Laman

Jumat, 07 Maret 2014

MENGAPA “TERSESAT MASUK SURGA” ???


Semboyan tersebut memang slengekan, lebih tepatnya guyon maton, tapi tidak asal-asalan, tidak asal ngawur dan ada dasarnya. Kelihatan gaul dan bikin penasaran. Apa dasarnya?

Ada peristiwa, kurang-lebihnya begini: Suatu ketika, Nabi SAW bersabda kepada para Sahabat: Tidak ada orang yang pantas masuk surga karena amal baiknya. Para Sahabat heran, dan bertanya: Termasuk kami, para Sahabatmu ini Ya Rasul? Nabi menjawab: Termasuk kalian juga. Sahabat makin heran dan ketakutan, lantas bertanya lagi: Bagaimana dengan dirimu, Ya Nabi?

Sabda Nabi makin mengejutkan: Termasuk diriku, tidak pantas masuk surga karena amal baikku. Para Sahabat pucat, mereka bergumam: Berarti tidak ada yang masuk surga…Dalam situasi genting, Nabi justru tersenyum, dan bersabda: Banyak, banyak sekali yang masuk surga. Insyaallah termasuk kita. Tapi, kita ini masuk surga karena belas-kasih Allah, bukan karena amal kebaikan kita. Amal kebaikan kita itu untuk mengimbangi nikmat yang telah dianugrahkan Allah kepada kita saja takkan cukup…”

Ya, orang masuk surga itu karena belas-kasih Allah, bukan karena amalnya. Allah biasanya mencurahkan belas-kasihNya buat siapa saja yang sungguh-sungguh berusaha menghamba kepadaNya. Rubrik ini pada kesempatan-kesempatan mendatang, insyaallah akan membahas mengenai bagaimana kita bisa “sungguh-sungguh berusaha menghamba kepadaNya” dengan cara-cara yang sederhana dan wajar-wajar saja.

Kalau Nabi (yang bersih dari dosa) dan para Sahabat (yang amat luar-biasa amal ibadahnya) saja tidak mengandalkan amal baik tetapi mengharap belas-kasihNya agar bisa masuk surga, lantas bagaimana dengan kita-kita ini yang keterlaluan rajin berbuat dosa dan keseringan lupa kepadaNya? Lho, dosa apa dan yang mana? Duh, hanya orang-orang yang belum banyak tahu ilmu agama saja yang tidak merasa: tambah umur, tambah rekening dosanya. Hanya orang-orang yang tertipu setan saja yang merasa dirinya bersih dari dosa…

Kalau ada yang bilang: aku banyak beramal. Amboy, pasti orang ini belum pernah baca mengenai kedahsyatan ibadahnya para Sahabat, tabi’in, tabi’it tabi’in dan ulama-ulama salaf.

Yah, beginilah kita: amal baik tak seberapa, dosa-dosa tak bisa dihitung saking banyaknya, tapi ingin masuk surga, berkat belas-kasihNya dan karena cintaNya…

Ibarat orang jalan, sebenarnya perilaku kita ini lebih pantas menuju neraka. Tapi, karena belas-kasihNya, kita tersesat masuk surga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar