Laman

Senin, 22 Februari 2016

Taman Safari MA’RIFAT

M. RAHIM BAWA MUHAIYADDEEN
SALAM sayangku padamu, cucu-cucuku, putra-putriku, saudara-saudaraku. Dapatkah kita pergi keluar sejenak? Datanglah, mari kita naik mobil ke taman safari di mana kita dapat menjumpai binatang-binatang hidup di lingkungan alaminya. Singa, harimau, macan tutul, dan binatang lain pemakan daging mengembara bebas, tapi mereka terpisah dari sekawanan rusa, gajah, dan binatang lain pemakan tumbuh-tumbuhan. Penjaga membangun pagar untuk memisahkan dua kelompok ini.
Marilah kita pergi mendekat. Inilah tempat di mana rusa dan kambing hidup. Jangan khawatir, mereka tidak berbahaya. Mereka tidak akan membahayakan atau membunuh kita. Tapi kita harus tetap berhati-hati dan menjaga jarak dengan mereka, sebab gajah juga masuk ke wilayah ini. Akan lebih aman jika kita berdiri di luar pagar dan melihat.
Apakah engkau melihat anak gajah? Bagaimana cantiknya ia. Rusa dan anak rusa cantik juga, bukankah begitu? Anak-anak kuda, keledai, dan kambing juga cantik. Apakah engkau memperhatikan bagaimana bulu-bulu mereka berubah warna ketika mereka menjadi besar? Lihatlah ibunya! Mereka tidak lagi memiliki kecantikan masa muda itu. Anak-anak berlari dan berlompatan serta bermain dengan bahagianya semasa muda, tapi ibunya tidak bahagia lagi. Mereka telah berubah. Mereka hanya menggelengkan kepala dan makan rumput.
Oh lihatlah, kambing muda itu jatuh ke dalam kubangan! Anak-anak kambing lainnya mampu melompati kubangan itu, tapi yang satu itu jatuh. “Mbek! Mbek!” ia menangis, dan ibunya datang berlari untuk menolong anaknya. Awalnya ia mencoba menarik keluar dengan mulutnya, tapi tidak berhasil. Berikutnya ia meletakkan dua kakinya di dalam kubangan dan mencoba mendorongnya keluar dengan kepalanya. Nah, tuntas sudah, dan anak kambing itu pun terus berlari bermain. Ibunya selalu sibuk dengan pekerjaannya. Mereka tidak bebas untuk bermain seperti anak-anak kambing itu.
Apakah engkau melihat anak rusa di sana? Lihatlah, mereka meletakkan hidung mereka pada pagar. Mari kita mencoba bicara dengan mereka. Mereka tidak takut kepada orang sekarang, tapi ketika mereka tumbuh dewasa, mereka akan lari dari kita.
Sekarang mari kita berjalan berkeliling ke sisi yang lain, di wilayah berpagar di mana macan tutul dan singa berada. Anak-anak mereka juga sangat bahagia. Lihatlah bagaimana mereka berlari dan berlompatan serta berkejaran dan menggigit satu dengan yang lainnya! Mereka berguling-guling bersama di atas tanah seperti kancil dan anak anjing! Mereka hanya bermain, tanpa saling melukai satu sama lain atau melukai makhluk-makhluk lain mana pun. Anak-anak yang masih muda begitu menyenangkan, tapi lihatlah ibunya. Sifat-sifatnya sungguh berbeda; mereka meraung dan mengancam akan membunuh yang lainnya. Anak-anak singa menjadi kejam seperti ibunya ketika sudah tumbuh dewasa. Mereka akan menjadi kejam seperti ibunya. Hari ini mereka bahagia, tapi nantinya setelah dewasa akan mengajari anak-anak mereka dengan sifat-sifat dan perilaku-perilaku mereka sendiri. Mereka akan menunjukkan pada anak singa bagaimana menangkap dan membunuh hewan lainnya serta menghisap darah mereka untuk menghilangkan rasa haus dan lapar.
