Laman

Kamis, 04 Januari 2018

LUPA DIRI


Sebuah catatan kecil peninggalan seorang pidana ku baca.
Buku usang ini di bawah kasur.
Di tinggalkan untuk penghuni baru di kamarnya
Isinya..
5 bulan awal kamu di ruang gelap ini pasti marah.
5 bulan kemudian kamu di ruang gelap ini pasti kecewa
5 bulan kemudian kamu di ruang gelap ini pasti mulai bertanya mengapa
5 bulan kemudian kamu pasti melupakan atau di lupakan
Sekolah baru diruang gelap mencari sekecil apapun cahaya guna menuntun pikiranmu.
5 bulan kemudian
Kamu pasti memilih menatap jalan tuhan atau jalan iblis kembali
Keringat dingin mengucur di keningku
Kubaca kembali buku itu
Mengapa Aku Di Lupakan Tuhan
Hatiku berbisik
Atau aku yang melupakan Tuhan hatiku menjawab.
Di kandangi yang penghuninya semua lebih jahat dari pada binatang ku bawa harapan serta anganku
Aku bertanya pada seorang narapidana tua sekamarku...
Dia sudah 9 tahun bertahan hidup mati sengsara dalam kamar gelap ini.
Mengapa Tuhan membawamu kekamar ini pak tua..
Orang tua yang hampir mirip setan itu menjawab dengan suara yang menyesakkan dadaku
Sebab Aku melupakan DIA jadi aku lupa diri dan berakhir di sini sampai mati nanti..
Allah berfirman :
“Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada diri mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasik”.
(Al-Hasyr : 19).
“Mereka telah lupa kepada Allah, maka Allah melupakan mereka”.
(At-Taubah : 67)
Orang tua itu menatap wajahku dengan tatapan seakan mau membunuh ku
Kemudian ucapnya
Bila dulu aku mengurung sifat jahatku dan tidak melupakan DIA
tentu nasibku tidak begini.
Aku jahat dan terbawa arus yang semakin jauh dari DIA
Akupun membaca sisa tulisan di buku jelek ini
Betapa Allah telah melupakan mereka, berarti Allah membiarkannya, meninggalkannya sendirian, menyia-nyiakannya, dan tidak mau tahu dengan urusannya. Apabila yang dialami seorang hamba demikian, maka yang dialaminya adalah kehancuran dan kebinasaan.
Hatiku remuk
Makin terasa sakit dada ini.
Tapi tetap ku baca buku ini
Allah Azza Wa Jalla, yang Maha Rahman dan Rahim, lalu membiarkan hambanya yang telah lupa itu, akibat perbuatan maksiat yang telah dilakukannya.
“Itulah orang-orang yang membeli kehidupan dunia dengan (kehidupan) akhirat, maka tidak akan diringangkan siksa mereka dan mereka tiada akan ditolong”.
(Al-Baqarah : 16)
Ku baca lagi buku itu penuh penasaran
Orang tua itu meneteskan air mata dengan penyesalan.
Kini giliranmu di kamar ini menunggu harapan bisa keluar dari sini hidup atau mati.
Allah berfirman :
“Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin, diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mreka berperang di jalan Allah, lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al-Qur’an.Dan siapakah yagn lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual-beli yang kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar”. (At-Taubah : 111).
Sejenak aku tertegun ketika selesai di kalimat terakhir dalam catatan ini.
12 tahun aku mengucapkan istigfar bersama kamar gelap ini. Ku jadikan kamar gelap ini menjadi musholla pribadi ku.
Semoga taubatku tidak terlambat
Bila aku tidak mati saat ini atau nanti
AKU TIDAK MAU JADI ORANG YANG MELUPAKAN DIA LAGI SAMPAI MATI
Selamat menikmati musholla gelap pribadi ku ini
Semoga kamu hidup atau mati berada dalam ridhonya....
Aku tertegun sendirian di kamar gelap.
Kututup buku itu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar