Laman

Selasa, 25 Maret 2014

HUKUM MEMILIH PEMIMPIN NON MUSLIM BESERTA WAKIL NYA..


tidak boleh memilih pemimpin non muslim/Haram hukum nya, dan juga tidak boleh memilih wakil pemimpin yg non muslim/haram hukum nya ,pemimpin dan wakil bagaikan sekeping logam yg mempunyai dua sisi, pemimpin adalah wakil dan wakil adalah pemimpin...
Beberapa anjuran ini sudah banyak termaktub dalam alquran diantaranya;
ياايها الذين امنوا لاتتخذوا اليهود و النصرى اولياء بعضهم او لياء بعض ومن يتولهم منكم فانه منهم ان الله لا يهدى القوم الظلمين
المائدة ٥١
Hai orang2 yg beriman,janganlah kamu mengambil orang-orang yahudi dan nasroni menjadi pemimpin pemimpin (mu).Sebahagian mereka adalah pemimpin sebahagian yg lain.barang siapa diantara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin,maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka.sesungguhnya Alah tidak akan memberi petunjuk kepada orang2 yg dholim.
Keterangan ayat pendukung-. Surat annisa ayat 59,83,141-surat al imron 118
تسليطه على المسلمين قوله ولا يستعان فيحرم الا لضرورة
المحلي على المنهاج ٤/١٧٢
Orang islam tidak boleh meminta bantuan kepada orang kafir,karena haram menguasakan orang kafir terhadap umat islam kecuali karena dhorurot
نعم ان قتضت المصلحة توليته في شىء لا يقوم به غيره من المسلمين او ظهر من المسلمين خيانة و امنت في ذمي فلا يبعد جواز توليته لضرورة القيام بمصلحة ما ولى فيه، و مع ذلك يجب على من ينصبه مراقبته و منعه من التعرض لاحد من المسلمين
الشرواني على التحفة ٩/٧٢—٧٣
Jika suatu kepentingan mengharuskan penyerahan yang tidak bisa dilakukan orang lain dari kalangan umat islam atau tampak adanya sifat khianat pada diri si pelaksana dari kalangan umat islam dan akan aman di tangan kafir dzimmi,maka boleh menyerahkannya karena darurat.Namun,bagi pihak yg menyerahkan harus ada pengawasan terhadap org kafir tsb dan mampu mencegahnya dari adanya gangguan terhadap siapapun dari kalangan umat islam
tambahan ta`bir:
الشروانى الجزء التاسع ص 72-73نعم ان اقتضت المصلحة توليته فى شئ لايقوم به غيره من المسلمين او ظهر فيمن بقوم به من المسلمين خيانة وامنت فى ذمى ولو لخوفه من الحاكم مثلا فلا يـبعد جواز توليته لضرورة القيام بمصلحة ما ولى فيه, ومع ذلك يجب على من ينصـبه مراقيـتة ومنعه من التعرض لأحد من المسلمين بما فيه استعلاء المسلمين
IBAROH......
ففي تفسير أيات الأحكام الجزء الأول صحيفة 403 ما نصه :
الحكم الثالث : هل يجوز تولية الكافر واستعماله في شؤون المسلمين ؟ استدل بعض العلماء هذه الأيات الكريمة على أنه لا يجوز تولية الكافر شيئا من أمور المسلمين ولا جعلهم عمالا ولا خداما كما لا يجوز تعظيمهم وتوقيرهم في المجلس والقيام عند قدومهم فإن دلالته على التعظيم واضحة وقد أمرنا باحتقارهم (إنما المشركون نجس). اهـ
TUHFAH...
ولايسـتـعان عليهم بكافر ذمي او غيره إلا إن اضطررنا لذلك. ظاهر كلامهم ان ذلك لا يجـوز ولو دعت الضرورة. لكنه فى التتمة صرح بجواز الإستعانة به اى الكافر عند الضرورة
dari kitab al talkhiish (التلخيص الحبير في تخريج أحاديث الرافعي الكبير) karya al hafzh Ibnu Hajar........
Imam Rafi'i (pensyarah kitab al Wajiz) mengutip dua buah hadits: Pertama: Yang melarang minta tolong orang musyrik yaitu: أن النبي صلى الله عليه وسلم خرج إلى بدر ، فتبعه رجل من المشركين ، فقال : تؤمن بالله ورسوله ؟ قال : لا ، قال : فارجع فلن نستعين بمشرك
dan juga: خرج رسول الله صلى الله عليه وسلم حتى إذا خلف ثنية الوداع ، إذا كتيبة قال : من هؤلاء ؟ قالوا : بني قينقاع رهط عبد الله بن سلام ، قال : وأسلموا ؟
Kedua: yang berbeda, yaitu: أن رسول الله صلى الله عليه وسلم استعان بناس من اليهود في حربه ، وأسهم لهم
dan juga: أنه صلى الله عليه وسلم استعان بيهود بني قينقاع في بعض الغزوات ، ووضع لهم
dan : ويجمع بينه وبين الذي قبله بأوجه ذكرها المصنف ، منها : وذكرها البيهقي عن نص الشافعي : { أن النبي صلى الله عليه وسلم تفرس فيه الرغبة في الإسلام ، فرده رجاء أن يسلم فصدق ظنه } وفيه نظر من جهة التنكير في سياق النفي ، ومنها : أن الأمر فيه إلى رأي الإمام ، وفيه النظر بعينه ، ومنها : أن الاستعانة كانت ممنوعة ، ثم رخص فيها وهذا أقربها ، وعليه نص الشافعي .
fokus: أن الاستعانة كانت ممنوعة ، ثم رخص فيها وهذا أقربها
الاستعانة hemat nya tidak sama dengan تولية .
عبارة المغني والنهاية ظاهر كلامهم أن ذلك لا يجوز ولو دعت الضرورة إليه لكنه في التتمة صرح بجواز الاستعانة به أي الكافر عند الضرورة وقال الأذرعي وغيره أنه المتجه اهـ. قول المتن بكافر أي لأنه يحرم تسليطه على المسلم نهاية ومنهج زاد المغني ولذا لا يجوز لمستحق القصاص من مسلم أن يوكل كافرا في استيفائه ولا للإمام أن يتخذ جلادا كافرا لإقامة الحدود على المسلمين اهـ. وقال ع ش بعد نقل ما ذكر عن الزيادي أقول وكذا يحرم نصبه في شيء من أمور المسلمين نعم إن اقتضت المصلحة توليته في شيء لا يقوم به غيره من المسلمين أو ظهر فيمن يقوم به من المسلمين خيانة وأمنت في ذمي ولو لخوفه من الحاكم مثلا فلا يبعد جواز توليته فيه لضرورة القيام بمصلحة ما ولي فيه ومع ذلك يجب على من ينصبه مراقبته ومنعه من التعرض لأحد من المسلمين بما فيه استعلاء على المسلمين اهـ
ولا يستعان عليهم بكافر ) ولو ذميا ؛ لأنه يحرم تسليطه على المسلم ، ولأن القصد ردهم للطاعة ، والكفار يتدينون بقتلهم ، نعم يجوز الاستعانة بهم عند الضرورة كما نقله الأذرعي وغيره عن المتولي وقالوا : إنه متجه ، وعلم أنه لا يجوز له أن يحاصرهم ويمنعهم الطعام والشراب ( ولا بمن يرى قتلهم مدبرين ) [ ص: 408 ] لعداوة أو اعتقاد كالحنفي والإمام لا يرى ذلك إبقاء عليهم ، فلو احتجنا للاستعانة به جاز إن كان فيه جراءة وحسن إقدام وتمكنا من منعه لو اتبع منهزما ، والأوجه أن ما ذهب إليه الإمام زيادة على ذلك من أن نشترط ذلك عليهم ونثق بوفائهم به ليس بشرط ؛ إذ في قدرتنا على دفعهم غنية عن ذلك

Dalil Al-Quran
1. Al-Qur'an melarang menjadikan orang kafir sebagai Pemimpin
QS. 3. Aali 'Imraan : 28.
" Janganlah orang-orang mukmin mengambil orang-orang kafir
menjadi WALI (PEMIMPIN / PELINDUNG) dengan meninggalkan
orang-orang mukmin. Barang siapa berbuat demikian, niscaya
lepaslah ia dari pertolongan Allah, kecuali karena (siasat)
memelihara diri dari sesuatu yang ditakuti dari mereka. Dan Allah
memperingatkan kamu terhadap diri (siksa)-Nya. Dan hanya kepada
Allah kembali(mu)."
QS. 4. An-Nisaa' : 144.
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-
orang kafir menjadi WALI (PEMIMPIN / PELINDUNG) dengan
meninggalkan orang-orang mukmin. Inginkah kamu mengadakan
alasan yang nyata bagi Allah (untuk menyiksamu) ?"
QS. 5. Al-Maa-idah : 57.
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil jadi
PEMIMPINMU, orang-orang yang membuat agamamu jadi buah
ejekan dan permainan, (yaitu) di antara orang-orang yang telah
diberi kitab sebelummu, dan orang-orang yang kafir (orang-orang
musyrik). Dan bertakwalah kepada Allah jika kamu betul-betul
orang-orang yang beriman."
2. Al-Qur'an melarang menjadikan orang kafir sebagai Pemimpin
walau Kerabat sendiri :
QS. 9. At-Taubah : 23.
"Hai orang-orang beriman, janganlah kamu jadikan BAPAK-BAPAK
dan SAUDARA-SAUDARAMU menjadi WALI (PEMIMPIN /
PELINDUNG) jika mereka lebih mengutamakan kekafiran atas
keimanan, dan siapa di antara kamu yang menjadikan mereka wali,
maka mereka itulah orang-orang yang zalim."
QS. 58. Al-Mujaadilah : 22.
"Kamu tak akan mendapati kaum yang beriman pada Allah dan hari
akhirat, saling berkasih-sayang dengan orang-orang yang
menentang Allah dan Rasul-Nya, sekali pun orang-orang itu
BAPAK-BAPAK, atau ANAK-ANAK atau SAUDARA-SAUDARA atau
pun KELUARGA mereka. Mereka itulah orang-orang yang telah
menanamkan keimanan dalam hati mereka dan menguatkan mereka
dengan pertolongan yang datang daripada- Nya. Dan dimasukan-
Nya mereka ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-
sungai, mereka kekal di dalamnya. Allah ridha terhadap mereka, dan
mereka pun merasa puas terhadap (limpahan rahmat)-Nya. Mereka
itulah golongan Allah. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya hizbullah
itu adalah golongan yang beruntung."
3. Al-Qur'an melarang menjadikan orang kafir sebagai teman setia
QS. 3. Aali 'Imraan : 118.
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil menjadi
TEMAN KEPERCAYAANMU orang-orang yang di luar kalanganmu
(karena) mereka tidak henti-hentinya (menimbulkan) kemudharatan
bagimu. Mereka menyukai apa yang menyusahkan kamu. Telah
nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang disembunyikan
oleh hati mereka adalah lebih besar lagi. Sungguh telah Kami
terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu memahaminya."
QS. 9. At-Taubah : 16.
"Apakah kamu mengira bahwa kamu akan dibiarkan sedang Allah
belum mengetahui (dalam kenyataan) orang-orang yang berjihad di
antara kamu dan tidak mengambil menjadi TEMAN SETIA selain
Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman ? Dan Allah Maha
Mengetahui apa yang kamu kerjakan."
4. Al-Qur'an melarang saling tolong dengan kafir yang akan
merugikan umat Islam
QS. 28. Al-Qashash : 86.
"Dan kamu tidak pernah mengharap agar Al-Quran diturunkan
kepadamu, tetapi ia (diturunkan) karena suatu rahmat yang besar
dari Tuhanmu, sebab itu janganlah sekali-kali kamu menjadi
PENOLONG bagi orang-orang kafir."
QS. 60. Al-Mumtahanah : 13.
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu jadikan
PENOLONGMU kaum yang dimurkai Allah. Sesungguhnya mereka
telah putus asa terhadap negeri akhirat sebagaimana orang-orang
kafir yang telah berada dalam kubur berputus asa."
5. Al-Qur'an melarang mentaati orang kafir untuk menguasai
muslim
QS. 3. Aali 'Imraan : 149-150.
"Hai orang-orang yang beriman, jika kamu MENTAATI orang-orang
yang KAFIR itu, niscaya mereka mengembalikan kamu ke belakang
(kepada kekafiran), lalu jadilah kamu orang-orang yang rugi. Tetapi
(ikutilah Allah), Allah lah Pelindungmu, dan Dialah sebaik-baik
Penolong."
6. Al-Qur'an melarang beri peluang kepada orang kafir sehingga
menguasai muslim
QS. 4. An-Nisaa' : 141.
"...... dan Allah sekali-kali tidak akan MEMBERI JALAN kepada
orang-orang kafir untuk memusnahkan orang-orang yang beriman."
7. Al-Qur'an memvonis munafiq kepada muslim yang menjadikan
kafir sebagai pemimpin
QS. 4. An-Nisaa' : 138-139.
"Kabarkanlah kepada orang-orang MUNAFIQ bahwa mereka akan
mendapat siksaan yang pedih. (yaitu) orang-orang yang
mengambil orang-orang kafir menjadi teman-teman penolong
dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Apakah mereka
mencari kekuatan di sisi orang kafir itu ? Maka sesungguhnya
semua kekuatan kepunyaan Allah."
8. Al-Qur'an memvonis ZALIM kepada muslim yang menjadikan
kafir sebagai pemimpin
QS. 5. Al-Maa-idah : 51.
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-
orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu);
sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain.
Barangsiapa diantara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin,
maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka.
Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang
yang ZALIM."
9. Al-Qur'an memvonis fasiq kepada muslim yang menjadikan kafir
sebagai pemimpin
QS. 5. Al-Maa-idah : 80-81.
"Kamu melihat kebanyakan dari mereka tolong-menolong dengan
orang-orang yang kafir (musyrik). Sesungguhnya amat buruklah
apa yang mereka sediakan untuk diri mereka, yaitu kemurkaan Allah
kepada mereka; dan mereka akan kekal dalam siksaan. Sekiranya
mereka beriman kepada Allah, kepada Nabi dan kepada apa yang
diturunkan kepadanya (Nabi), niscaya mereka tidak akan mengambil
orang-orang musyrikin itu menjadi penolong-penolong, tapi
kebanyakan dari mereka adalah orang-orang yang FASIQ."
10. Al-Qur'an memvonis sesat kepada muslim yang menjadikan
kafir sebagai pemimpin
QS. 60. Al-Mumtahanah : 1.
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil
musuh-Ku dan musuhmu menjadi teman-teman setia yang kamu
sampaikan kepada mereka (berita-berita Muhammad), karena rasa
kasih sayang; padahal sesungguhnya mereka telah ingkar kepada
kebenaran yang datang kepadamu, mereka mengusir Rasul dan
(mengusir) kamu karena kamu beriman kepada Allah, Tuhanmu.
Jika kamu benar-benar keluar untuk berjihad di jalan-Ku dan
mencari keridhaan-Ku (janganlah kamu berbuat demikian). Kamu
memberitahukan secara rahasia (berita-berita Muhammad) kepada
mereka, karena rasa kasih sayang. Aku lebih mengetahui apa yang
kamu sembunyikan dan apa yang kamu nyatakan. Dan barangsiapa
di antara kamu yang melakukannya, maka sesungguhnya dia telah
TERSESAT dari jalan yang lurus."
11. Al-Qur'an mengancam azab bagi yang jadikan kafir sbg
Pemimpin / Teman Setia
QS. 58. Al-Mujaadilah : 14-15.
"Tidakkah kamu perhatikan orang-orang yang menjadikan suatu
kaum yang dimurkai Allah sebagai teman ? Orang-orang itu bukan
dari golongan kamu dan bukan (pula) dari golongan mereka. Dan
mereka bersumpah untuk menguatkan kebohongan, sedang mereka
mengetahui. Allah telah menyediakan bagi mereka AZAB yang
sangat keras, sesungguhnya amat buruklah apa yang telah mereka
kerjakan."
12. Al-Qur'an mengajarkan doa agar muslim tidak menjadi sasaran
fitnah orang kafir
QS. 60. Al-Mumtahanah : 5.
"Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan kami (SASARAN) FITNAH
bagi orang-orang kafir. Dan ampunilah kami ya Tuhan kami.
Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana."
Wallahu A'lam...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar