Laman

Rabu, 16 Mei 2018

DUA TANDA CINTA DAN BENCI ALLAH سبحانه وتعالى KEPADA KITA...

Dalam sebuah riwayat disebutkan bahawa Nabi Musa a.s. berkata sesuatu kepada Tuhan,
.
“Wahai Tuhanku, bagaimana saya dapat membezakan antara orang yang Engkau cintai dengan orang yang Engkau benci?’
.
Allah سبحانه وتعالى Yang Maha Pengasih menjawab, ‘Hai Musa, sesungguhnya jika Aku mencintai seorang hamba, maka Aku akan menjadikan dua tanda kepadanya.’
.
Musa bertanya, ‘Wahai Tuhanku, apa kedua tanda itu?’ Allah سبحانه وتعالى menjawab, ‘Aku akan mengilhamkan kepadanya agar ia berdzikir kepada-Ku agar Aku dapat menyebutnya di kerajaan langit dan Aku akan menahannya dari lautan murka-Ku agar ia tidak terjerumus ke dalam azab dan siksa–Ku.
.
Hai Musa, jika Aku membenci seorang hamba, maka Aku akan menjadikan dua tanda kepadanya.’
.
Musa bertanya, ‘Wahai Tuhanku, apa kedua tanda itu?’ Allah سبحانه وتعالى Yang Maha Pengampun menjawab, ‘Aku akan melupakannya berzikir kepada-Ku dan Aku akan melepaskan ikatan antara dirinya dan jiwanya, sehingga ia terjerumus ke dalam lautan murka-Ku sehingga ia merasakan siksa-Ku.’”
.
--Imam Al-Ghazali dalam Al-Mahabbah

SADARLAH KITA INI MURID


Setinggi manapun kita belajar,
Setebal manapun kitab yang kita khatam, Gelaran apapun yang kita terima, Besar manapun pangkat kita;
Kita tetap perlu menjadi KOSONG dihadapan mana-mana GURU kita.
Terutama GURU yang BUKA JALAN untuk kita berjalan ke akhirat.
Banyak yang terjadi hari ini, dulunya MURID dihadapan GURU, tetapi setelah menempuh SEDIKIT pengalaman, tiba-tiba berlagak menjadi GURU dihadapan GURU.
Dahulunya mencium tangan, kini tidak lagi. Dahulunya berkhidmat, kini tidak lagi. Bahkan mengharap dirinya pula DIKHIDMATI. Dulu memanggil GURU dengan penuh hormat, kini hanya menyebut nama. Kini dirinya pula minta DIHORMATI.
Semua GURU mengharap MURIDNYA lebih darinya.
Tetapi MURID tidak akan mampu melebihi dari GURUNYA.
Duhai MURID, jangan mudah engkau LUPA DIRI. Jika tidak kerana GURU engkau, tidak engkau kenal jalan ini.
Jangan hilang ADAB dengan GURU !Tiada ADAB maka hilanglah KEBERKATAN.
Kalau murid itu umpama bulu mata,
Maka guru Umpama kening
Walau tinggi mana bulu mata naik
Tak akan sampai setara dengan guru.
Semoga Allah ﷻ mengurniakan kita adab bersama GURU kita sepertimana yg diingini Guru kita bahkan lebih dari itu InshaAllah.

Selasa, 15 Mei 2018

Ingatlah AKU, esakan AKU

Assalamu'alaikum ya ahlullah...
Saudaraku...
Marilah kita bersama-sama memperbanyak amalia, sehingga terbukalah dinding rahasia.
Dengan terbukanya hijab maka nur itu tajjalilah pada dirinya, sehingga kita menjadi gaib, dan sehingga kita berada dalam wujud yang Haq.
Karena jasad itulah yang berbunyi ALLAH hurufnya…
Kalaulah dihilangkan huruf ALLAH akan menjadi HU.. itulah yang disebut KOSONG, tiada tahu lagi akan dirinya… yang ada hanya wujud yang Haq saja.
Engkau tiada berujud lagi… tiada bersifat lagi.. tiada nama bernama… dan buat berbuat..
Disitulah engkau karam.. barulah engkau itu hilang semuanya… yang ada hanya wujud saja lagi semata-mata.
Ingatlah AKU, esakan AKU, sempurnakan AKU, maka engkau bernama INSAN, jikalau engkau manusia maka engkaulah manusia INSAN-KAMIL.
Sebenar Diri, itulah Ruh..
Sebenar Ruh, itulah Sirr…
Sebenar Sirr, itulah Rahasia…
Sebenar Nur Muhammad, itulah Sifat..
Sebenar Sifat, itulah Dzat..
Sebenar Dzat, itulah Sirr..
Sebenar-benarnya Sirr itulah AKU "LAISA KAMISLIHI SYAIUN"
SahabatQ,
Marilah kita menghilangkan tubuh kita sampai menjadi mesraaa….
Jikalau sudah mesra, maka rindulah engkau kepadaNya.
Karena hanya dengan rindu sajalah, engkau akan sampai kepadaNya.
Bagaimana caranya…?
Dengan:
– DZIKIR…
– TASBIH…
– QUL HUWALLAHU AHAD…
– YASIN…
– FATIHAH…
Yaitu :
– Jadikanlah darah engkau itu kalimat DZIKRULLAH.
– Jadikanlah tubuh engkau itu TASBIH.
– Hilangkan tubuh engkau menjadi wujud yang Haq dengan QUL HUWALLAHU AHAD.
Berkata Allah "Esakan Aku", agar engkau mendapat satu rahasia, karena di dalam surah Al-Iklas, ada 5 rahasia yaitu :
1. Rahimakumullah
2. Rahim ibu
3. Liang lahat
4. Yaumil Mahsyar
5. Hadratullah
– Jadikanlah tubuh engkau itu Nur Muhammad dengan YASIN.
– Jadikanlah FATIHAH itu wujud yang Maha Suci.
Bahwasanya, siapa yang sampai di Maqom ini maka "Aku adalah engkau, engkau adalah Aku"
Karena dengan itu semua kita berada di dalam RAHASIANYA…

Kamis, 10 Mei 2018

Adakah kita semakin dekat kepada Allah

Bismillahirrahmanirrahim
Ikhwani fillah wa akhawati rahimani wa rahimakumullah
Sebelum kita melelapkan mata tanyakan satu soalan pada diri sendiri. Hadapkan diri masing-masing dengan satu persoalan …
Hari ini ... Adakah kita semakin dekat kepada Allah berbanding semalam??
Setiap hari kita berkerja … sibuk melakukan itu ini... Namun semua kerja yang kita buat dan masa yang habis itu adalah sia-sia dan tak bermakna jika ia tak membawa diri kita dekat kepada DIA.
★بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
مَنْ كَانَ يُرِيدُ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا وَزِينَتَهَا نُوَفِّ إِلَيْهِمْ أَعْمَالَهُمْ فِيهَا وَهُمْ فِيهَا لَا يُبْخَسُونَ
أُولَٰئِكَ الَّذِينَ لَيْسَ لَهُمْ فِي الْآخِرَةِ إِلَّا النَّارُ ۖ وَحَبِطَ مَا صَنَعُوا فِيهَا وَبَاطِلٌ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
★Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan.
Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan.
~ Hud :15 -16~
Imam Ibn Taimiyyah rahimahullah ~>
☆Dan setiap cinta yang bukan terhasil kerana Allah maka ianya bathil dan setiap amal yang tidak bertujuan mendapatkan keredhaan Allah maka ianya bathil.
Maksud bathil ialah sia-sia.
Sesungguhnya dalam dunia sekarang ramai yang semakin banyak bermaksiat tapi semakin kaya. Semakin besar kezaliman tapi semakin makmur di dunia. Semakin besar kekafirannya tapi semakin tinggi kemuliaan nya.
Sesungguhnya …
Mereka itu adalah orang-orang yang ‘berjaya’ dalam pandangan orang awam..."berjaya pada duniawi ".
Hakikatnya mereka sedang menabung penderitaan yang berlipat kali ganda.
Semakin jauh kita dari DIA semakin kita makmur di dunia... INILAH ISTIDRAJ.
Allah ikut kehendak mereka...
Allah beri limpahan nikmat yang berterusan seiring dengan kedurhakaannya...
Agar semakin bertambah dosanya dan semakin besar adzabnya di sisi DIA.
Ketika semakin berkubang dengan kemaksiatan semakin lalai dan secara tiba-tiba Allah mengadzabnya.
☆Jika engkau melihat Allah memberi bagian dari kenikmatan dunia kepada seseorang atas kemaksiatannya yang dia senangi ketahuilah sesungguhnya itu adalah istidraj.
Rasul membaca firman Allah yang ertinya: Maka ketika mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka Kami pun membukakan pintu-pintu kesenangan untuk mereka. Kami seksa mereka secara tiba-tiba sehingga ketika itu mereka terdiam berputus asa.
~ H.R Ahmad ~
★بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
قُلْ أَرَأَيْتُمْ إِنْ أَخَذَ اللَّهُ سَمْعَكُمْ وَأَبْصَارَكُمْ وَخَتَمَ عَلَىٰ قُلُوبِكُمْ مَنْ إِلَٰهٌ غَيْرُ اللَّهِ يَأْتِيكُمْ بِهِ ۗ انْظُرْ كَيْفَ نُصَرِّفُ الْآيَاتِ ثُمَّ هُمْ يَصْدِفُونَ
★Katakanlah: Terangkanlah kepadaku jika Allah mencabut pendengaran dan penglihatan serta menutup hatimu, siapakah tuhan selain Allah yang kuasa mengembalikannya kepadamu? Perhatikanlah bagaimana Kami berkali-kali memperlihatkan tanda-tanda kebesaran Kami, kemudian mereka tetap berpaling juga.
~ Al-An’aam : 46~
※※※※※※※
Saat aku dalam keheningan malam
Aku menangisi diri... Mencari sebuah jawapan
Tentang dosa yang telah aku lakukan...
Adakah tuhan akan memberi maaf pada ku…?
Terdiam …
Dan aku terus dalam sebuah kebingungan
Tak henti aku menangis dan menangis
Berharap salah satu tangisanku
Membuat Allah mengabulkan pintaku
Aku masih dalam kegelapan …
Hati ku masih dipenuhi dengan duniawi
Fikiran ku tak lepas dari duniawi
※※※※※※※
Bertaubatlah kepada Allah setiap waktu dan kembalilah kepada DIA dan mohonlah hidayahNya menuju jalan cinta yang akan kita lalui.
Rasulullah sallallahu alaihi wassalam sendiri... Maksum dari dosa bertaubat kepada Allah setiap harinya.
Kita??
Kita makhluk yang penuh dengan kedosaan... dengan kemaksiatan...
Hari kita dipenuhi dengan dosa dan maksiat …
Jiwa kita kotor dan raga kita penuh dengan darah dari makanan yang kita sendiri tidak tahu berasal dari sesuatu yang halal atau haram...
Allahu....
Habiskanlah hari kita dengan taubat dan memohon keampunan kerana DIA mencintai orang-orang yang bertaubat dan menjaga kesucian.
Sesungguhnya...
Taubat kita akan … Membawa kita kepada…
Jalan suci menuju CINTA SEJATI.
Memimpin kita ke arah AL HAQ.
Ya Allah ...
Jadikan hamba ini hamba yang Taubatan Nashuha
Jadikan hari hamba ini selalu dipenuhi dengan ibadah
Hati yang salim
Fikiran yang bersih
Dan jasad yang mulia dari kotoran dunia
Ya Allah …
Ampunilah Hamba
Aamiin ya Allah
Alhamdulilahi rabbil alamin Was sholatu wassalamu ‘ala Asyrofil ambiyaa iwal mursalin,
Sayyidina wa maulana Muhammadin Wa alaa aalihi wa shohbihi ajmain
Ama ba’du.
Subhaanaka Allaahumma wabihamdika asyhadu an laa ilaaha illaa Anta astaghfiruka wa atuubu ilaik.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Salam semesta alam.
Allahu Allah
Laa ilaaha illallah

Rabu, 09 Mei 2018

Perbaikilah Hati kamu Nescaya Akan Baik Lisan

Bismillahirrahmanirrahim
Perbaikilah Hati kamu Nescaya Akan Baik Lisan dan Akhlak Lahiriah serta Batiniah kamu.
Rasulullah shallallahu alaihi wasalam bersabda
★Dan ketahuilah sesungguhnya pada tubuh manusia itu terdapat seketul daging, jika ia baik maka baiklah seluruh anggota badannya dan jika ia rosak, rosaklah seluruh anggota tubuhnya ketahuilah bahwa seketul daging tersebut adalah HATI.
~ HR Bukhari & Muslim ~
Perbaikilah HATI nescaya akan lurus lisan dan akhlak lahiriah serta batiniah merupakan satu kewajipan. Harus perhatikan perbaikkan HATI iaitu dengan memberi full commitment terhadap
~ • Kejujuran
~ • Keikhlasan
~ • Taubat
~• Kembali kepada ALLAH
~• Merasa diawasi ALLAH
~• Waspada dari riya'
~• Waspada dari iri dengki
~• Sifat dendam dan waspada dari apa saja yang akan merosak HATI.
Adalah menjadi satu kewajipan dan keharusan untuk kita membersihkan HATI kerana tak akan masuk syurga kecuali orang yang bertemu ALLAH dengan HATI yang bersih.
HATI yang bersih adalah yang bersih dari segala penyakit HATI yang tercela
~>> Bersih dari kesyirikan
~>> Bersih dari Kemunafikan
~>> Bersih dari Kesombongan, Takbur
~>> Bersih dari Kedengkian, Hasad
~>> Bersih dari Keegoan, Riak
~>> Bersih dari Permusuhan yang dihasut syaitan dan dari pelbagai sifat yang tercela.
Hakikatnya …
Apabila HATI baik JIWA akan tenang.
Baca lah Al Quran dan berzikir.
Serta istiqamah dalam menjaga HATI agar tak terjatuh ke dalam penyakit HATI
Jika ini semua dilakukan maka secara tak langsung akan baiklah jasmani dan rohani.
~ ○> Apabila berbicara maka berbicara dengan jujur dan kebenaran
~ ○> Apabila beramal maka beramal dengan amalan yang shalih
~ ○> Serta menjauhi perbuatan dan ucapan yang buruk.
Diantara yang diajar Rasulullah shallallahu alaihi wasalam adalah
★TIDAK LAH KITA MENGATAKAN MELAINKAN KEBENARAN DAN KEBAIKAN.★
Sabda Rasulullah shallallahu alaihi wasalam
★مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ باِللَهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْراً أَو ليصمت
★Barang siapa yang beriman kepada ALLAH dan Hari Akhir hendaklah dia berkata baik atau diam.
Maka …
Bicaralah kebaikan dan tinggalkan keburukan dengan segala bagainya.
Hindari dan tinggalkan berbicara dusta, ghibah, fitnah, menghina, mengkeji, memaki, mencarut, adu domba dan semua keburukan.
Sekalipun perkara yang hukumnya mubah yang dibolehkan untuk menyampaikan … JANGAN berlebihan kerana jika ia berlebihan ia akan menghantar kamu untuk terjatuh di dalam jurang keburukan.
Ingatlah …
★مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ باِللَهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْراً أَو ليصمت
★Barang siapa yang beriman kepada ALLAH dan Hari Akhir hendaklah dia berkata baik atau diam.
~•° Bacalah Al Quran
~•° Bacalah Hadits
~•° Bacalah kitab
~•° Bacalah sesuatu yang memberi manfaat
~•° Berbicaralah perkara yang memberi manfaat dan bermanfaat untuk manusia seperti
~××> Memberi nasihat
~××> Memberi teguran
~××> Memberi peringatan
~××> Amar ma'aruf nahi Munkar
~××> Dan yang sewaktu dengannya
★Bukankah manusia kelak akan diseret diatas wajahnya dalam neraka disebabkan lisannya★
Di dalam Al Quran terdapat banyak bimbingan yang memberikan peringatan dari dusta dan menerangkan kerosakannya serta hukuman azab NYA.
Bacalah kitabullah dan Sunnah Rasul NYA.
Terangilah dengan keduanya untuk urusan dunia dan akhirat. Pasti kehidupan dan keadaan akan baik.
ALHAMDULILLAH
Aamiin ya Allah
Al Fatihah
Teguhlah bersama AL HAQ
Allahu ALLAH
Laa ilaaha ilallah
Perbanyakkan selawat
اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
Perbanyakkan istighfar
اَسْتَغْفِرُ اَللّهَ الْعَظِیْمَ
Yang mengharap redha dan ampunan NYA
Salam kemaafan
Salam semesta alam

