Laman

Rabu, 12 Juli 2017

CARA NABI MUHAMMAD MENGHADAPI HINAAN DAN HUJATAN..

Jika hinaan dibalas dengan hujatan, lalu apa bedanya antara orang yang dihina dan orang yang menghujat. Reaksi yang berlebihan terhadap penghinaan akan membuat stigma yang lebih buruk terhadap umat Islam. Jika stigma kekerasan itu mencuat, yang bertepuk tangan adalah para provokator yang tidak senang dengan perdamaian.
Tidak sedikit orang yang menginginkan terciptanya permusuhan antara umat beragama. Daripada membalas hujatan dengan kecaman atau bahkan dengan pembunuhan akan lebih baik jika kita mengajak berdialog orang yang melakukan penghinaan. Dalam dialog kita bisa memperkenalkan pribadi Muhammad yang sesungguhnya.
Dengan begitu, bukan mustahil orang yang tadinya menghina akan berbalik menjadi sahabat yang setia seperti yang tertera dalam Alquran surat Fushshilat (41): 34.
Kita tentu tidak bisa membiarkan begitu saja orang-orang yang hendak memadamkan cahaya Allah. Jika dibiarkan begitu saja, perbuatan mereka makin menjadi-jadi. Kita mesti berbicara dan bertindak. Namun sebelum tindakan tegas dilakukan kita mesti mengedepankan tindakan persuasif.
Jika tindakan persuasif tidak juga mampu meredam kelakuan mereka, barulah kita bertindak tegas kepada mereka. Ada dua kasus di mana sahabat Nabi membunuh orang Yahudi yang terus menerus melontarkan penghinaan terhadap Allah dan Rasul-Nya. Tindakan tegas tersebut dilakukan karena para sahabat Nabi berpikir jika penghinaan tersebut terus-menerus dibiarkan begitu saja, bukan mustahil mereka akan mencari jalan untuk membunuh Nabi Muhammad seperti yang telah dilakukan nenek moyang mereka terhadap para Nabi dan Rasul Allah.
Nabi Muhammad sebagai sosok yang berkpribadian mulia menginginkan umatnya memiliki akhlak yang mulia pula. Banyak sekali hujatan dan penganiayaan yang beliau terima, tapi Nabi Muhammad mampu mengatasinya tanpa harus kehilangan kemuliaannya.
CONTOH NABI 1..> Suatu hari di tengah teriknya matahari, Nabi Muhammad saw. mendatangi Kota Thoif untuk mengabarkan bahwa tiada Tuhan selain Allah. Namun, belum lagi ia selesai menyampaikan risalahnya, para penduduk Thoif melempari beliau dengan batu. Nabi Muhammad pun berlari dengan menderita luka cukup parah. Giginya patah dan berdarah terkena lemparan batu.
Malaikat Jibril segera turun dan menawarkan bantuan kepada Nabi Muhammad. "Wahai kekasih Allah, apa yang kau ingin aku lakukan terhadap mereka. Jika kau mau aku akan membalikkan tanah yang menopang mereka sehingga mereka hilang tertelan bumi."
Bukan hanya kita yang sedih mendengar kisah ini, Jibril pun harus turun tangan melihat Nabi Muhammad dihina dan dianiaya begitu rupa. Namun, apa kata Nabi Muhammad.
"Jangan wahai Jibril. Mereka melakukan itu karena mereka belum tahu. Mungkin hari ini mereka menolak ajaranku, tapi aku berharap anak cucu mereka di kemudian hari akan menjadi pengemban risalahku." Dan doa beliau pun terkabul. Banyak di antara penduduk Thoif di kemudian hari yang menjadi ulama penerus risalah Nabi Muhammad. Begitu mulianya akhlak Rasulullah terhadap orang-orang yang menghina dan menganiayanya. Dan beliau pun ingin umatnya mewarisi akhlak mulia tersebut.

CONTOH NABI 2..>Suatu ketika di dalam Kota Mekah ada seseorang yang sangat membenci Nabi Muhammad. Jika Nabi Muhammad lewat di depan rumahnya, ia melempari beliau dengan batu, tidak jarang pula ia meludahi beliau dari atas rumahnya. Tidak cukup dengan itu, ia pun melempari Nabi dengan kotoran manusia.
Suatu hari orang tersebut jatuh sakit. Ketika Nabi Muhammad melewati rumah itu, ia heran dan bertanya-tanya ke mana orang yang biasanya melemparinya. Setelah diketahuinya orang tersebut sedang sakit, Nabi Muhammad pun mengunjunginya.
Orang tadi seakan tidak percaya jika Muhammad yang selama ini ia caci maki dan ia lempari dengan batu dan kotoran masih mau menengoknya di kala sakit, saat orang lain tidak memedulikannya. Ia pun menangis di hadapan Nabi Muhammad dan saat itu pula ia mengakui kemuliaan Nabi Muhammad dan mengucapkan syahadat
Nabi Muhammad dengan baik sekali mencontohkan apa yang tertera dalam Alquran, Surat Fushshilat Ayat (34): Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia.

CONTOH NABI 3...>Ada suatu kisah yang diabadikan di dalam Alquran. Kisah ini berkaitan dengan Abdullah bin Ubay bin Salul yang dalam sejarah Islam dikenal sebagai rajanya munafik.
Suatu ketika selepas pulang dari Perang Musthalik, Abdullah bin Ubay menyatakan di hadapan orang banyak bahwa begitu tiba kembali di Madinah, orang-orang yang kuat akan mengusir orang-orang Madinah yang paling lemah (Qs. Al-Munafiquun: 8). Semua orang pada waktu itu memahami cemoohan tersembunyi tersebut diarahkan kepada Rasulullah saw. Para sahabat mendidih darahnya mendengar fitnah ini sehingga jika diizinkan pastilah mereka merajam Abdullah bin Ubay dengan pedang.
Saat itu amarah orang sedemikian tingginya sehingga putra Abdullah bin Ubay sendiri menghadap Rasulullah saw., meminta izin guna membunuh bapaknya dengan tangannya. Putranya itu mengemukakan alasan bahwa jika orang lain yang membunuh bapaknya, ia tidak rela, malah mungkin akan membalas dendam terhadap pelaku tersebut. Sepanjang sejarahnya, bangsa Arab terbiasa melakukan balas dendam atas ejekan yang dilontarkan pada mereka atau keluarganya tanpa melihat besar kecilnya cemoohan itu.
Tradisi itulah yang dimaksudkan putra Abdullah bin Ubay tersebut. Namun, Rasulullah saw., tidak mengabulkan permintaannya dan juga tidak memperkenankan yang lain menghukum si munafik Abdullah bin Ubay tersebut dengan cara apa pun. Sekembalinya Abdullah bin Ubay ke Madinah, ia tetap dibiarkan hidup sampai akhir hayatnya. Ketika ia kemudian meninggal secara wajar, betapa terkejutnya orang-orang ketika Rasulullah saw., memberikan baju beliau sendiri kepada putra Abdullah untuk mengafani jenazah ayahnya yang dahulu pernah memfitnahnya. Apa yang dilakukan Rasulullah merupakan suatu pelajaran bagi kita bagaimana menghadapi orang yang menghujat kita dan beliau. Alquran pun memberikan pelajaran, Tolaklah perbuatan buruk mereka dengan yang lebih baik. Kami lebih mengetahui apa yang mereka sifatkan (Qs.Al Mukminuun (23): 96).
CONTOH 4..>Fitnah lain yang biasa ditujukan kepada Muhammad adalah stigma bahwa Muhammad mengajarkan kekerasan. Bagaimana mungkin sosok yang tidak mau membalas orang yang menghina dan menganiayanya bisa mengajarkan kekerasan. Kalaupun ada orang Islam yang melakukan pengeboman, itu adalah oknum yang salah dalam menafsirkan Alquran.
Sebagimana halnya ulah para oknum di negara-negara barat yang melakukan penjajahan kepada bangsa lain. Nabi Muhammad hanya mengajarkan jika kita atau negara kita diserang atau dijajah kita berhak menuntut kemerdekaan. Suatu ajaran yang sangat wajar dan rasional, seperti halnya yang dilakukan para pahlawan negeri ini dalam melawan penjajahan.
CONTOH 5..>>Suatu ketika Abu Bakar yang terkenal dengan perangainya yang lemah lembut dan sabar berbicara mendakwahkan Alquran kepada seorang Yahudi yang bernama Finhash. Tetapi, Finhash menjawab: "Abu Bakar, bukan kita yang membutuhkan Tuhan, tapi Dia yang butuh kepada kita. Bukan kita yang meminta-minta kepada-Nya, tapi Dia yang meminta-minta kepada kita. Kita tidak memerlukannya, tapi Dia yang memerlukan kita. Kalau Dia kaya, tentu Ia tidak akan minta dipinjami harta kita, seperti yang didakwahkan pemimpinmu itu. Kalau Ia kaya, tentu Ia tidak akan mengatakan ini. Yang dimaksudkan Finhash adalah Firman Allah, "Jika kamu meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya Allah melipatgandakan balasannya kepadamu dan mengampuni kamu. dan Allah Maha Pembalas jasa lagi Maha Penyantun. (Qs. At Taghaabuun [64]:145).
Abu Bakar pun tidak tahan mendengar jawaban itu. Ia marah. Ditamparnya muka Finhash itu keras-keras. "Demi Allah," kata Abu Bakar, "kalau tidak karena janji yang telah diikrarkan Rasulullah untuk melindungi kalian, pasti aku pukul kepalamu." Kemudian Finhash mengadukan perlakuan Abu Bakar ini kepada Nabi Muhammad saw., tanpa menceritakan penghinaan yang telah ia lakukan terhadap Allah. Kemudian turunlah firman Allah atas kejadian ini. "Sesungguhnya Allah telah mendengar perkatan orang-orang yang mengatakan, 'Sesunguhnya Allah miskin dan Kami kaya'. Kami akan mencatat perkataan mereka itu dan perbuatan mereka membunuh nabi-nabi tanpa alasan yang benar, dan Kami akan mengatakan (kepada mereka), 'Rasakanlah olehmu azab yang membakar'." (Qs. Al Imran: 181).
CONTOH 6..>
Di sudut pasar di Kota Madinah ada seorang buta yang setiap harinya selalu meneriakkan Muhammad orang gila. Setiap hari ada orang yang menyuapkan makanan ke dalam mulutnya. Suatu hari orang buta tersebut merasakan jika orang yang menyuapinya kali ini bukanlah orang yang biasa menyuapinya.
Berkatalah orang buta dan tua itu, "Kau bukanlah orang yang biasanya menyuapiku, ke manakah gerangan orang yang biasa menyuapiku."
Orang yang ada di hadapannya bertanya, "Bagaimana kau tahu aku bukanlah orang yang biasa menyuapimu sedangkan engkau adalah orang yang tidak bisa melihat?"
Orang tua itu pun menerangkan, "Orang yang setiap harinya menyuapiku akan mengunyah makanan itu lebih dahulu sebelum memasukkan ke mulutku karena ia tahu gigiku sudah tidak kuat lagi mengunyah makanan."
Orang yang ada di hadapannya yang ternyata adalah Abu Bakar menahan tangis dan bertanya kembali, "Tahukah engkau siapa yang biasa menyuapimu setiap hari?"
Orang tua dan buta itu pun menggelengkan kepala. Abu Bakar barkata, "Orang yang menyuapimu setiap hari adalah Muhammad yang biasa engkau caci maki dan sekarang ia telah tiada."
Betapa terkejutnya orang tua itu mengetahui akan hal itu. Ia pun tersungkur menangis dan seketika itu juga mengucapkan kalimat syahadat sebagai sebuah pengakuan atas ke-Esa-an Tuhan dan kemulian Muhammad.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar