Laman

Sabtu, 16 Agustus 2014

HIDAYAH ALLAH


Ibarat menggali sumur, Anda harus menggalinya jauh ke dalam sampai Anda menemukan sumber mata airnya.
Jika penggalian belum mencapai titik sumber, dapatkah sumur itu dipenuhi dengan airnya?
Bila Anda bergantung pada hujan untuk memenuhi liang sumur itu, tentulah sia-sia karena air hanya singgah sejenak lalu menguap dan diserap tanah. Jadilah fatamorgana...
Galilah tanah dalam-dalam, maka Anda akan sampai pada sumber air yang tak habis-habisnya yang akan membasuh dirimu setiap waktu, menjadi bersih, suci, lega penawar dahaga...
Demikian juga halnya mencari HIDAYAH,
Hanya duduk menunggu berharap seseorang datang menyuguhkannya, tak berselang lama hidayah habis terlupa dan kembali ingkar...
Ibarat berharap kepada hujan untuk memenuhi sumur kering kerontang, sejenak penuh dan segar, lalu kembali gersang...
Berbeda dengan orang yang membuka HIDAYAH dari diri sendiri, banyak merenung tentang hakikat, gigih membuka hijab akan ilmu ma'rifat.
Sehingga merekalah orang-orang yang tenggelam dalan lautan cinta-NYA,
Orang-orang yang terpilih,
Orang-orang yang istiqomah...
Sifat-sifat Allah akan mengisi hatinya,
Nampak indah akhlaknya,
Zuhud akan dunia...
Hingga hari-harinya dihabiskan untuk menyendiri, tapi hakikatnya dia sedang berdua bercengkrama dengan Allah dalam dzikir sunyi...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar