Laman

Minggu, 26 Januari 2014

Datangi AKU dengan KelemahanMU


Wahai hamba-Ku: Datangilah Aku dengan segala kelemahanmu, niscaya Aku akan membawa kekuatan kepadamu. Dan datangilah Aku dengan segala kefakiranmu, maka Aku akan menyingkap tirai perbendaharaan langit dan bumi kepadamu. [Tuangku Syaikh Muhammad Ali Hanafiah]

Untuk menuju kepada Allah, manusia harus punya niat dan usaha dalam bentuk harapan dan amal, serta zikir dan ibadah. Namun, seorang hamba perlu menyadari bahwa ilmu dan amal serta zikir dan ibadahnya itu tidak akan pernah menyampaikan dirinya kepada Allah kecuali bila Allah berkenan menyingkapkan diri-Nya. Untuk itu, dalam usaha menuju kepada Allah, seorang hamba tidak boleh mengandalkan ilmu dan amalnya atau mengandalkan zikir dan ibadahnya, tetapi ia harus tetap bergantung dan mengandalkan Allah Swt. Hanya Allah yang Maha Kuasa mengenalkan diri-Nya kepada hamba yang dikehendaki-Nya.

Seorang hamba mutlak mengakui kelemahannya dan ketidakmampuannya menuju Allah, tetapi dia harus maksimal dalam berniat dan berusaha. Mengandalkan niat dan usaha menuju kepada Allah merupakan bentuk ego yang menjadi hijab dan mustahil untuk ditembus.

Ketika Nabi Ibrahim a.s. mengakui segala kelemahannya kepada Zat Yang menciptakan langit dan bumi, mengakui kepasrahannya dengan tulus, mengakui bahwa shalat, ibadah, hidup, dan matinya semua milik Allah, maka di situlah beliau berada posisi titik nol dan kehampaan. Shalat dan ibadah yang dilakukannya diakui Ibrahim a.s. sebagai bukan miliknya, melainkan milik Allah. Dalam menuju kepada Allah, Ibrahim a.s. hanya punya harapan dan ketergantungan kepada Allah semata. Pada saat itulah Allah membuka tirai perbendaharaan langit dan bumi kepadanya, dan membukakan hijab sehingga Ibrahim a.s. menemukan Allah, Tuhan Yang Satu dan Nyata.

Semoga Allah tetap memberikan rasa penasaran kepada kita untuk selalu berharap hendak berjumpa dengan-Nya serta memberikan kekuatan dalam berusaha secara maksimal menuju kepada-Nya. “Sesusungguhnya Allah memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar