Laman

Rabu, 01 November 2017

WILAYAH NOL

Bismillahirrahmanirrahiim
Assalamu'alaikum
Warahmatullahi
Wabarakatuh.

Ketika Si Hamba masuk dalam wilayah NOL (yang Maha Ada yang menghendakinya untuk NOL), semua tidak menjadi acara:
Yang membenci maupun orang yang dibenci
Yang difitnah maupun yang menfitnah
Yang dikritik maupun yang mengkritik
Yang dihina maupun yang menghina
Yang dimusuhi maupun yang memusuhi
Yang memuji maupun yang dipuji
Yang disanjung maupun yang menyanjung
Yang kaya maupun yang miskin
Yang pandai maupun yang bodoh
Yang mulia maupun yang terhina
PADA HAKIKATNYA SEMUA ITU TIDAK ADA (NOL).
Kerana semua adalah permainan, pelakun, dan sandiwara belaka!
“Sesungguhnya kehidupan dunia hanyalah permainan dan senda gurau” (Q.S Muhammad [47]: 36 )
Kerana yang ada hanya Dia, Dialah yang Maha Ada, Sang Sutradara dan Sang pelakun dalam kehidupan ini.
Semuanya selain Dia adalah pelaku-pelaku sandiwaraNYA, kita adalah sebagai pemain atau pelaku sandiwara dalam kehidupan ini
Kerana hakikatnya semua adalah tiada, bukan apa-apa dan bukan siapa-siapa
MAKA
Ketika aku didalam diri lebur, maka muncullah AKU yang hakiki yang wujud
Ketika aku didalam diri ini mati, maka muncullah AKU yang hakiki yang HIDUP
Ketika AKU SEJATI (Tuhan) muncul, maka tiadalah aku (NOL) kerana tidak mungkin AKU SEJATI (TUHAN) bersanding dan bersekutu dengan ciptaanNYA
LAA ILAHA ILLALLAH WAHDAHU LAASYARIIKALAH
TIADA TUHAN SELAIN ALLAH YANG MAHA ESA DAN TIADA SEKUTU BAGINYA
Ketika manusia lebur kedalam keesaanNYA (NOL) maka kekuatan KEHAMBAAN muncul pada diri manusia, sehingga timbullah perasaan NOL, tidak mampu, tidak boleh merasa apa-apa, kerana semuanya adalah ciptaanNYA dan kehendakNYA.
“Padahal Allah-lah yang menciptakan kamu dan apa yang kamu perbuat itu." Ash Shaaffaat [37]: 96
Kerana sesungguhnya diri ini perlu kepada AKU yang hakiki (Sang Pencipta)
Sebab aku ada kerana AKU yang hakiki yang mengadakan, kerana aku (diri ini) bukanlah apa-apa dan bukanlah siapa-siapa (NOL).
Maka sumber dari semua kehidupan, ilmu pengetahuan, bahkan agamapun berasal dari AKU HAKIKI bagi yang mampu melebur kepadaNYA (NOL).
Maka bahgialah bagi diri yang hina ini bila dikaruniai untuk lebur (NOL) kedalam samudera TAUHID

Tidak ada komentar:

Posting Komentar