangkitkan rasa mulia diri dan keangkuhan."
.
"""""""""""""""""""""
Ikhwan & Akhwati.....
.
Rasa hina dan rendah adalah sifat kehambaan. Sebaliknya, kemaha muliaan dan kemaha besaran adalah sifat ke-Tuhanan.
.
Tidak ada kebaikan sama sekali didalam keta'atan seorang hamba, bila masih melekat padanya yang bertentangan dengan penghambaan.
.
Karena apa ??
.
" KARENA SIFAT SEPERTI ITU, AKAN MELEBUR.
DAN MEMBATALKAN KETA'ATAN SEORANG HAMBA "
.
Sebab :
.
" BENTUKNYA SEBAGAI KEMA'SIATAN BAGI SEORANG HAMBA "
.
Yang juga menghanguskan nilai pahala dari suatu keta'atannya tersebut.
.
"""""""""""""""""""""
Sayid Abu Madyan ra berkata :
.
" Rasa terhina bagi orang-orang yang berma'siat, lebih baik daripada perasaan sombong bagi orang yang ta'at."
.
.
Diriwayatkan dari Aban bin Iyas, ia berkata :
.
" Pada suatu ketika aku keluar dari bertemu Anas bin Malik ra. di Bashrah. Aku melihat jenazah diusung didalam keranda oleh 4 orang.
Aku tidak melihat ada orang lain yang ikut mengantarkan jenazah itu. Aku berkata dalam hati : " SUBHAANALLAH " Dipasar Bashrah jenazah seorang muslim tidak ada seorangpun yang mengantarkan selain 4 orang yang mengusungnya. Biarlah aku sebagai orang yang kelima ikut mengantarkannya."
.
Ketika jenazah itu diletakkan untuk dishalati, mereka berkata kepadaku : " Silahkan tuan maju kedepan sebagai imam."
Aku menjawab :
" Kalian lebih utama."
Mereka menjawab :
" Kita sama-sama."
.
Maka aku maju menjadi imam shalat jenazah.
Setelah selesai dishalati, aku bertanya kepada mereka mengenai kisah jenazah itu. Dia adalah jenazah orang ahli melakukan ma'siat.
Tiga hari lalu dia jatuh sakit.
.
Dia berpesan kepada ibunya, agar tidak memberitahukan kepada para tetangga bila ia mati, karena mereka tidak akan menghadiri jenazahnya. Dan bahkan akan mencaci maki.
Dia juga berpesan pada ibunya, agar meletakkan cincin yang bertuliskan kalimat " LAA ILAAHA ILLALLAAHU MUHAMMADUR RASUULULLAAHI "
.
Dia berharap dengan tulisan itu, agar Allah menerimanya dan merahmatinya.
Dan dia meminta pada ibunya, meletakkan telapak kaki dipipinya sambil mengucap :
.
" Inilah balasan orang ma'siat kepada Allah "
.
Lalu dia meminta pada ibunya, agar menengadahkan tangannya kepada Allah Ta'ala, sambil berucap :
.
" Aku ridha padanya (anakku), maka hendaklah kiranya Engkau ya Allah meridhainya."
.
Sang ibu melaksanakan semua yang diwasiatkan oleh anaknya itu.
Ketika ia menengadahkan tangan kelangit, ia mendengar suara pasih anaknya :
.
" Wahai ibuku, pergilah, tinggallah aku, aku telah diterima oleh Tuhan Yang Maha Pemurah lagi Maha Mulia."
.
.
Inilah Ikhwan dan Akhwati, kisah dari Aban bin Iyas, mengisahkan cerita yang begitu menyentuh kita.
.
" SUBHAANALLAAHU "
.
Jadi kisah ini mencerminkan kepada kita bahwa :
Kemuliaan seseorang itu bila tidak disertai ta'at kepada Allah, atau pun ia ta'at dalam ibadah, tetapi tidak menyimpan sifat rendah hati, maka sama saja ia menghancurkan keta'atannya selama ia beribadah didalam hidupnya.
Ia sombong, angkuh, bangga akan teta'atan. Dan memuliakan dirinya sendiri daripada orang lain. Maka Allah melenyapkan pahala amal ibadahnya dikarenakan keangkuhan dan kesombongannya.
.
Sebaliknya, sifat kemuliaan dan rendah hati, walaupun ia berbuat salah atau berma'siat didalam hidupnya, akhirnya ia sadar akan kesalahannya selama hidup dan lalu bertaubat, maka Allah menerima taubatnya.
.
Inilah kemuliaan Allah terhadap hamba-Nya.
Inilah dua contoh untuk kita, selalu berbuat baik diantara sesama.
.
INGATLAH :
.
Dua kata ini :
.
" RASA HINA DAN RENDAH ADALAH SIFAT PENGHAMBAAN.
DAN KEMAHA MULIAAN DAN KEMAHA BESARAN ADALAH SIFAT ALLAH "
.
Jadi, kita tidak perlu bangga diri dan sombong. Yang mulia itu adalah ALLAH.
Yang Tinggi itu adalah
ALLAH.
Dan kebanggaan kebesaran itu milik ALLAH.
.
Kita ini tidak ada,
kita ini rendah dan hina.
Maka patutlah kita sebagai hamba-Nya merendahkan diri, dan mesti berbuat baik.
Daripada itu, tugas kita adalah :
.
" Ta'at dan patuh atas segala perintah-Nya. Inilah sifat kehambaan "
.
"""""""""""""""""""""
Nah, Ikhwan dan Akhwati....
.
Semoga dengan penjelasan diatas, dapatlah kalian petik pelajaran ini, sebagai modal untuk menjadi hamba-Nya yang shaleh.
Agar kita terhindar dari segala perbuatan ma'siatan dan kefasikkan.
Lebih dan terkurang dalam penyampaian ini. Kami atas nama pribadi mohon ma'af, jika ada kata yang menyinggung kalian semua.
Sekali lagi kami mohon dima'afkan.
.
Dan akhirul kalam :
.
.
.
" Wassalaamu " Wassalaamu 'alaykum
Wa rahmatullaahi
Wa barakaatuh "

Tidak ada komentar:

Posting Komentar