HAKIKAT DZIKIR


Guru Mursyid :
Keinginanmu, Cita-citamu, Kehendakmu dan Do’a Pengharapanmu
Jika kau letakkan dalam sebuah mizan
tak cukup emas sebesar Uhud sebagai penyeimbang
bahkan seandainya satu Uhud lagi kau tambahkan

Dengan apa kau akan mengirimkannya
melewati langit tujuh lapisan
Kudamu akan lelah, habis tenaga di tengah
tak bergerak walau selangkah
Murid :
Jadi dengan apa kami harus membawa?
bagaimana kami mesti mengirim?
Guru Mursyid :
dirimu adalah pengembara
beban di mizanmu seluas samudra
maka, siapkan tali busurmu
ikatkan bebanmu di panahmu
hanya itulah jalanmu
merentang busur dan melepaskan panahnya
Murid :
Panah kami tak bisa lari sejauh kuda
Bagaimana bisa sampai yang dituju?
Guru Mursyid :
dzikirmu adalah pemikul bebanmu
dzikirmu adalah sayap panahmu
dua sayap membawa burung dari barat ke utara
ribuan sayap akan menghantar panahmu keliling dunia
Panahmu adalah dzikirmu
menembus air, api, tanah dan udara
menembus jarak dan waktu
menembus bumi dan langit ketujuh
seperti Sulaiman yang memahami
singgasana Balqis hanya berada di balik tirai
dengan dzikir tirai terbuka
dan singgasana terlihat sekejap mata
Dzikirmu adalah sayap buraq-mu
lebih cepat dari cahaya bintang
lebih kuat dari ribuan kuda
lebih tajam dari pandangan mata
dzikirmu terbuat dari ikhlas dan azzam
terekat dan tersusun oleh zuhud dan diam
dzikirmu tak bisa dikekang tembok batu
dzikirmu tak binasa oleh waktu
Berjalannya waktu akan kau temukan bahwa
Sebagaimana keadaan dzikirmu maka seperti itu pula keadaan hidupmu .

BEGITU PENTINGNYA SANAD DALAM ISLAM.


Nabi Muhammad saww. telah bersabda supaya umat mengikuti sanad:
Dari Abdullah ibn Mas’ud ra., Rasulullah saww. bersabda: “Sebaik-baik manusia adalah (yang hidup) di zamanku, kemudian orang-orang setelahnya, kemudian orang-orang setelahnya”. (HR. Bukhari, No. 2652, Muslim, No. 6635).
Rasulullah saw. bersabda, “Barangsiapa menguraikan Al Qur’an dengan akal pikirannya sendiri (tanpa guru) dan merasa benar, maka sesungguhnya dia telah berbuat kesalahan.”. (HR. Ahmad)
Dari Ibnu ‘Abbas r.a. berkata Rasulullah saww. bersabda, “di dalam agama itu tidak ada pemahaman berdasarkan akal pikiran, sesungguhnya agama itu dari Tuhan, perintah-Nya dan larangan-Nya.” (HR. Ath Thabarani)
Ibnul Mubarak berkata : ”Sanad merupakan bagian dari agama, kalaulah bukan karena sanad, maka pasti akan bisa berkata siapa saja yang mau dengan apa saja yang diinginkannya.” (Diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam Muqoddimah kitab Shahihnya 1/47 No. 32 )
Dari Ibnu Abbas ra., Rasulullah saww. Bersabda : ”Barangsiapa yang berkata mengenai Al-Qur’an tanpa ilmu maka ia menyediakan tempatnya sendiri di dalam neraka.”. (HR.At Tirmidzi)
Imam Malik ra. berkata : “Hendaklah seseorang penuntut itu hafalannya (matan hadith dan ilmu) daripada ulama, bukan daripada Suhuf (lembaran)”. (Al-Kifayah oleh Imam Al Khatib m/s 108)
Imam Asy Syafi’i ra. mengatakan : “Tiada ilmu tanpa sanad.”.
Imam Asy Syafi’i ra. juga berkata : “Baransiapa yang bertafaqquh (coba memahami agama) melalui isi kandungan buku-buku, maka dia akan mensia-siakan hukum (kefahaman sebenar-benarnya).”. (Tazkirah As-Sami’e: 87)
berkata Imam Asy Syafi’i ra. : “Orang yang belajar ilmu tanpa sanad guru bagaikan orang yang mengumpulkan kayu bakar digelapnya malam, ia membawa pengikat kayu bakar yang terdapat padanya ular berbisa dan ia tak tahu” (Faidhul Qadir juz 1 hal 433)
Berkata pula Imam Ats Tsauri ra. : “Sanad adalah senjata orang mukmin, maka bila kau tak punya senjata maka dengan apa kau akan berperang?”, berkata pula Imam Ibnul Mubarak : “Pelajar ilmu yang tak punya sanad bagaikan penaik atap namun tak punya tangganya, sungguh telah Allah muliakan ummat ini dengan sanad.”. (Faidhul Qadir juz 1 hal 433).
Al-Hafidh Imam Ats Tsauri ra. mengatakan : “Penuntut ilmu tanpa sanad adalah bagaikan orang yang ingin naik ke atap rumah tanpa tangga.”.
Bahkan Al Imam Abu Yazid Al Bustamiy ra. berkata : “Barangsiapa tidak memiliki susunan guru dalam bimbingan agamanya, tidak ragu lagi niscaya gurunya syetan.”. (Tafsir Ruhul-Bayan Juz 5 hal. 203)
Asy Syeikh As Sayyid Yusuf Bakhour Al Hasani menyampaikan bahwa : “maksud dari pengijazahan sanad itu adalah agar kamu menghafazh bukan sekadar untuk meriwayatkan tetapi juga untuk meneladani orang yang kamu mengambil sanad daripadanya, dan orang yang kamu ambil sanadnya itu juga meneladani orang yang di atas di mana dia mengambil sanad daripadanya dan begitulah seterusnya hingga berujung kepada kamu meneladani Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Dengan demikian, keterjagaan al-Qur’an itu benar-benar sempurna baik secara lafazh, makna dan pengamalan.“.
Sheikh Ibn Jama’ah berkata : “Sebesar-besar musibah adalah dengan bergurukan sahifah (lembaran-lembaran atau buku).”. (Ibn Al-Jama’ah: 87 dan dinukilkan dalam Muqoddimah Syarh Al-Maqawif 1/90)
Imam Badruddin ibn Jama’ah : “Hendaklah seseorang penuntut ilmu itu berusaha mendapatkan Syeikh yang mana dia seorang yang menguasai ilmu-ilmu Syariah secara sempurna, yang mana dia melazimi para syeikh yang terpercaya di zamannya yang banyak mengkaji dan dia lama bersahabat dengan para ulama’, bukan berguru dengan orang yang mengambil ilmu hanya dari lembar kertas dan tidak pula bersahabat dengan para syeikh (ulama’) yang agung.”. (Tazkirah As-Sami’ wa Al-Mutakallim 1/38)
dan Nabi juga memerintahkan supaya berpegang tegung pada jamaah mayoritas,
Dari Anas bin Malik ra berkata : “Aku mendengar Rasulullah saww. bersabda : “Sesungguhnya umatku tidak akan bersepakat pada kesesatan, oleh karena itu, apabila kalian melihat terjadinya perselisihan, maka ikutilah kelompok mayoritas.”. (HR. Ibnu Majah No. 3950, Abd bin Humaid dalam Musnad-nya (1220) dan Ath Thabarani dalam Musnad Al Syamiyyin (2069).
Wallahu a’lm bishshowab.