Laman

Senin, 07 Mei 2018

KETIKA PENGLIHATAN DISINGKAPKAN.


Tadi malam temanku datang dan menceritakan kisahnya, “ Setelah sholat magrib saya duduk dzikir meditasi tidak bisa lama karena ada undangan kenduri/tahlilan di tetangga, sebelum dzikir selesai cakra mahkota di kepala terbuka cahaya ilahi masuk lewat ubun-ubun lalu turun ke bawah dari kening cahaya tersebut memancar keluar, sehingga yang kulihat adalah terang benderang.
Setelah selesai dzikir sayapun berangkat ke rumah tetangga yang punya hajat selamatan, ternyata sudah datang semuanya, kemudian saya salami satu-persatu lalu sayapun duduk. Ketika acara tahlil dimulai ada yang aneh, kulihat orang di depanku berubah menjadi hitam kotor, khawatir hanya gangguan penglihatanku, lalu kulihat-satu-persatu orang yang hadir, ternyata wajahnya berubah semuanya.
Ada empat orang mereka lulusan pesantren sebagaian ada yang menjadi takmir masjid, ada yang mempunyai musholla, mereka suka memimpin tahlil dan ngisi ceramah, tapi wajahnya mereka sangat kotor seperti orang yang tidak pernah mandi.
Lalu kulihat lagi di sekelilingku ada dua orang yang wujudnya sangat hitam jelek seperti orang gembel, kedua orang ini prilakunya sehari-hari main judi dan suka mabuk-mabukkan. Di antara tujuh puluh orang undangan yang kelihatan agak bersih dan ngganteng adalah di samping kiriku, dia dulu waktu mudanya suka mabuk-mabukan, setelah menikah berubah drastis dan rajin beribadah. Tolong anda jelaskan apakah yang saya alami hal tersebut...?”
Lalu sayapun menjelaskan, “ Apa yang kamu alami dna kamu lihat itu benar, ketika sebelum berangkat selamatan, kamu dalam kondisi dzikir lalu cahaya ilahi masuk ke dalam kepalamu dan turun kemudian keluar memancar di cakra ajna yaitu di kening, sehingga oleh Allah kamu dibukakan dan disingkapkan hakekat jiwa manusia.
Hakekat jiwa seseorang itu tergantung prilaku dan sifat-sifatnya/akhlaknya, jika mereka selalu mengikuti hawa nafsunya dan sifat-sifat yang negatif dalam dirinya maka wujudnya akan berubah menjadi jelek hitam seperti orang yang kotor tidak pernah mandi. Jika prilaku mereka semakin parah, maka wujudnya bisa berubah seperti hewan sesuai prilakunya masing-masing.
Jika prilaku dan sifat manusia itu baik dan akhlaknya terpuji serta rajin beribadah, maka wujud jiwanya akan bercahaya, walaupun fisiknya tidak ganteng, tapi wujud jiwanya akan ganteng bercahaya dan menyenangkan.”
“ Tapi mengapa empat orang yang ngajinya pintar sekali, pandai berceramah dan ahli agama , ibadahnya rajin wujud jiwanya juga kotor dan jelek...?” tanya temanku.
Sayapun menjawab, “ Walaupun seseorang rajin beribadah pandai mengaji, tetapi ibadahnya tidak masuk dan merubah sifat-sifat negatif dalam jiwanya, maka sholatnya hanya sebatas olah gerak, ngajinya hanya sebatas kulit, dzikirnya hanya sebatas olah suara. Tidak masuk ke dalam jiwa dan merubah sifat-sifat negatif dalam dirinya, coba kamu perhatikan mereka itu sifatnya dalam kehidupan sehari-harti kamu akan faham dengan sendirinya.
Makanya jangan mudah terjebak dengan penampilan, memakai surban, jubahnya panjang, tasbihnya besar-besar, kalau berbicara sangat fasih, ternyata semua itu hanya sebatas kulit dan aksoseris, maka jiwanyapun tidak bercahaya.”
Temanku bertanya kembali, “ waktu terbukanya hijab aku sempat bingung karena tidak bisa kututup, kubacakan sholawat nuril anwar masih tetap juga, bagaimana cara menutup kembali hal itu...?”
Sayapun menjawab, “ Jika kamu melihat penampakan lalu ingin menutup lagi, maka cukup kamu baca basamalah dengan niat menutup dan usaplah keningmu, maka cakra ajna di keningmu akan menutup kembali. Jika kamu membaca sholawat nuril anwar, maka penglihatanmu akan smeakin tajam dan jelas. Yang kamu alami itu bukan terbukanya mata ghaib, melainkan mukasyafah, tersingkap hijab/penghalang pandangan kita, sehingga kamu bisa melihat dari wujud jiwanya.
Malam jumat kemarin waktu kita duduk dzikir bersama, penglihatanmu juga disingkapkan dan kamu bisa melihat jiwa-jiwa teman kita yang berlatih tazkiyatun nafs (membersihkan Jiwa) kamu melihat jiwa-jiwa yang bersih dan bercahaya. Nah maka pada waktu kamu menghadiri selamatan, pandanganmu disingkapkan dan bisa melihat jiwa-jiwa yang tidak melakukan tazkiyatun nafs (pembersihan jiwa).
Hikmah yang kamu alami itu adalah bahwasanya jiwa seseorang itu hakekat wujudnya tergantung sifat dan prilakunya. Jika dalam sehari-hari kita selalu mengikuti hati nurani atau sejatidiri, maka jiwa kita akan semakin bercahaya semakin lama semakin terang cahayanya sesuai tingkatan ruhaniahnya.
Jika kita dalam sehari-hari mengikuti hawa nafsu, maka semakin lama jiwa kita semakin redup, semakin gelap dan semakin gelap, bahkan bisa berwujud hewan secara maknawi.”
فَكَشَفْنَا عَنْكَ غِطَاءَكَ فَبَصَرُكَ الْيَوْمَ حَدِيدٌ
“Maka Kami singkapkan daripadamu tutup (yang menutupi) matamu, maka penglihatanmu pada hari itu amat tajam.” (Qs. Al-Qof :22)



KECANTIKAN JIWA


Ada seorang mak-mak muda bertanya, “ Mas, beberapa hari lalu pas dzikiran saya kok diperlihatkan pocong (mayat org yang sudah dibungkus kafan) dan cacing tanah. Pocongnya kainnya sudah tidak putih lagi sudah campur dengan tanah liat, sebagian wajahnya sudah membusuk. Saya dzikiran sambil kuat-kuatin hati... Itu mungkin sekadar simbol tapi tetap menyeramkan maknanya apa ya?
Sayapun menjawab, “ Mayat yang membusuk dan cacing, itu artinya jangan terlalu mempercantik jasad melampui batas dan mengeluarkan uang yang berlebihan, padahal ketika meninggal dunia nanti jasad kita membusuk dimakan cacing.”
Sayapun ganti bertanya, “ Hayo ikut perawatan apa sampean...? jangan kejebak produk iklan yang aneh-aneh.”
Diapun menjawab, “Iya sih mas, sempat galau karena banyak jerawat, emang ada niat kepingin perawatan, kok pas ya ngasih simbolnya.”
Sekarang ini mak-mak berlomba-lomba untuk mempercantik diri dengan berbagai produk kecantikan, agar tubuh semakin putih, wajah semakin cantik. Itu adalah kodrat alami bagi mak-mak, tapi jangan lupa kecantikan itu tidak harus dari luar, tapi dari dalam jiwa pakai saja produk wudhu, sholat tahajud, menjaga hati dari sifat-sifat negatif, dzikir atau meditasi.
Orang-orang yang istiqomah memakai produk di atas, maka auranya akan sangat ndah sekali, wajahnya menyebarkan cahaya kedamaian dan ketenangan.
“Wajah (orang-orang beriman) pada hari itu berseri-seri. Kepada Tuhannya mereka melihat.” (QS. Al-Qiyâmah: 23).

SEDIKIT SEKALI YANG MENJADI MANUSIA.


Dalam suatu majlis taklim seorang Kiyai menjelaskan kepada para santrinya, “ jadilah kalian manusia jangan menjadi hewan, karena kalian diciptakan dan lahir menjadi manusia, maka berprilakulah menjadi manusia secara utuh.”
“ Guru...! secara hekekat banyak manakah wujud manusia yang berwujud hewan dengan manusia yang memang benar-benar manusia...?” Tanya seorang santrinya.
Lalu Kiyai tersebut mengambil segenggam debu dan berkata, “ Sekarang banyak manakah debu yang saya genggam dengan debu yang kita injak...?”
“ Banyak debu yang kita injak.” Jawab para santri dengan serentak.
Kemudian Sang kiyai tersebut menjelaskan, “ Begitu juga walaupun jumlah manusia sekarang ini milyaran, akan tetapi sedikit sekali manusia yang benar-benar secara hakekat wujudnya adalah manusia.”
“ Guru...! Kenapa manusia banyak secara hakekat wujudnya menjadi hewan, apakah salah mereka...?” Tanya salah seorang santri.
Kiyai tersebut menjawab, “ Orang-orang yang hidupnya selalu mengikuti hawa nafsunya, maka hakekat dirinya akan berubah menjadi wujud hewan.
Jika seseorang suka berbuat dosa besar dan sering melanggar perintah Allah, maka secara hakekat wujudnya orang tersebut adalah seekor babi.
Jika seseorang suka korupsi, maka secara hakekat wujudnya adalah seekor tikus.
Jika seseorang pamer dan membanggakan dirinya karena kekayaan dan harta yang dimilikinya, maka secara hakekat orang tersebut adalah buruk merak.
Jika seseorang kalau bicara suka menyakiti orang lain dan tidak bisa menjaga lidahnya, maka secara hakekat orang tersebut adalah menjadi binatang yang berbisa seperti kalajengking, ular, kelabang.
Jika seseorang suka menipu orang lain dengan berbagai cara untuk meraih keuntungan, maka secara hakekat dia adalah seekor kelinci.
Jika seseorang diajak kemana saja mau, diajak kebaikan mau dan diajak menuju kejelekan ikut, maka secara hakekat dia adalah kambing.
Jika seseorang jika berkata suka dusta, jika berjanji suka mengingkari, jika diberi amanat dia khianat, maka secara hakekat dia adalah seekor bunglon.
Jika seseorang yang suka mampir dan masuk ke tempat-tempat maksiat dan penuh dosa, maka secara hakekat dia adalah lalat.
Jika seseorang suka menilai orang lain negatif dan selalu menjelek-jelekan orang lain, maka secara hakekat dia adalah anjing.
Jika seseorang yang hidupnya tidak punya rasa malu, maka secara hakekat dia menjadi ikan yang tidak bersisik.
Jika seseorang suka menjadi isteri simpanan pejabat atau orang lain, maka secara hakekat dia adalah burung yang dijadikan peliharaan dan perlombaan.
Jika seseorang yang selalu membantah dan menentang nasehat gurunya, maka secara hakekat dia adalah seekor bebek.
Masih banyak lagi, jika kita bahas isi kebun binatang tidak bakalan habis, yang saya sebutkan di atas adalah contoh-contoh perilaku manusia yang menyebabkan secara hakekat wujudnya menjadi hewan.”
“ Guru....! Ternyata sangat mengerikan sekali, jika saya amati semua sifat itu ada di dalam diri saya semuanya, wah berarti saya adalah kebun binatang. Lalu bagaimana agar kita tidak menjadi hewan ...?” Tanya murid sambil ketakutan.
Lalu Kiyai tersebut menjawab, “ Anak-anakku, jika kalian ingin menjadi manusia secara dohir dan bathin, maka setiap kamu melakukan apa saja, ikutilah hati nuranimu/sejatidirimu maka kamu akan menjadi manusia secara utuh. Akan tetapi jika kamu mengikuti hawa nafsumu, maka kamu akan menjadi hewan walaupun wujudmu adalah manusia.”
“ Kita dilahirkan menjadi manusia, maka ketika mati maka harus menjadi manusia.”

MEMBUKA RAHASIA ENERGI DZIKIR

Narasumber : Habib Huda - Semarang

Tanpa disadari oleh para pelaku dzikir pada umumnya, ternyata bacaan-bacaan dzikir merupakan simpul energi positif alam yg berbeda tingkat kepadatan/potensial energi pd tiap-tiap bacaannya. Dengan berdzikir membuat energi positif alam tertarik & menempel di jiwa-raga si pelaku dzikir. Berikut ini tingkatan potensial energi tiap bacaan dzikir, warna aura energinya, manfaatnya & sebab-sebab tdk masuknya energi dzikir...

1. Rahasia energi bacaan dzikir istigfar " astagfirullahaladzim " jk dibaca berulang dgn penghayatan yg baik akan menarik energi positif alam (+)1 dgn warna/aura energi biru muda. Jk sdh memadat di jiwa-raga si pelaku dzikir akan beraura biru muda menyala. Manfaatnya utk relaxasi saraf terhalus tubuh spy tdk tegang sehingga tdk menimbulkan gangguan psikis spt mdh marah/emosi. Energi dzikir istigfar tdk bs masuk di jiwa-raga mereka yg bersifat egois, keras kepala & sikap fanatik apapun (SARA + PARPOL).

2. Rahasia energi bacaan dzikir tasbih " subhanallah " jk dibaca berulang dgn penghayatan yg baik akan menarik energi positif alam (+)2 dgn warna/aura energi hijau muda. Jk sdh memadat di jiwa-raga si pelaku dzikir akan beraura hijau muda menyala. Manfaatnya utk menjaga agar tubuh selalu dlm kondisi sehat. Energi dzikir tasbih tdk bs masuk di jiwa-raga mereka yg memakan makanan yg kotor spt jeroan iso babat, yg dibeli dgn harta haram, yg dibeli dgn harta samar-samar spt uang tip & org yg kecanduan spt rokok/alkohol/narkoba..!

3. Rahasia energi bacaan dzikir tahmid " alhamdulillah " jk dibaca berulang dgn penghayatan yg baik akan menarik energi positif alam (+)3 dgn warna/aura energi merah muda. Jk sdh memadat di jiwa-raga si pelaku dzikir akan beraura merah muda menyala. Manfaatnya utk menjaga kesehatan fungsi hati & limpa. Energi dzikir tahmid tdk bs masuk di jiwa-raga mereka yg sedang mengalami gangguan psikis spt sakit hati/sedih, patah hati/kecewa, dendam & bg mereka yg hobi makan pedas !

4. Rahasia energi bacaan dzikir " 99 asmaul husna " jk dibaca berulang dgn penghayatan yg baik akan menarik energi positif alam (+)4 dgn warna/aura energi emas muda. Jk sdh memadat di jiwa-raga si pelaku dzikir akan beraura emas muda menyala. Manfaatnya utk menjaga kesehatan/stamina tulang & otot. Energi dzikir ini tdk bs masuk di jiwa-raga mereka yg berfisik lemah (stamina ngedrop) akibat kebiasaan hidup & kebiasaan makan/minum yg kurang baik buat kesehatan !

5. Rahasia energi bacaan dzikir sholawat " apapun jenis bacaan sholawatnya " jk dibaca berulang dgn penghayatan yg baik akan menarik energi positif alam (+)5 dgn warna/aura energi kuning muda. Jk sdh memadat di jiwa-raga si pelaku dzikir akan beraura kuning muda menyala. Manfaatnya utk menjaga kesehatan seluruh sistem saraf tubuh. Energi dzikir sholawat tdk bs masuk di jiwa-raga mereka yg kecanduan kopi + hobi begadang !

6. Rahasia energi bacaan dzikir hauqolah " laa haula walaa quwwata illaa billaah.." jk dibaca berulang dgn penghayatan yg baik akan menarik energi positif alam (+)6 dgn warna/aura energi ungu muda. Jk sdh memadat di jiwa-raga si pelaku dzikir akan beraura ungu muda menyala. Manfaatnya untuk menstabilkan denyut jantung spy selalu dibatas kecepatan normal. Energi dzikir hauqolah tdk bs masuk di jiwa-raga mereka yg sering melanggar aturan agama, aturan masyarakat & aturan negara !

7. Rahasia energi dzikir tahlil " laailaha illallaah " jk dibaca berulang dgn penghayatan yg baik akan menarik energi positif alam (+)7 dgn warna/aura putih. Jk sdh memadat di jiwa-raga si pelaku dzikir akan beraura putih terang. Manfaatnya utk menjaga kestabilan suhu tulang. Energi dzikir tahlil tdk dpt masuk di jiwa-raga mereka yg mempunyai rasa takut berlebihan & bg mereka yg hobi minum dingin siang-malam !

8. Rahasia energi bacaan dzikir takbir " allahu akbar " jk dibaca berulang dgn penghayatan yg baik akan menarik energi positif alam (+)8 dgn warna/aura energi oranye. Jk sdh memadat dijiwa-raga si pelaku dzikir akan beraura oranye terang. Manfaatnya utk menjaga aliran darah spy tdk ada penyumbatan & penggumpalan. Energi dzikir takbir tdk bs masuk di jiwa-raga mereka yg hobi makan tanpa aturan waktu & bg mereka yg bersikap kasar/radikal !

9. Rahasia energi bacaan dzikir basmalah " bismillahirrohmanirrohim " jk dibaca berulang dengan penghayatan yg baik akan menarik energi positif alam (+)9 dgn warna/aura energi terang. Jk sudah memadat di jiwa-raga si pelaku dzikir akan beraura terang listrik. Manfaatnya utk menjaga seluruh anggota tubuh agar supaya tdk terradiasi oleh segala macam bentuk energi negatif yg berasal dr luar tubuh. Energi dzikir basmalah tdk bs masuk di jiwa-raga mereka yg super ego (keras hati+keras kepala), super pemalu & super cuex (individualis) !

10. Rahasia energi bacaan dzikir online " allah, allah, allah..tanpa berhenti sedetikpun " dzikir ini mendatangkan energi positif alam (+)10 yg tdk berwarna/beraura energi (hy bening/jernih). Hanya manusia yg beriman dihati & diakalnya sj yg mampu melakukan dzikir online. Otak sbg pusat pengendali kesadaran denyut nadi sehingga manusia yg beriman dihati & diakalnya dlm mengingat-Nya itu sebanding dgn jumlah denyut nadinya sendiri, meskipun ia tdk berdzikir lisan & meskipun ia dlm kondisi tdk sadar/tertidur ( DERAJAT WALIYULLAH) !

Ilmu pengetahuan Alam dan Kesamaannya dalam ilmu sufi falsafi.


Di alam semesta yang kita tempati ini kita hidup di sebuah planet yang kita namakan bumi, bumi beserta planet lainnya mengitari matahari yang dinamakan tatasurya. Tatasurya kita berada di galaksi bimasakti, dan bima sakti adalah salah satu dari milyaran galaksi didalam cluster galaksi, dan cluster galaksi berada didalam supercluster yang hingga sampai pada alam semesta teramati, bumi kita bagaikan debu di angkasa raya ini.
Dahulu Albert einstein mencetuskan teori relativitas umum, einstein meyakini alam semesta berperilaku teratur seperti yang diamati dikarenakan mematuhi hukum hukum fisika, sehingga tercetus kalimat einstein "Tuhan tidak sedang bermain dadu"
Keteraturan alam semesta ini mematuhi hukum hukum fisika yang kita sebut sebagai Sunnatullah, pastilah ada yang mengatur.
Tujuan awal dalam ilmu sains fisika adalah untuk mengerti perilaku alam semesta, bagaimana tercipta dan untuk apa diciptakan, pertanyaan terakhir terdengar seperti keinginan manusia untuk mengerti pikiran Tuhan.
Seorang fisikawan yang baru baru ini wafat stephen hawking beliau mengatakan bahwa asal usul alam semesta di masa lampau berukuran sangat kecil yang berawal dari singularitas. Singularitas artinya titik tunggal berasal dari kata singular atau sebuah kondisi "tunggal". Dititik ini ruang waktu belum ada seluruh komponen alam semesta masih menjadi 1 forsa tunggal, kemudian entah mengapa yang menjadi pertanyaan para fisikawan sampai sekarang 1 forsa tunggal ini kemudian pecah menjadi 4 forsa dan menghasilkan ledakan maha dahsyat yang disebut Big Bang.
Teori diatas hampir mirip seperti pembahasan para sufi bahwa alam semesta tercipta dari 4 anasir Alif lam lam ha, dari dzat kesifat lalu asma dan menjadi af'al.
Tapi Sayangnya beliau semasa hidupnya tidak mempercayai adanya Tuhan.
Stephen Hawking berkata :
"Apa yang Tuhan lakukan sebelum penciptaan (alam semesta)? Apakah dia mempersiapkan Neraka bagi orang-orang yang menanyakan pertanyaan seperti itu?"
Seseorang yang tidak meyakini adanya Tuhan itu adalah hak mereka kita tidak boleh mencelanya yang harus kita lakukan adalah mendoakan yang baik untuknya.
Dahulu sayapun pernah menanyakan hal serupa, bagaimana alam ini tercipta dan sebelum alam ini tercipta hanya ada apa. Seorang teman memperingatkan saya agar berhati hati dan menghindari pertanyaan itu agar jauh dari kekafiran, tapi saya yakin kita adalah manusia ciptaan Tuhan yang diberi karunia akal yang mempunyai kemampuan mempertanyakan hal tersebut lalu mengapa harus menjadi kafir karenanya?
Keyakinan dan rasa ingin tau saya, saya salurkan dengan mempelajari ilmu pengetahuan alam, ilmu agama, sampai pada ilmu kebathinan, berdialog dengan pemuka agama, dan pada akhirnya saya menyimpulkan bahwa saya percaya dengan ilmu sains walau tidak sepenuhnya, karena sebagian besar teori yang ada butuh dikaji dan teori dimasa depan bisa berubah, dan saya juga semakin yakin dengan kebenaran agama asalkan kita terus bisa menggali makna terdalamnya.
Perjalanan ilmu pengetahuan manusia dizaman sekarang telah melewati batas batas alam ini dan sekarang para fisikawan sedang berusaha memahami alam semesta lainnya yang berdimensi lebih tinggi sehingga tercipta teori "String", dalam teori ini string adalah partikel dasar jutaan kali lebih kecil dari quark sehingga tidak ada lagi yang lebih kecil dari string.
Dalam teori string ini, string harus bergerak didalam 10 dimensi sehingga menurut teori ini alam yang kita tempati ini sebenarnya memiliki 11 dimensi ruang waktu, karena memang harus ada dimensi extra di alam ini bagi string untuk exist.
Kita hidup di alam semesta yang mempunyai tiga dimensi, lalu dimana dimensi ruang lainnya? Mengapa kita tidak bisa melihatnya?
Dimensi-dimensi yang berada diatas tiga dimensi berukuran sangat halus sehingga tidak bisa kita amati, namun dimensi diatas kita bisa mengamati dimensi kita, ini ibarat alam manusia dan alam jin yang berdampingan didunia kita, alam jin berada di dimensi keempat.
Lalu muncul pertanyaan dalam hati bisakah manusia menembus kedalam dimensi diatasnya? Karena tidak ada partikel yang bisa pergi kedimensi lain selain graviton, maka berdasarkan teori fisika untuk pergi ke kedimensi lain manusia harus merubah wujudnya menjadi wujud yang halus seperti graviton dalam dunia fisika, mungkin graviton inilah yang sering kita sebut sebagai Ruh, ini berarti untuk pergi ke dimensi lain kita harus mati dulu.
Ini ibaratkan alam dua dimensi yang diwakili sebuah gambar jika gambar itu keluar maka bagaimanakah bentuk yang hanya memiliki dua dimensi bisa exist di alam tiga dimensi, pastinya akan tetap berwujud sebuah lembaran tipis dan tetap tidak akan bisa exist didunia ini kecuali merubah bentuknya kedalam tiga dimensi.
Begitu pula jika manusia ingin pergi ke dimensi yang lebih tinggi maka tidak mungkin manusia bisa pergi utuh dengan jasadnya kecuali merubah wujudnya terlebih dulu menjadi wujud yang mampu bisa exist di dimensi lain, atau dengan kata lain hanya Ruhnya saja.
Apakah ada manusia yang bisa ke kedimensi lain? Ada.
Manusia itu adalah Nabi Muhammad dalam peristiwa isra' mi'raj yang saya tulis dipost sebelumnya.
Jika kita melihat video-video di youtube isra miraj Nabi Muhammad digambarkan beliau pergi naik kelangit ke alam semesta fisik padahal isra' mi'rajnya Nabi Muhammad itu bukan kelangit di Alam semesta ini tapi beliau pergi ke alam lain yang berdimensi lebih tinggi.
Jadi benar Nabi Muhammad Isra' Miraj hanya Ruhnya saja tidak beserta jasadnya, walau banyak ulama sekarang dan ulama terdahulu tidak meyakini bahwa Nabi Muhammad Isra' Mi'raj hanya ruhnya saja karena jika hanya ruhnya saja maka bentuk kemu’jizatan tidak terlihat, sebab jika tidak beserta jasadnya maka tidak ada bedanya dengan mimpi dan mimpi adalah hal yang biasa. Namun bagi saya rasulullah isra' miraj hanya ruhnya saja yang lebih shahih.
Kembali lagi dalam teori string selain membutuhkan ruang yang berdimensi lebih dalam perkembangannya ilmuwan dibingungkan sebuah pertanyaan dalam teori string ini, Jika string adalah partikel terkecil dan satu satunya bahan dasar pembentuk ruang waktu, pertanyaannya lalu mengapa string butuh ruang waktu untuk bergetar dan bergerak, jika begitu maka string tidak bisa dikatakan sebagai bahan dasar pembentuk ruang waktu.
Jikapun harus ada bahan dasar pembuat ruang waktu maka entitas itu tidak boleh terikat oleh ruang waktu dan tidak terikat oleh dimensi, entitas semacam itu diibaratkan sebuah titik tanpa dimensi, atau dimensi nol dan teori ini dikenal sebagai teori zero brane.
Lalu apa entitas itu jika bukan selain string? Otak dan akal manusia terbatas tidak akan bisa menjangkau sesuatu yang tak terbatas, ilmu pengetahuan sekarang bisa maju, itupun hasil dari penggabungan terus menerus dari ribuan otak manusia yang tercerdas didunia ini dan itupun masih tetap membingungkan mereka, ilmu sains ini ibaratkan hanya setetes saja dari lautan ilmu Allah yang diberikan kepada manusia.
Entitas itu bagi saya pastinya adalah Allah Tuhan Sekalian Alam ini. Tuhan tidak mungkin terbelenggu oleh ciptaannya sendiri, Tuhan tidak mungkin terikat oleh satupun ruang waktu yang diciptakannya sendiri, Tuhan adalah sebuah entitas Dzat yang terbebas dari ruang dan waktu.
Wallahu a'lam


"PERTEMUAN DUA SAMUDERA"


Assalamu'alaikum saudara saudariku semuanya.

Majma’al Bahrain
Majma’al Bahrain adalah Pertemuan dua lautan
"Laa syariati fii haqioti batiila, Laa haqiqoti fii syariati atiila"
"Hakekat tanpa syariat adalah Batal, Syariat tanpa hakekat adalah kosong".
"Kulit tanpa isi adalah Kosong, Isi tanpa kulit adalah Batal"

"Ahli kuliti mestinya mendalami isi-I"
"dan ahli bathin-i mestinya menghiasi diri dengan kulit-ti"
Pertemuan dua lautan antara syariat dan hakekat,
Pertemuan dua lautan antara pikir dan dzikir,
Pertemuan dua lautan antara akal dan rasa.
apakah sesuatu itu memiliki NILAI IBADAH,
ataukah hanya ADAT atau KEBIASAAN saja,
hanya TAMPAKnya saja,
atau hanya GAMBARnya saja sebagai GAMBAR IBADAH.
Maka ingatlah sabda Nabi,
"Innamal a'malu bi niat"
"sesungguhnya amal itu bersama niat".
Maka yang membedakan sesuatu itu termasuk IBADAH atau hanya TAMPAKnya saja ibadah, adalah NIATnya.
Apabila NIATnya :"Semata-mata menjalankan PERINTAH ALLAH", maka semua apa yang kita lakukan adalah Ibadah. dan sebaliknya,seandainya niat kita ternyata adalah selain itu,maka meskipun wujudnya, atau gambarnya atau tampaknya ibadah,
tetapi NILAI Ibadahnya adalah tidak ada.
Syahadat adalah bentuk Ibadah,
Sholat adalah bentuk Ibadah,
Puasa adalah bentuk ibadah,
Zakat adalah bentuk Ibadah,
Haji adalah bentuk Ibadah.
Tetapi seandainya bentuk-bentuk Ibadah tersebut tidak kita niatkan"SEMATA-MATA karena MENJALANKAN PERINTAH ALLOH",maka apa-apa yang kita kerjakan hanyalah BENTUKnya saja,
hanyalah GAMBARnya saja,
hanyalah TAMPILANnnya,
tidak ada nilai ibadahnya saja.
atau KOSONG MELOMPONG.
Maka ingatlah sabda Nabi
Qola Rosululloh SAW,"Nanti akan banyak umatku yang sholat tapi sebenarnya tidak sholat,Puasa tapi sebenarnya tidak puasa melainkan hanya mendapaqtkan lapar dan dahaga saja"
Inilah yang diancam oleh Allah "Neraka weil",
diterangkan dalam ayat,
"Fawailulil musholin",
"Neraka weil bagi orang yang sholat"
Dan Perhatikanlah,
Makan diperintahkan oleh Allah di dlm al Qur'an,
minumpun juga diperintahkan oleh Allah di Qur'an,
( "Kulu wa asrobu","makanlah dan minumlah").
Tetapi apabila kita makan dan minum karena lapar dan haus, dan TIDAK DISADARI atau DINIATKAN bahwa makan dan mimum kita adalah karena menjalankan PERINTAH ALLOH,maka itu hanyalah makan dan minum karena kebiasaan.
Karena ADAT saja.
Kosong dari nilai ibadah.
Tetapi apabila kita niatkan SEMATA-MATA karena MENJALANKAN PERINTAH ALLAH, maka makan dan minum kita akan menjadi IBADAH atau memiliki NILAI IBADAH.
Maka jagalah, dan perhatikanlah masalah NIAT,
letakkan kesadaran pada SEMATA-MATA MENJALANKAN PERINTAH ALLAH.bukan yang lainnya.
"Sesungguhnya Nabi Muhammad, sedetikpun tidak pernah pututs hubungannya dengan Allah SWT"
Lalu anda bagaimana....????

Mimpi-mimpi


Mimpi yang dimimpikan di antara masa seseorang hampir lena hingga dia tidur lena adalah benar dan berfaedah. Mimpi-mimpi ini selalunya merupakan pembawa pembukaan dan perantaraan kepada yang luar biasa. Bukti kebenaran mimpi dinyatakan oleh Allah dengan firman-Nya:
“Sesungguhnya Allah akan buktikan mimpi itu benar kepada Rasul-Nya, kamu akan masuk Masjidil Haram jika dikehendaki Allah dengan aman”. (Surah al-Fath, ayat 27).
Dan memang benar Nabi s.a.w memasuki kota Makkah yang masih dikuasai oleh musuh-0musuh baginda, tahun sesudah baginda bermimpi. Contoh lain ialah mimpi Nabi Yusuf a.s:
“Tatkala Yusuf berkata kepada bapanya, ‘Wahai bapaku, sesungguhnya aku melihat sebelas bintang dan matahari serta bulan – aku lihat – bersujud kepadaku”. (Surah Yusuf, ayat 4).
Nabi s.a.w bersabda, “Tidak ada nabi yang datang selepas aku tetapi boleh datang pembukaan-pembukaan yang lain. Orang yang beriman akan melihat pembukaan itu dalam mimpi mereka atau pembukaan itu akan ditunjukkan kepada mereka menerusi mimpi”.
“Bagi mereka pembukaan tentang khabar baik dalam dunia ini dan di akhirat”. (Surah Yunus, ayat 64).
Mimpi datangnya dari Allah tetapi kadang-kadang ada juga yang datang dari syaitan. Nabi s.a.w bersabda, “Sesiapa yang melihatku di dalam mimpi sesungguhnya dia benar-benar melihatku kerana syaitan tidak dapat mengambil bentukku”. Syaitan juga tidak dapat mengambil bentuk mereka yang mengikut iman, jalan kebenaran, makrifat, kebenaran dan cahaya Nabi s.a.w. Orang arif mentafsirkan hadis Nabi s.a.w di atas dengan mengatakan syaitan bukan sahaja tidak dapat mengambil bentuk Nabi s.a.w malah syaitan juga tidak dapat berpura-pura mengakui seseorang atau sesuatu yang ada sifat kemurahan dan kebaikan atau kasih sayang dan lemah lembut dan beriman. Sesungguhnya Nabi-nabi, wali-wali, malaikat, Masjidil haram, matahari, bulan, awan putih, Quran yang suci, merupakan kewujudan yang ke dalamnya syaitan tidak boleh masuk juga tidak dapat mengambil bentuk mereka. Ini kerana syaitan adalah tempat dan keadaan yang menzahirkan kekerasan, hukuman dan kesengsaraan. Ia hanya boleh menggambarkan kekeliruan dan keraguan. Bila seseorang sudah memiliki di dalam dirinya kenyataan nama Allah, ‘Pembimbing Mutlak Kepada Kebenaran’, bagaimana sifat yang membawa kekacauan itu boleh menyata dalam dirinya? Sifat-sifat yang bertentangan satu sama lain tidak boleh bertukar tempat, seperti air dengan api. Kemurkaan tidak dapat mengambil tempat kemurahan, juga tidak boleh api menyerupai air. Mereka menolak sesama mereka, mereka berjauhan, mereka kepunyaan ruang yang berlainan. Allah Pisahkan kebenaran daripada kepalsuan:
“Demikianlah Allah nyatakan kebenaran dan kepalsuan… dengan misalan dan ibarat…”. (Surah ar-Ra’d, ayat 17).
Tetapi syaitan boleh mengaku menjadi Allah dan menipu manusia, membawa mereka menjadi sesat. Ini hanya boleh dilakukan dengan izin Allah. Allah mempunyai banyak sifat-sifat yang kelihatan bertentangan satu sama lain. Misalnya sifat-Nya Yang Gagah dan Keras kelihatan berlawanan dengan sifat-Nya Yang Indah dan Lemah-lembut. Syaitan dilaknati hanya boleh berpura-pura mengambil watak kemarahan dan keperkasaan kerana ia secara kejadian asalnya adalah bentuk menyatakan kekerasan Allah. Allah memiliki kedua-dua sifat, Pembimbing Mutlak kepada kebenaran dan juga Pembawa kepada kesesatan. Syaitan tidak boleh menjelma dengan watak sifat yang mengandungi nilai pembimbingan. Jika syaitan berpura-pura menjelmakan sebarang sifat Allah, ia lakukannya dengan kehendak dan izin Allah, bagi membimbing orang yang beriman kepada kebaikan dengan menentang kejahatan, membawanya kepada kebenaran dengan cara menentang kepalsuan. Dalam kenyataannya syaitan tidak ada sebarang kuasa untuk merampas iman daripada seseorang yang beriman; ia hanya boleh mengambilnya jika orang yang beriman itu sendiri mencampakkan imannya.
Allah memerintahkan Nabi-Nya supaya:
“Katakanlah: ‘Inilah jalanku, yang aku dan orang-orang yang mengikuti daku menyeru (manusia) kepada Allah dengan basirah (penyaksian yang jelas). Maha Suci Allah! Dan bukanlah aku dari golongan musyrikin”. (Surah Yusuf, ayat 108).
Dalam ayat ini ‘orang yang mengikuti daku’ adalah manusia sempurna, guru kerohanian yang sebenar yang akan datang selepas Nabi Muhamamd s.a.w, yang akan mewarisi ilmu batin baginda dan kebijaksanaan baginda dan yang akan berada hampir dengan Allah. Manusia yang demikian digambarkan sebagai ‘pelindung dan pembimbing sebenar’. (Surah al-Kahfi, ayat 17).
Ada dua jenis mimpi; subjektif (memberi pandangan atau perasaan sendiri) dan objektif (bermatlamat), masing-masing dibahagi kepada dua jenis. Jenis pertama mimpi subjektif ialah bayangan atau gambaran suasana kerohanian yang tinggi dan hasil daripada keharmonian, dan kelihatan dalam gambar seperti matahari, bulan, bintang, pemandangan padang pasir putih bermandikan cahaya, taman syurga, mahligai, roh yang cantik dalam bentuk malaikat dan lain-lain. Ini semua adalah sifat-sifat hati yang murni. Jenis kedua mimpi subjektif mengandungi gambaran yang berkaitan dengan suasana seseorang yang bebas daripada keresahan, yang mengenal diri dan menemui ketenteraman fikirannya. Gambaran-gambaran ini adalah kelazatan yang dia akan temui dalam syurga, bau-bauan dan suara di dalam syurga. Dia akan bermimpikan beberapa jenis haiwan dan burung yang menyerupai yang paling cantik yang jenisnya ada dalam dunia. Haiwan yang dilihat di dalam mimpi itu adalah haiwan syurga. Misalnya, unta adalah haiwan syurga. Kuda dihantar sebagai haiwan yang membawa tentera suci di dalam peperangan menentang orang-orang kafir di sekelilingnya dan di dalamnya. Lembu jantan kepada Nabi Adam a.s bagi menenggala tanah untuk ditanam gandum. Kambing biri-biri datangnya dari madu syurga, unta diciptakan dari cahaya syurga, kuda daripada selasih manis di dalam syurga, biri-biri daripada kunyit syurga.
Baghal menggambarkan suasana terendah seseorang yang menemui hati dan fikiran yang tenang. Bila dia mimpikan baghal itu tandanya dia cuai dan malas di dalam melakukan ibadat sebab hawa nafsu badannya menahan, dan usaha kerohaniannya tidak memberi hasil. Kemudian dia harus bertaubat dan teruskan melakukan kebajikan supaya dia akan mendapat hasil.
Keldai diciptakan dari batu syurga dan diberikan untuk berkhidmat kepada Nabi Adam a.s dan keturunannya. Keldai adalah lambang jasad dan keperluan kebendaannya, ego dan pentingkan diri sendiri. Jasad adalah haiwan yang membawa beban, membawa roh. Jika seseorang menjadi hamba kepada jasad dia adalah umpama orang yang memikul keldai di atas bahunya, tetapi manusia sebenar menunggangi keldai jasad kebendaannya. Jadi, keldai melambangkan cara atau alat dia mengarahkan urusan akhiratnya di dalam dunia ini.
Berkata-kata dengan jejaka tampan dengan wajah yang berseri-seri adalah tanda kenyataan Ilahi sampai kepada seseorang itu kerana mereka yang sudah memperolehi makrifat kepada kenyataan Ilahi di dalam syurga akan muncul di dalam rupa yang cantik. Nabi s.a.w menggambarkan orang demikian sebagai berkeadaan serba-kena, serba-elok, lemah lembut dan mempunyai mata kehitaman yang indah. Baginda bahkan mengatakan, “Aku lihat Tuhanku dalam rupa jejaka tampan”. Kerana Allah tidak menyerupai sesuatu, hadis ini dimengertikan sebagai kenyataan sifat-sifat Allah Yang Maha Indah digambarkan di dalam cermin roh yang suci. Gambaran ini dinamakan bayi bagi hati. Rupa kebendaan, badan, adalah cermin kepada kebijaksanaan ketuhanan yang mengajarkan dan membentuk kita. Gambaran ini juga adalah perhubungan di antara hamba dengan Tuhan. Saidina Ali r.a berkata, “Jika aku tidak dibentuk oleh Tuhanku aku tidak akan mengenal-Nya”.
Bagi pembentukan kerohanian, seseorang itu memerlukan petunjuk, bimbingan dan teladan daripada pembimbing yang masih hidup. Guru-guru yang menjadi pembimbing adalah nab-nabi dan orang-orang yang hampir dengan Allah yang mewarisi kebijaksanaan nabi-nabi. Melalui pengajaran mereka hati dan diri seseorang diterangi cahaya, menerangi perjalanan mereka. Murid menemui roh yang diilhamkan di dalam dirinya melalui mereka yang menjadi guru kerohanian tersebut.
“Dia jualah yang tinggi darjat-Nya, yang memiliki arasy. Dia kirimkan roh (dari perintah-Nya) kepada sesiapa yang Dia kehendaki dari hamba-hamba-Nya buat Dia ancam dengan hari pertemuan”. (Surah Mukmin, ayat 15).
Untuk keselamatan hati kamu mestilah mendapatkan guru yang mengilhamkan kamu dengan roh itu.
Imam al-Ghazali berkata, “Tidak menjadi kesalahan bagi seseorang melihat Allah dalam mimpinya sebagai gambaran yang indah. Gambaran itu adalah symbol menurut peringkat kerohanian seseorang. Apa yang dilihat tentu sekali bukan Zat Yang Maha Suci yang tidak serupa dengan sesuatu. Begitu juga Nabi s.a.w tidak dapat dilihat dalam rupa baginda yang asli, kecuali mereka yang menjadi waris kepada hikmah kebijaksanaan baginda, ilmu dan amalan baginda, dan yang mengikuti baginda secara keseluruhan. Yang lain, bila mereka mimpikan Rasulullah s.a.w, mimpikan simbol menurut kemampuan dan suasana mereka, tetapi mereka tidak sebenarnya melihat baginda”.
Kata qil (kata orang bijak pandai), “Dibolehkan melihat Allah di dalam mimpi sebagai cahaya atau rupa manusia”. Dia menyatakan Diri-Nya dalam bentuk sifat-sifat-Nya. Kepada Nabi Musa a.s Dia kelihatan sebagai api pada pokok jujube yang terbakar. Itu adalah penzahiran tentang Kalam Suci yang Nabi Musa a.s dengan sebagai Belukar Terbakar, mengatakan,“Wahai Musa, apakah di tangan kamu?’ (Surah Ta Ha, ayat 15).
Apa yang kelihatan kepada Musa a.s sebagai api adalah cahaya Ilahi. Dia melihatnya sebagai api menurut peringkat dan hasratnya, kerana dia sedang mencari api. Bagi manusia, peringkat kewujudan terendah pada dirinya ialah tumbuh-tumbuhan, kemudian haiwan. Apakah yang ganjil jika manusia yang telah menyucikan dirinya daripada tahap-tahap rendah itu sehingga menjadi manusia sempurna, melihat kenyataan Tuhan dizahirkan sebagai Belukar Terbakar. Bagi manusia sempurna yang lain Allah menzahirkan Kalam-Nya sebagai perkataan mereka sendiri, keluar daripada mulut mereka. Bayazid al-Bustami berkata, “Zatku adalah Yang Maha Mulia. Betapa besarnya kemuliaan daku”. Kalam Suci keluar daripada mulut Junaid al-Baghdadi, “Tiada yang lain kecuali Allah di dalam jubahku”. Terdapat rahsia-rahsia besar di dalam peringkat seperti ini yang dicapai oleh manusia sempurna. Terlalu sukar untuk menerangkannya dan terlalu panjang untuk menghuraikannya. Ia hanya berkaitan dengan mereka yang menghabiskan hayatnya mengejar ilmu batin.
Untuk menjadi penerima penzahiran Ilahi dan untuk berhubung dengan roh Nabi s.a.w, seseorang mesti diajar dan dididik dan dibawa ke peringkat kerohanian tersebut. Orang yang baharu memasuki perjalanan kerohanian tidak boleh berharap dapat berhubung dengan Allah dan Rasul-Nya. Di antara guru yang suci yang hampir dengan Allah dan Rasul-Nya ada hubungan yang mengatasi zahiriah. Jika Nabi s.a.w masih hidup seseorang boleh mengambil ilmu secara langsung daripada baginda dan tidak perlulah kepada perantaraan. Tetapi oleh kerana baginda sudah wafat dan berpindah kepada alam baqa, baginda berpisah dengan keadaan keduniaan dan kebendaan. Jadi, seseorang tidak dapat berhubung secara langsung dengan baginda. Hal yang sama juga terjadi pada guru yang benar. Bila mereka meninggal dunia orang ramai tidak boleh lagi belajar dengan mereka.
Kamu akan faham jika kamu mempunyai pengertian yang mendalam, jika kamu mencari bukan untuk menjadi luar biasa. Mencari untuk memperolehi kefahaman ini dengan renungan mendalam, agar kamu melepasi kegelapan ego diri kamu dengan cahaya yang dinyalakan. Kamu perlu cahaya untuk melihat, untuk mengerti. Kamu tidak boleh melihat di dalam kegelapan. Cahaya itu hanya jatuh pada tempat yang sesuai, yang teratur dan suci, tempat yang mulia. Orang yang baharu, dengan dirinya sendiri, tidak dapat meletakkan dirinya dalam kesesuaian dan sebab itu memerlukan guru.
Guru yang masih hidup mestilah ada hubungan dengan Nabi s.a.w – iaitu jika dia benar-benar pewaris suasana Nabi s.a.w. Dalam perjalanannya dia menerima bimbingan daripada Nabi s.a.w dan diajarkan untuk menjadi hamba Allah yang sabar. Dengan bantuan ini dia menjadi alat bagi penerusan jalan batin. Selebihnya adalah rahsia. Hanya orang yang layak mengalaminya akan mengalaminya.
“Bagi Allah jualah kemuliaan dan bagi Rasul-Nya dan bagi orang mukmin”. (Surah Munafiquun, ayat 8).
Suasana yang mulia ini adalah rahsia.
Latihan kerohanian bukanlah perkara mudah. Roh kebendaan berada di dalam tubuh dan dilatih dengannya. Tempat roh kerohanian di dalam hati. Tempat roh sultan adalah pusat hati. Tempat roh kudus (roh suci) adalah rahsia. Rahsia itu adalah jalan yang menghubungkan yang hak dengan orang yang beriman. Ia adalah juru bahasa, menterjemahkan yang hak kepada si pencari, kerana rahsia itu kepunyaan Allah, adalah hampir dengan-Nya dan amanah-Nya.
Ada juga mimpi akibat kelakuan buruk. Ia menunjukkan sifat-sifat ego yang menguasai atau kesedaran terhadap kesalahan tetapi dia tidak mampu menghentikannya.
Malah dalam suasana yang lebih baik bila seseorang diingatkan oleh Allah tentang kesalahan dan dosanya dia mimpikan haiwan liar seperti harimau dan singa, serigala dan beruang, anjing dan babi jantan, dan haiwan-haiwan kecil – musang, arnab, kucing ular, kala jengking dan haiwan yang memakan daging dan juga haiwan berbisa, haiwan yang merosakkan.,
Untuk menyatakan sebahagian kecil kejahatan yang ditunjukkan oleh gambaran-gambaran itu: Harimau adalah simbol; ujub dan besar diri serta takabur yang sampai kepada peringkat angkuh dengan Allah:
“Orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan tidak mahu terima dia, maka tidak akan dibuka pintu-pintu langit dan tidak akan mereka masuk syurga sehingga unta boleh masuk ke lubang jarum”. (Surah al-A’raaf, ayat 40).
Hukuman yang sama juga bagi mereka yang angkuh dengan sesama manusia.
Serigala adalah simbol kasihkan diri yang melampau dan inginkan pujian. Beruang melambangkan kemarahan dan keberangan dan kezaliman ke atas orang yang dia kuasai. Serigala melambangkan kerakusan tanpa memperdulikan haram dan halal, bersih atau kotor. Anjing melambangkan kasihkan dunia dan huru harinya. Babi melambangkan kedinginan, cita-cita tinggi, berendam dan hawa nafsu yang kuat. Musang menunjukkan penipuan, pembohongan, menipu dalam urusan dunia. Arnab menunjukkan kelakuan yang sama, kecuali dilakukan secara tidak sedar dan dalam kelalaian. Harimau bintang – usaha yang digunakan tanpa pertimbangan dan menyakitkan hati, juga ingin menjadi terkenal. Kucing – kebakhilan dan memutar belit. Ular – berbohong, mengata-ngata, membuat tuduhan palsu dan menyakitkan orang lain dengan perkataannya. Kala jengking – kritik yang tidak sihat, mempersendakan orang dan tidak menerima mereka. Tebuan – bahasa kesat yang menyakitkan hati orang.
Jika seseorang bermimpi berlawan dengan salah satu daripada haiwan tersebut tetapi tidak dapat mengalahkannya dia perlu memperkuatkan lagi usaha, ibadat dan ingatan secara sedar, sehingga sekali pukul binatang itu dapat dihapuskan. Jika bermimpi membunuh binatang itu bermakna dia telah berhenti melakukan kesalahan dan menyakitkan hati orang lain. Allah berfirman:
“Dia akan hapuskan daripada mereka kejahatan dan Dia akan perbaiki keadaan mereka”. (Surah Muhammad, ayat 2).
Jika dia bermimpi salah satu daripada binatang itu berubah menjadi manusia itu tandanya suasananya yang salah dahulu telah diperbetulkannya dan taubatnya diterima, kerana tanda sebenar taubat diterima ialah ketidak-upayaan melakukan kesalahan yang sama.
“Kecuali orang yang bertaubat dan beriman dan mengerjakan akal salih, maka mereka itu Allah tukarkan kejahatan mereka dengan kebaikan…” (Surah al-Furqaan, ayat 70).
Bila seseorang diselamatkan daripada kejahatan dan kesalahan dia mesti menjaganya sungguh-sungguh, jangan berasa sudah selamat, kerana hawa nafsu dan ego mendapat kembali kekuatannya melalui ingatan yang sedikit terhadap keingkaran, bangkangan dan kejahatan, dan membawa seseorang kembali kepada cara lama. Suasana roh yang sejahtera dengan mudah akan hilang. Tujuan Allah memerintahkan hamba-hamba-Nya menahan diri daripada yang haram adalah mengwujudkan amaran yang berterusan untuk menjaga seseorang agar sentiasa berwaspada.
Ego jahat yang memerintah kadang-kadang kelihatan dalam mimpi sebagai orang kafir; diri yang mengkritik diri sendiri boleh kelihatan sebagai orang Yahudi; diri yang berperangsang kadang-kadang kelihatan sebagai orang Kristian.