Laman

Rabu, 12 Juli 2017

Pentingnya Guru Mursyid


Jalan menuju Allah itu bersifat ruhaniah. Mata lahir dan akal tidak akan mampu melihat jalan ini. Yang mampu melihatnya hanyalah ruh atau hati yang bersih.
Saudaraku, sudah menjadi pengalaman kita, bahwa di jalan raya yang bersifat material banyak terjadi kecelakaan. Padahal, jalan raya yang bersifat material itu, mata lahir kita bias melihatnya.Jalan raya itu juga dilengkapi dengan berbagai rambu lalu-lintas. Tetapi kecelakaan berlaku setiap hari. Ada yang tabrakan, ada yang serempetan, ada yang masuk jurang, ada yang terguling dan berbagai macam kecelakaan bias terjadi di jalan yang begitu jelas terlihat dengan mata kepala kita.
Belajar dari pengalaman ini, tentu kita dapat dengan mudah memahami kenyataan betapa susahnya menempuh jalan ruhani (jalan menuju Cinta Agung). Berbagai macam kecelakaan ruhani menimpa kita setiap harinya.
Coba kita review kembali kecelakaan-kecelakaan ruhaniah yang menimpa kita tiap hari.
ada perempuan lewat, mata kita tak berkedip.
Di uji oleh Allah dengan kehilangan barang kesayangan, rumah terbakar, hendak menikah ternyata ditinggal kawin oleh calon suami/istri, dll maka kita pun complain dengan Allah. Kita tak puas hati dengan ketentuan Allah. “mengapa itu harus terjadi padaku?”
Bila mendapat nikmat, sombong, berbangga hati, tidak bersyukur.
Dalam majlis pertemuan resmi dengan Allah (sholat) tidak melahirkan rasa takut, tidak terasa hebatnya Allah. Tetapi bila ketemu dengan presiden tersa takut dan terasa kuasa presiden sehingga kita begitu menjaga adab bila ada pertemuan dengan Presiden.
Apabila berdakwah, kemudian dipuji orang maka hati pun berbunga (termasuk lah menulis blog kemudian dipuji postingannya bagus-bagus, maka hatinya berbunga-bunga)
Nah, saking seringnya kita mengalami kecelakaan ruhaniah ini, maka kita perlu pimpinan dari orang yang mampu melihat dan paham jalan ini (jalan ruhaniah menuju Allah). Orang ini disebut guru mursyid. Guru mursyid sangat diperlukan oleh setiap manusia dalam perjalanan ruhani menuju taqwa. Dia dapat memimpin di bidang ilmu, akal atau hati, lahir maupun batin dan dalam semua hal sehingga hidup manusia dapat tertuju kepada Allah. Guru mursyid Allah beri anugerahkan ilmu-ilmu yang luar biasa, ilmu lahir juga ilmu batin.
Karena pentingnya guru mursyid ini, Imam Malik pernah berkata: “Barangsiapa yang tidak mempunyai guru mursyid maka syaitanlah yang akan menjadi gurunya.”
Orang yang bisa memimpin hati/ruhani (guru mursyid), hanyalah orang yang pintu hatinya terbuka, yaitu orang yang mempunyai basyirah. Bukan sekadar akalnya yang terbuka. Banyak orang yang akalnya terbuka, hingga dapat menangkap ilmu, tetapi sangat sedikit orang yang hatinya terbuka. Mursyid itu ialah orang yang hatinya terbuka luas dan dapat memimpin orang lain.
Jadi setiap orang mesti mencari seorang guru mursyid untuk memimpin dirinya walaupun dia alim. Setelah dia bertemu dengan guru mursyid yang layak, maka lahir dan batinnya perlu diserah kepada guru mursyid itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar