Laman

Senin, 14 Juli 2014

Ruh Yang Berdzikir


Ketika kita berdzikir dengan posisi duduk menghadap qiblat dan jangan bergerak. Qolbu
juga kita suarakan dzikir Kolbu Allah… Allah… Allah… terus sampai badan kita tak
merasakan apa-apa. Qolbu terus bersuara….. masukkan lagi ke kedalaman yang paling
dalam, lalu suarakan lagi dzikrullah ke kedalaman yang paling dalam itu, bersuara Allah…
Allah… Allah… Setelah itu dengarkan dengan qolbu-mu, samakan dengan suara qolbumu.
Sampai muncul adanya getaran. Dan rasakan getaran, kehidupan Ruh terasa hidup dan makin
hidup, hidup yang lebih hidupi dengan hidupnya Ruh yang sedang berdzikir. Dan kita bisa
katakan ; Hidup Dalam Ruh yang Sedang Berdzikir. Dan kita bisa lebih mengenal Ruh kita
dengan dzikrullah.
sabda Rosullulah Muhammad Saw :
لِك لُ ش ىَ ءْ ص قَ اَل ةَ و صَ قَ اَل ةَ ال قْ لَ بِْ ذ كِ رُْ لله “Bahwasanya bagi tiap sesuatu ada alat untuk mensucikan dan alat untuk mensucikan Qolbu itu ialah Dzikrullah.”

Pintu awal memasuki alam Ruh adalah lewat qolbu, kalau qolbu sudah dibersihkan dengan
dzikir qolbu, maka lambat laun Ruh ikut menyuarakan dzikir. Dalam fase ini prosesnya
melalui ritual-ritual Khusus. Dengan mengkhususkan diri dalam menjalankan ritual, maka
kebersihan qolbu akan nampak dari kebeningan dalam pemikiran, karena qolbu selalu
mengumandangkan dzikir, sedangkan Ruh, dalam kondisi kesuciannya, ikut melantunkan
dzikir. Dzikirnya Ruh mampu merontokkan hijab jiwa yang sekian lama membelenggunya
yang sulit dipisahkan.
Dalam surat As-Syam ayat 9 dan 10, Allah swt berfirman:
1خ اَب م نَ دَ سَّھقََاد ( ا (َف 9ْل حَ م نَ ز كَ ھَّا ( و (ق دَ0ْ
"Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwanya dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotori jiwanya".
Selalu Berdzikir kepada Allah swt akan senantiasa menguatkan iman dan taqwa seseorang,
sekaligus membersihkan qolbu serta Ruh. Dalam perjalanan hidupnya, yang dipikirkan hanya
pendekatan diri kepada Allah swt. Ilham-ilham pun sering didapatkan, menerima ilham lewat
qolbu dan Ruh sebagaimana firman Allah swt. Dalam surat As-Syam ayat 8:
ف اَ لَ ھَْم ھَ ا ف جُ و رْ ھَاو تَق وْ ھَا (الش مَّ سْ
“Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu(jalan) kefasikan dan (jalan) ketaqwaannya”.
Jadi Allah swt juga masih menguji dan memberi cobaan kepada orang yang taqwa, cobaan itu
berupa: kejelekan serta kehinaan. Apakah dia Oleng, goyahkah taqwanya? Atau tambah
kokoh taqwanya? Sesungguhnya orang-orang yang taqwa, dia mampu mengantisipasi dan
menangkal dengan kesabaran dan ketabahan hati. Dia tetap tegar dalam menghadapi segala
cobaan yang menimpanya dan senantiasa mengokohkan posisi dalam kesuciannya yang tidak
akan dicemari oleh siapapun. Karena Ruh tetap suci. Jadi yang bisa dikotori itu adalah jiwa
bagian luar, itu-pun hanya limbasan dari kotornya qolbu yang dililit pengaruh dari hawa
nafsu serta keinginan yang menyesatkan. Wallahu a’lam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar