Laman

Selasa, 27 Maret 2018

" Amr Bin Ash R.A, Sang Penakluk Kota Mesir "


Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakaruh..
Bismillahirrah Manirrahim..
Amr Bin Ash R.A Pada masa JahiliahNya, ia adalah salah satu tokoh Quraisy yang paling gencar menghalangi dakwah Rasulullah SAW dan menyiksa orang-orang lemah yang masuk Islam. Karena itu Rasulullah SAW sempat Berdoa kepada Allah SWT agar menurunkanazab kepada tiga orang, yang salah satunya adalah Amr Bin Ash, Tetapi kemudian turun ayat yang melarang Beliau melakukan hal itu, yakni mendoakan keburukan bagi manusia (Surah Ali Imran 128).
Amr Bin Ash Memiliki kemampuan yang tinggi di bidang politik dan strategi, karena itu ia menyadari Bahwa dengan dikukuhkannya perjanjian Hudaibiyah, agama
Islam yang dibawa Rasulullah SAW akan mencapai ketinggian yang tidak mungkin bisa dibendung lagi oleh Orang-orang Quraisy, Tetapi pengamatan dan prediksi yang tajam ini belum cukup untuk membawanya kepada Islam,
Ketika Amr Bin Ash Tahu kaum Muslim Berhijrah ke Kota Habasyah,
Ia justru Berkata kepada teman-teman dekatnya, "Marilah kita bergabung dengan Raja Najasyi di Habasyah dan menjadi anak buahnya. Jika Muhammad menang atas kaum Quraisy, kita sudah ada di sisi Raja Najasyi. Tetapi jika kaum kita yang menang, maka kita adalah orang yang telah mereka kenal, tidak ada sikap yang muncul dari mereka kecuali kebaikan saja."
Teman-temannya itu menyetujuinya, Amr Bin Ash Memang telah cukup dikenal oleh Najasyi, Raja Habasyah, karena ia pernah menjadi duta kaum Quraisy ketika kaum muslim hijrah ke Habasyah.
Ia memanfaatkan hubungan baiknya ini agar bisa terselamatkan, ketika pertentangan dua kubu, Kaum Quraisy dan orang-orang Islam, makin memuncak. Amr Bin Ash membawa Emas-emas Permata yang disamak, salah satu Barang yang sangat disukai oleh Raja Najasyi, sebagai hadiah dalam jumlah yang cukup besar.
Setibanya di Habasyah dan Bersiap menghadap Raja Najasyi,
Amr Bin Ash memasuki ruangan, ia bersujud seperti yang selama ini dilakukannya, dan Raja Najasyi menyapanya, "Selamat datang Sahabat karibku, apakah Engkau membawa Hadiah dari Negerimu untukku?"
Ketika Amr Bin Ash menyerahkan Hadiah Emas-emas dan Permata tersebut, tampak sekali kegembiraan dan ketakjuban Raja Najasyi, apalagi jumlahnya cukup banyak,
Maka Amr Bin Ash Berkata kepada Raja Najasyi, "Wahaituanku,
Aku melihat Orang-orang yang datang ke kotamu ini, ia adalah utusan dari lelaki yang menjadi musuh kami. Serahkanlah ia padaku Akanku bawa kembali ke kota Mekah, karena lelaki itu (Muhammad) dan PengikutNya telah banyak menghina dan melecehkan pemuka-pemukaan Agama kami."
( Niat Amr Bin Ash R.a untuk membunuh Sahabat-sahabat Rasulullah SAW )
Mendengar permintaan Amr Bin Ash ini, Raja Najasyi sangat marah,
Raja Najasyi Berkata; tidak.! Aku tidak akan Mengembalikan mereka sebelum aku Berbicara dengan mereka.! Dan akan ku Pertimbangkan dengan matang Urusan ini, Sungguh mereka telah datang ke Negeriku dan Memilih Perlindunganku daripada Perlindungan orang lain Termasuk kalian.!
Begitulah Raja Najasyi panjang lebar berbicara kepada Amr Bin Ash, Setelah itu Raja Najasyi memerintahkan para pengawalnya untuk mendatangkan utusan kaum muslimin.
Ketika Ja'far bin Abi Thalib dan Beberapa sahabat didatangkan menghadap Raja Najasyi, ia menjawab dan menjelaskan panjang lebar tentang Islam.Raja Najasyi meminta agar dibacakan beberapa wahyu yang diturunkan, Ja'far R.A pun membacakan permulaan Surah Maryam. Raja Najasyi dan beberapa uskup di sebelahnya menangis hingga air mata membasahi janggutnya, kemudian ia berkata, "Demi Allah, ini dan apa yang dibawa Isa muncul dari misykah yang sama, Pergilah kalian Amr Bin Ash.!! Aku tidak akan menyerahkan mereka kepada kalian..!"
Misykah adalah lubang tempat diletakkannya lampu penerangan, sehingga dari tempat itu cahaya memancar menerangi tempat sekitarnya. Dengan perkataannya tersebut, sedikit banyak Raja Najasyi telah memberikan pengakuan bahwa Islam adalah agama wahyu, sama seperti halnya agama Nasrani yang dipeluknya..
Dengan terpaksa Raja Najasyi mengembalikan Hadiah-hadiah tersebut kepada Amr Bin Ash, dan keduanya keluar dari majelis Raja Najasyi dengan perasaan terhina.,
Ternyata Amr Bin Ash itu tidak mau menyerah Begitu saja.
Esokkan harinya, Amr Bin Ash menghadap Raja Najasyi, meminta agar mempertanyakan tentang Isa Bin Maryam. Raja Najasyi memenuhi permintaannya, sekali lagi para sahabat itu didatangkan lagi dan diminta menjelaskan pandangan mereka tentang Isa Bin Maryam.
Ja'far R.A menjawab; "Kami berkata tentang dirinya, sebagaimana diajarkan oleh Rasulullah SAW, yakni Isa a.s adalah seorang hamba Allah, RasulNya dan RuhNya, sekaligus kalimahNya yang diletakkanNya pada Maryam, seorang perawan suci yang tidak mempunyai syahwat kepada lelaki.
Mendengar jawaban tersebut, Raja Najasyi Berkata; “Kecelakaan bagimu, hai Amr, taatilah aku dan ikutilah dia (Muhammad SAW), karena Sesungguhnya dia berada di atas kebenaran. Dan dia akan memperoleh kemenangan dari siapapun yang menentangnya, sebagaimana Musa bin Imran memperoleh kemenangan atas Fir'aun dan bala tentaranya."
Mendengar ucapan Raja Najasyi ini, seperti ada kilat yang menyambar hatinya, tetapi sekaligus membuka mata hatinya Hingga Hidayah Allah SWT meneranginya. Amr Bin Ash Berkata kepada Raja Najasyi, "Maukah engkau memba'iat aku atas islam untuknya?"
“Baiklah!!” Kata Raja Najasyi, dan ia memba'iat 'Amr Bin Ash untuk memeluk Islam.
Amr Bin Ash keluar dari majelis Raja Najasyi dengan pandangan tentang (Muhammad SAW), yang jauh berbeda dengan ketika ia memasukinya. Tetapi ia masih menyembunyikan keislamannya dari sahabat- sahabatnya yang menunggu di luar, dan mengajak mereka kembali ke Kota Mekkah dengan dalih misinya gagal Diam-diam ia berencana menemui Rasulullah SAW di Kota Madinah untuk menyatakan dan mengukuhkan keislamannya.
Beberapa kemudian, di suatu pagi yang masih cukup gelap, 'Amr Bin Ash meninggalkan Kota Mekkah menuju ke Kota Madinah hingga tidak ada orang yang mengetahuinya. Tetapi ketika sampai di Haddah, suatu tempat antara Mekkah dan Thaif, Amr Bin Ash melihat dua orang telah berjalan mendahuluinya meninggalkan kota Mekkah. Ketika keduanya beristirahat, salah satunya dari mereka menambatkan tunggangannya,dan satunya lagi masuk ke kemah. Setelah makin dekat, ternyata orang itu Khalid Bin Walid R.A,
Amr Bin Ash pun Bertanya; "Hendak kemanakah Engkau, Hai Abu Sulaiman?"
Khalid Bin Walid R.A menjawab;
Aku akan ke Kota Madinah menemui ( Muhammad SAW ) untuk masuk Islam, tak lama kemudian orang yang di dalam kemah keluar, ternyata Utsman Bin Thalhah R.A. Amr Bin Ash gembira sekali karena bertemu dengan teman seperjuangan di dalam kekafiran, yang bermaksud sama untuk memeluk Islam,
Mereka-pun sepakat untuk Bersama-sama menyampaikan ba’iat keislaman di hadapan Rasulullah SAW.
Mereka Bertiga sampai di Kota Madinah di awal bulan Safar tahun 8 H selepas ashar, mereka mendekati masjid Nabawi.
Tampak kegembiraan Rasulullah SAW dan sahabat-sahabatnya melihat kedatangannya, Mereka,
Rasulullah SAW Mengatakan; Bahwa Kota Mekah telah memberi putra TerbaikNya Untuk Umat Islam..,
Amr Bin Ash R.A berkata, "Ya Rasulullah, Sesungguhnya aku Berba'iat kepadamu agar diampuni dosa-dosaku yang terdahulu."
Rasulullah SAW Bersabda, "Wahai Amr Bin Ash R.A. Berba'iatlah karena sesungguhnya Islam menghapus Dosa-dosa yang terdahulu, dan hijrah juga menghapus dosa-dosa yang telah lalu."
Sejak keislamannya Amr Bin Ash R.A, ia terjun dalam Beberapa pertempuran Bersama Rasulullah SAW.,
Di masa Khalifah Umar Bin Khattab R.A..
Amr Bin Ash R.A Sebagai Pemimpin pasukan Muslim yang Mengepung Benteng Pasukan Romawi Mesir.,
Amr Bin Ash R.A mengerahkan PasukanNya Menyerbu Benteng Mesir dengan Semangat Membara,
Sementara itu pasukan Romawi yang justru tidak siap dengan serangan tersebut. Mereka beranggapan kalau para pimpinan pasukan muslim, seperti yang dikatakan Amr Bin Ash R.A, masih akan datang untuk mematangkan perundingan. Akibatnya mereka dengan mudah dikalahkan dan Benteng tersebut jatuh ke tangan kaum muslimin, berkat kepiawaian Amr Bin Ash R.A,
Demikianlah Amr Bin Ash R.A Telah Menjadi Panglima Perang Terbesar di Kota Mesir, Amr Bin Ash R.A Adalah mampu Menaklukkan Kota Mesir.. Subhanallah.. Untuk itu Umar Bin Khattab R.A yang Saat itu Sebagai Khalifah Menujuk Amr Bin Ash R.A sebagai Gebernur Mesir..
Dan AkhirNya Kota Mesir menjadi salah satu Negara yang Menjadi Ikon Islam sampai Sekarang..
Amr Bin Ash R.A adalah tipikal seorang negarawan ulung dan mempunyai ambisi dalam kekuasaan, namun demikian ia termasuk orang yang amanah. Karena itu, Umar Bin Khattab R.A tetap mempercayainya Memegang jabatan gubernur Mesir walaupun ia hidup bergelimang harta, tetapi tentu saja ia dalam pengawasan yang ketat dari Umar Bin Khattab R.A. Pernah ia hidup terlalu berlebihan dari kekayaan yang dimilikinya, segera saja Umar Bin Khattab R.A mengirim utusan, yakni Muhammad Bin Maslamah R.A, dan memerintahkan Harta Amr Bin Ash R.A dibagi dua, separoh untuk Amr Bin Ash R.A dan separuhnya lagi diserahkan ke baitul mal, untuk kemaslahatan kaum muslimin secara umum. Amr Bin Ash R.A pun dengan senang Hati Menerima keputusan Umar Bin Khattab R.A tersebut...,
Wallahu'alam



Tidak ada komentar:

Posting Komentar