Laman

Senin, 07 Mei 2018

Ilmu pengetahuan Alam dan Kesamaannya dalam ilmu sufi falsafi.


Di alam semesta yang kita tempati ini kita hidup di sebuah planet yang kita namakan bumi, bumi beserta planet lainnya mengitari matahari yang dinamakan tatasurya. Tatasurya kita berada di galaksi bimasakti, dan bima sakti adalah salah satu dari milyaran galaksi didalam cluster galaksi, dan cluster galaksi berada didalam supercluster yang hingga sampai pada alam semesta teramati, bumi kita bagaikan debu di angkasa raya ini.
Dahulu Albert einstein mencetuskan teori relativitas umum, einstein meyakini alam semesta berperilaku teratur seperti yang diamati dikarenakan mematuhi hukum hukum fisika, sehingga tercetus kalimat einstein "Tuhan tidak sedang bermain dadu"
Keteraturan alam semesta ini mematuhi hukum hukum fisika yang kita sebut sebagai Sunnatullah, pastilah ada yang mengatur.
Tujuan awal dalam ilmu sains fisika adalah untuk mengerti perilaku alam semesta, bagaimana tercipta dan untuk apa diciptakan, pertanyaan terakhir terdengar seperti keinginan manusia untuk mengerti pikiran Tuhan.
Seorang fisikawan yang baru baru ini wafat stephen hawking beliau mengatakan bahwa asal usul alam semesta di masa lampau berukuran sangat kecil yang berawal dari singularitas. Singularitas artinya titik tunggal berasal dari kata singular atau sebuah kondisi "tunggal". Dititik ini ruang waktu belum ada seluruh komponen alam semesta masih menjadi 1 forsa tunggal, kemudian entah mengapa yang menjadi pertanyaan para fisikawan sampai sekarang 1 forsa tunggal ini kemudian pecah menjadi 4 forsa dan menghasilkan ledakan maha dahsyat yang disebut Big Bang.
Teori diatas hampir mirip seperti pembahasan para sufi bahwa alam semesta tercipta dari 4 anasir Alif lam lam ha, dari dzat kesifat lalu asma dan menjadi af'al.
Tapi Sayangnya beliau semasa hidupnya tidak mempercayai adanya Tuhan.
Stephen Hawking berkata :
"Apa yang Tuhan lakukan sebelum penciptaan (alam semesta)? Apakah dia mempersiapkan Neraka bagi orang-orang yang menanyakan pertanyaan seperti itu?"
Seseorang yang tidak meyakini adanya Tuhan itu adalah hak mereka kita tidak boleh mencelanya yang harus kita lakukan adalah mendoakan yang baik untuknya.
Dahulu sayapun pernah menanyakan hal serupa, bagaimana alam ini tercipta dan sebelum alam ini tercipta hanya ada apa. Seorang teman memperingatkan saya agar berhati hati dan menghindari pertanyaan itu agar jauh dari kekafiran, tapi saya yakin kita adalah manusia ciptaan Tuhan yang diberi karunia akal yang mempunyai kemampuan mempertanyakan hal tersebut lalu mengapa harus menjadi kafir karenanya?
Keyakinan dan rasa ingin tau saya, saya salurkan dengan mempelajari ilmu pengetahuan alam, ilmu agama, sampai pada ilmu kebathinan, berdialog dengan pemuka agama, dan pada akhirnya saya menyimpulkan bahwa saya percaya dengan ilmu sains walau tidak sepenuhnya, karena sebagian besar teori yang ada butuh dikaji dan teori dimasa depan bisa berubah, dan saya juga semakin yakin dengan kebenaran agama asalkan kita terus bisa menggali makna terdalamnya.
Perjalanan ilmu pengetahuan manusia dizaman sekarang telah melewati batas batas alam ini dan sekarang para fisikawan sedang berusaha memahami alam semesta lainnya yang berdimensi lebih tinggi sehingga tercipta teori "String", dalam teori ini string adalah partikel dasar jutaan kali lebih kecil dari quark sehingga tidak ada lagi yang lebih kecil dari string.
Dalam teori string ini, string harus bergerak didalam 10 dimensi sehingga menurut teori ini alam yang kita tempati ini sebenarnya memiliki 11 dimensi ruang waktu, karena memang harus ada dimensi extra di alam ini bagi string untuk exist.
Kita hidup di alam semesta yang mempunyai tiga dimensi, lalu dimana dimensi ruang lainnya? Mengapa kita tidak bisa melihatnya?
Dimensi-dimensi yang berada diatas tiga dimensi berukuran sangat halus sehingga tidak bisa kita amati, namun dimensi diatas kita bisa mengamati dimensi kita, ini ibarat alam manusia dan alam jin yang berdampingan didunia kita, alam jin berada di dimensi keempat.
Lalu muncul pertanyaan dalam hati bisakah manusia menembus kedalam dimensi diatasnya? Karena tidak ada partikel yang bisa pergi kedimensi lain selain graviton, maka berdasarkan teori fisika untuk pergi ke kedimensi lain manusia harus merubah wujudnya menjadi wujud yang halus seperti graviton dalam dunia fisika, mungkin graviton inilah yang sering kita sebut sebagai Ruh, ini berarti untuk pergi ke dimensi lain kita harus mati dulu.
Ini ibaratkan alam dua dimensi yang diwakili sebuah gambar jika gambar itu keluar maka bagaimanakah bentuk yang hanya memiliki dua dimensi bisa exist di alam tiga dimensi, pastinya akan tetap berwujud sebuah lembaran tipis dan tetap tidak akan bisa exist didunia ini kecuali merubah bentuknya kedalam tiga dimensi.
Begitu pula jika manusia ingin pergi ke dimensi yang lebih tinggi maka tidak mungkin manusia bisa pergi utuh dengan jasadnya kecuali merubah wujudnya terlebih dulu menjadi wujud yang mampu bisa exist di dimensi lain, atau dengan kata lain hanya Ruhnya saja.
Apakah ada manusia yang bisa ke kedimensi lain? Ada.
Manusia itu adalah Nabi Muhammad dalam peristiwa isra' mi'raj yang saya tulis dipost sebelumnya.
Jika kita melihat video-video di youtube isra miraj Nabi Muhammad digambarkan beliau pergi naik kelangit ke alam semesta fisik padahal isra' mi'rajnya Nabi Muhammad itu bukan kelangit di Alam semesta ini tapi beliau pergi ke alam lain yang berdimensi lebih tinggi.
Jadi benar Nabi Muhammad Isra' Miraj hanya Ruhnya saja tidak beserta jasadnya, walau banyak ulama sekarang dan ulama terdahulu tidak meyakini bahwa Nabi Muhammad Isra' Mi'raj hanya ruhnya saja karena jika hanya ruhnya saja maka bentuk kemu’jizatan tidak terlihat, sebab jika tidak beserta jasadnya maka tidak ada bedanya dengan mimpi dan mimpi adalah hal yang biasa. Namun bagi saya rasulullah isra' miraj hanya ruhnya saja yang lebih shahih.
Kembali lagi dalam teori string selain membutuhkan ruang yang berdimensi lebih dalam perkembangannya ilmuwan dibingungkan sebuah pertanyaan dalam teori string ini, Jika string adalah partikel terkecil dan satu satunya bahan dasar pembentuk ruang waktu, pertanyaannya lalu mengapa string butuh ruang waktu untuk bergetar dan bergerak, jika begitu maka string tidak bisa dikatakan sebagai bahan dasar pembentuk ruang waktu.
Jikapun harus ada bahan dasar pembuat ruang waktu maka entitas itu tidak boleh terikat oleh ruang waktu dan tidak terikat oleh dimensi, entitas semacam itu diibaratkan sebuah titik tanpa dimensi, atau dimensi nol dan teori ini dikenal sebagai teori zero brane.
Lalu apa entitas itu jika bukan selain string? Otak dan akal manusia terbatas tidak akan bisa menjangkau sesuatu yang tak terbatas, ilmu pengetahuan sekarang bisa maju, itupun hasil dari penggabungan terus menerus dari ribuan otak manusia yang tercerdas didunia ini dan itupun masih tetap membingungkan mereka, ilmu sains ini ibaratkan hanya setetes saja dari lautan ilmu Allah yang diberikan kepada manusia.
Entitas itu bagi saya pastinya adalah Allah Tuhan Sekalian Alam ini. Tuhan tidak mungkin terbelenggu oleh ciptaannya sendiri, Tuhan tidak mungkin terikat oleh satupun ruang waktu yang diciptakannya sendiri, Tuhan adalah sebuah entitas Dzat yang terbebas dari ruang dan waktu.
Wallahu a'lam


Tidak ada komentar:

Posting Komentar