Tapi untuk sekarang semua anak bermain bersama dengan senang. Anak-anak singa, harimau, dan macan tutul mendatangi kita, membuat suara yang lembut, dan mengendus kita. Apakah engkau melihat bagaimana ibu mereka mengawasi untuk meyakinkan bahwa kita tidak menyakiti mereka? Ibunya mempunyai kekuatan yang dapat menghancurkan kita, tapi engkau tidak perlu merasa takut. Sepanjang kita berada di luar penghalang ini, kita akan baik-baik saja.
Cucu-cucuku, apakah engkau memahami apa yang telah kita lihat? Pikirkanlah tentang hal ini! Ini adalah taman safari, tempat di mana engkau akan menemukan binatang-binatang yang damai dan berbahaya. Dunia juga sama seperti tempat ini. Di sana engkau akan menemukan kehidupan manusia dan kehidupan binatang. Dapatkah engkau mengatakan perbedaan antara keduanya setelah melihat mereka? Tidak. Sungguh mudah untuk melihat perbedaan antara harimau dengan rusa, tetapi engkau tidak dapat melihat perbedaan antara manusia-binatang dan manusia sejati. Mereka semua tampaknya serupa.
Kita tahu bahwa ketakutan akan menghinggapi kita ketika melihat singa dewasa, karena kita tahu bahwa singa itu berbahaya.
Tapi ketika kita melihat manusia, kita tidak bisa mengatakan apakah mereka baik atau jahat, apakah mereka akan menyakiti atau tidak. Mereka semua kelihatan seperti manusia, tapi ketika sifat jahat dan tindakan merasuki mereka, mereka berubah menjadi binatang-binatang yang berbahaya. Ini sangat penting untuk kita pelajari dan mengetahui perbedaannya. Kita harus mengetahui itu untuk menyelamatkan diri.
Bagaimana engkau mengatakan apakah seseorang itu adalah manusia atau binatang? Manusia-binatang akan mempunyai banyak hubungan dengan dunia. Mereka akan mempunyai sifat egois, amarah, iri, dan cemburu. Manusia semacam itu tidak mempunyai kedamaian dalam hidupnya. Mereka hanya akan mempunyai keraguan dan kecurigaan, ketergesa-gesaan dan ketidaksabaran, kebencian, dan kesombongan. Mereka akan mencari pujian, gelar, dan penghargaan serta selalu berkata, “Aku, Aku, Aku!” Mereka selalu berprasangka terhadap kepercayaan, ras dan warna [kulit], dan bahkan menentang setiap jenis doa. Mereka akan mempunyai empat ratus triliun plus sepuluh ribu perbedaan spiritual dan dipenuhi dengan kesombongan, karma, ilusi, nafsu, dan sikap egois.
Segala sesuatu yang dilakukan manusia-binatang didorong oleh keakuan, kebanggaan, dan kesombongan. Mereka membahayakan makhluk lain, mereka menciptakan masalah dan menyebabkan perselisihan, mereka menyiksa, menyakiti, dan membunuh yang lain. Mereka membuat perbedaanperbedaan politis yang mengarah pada peperangan. Mereka berperang melawan ras, perang agama, perang wilayah, dan perang untuk kebebasan. Mereka perang antara aku dan dirimu.
Mereka menghancurkan satu sama lain, dan menghancurkan kesatuan dan cinta. Mereka menghancurkan kedamaian dan menentang kasih sayang sepanjang waktu. Kesabaran nurani, kepuasan diri, kepasrahan, dan memberikan semua tanggung jawab serta pujian kepada Tuhan tidak ada dalam kehidupan binatang-binatang manusia ini.
Buah hatiku, anak-anakku. Bukankah engkau melihat orang seperti ini? Orang seperti itu menghancurkan orang lain sama seperti singa dewasa menelan mangsanya. Mereka mencoba menghancurkan segalanya. Lihatlah bagaimana mereka menghancurkan kesatuanmu, kedamaian, dan kebahagiaan. Prasangka mereka membuatmu bersedih. Dalam waktu singkat, mereka dapat membuatmu sangat tertekan. Mereka berkata, “Aku berbeda dengan dirimu. Engkau mempunyai Tuhan dan aku mempunyai Tuhan yang lain. Aku menyembah Tuhanku dan engkau menyembah Tuhanmu.” Mereka tidak akan membiarkanmu mendapatkan kedamaian, meskipun hanya untuk sedetik saja.
Kasihku, anak-anakku, cahaya mataku yang berkilauan. Inilah jalan hidup manusia. Hanya orang tertentu mendapatkan kedamaian.
Kebanyakan manusia adalah binatang. Penyakit karma yang buruk ini, penyakit kesombongan dan khayalan, telah membelenggunya.
Cucu-cucuku, sebagai anak kecil, engkau sekarang menjalin hubungan dengan Tuhan, dan engkau akan mempunyai kedamaian.
Tuhan bermain denganmu dan engkau bermain dengan-Nya. Engkau bermain dengan benar, dan merasa tenang.
Hatimu begitu bersih, tubuhmu bersih, cintamu suci, dan kedamaianmu bersih. Begitulah anak-anak sekarang adanya. Apakah mereka putih, hitam, coklat, merah, atau kuning. Semua anak muda menggunakan satu bahasa dan dapat berkomunikasi dengan yang lainnya secara sempurna. Sebagian dari kalian masih begitu muda untuk mengerti satu bahasa itu, dan ketika engkau bicara, Tuhan mengerti. Engkau bahagia dan tenang dan memeluk setiap orang tanpa melihat warna mereka atau perbedaan yang lainnya. Tapi orang-orang yang mempunyai banyak penyakit tidak akan mengerti bahasamu. Orangtua tidak akan mengerti jenis komunikasi itu. Mereka tidak akan mengerti jenis kebahagiaan, ketenangan, ketenteraman, dan kedamaian itu.
Cucu-cucu kecilku, tetaplah untuk menjaga keelokan yang engkau miliki sejak engkau dilahirkan. Hargailah kesatuan dan sifat-sifat baik dan jagalah mereka sampai segalanya berakhir!
Jika engkau menjaga sifat-sifat ini, dirimu akan selalu ada dalam lindungan Tuhan. Engkau harus menetapkan ini dalam hidupmu!
Anak-anakku, saudara-saudaraku, barangsiapa yang lebih tua harus menganalisa keadaan kita dan berubah kembali menjadi manusia yang sesungguhnya. Kita harus menemukan kedamaian melalui sifat-sifat dan tindakan-tindakan Tuhan. Kita harus menghindari musuh-musuh hewaniah dalam diri kita agar menjadi manusia sejati. Sepanjang sifat binatang ada dalam diri kita, maka kita tidak akan pernah menemukan ketenangan. Kita tidak akan pernah tahu kecantikan dan ketenangan Tuhan. Kita tidak akan mempunyai cahaya dan kecantikan serta kedamaian jiwa. Kita kehilangan semuanya itu ketika penyakit sombong, karma, dan ilusi menghinggapi kita.
Engkau dan aku harus berpikir tentang hal ini dan berusaha untuk mengusir hal-hal tersebut. Maka Tuhan kita Yang menciptakan kita dapat hidup damai bersama kita, dan kita dapat hidup damai bersama-Nya. Kita dapat memelihara kecantikan kita, cahaya, kesucian, dan kesempurnaan kita. Dan kita dapat berbagi kedamaian dalam hati dan hidup dengan orang lain. Orang yang melakukan ini adalah manusia sejati.
Buah hatiku, cucu-cucuku. Marilah kita renungkan tentang hal ini. Semoga Tuhan melindungi kita. Dia akan memberi kita kesatuan dan kebajikan. Dia akan memberi kita jalan untuk mendapatkan kedamaian dengan keagungan-Nya. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar