Laman

Rabu, 26 Maret 2014

MANUNGGALING KAWULA GUSTI

MANUNGGALING KAWULA GUSTI merupakan perumapmaan. Allah Maha Tinggi Yang Nyata dan Esa, Pencipta Yang Maha Kuat dan Maha Tahu, Yang Abadi, Penentu Takdir, dan Hakim bagi semesta alam dan yang menciptakan alam beserta isinya adalah Allah, Allah adalah sang Khalik,
Allah maha melihat kita juga melihat ,tapi bukan berarti kita menymakan diri dgn Allah ,karena penglihatan kita terbatas sedangkan penglihatan Allah maha melihat seluruh alam semesta yang berada dimanapun, kita semua akan kembali kepada Allah karena kita berasal dari Allah,Ruh berasal dari Allah sedangkan jasad berasal dari ADAM ,dan akan kembali ketnah
sedangkan Ruh meneruskan perjlanannya ,karena Ruh adalah letak kesempurnaan manusia sebagai penyimpnan sifat2 ketuhanan atau bagian dari dzat maulana itu sendiri,KUTIUPKAN ruhku kedalam nya
jangan ditafsirkan bahwa itu ruh Allah ,melainkan Ruh yang berasal dari Allah.ruh akan kembali kepada Allah atau manunggal dgn rasa menyatu dengan gusti, hehehehehe tapi ada juga manusia yang salah mengerti bahwa manunggaling kaula gusti adalah menyatunya diri dgn guru sejati,ngawur sekali..hehehehe ada juga yang mengatakan ruh adalah dzat,hehehehe pada hal ruh bukan dzat,akan tetapi Allah itu dzat ,karena ruh adalah jelmaan dari Tuhan itu sendiri atau berasal dari tuhan dan akan kembali pun kepada tuhan ,sayang sekali jika kita merasa karena tidak lain itu hanya titipan Allah sahaja

Aku dan kalian semuanya ini adalah wujud Allah yang nyata
Dengan demikian tidak ada jalan lain untuk membantah atau mengingkarinya dan ini tepat sekali dengan apa yang difirmankan oleh Allah Taala, “Apakah dalam Zat Allah masih ada keragu-raguan, yaitu Tuhan Maha Pencipta langit dan bumi?" " (Q.S. Ibrahim:10) “

1 komentar:

  1. Apakah jawaban saudara Jika suatu saat kelak Allah Swt Pencipta, Pemilik(Rabb), dan Penguasa(ilah) alam semesta dan segala isinya ini bertanya kepada saudara, Siapakah AKU dan Siapakah kamu ? Apakah yang akan saudara jawab? atau apakah saudara akan menjawab " aku adalah aku dan Kamu adalah Kamu", sebagaimana jawaban yang pernah diberikan oleh nafsu ketika pertama ia diciptakan! Atau seperti Fir'aun, dll.
    Atau saudara akan menjawab "Engkau adalah aku dan aku adalah Engkau" seperti jawaban Al halaj, syech siti zenar, atau ajaran manunggaling kawula gusti, juga seperti ajaran kitab weda, bhagawat gita "ajaran sri khrisna kepada arjuna" tentang wahdatul wujud, atau ajaran kitab talmud, atau dogma trinitas oleh paulus, dan sejenisnya
    Atau saudara akan menjawab sesuai dengan tuntunan Al Qur'an, yang diimani oleh para Nabi dan Rasul Allah yaitu "Engkau adalah Penciptaku dan Rabb(Pemilik/Tuan)ku dan aku adalah ciptaan dan abdi/hambaMU. sebagaimana ungkapan Nabi Isa,as "Engkau mengetahui segalanya tentang aku dan aku tidak mengetahui apapun tentang Engkau" atau ungkapan "Tidak ada Penguasa selain Engkau, Teramat Suci Engkau dan aku termasuk orang yang sesat. Atau ungkapan Nabi Ibrahim as ialah aku tidak tunduk dan patuh pada apa yang ada dilangit ataupun dibumi tetapi aku hanya tunduk, patuh dan setia hanya kepada ZAT yang telah menciptakanku dan menciptakan segala yang ada dilangit dan bumi.

    BalasHapus